poeticmind wrote:400? jangan... 100 cukup, dan sisanya bawa ke tol. 400m kurang mewakili rata2...

kan cuma mo test kemampuan akselerasi.. bukan test top speed nih

dah cukup deh cuma coba perforamanya.
btw, di situs2 yg mereview exora kebanyakan commentnya jadi ajang caci maki, ... kita lihat keampuhan marketing proton yg menawarkan feature berlimpah dg harga lebih rendah apakah bisa memupus kebencian?
Btw, otomotifnet dah lakukan first drive >>
http://www.otomotifnet.com/otoweb/index ... 0/1/7/5831
OTOMOTIFNET - Dalam acara launching Proton Exora yang berlangsung di Hotel Dharmawangsa, Rabu (15/7) kemarin, PT Proton Edar Indonesia (PEI) menyediakan sesi test drive. Sebanyak 10 mobil disediakan oleh PT PEI untuk dirasakan performanya oleh para jurnalis, termasuk beberapa jurnalis asal Singapura.
Melihat sosok eksterior dari Exora, pikiran kami langsung tertuju ke bentuk khas beberapa MPV yang populer di Indonesia seperti Toyota Innova dan Nissan Grand Livina. Pasalnya secara dimensi, Exora hanya sedikit lebih lebar dan lebih pendek dari Innova. Begitu juga dengan Grand Livina, namun Exora sedikit lebih tinggi.
“Seluruh proses perancangan dan pembuatan desain MPV ini dilakukan di Malaysia. Kami membuat MPV ini dalam waktu hanya 18 bulan saja,†ujar Suriya Kumar, Manager Network Development & Compliance Proton Edar Sdn Bhd.
Memasuki interior suasana lega cukup terasa yang terlihat dari jarak antara dashboard hingga penumpang baris kedua. Namun sayang, posisi baris ketiga masih terasa sempit (khususnya bagi pemilik tingggi badan 170 cm) karena posisi lutut masih mentok ke jok baris kedua apabila jok tersebut sedikit direbahkan ke belakang.
Tatapi kekurangan tersebut ditutupi dengan fleksibiltas jok yang bisa diatur sedemikian rupa sehingga banyak ruang yang bisa tercipta. Kenyamanan kabin juga terasa dari sejuknya AC Exora walaupun saat sesi test drive udara Jakarta sangat panas. Blower AC yang ada di Proton Exora ini bahkan tersedia sampai jok baris ketiga.
Fitur yang tersedia pun dirasakan melimpah walaupun harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Mulai dari fitur keamanan seperti tersedianya ABS + EBD, Dual SRS Airbags, Programmable door lock, hingga Immobilizer pada kunci mobil serta alarm yang akan berbunyi jika mobil dibuka paksa. Menariknya, semua fitur itu tersedia mulai dari kelas terendah.
“Bahkan kami berhasil mengembangkan proses pembentukan rangka dengan Hydroforming sub-frame technology yang tanpa proses pengelasan. Menjadikan rangka ini memberikan distribusi tekanan yang lebih baik saat adanya tabrakan dari arah depan. Juga struktur body yang ringan dan kuat,†ujar Suriya lagi.
Saatnya kami merasakan performa MPV pertama dari Proton ini. Kali ini mesin yang digunakan adalah CamPro yang dilengkapi Cam Profile Switching (CPS). Berkapasitas 1600cc dengan tenaga 125 hp, torsi maksimum yang dihasilkan sebesar 150 Nm pada putaran mesin 4,500 rpm. Proton mengklaim MPV ini mampu memiliki kecepatan maksimum hingga 165 km/jam.
Sistem penyalur daya yang dites kali ini seluruhnya bertransimis otomatis. Dengan kondisi 6 orang penumpang dewasa, mobil ini pada putaran bawah seperti kurang tenaga dan agak sulit berakselerasi. Namun setelah memasuki putaran tinggi, mesin mobil baru mengeluarkan kemampuannya dengan tenaga yang lebih baik.
Namun, posisi saklar sein terletak di sebelah kiri, sedikit merubah kebiasaan para pengendara mobil Jepang yang umumnya terletak di sebelah kanan. “Posisi ini merupakan standar seluruh mobil Proton,†ujar Doni, pria perwakilan Proton yang mendampingi kami selama sesi test drive.
Panel–panel yang tersedia di dashboard pun semuanya masih mudah terjangkau. Bahkan perangkat audio dan bluetooth tersedia di stir agak tidak mengganggu pengemudi. Penunjuk kecepatan pun tampil menarik dengan warna merah menyala dan kombinasi antara anag dan digital. Bahkan di varian tertinggi akan mendapatkan DVD player lengkap dengan LCD monitor serta GPS.