VanzMatic wrote:Kalau pembandingannya dalam hal:
1. Konsumsi bbm yang signifikan (misalnya 1:8 dengan 1:15)
2. Harga masing masing level tertinggi 160 juta berbanding 200 juta
3. Keleluasaan interior
4. Mutu mobil sektor eksterior dan interior
itu baru bisa diterima akal sehat.
Kalau hasil komparasinya terlalu tipis, alias sebelas dua belas, apalagi membandingkan akselerasi...yang mana tidak relevan dengan esensi / falsafah dasar konsep mobil tersebut diciptakan sebagai mobil keluarga, rasanya pilihan tinggal masalah selera saja. Selera eksterior, interior dan kepercayaan pada merk.

kebanyakan orang beli MPV, ga peduli how fast or how slow it can go....
makanya ane di ripiu ini lebih menyoroti ke kualitas berkendaranya ketimbang performanya... seberapa halus dan nyaman mobil ini kalo dipake sendiri/berkeluarga?
kalo kita mau survey, mayoritas pembeli kelas ini bukan car freak/enthusiast... mayoritas adalah budget people....dan digunakan untuk segala keperluan (nganter anak ke sekolah, nganter bini belanja ke pasar, kerja, kelilingan, luar kota, dll)... akselerasi kenceng hanya bonus saja...
atau spt Ipah D-4D, buat family car bisa, buat drag race juga bisa

tapi nggak kasian si anak yang masih kecil udah kudu ngerasain adrenaline rush di sebuah family car?
dan hasil ripiu R3 dibanding Mobilio di media manapun, bisa dibilang seri... kalo nggak mau dibilang salah satu unggul tipis.... jadi bener, masalah selera aja...
