Masalah di Grand Livina 1500 M/T
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Bro Maxx, this is what I meant.
Innova pun dirancang oleh designer Toyota Motor Corporation, so they claimed. Tapi misalnya, apakah MPV Toyota modern masih ada yang berchassis ladder-frame? Alasan Toyota belum menggunakan monocoque adalah karena 'chassis ladder frame dirasakan lebih cocok untuk kondisi dan keinginan pasar Indo'.
Ok, press release Toyota tersebut kita terima begitu saja.
Tapi lalu mengapa misalnya Nissan, tidak meniru langkah Toyota tersebut dan merancang Livina sebagai monocoque instead?
Bukan rahasia bahwa monocoque memberikan more refined ride daripada ladder-frame, dan aku yakin itulah alasan Nissan juga tidak menggunakan ladder-frame, walaupun konon menurut Toyota 'lebih cocok dengan kondisi pasar Indo'.
The same thing applies with Livina.
OK, menurut press release mereka, Livina didesain oleh Nissan Japan dan berkolaborasi dengan Renault. Apakah kita harus menelan bahasa marketing ini bulat-bulat begitu saja?
Desain Livina telah 'disesuaikan' denganb pasar China, sama saja seperti Innova telah disesuaikan dengan pasar Indo.
Renault telah berpengalaman puluhan tahun dengan sistem suspensi mereka. Lalu mengapa Livina is not as refined as their other products?
Bahwa sistem suspensi mereka dicomot dari Renault does not really mean anything.
Proton selalu membanggakan their Lotus connection. Handling Proton adalah hasil Lotus dsb. It's true, to some extent.
Tapi tanyakan pada orang2 Malaysia, bagaimana overall quality dari mobil2 Proton.
The same thing applies with Avanza, Innova, and Livina.
Mau semanis apapun bahasa marketing dari para pabrikan mereka, does not change the fact that the budget cars are, indeed, built to a budget.
Kalau 'gludak-gluduk' pada Livina disebabkan oleh 'suspensi negara asalnya tanpa polisi tidur dsb', silakan test drive sebuah Renault dan lihat apakah gludak-gluduk juga. Lalu, tanya kenapa..?
In closing, I would like to remind the fact that, the term 'polisi tidur' widely known locally is NOT an original Indonesia term.
The term derived from the term 'sleeping policemen' (policemen, plural form of policeman), dulu dikenal luas di England (Inggris), walaupun jaman sekarang sudah jarang disebut dan lebih banyak disebut dengan nama American-nya yaitu speed bumps.
Jadi walaupun kini mungkin jumlah 'polisi tidur' lebih banyak di Indo daripada di Eropa, tapi polisi tidur ini justru awalnya diciptakan di Eropa yang sangat safety-conscious (hence the needs for speed bumps/sleeping policemen).
Masalah gludak gluduk pada Livina, aku yakin, bukan disebabkan oleh 'incompatibility sistem suspensi Eropa' dll. Mobil2 CBU Peugeot, Mercedes, BMW, Audi, dan Renault sendiri, tidak mengalaminya, toh?
Lebih disebabkan oleh design flaw pada Livina itu sendiri.
One can deny all they want but it will not change the fact that Livina' ride is nowhere as refined as a Renault or even a Nissan.
Just like an Avanza's ride is nowhere as refined as another Toyota.
My two cents.
Innova pun dirancang oleh designer Toyota Motor Corporation, so they claimed. Tapi misalnya, apakah MPV Toyota modern masih ada yang berchassis ladder-frame? Alasan Toyota belum menggunakan monocoque adalah karena 'chassis ladder frame dirasakan lebih cocok untuk kondisi dan keinginan pasar Indo'.
Ok, press release Toyota tersebut kita terima begitu saja.
Tapi lalu mengapa misalnya Nissan, tidak meniru langkah Toyota tersebut dan merancang Livina sebagai monocoque instead?
Bukan rahasia bahwa monocoque memberikan more refined ride daripada ladder-frame, dan aku yakin itulah alasan Nissan juga tidak menggunakan ladder-frame, walaupun konon menurut Toyota 'lebih cocok dengan kondisi pasar Indo'.
The same thing applies with Livina.
OK, menurut press release mereka, Livina didesain oleh Nissan Japan dan berkolaborasi dengan Renault. Apakah kita harus menelan bahasa marketing ini bulat-bulat begitu saja?
Desain Livina telah 'disesuaikan' denganb pasar China, sama saja seperti Innova telah disesuaikan dengan pasar Indo.
Renault telah berpengalaman puluhan tahun dengan sistem suspensi mereka. Lalu mengapa Livina is not as refined as their other products?
Bahwa sistem suspensi mereka dicomot dari Renault does not really mean anything.
Proton selalu membanggakan their Lotus connection. Handling Proton adalah hasil Lotus dsb. It's true, to some extent.
Tapi tanyakan pada orang2 Malaysia, bagaimana overall quality dari mobil2 Proton.
The same thing applies with Avanza, Innova, and Livina.
Mau semanis apapun bahasa marketing dari para pabrikan mereka, does not change the fact that the budget cars are, indeed, built to a budget.
Kalau 'gludak-gluduk' pada Livina disebabkan oleh 'suspensi negara asalnya tanpa polisi tidur dsb', silakan test drive sebuah Renault dan lihat apakah gludak-gluduk juga. Lalu, tanya kenapa..?
In closing, I would like to remind the fact that, the term 'polisi tidur' widely known locally is NOT an original Indonesia term.
The term derived from the term 'sleeping policemen' (policemen, plural form of policeman), dulu dikenal luas di England (Inggris), walaupun jaman sekarang sudah jarang disebut dan lebih banyak disebut dengan nama American-nya yaitu speed bumps.
Jadi walaupun kini mungkin jumlah 'polisi tidur' lebih banyak di Indo daripada di Eropa, tapi polisi tidur ini justru awalnya diciptakan di Eropa yang sangat safety-conscious (hence the needs for speed bumps/sleeping policemen).
Masalah gludak gluduk pada Livina, aku yakin, bukan disebabkan oleh 'incompatibility sistem suspensi Eropa' dll. Mobil2 CBU Peugeot, Mercedes, BMW, Audi, dan Renault sendiri, tidak mengalaminya, toh?
Lebih disebabkan oleh design flaw pada Livina itu sendiri.
One can deny all they want but it will not change the fact that Livina' ride is nowhere as refined as a Renault or even a Nissan.
Just like an Avanza's ride is nowhere as refined as another Toyota.
My two cents.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3721
- Joined: Tue Feb 06, 2007 8:17
- Location: Bdg
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2010
- Joined: Tue Apr 11, 2006 3:03
- Location: Casablanca
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 279
- Joined: Wed Apr 11, 2007 8:03
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3721
- Joined: Tue Feb 06, 2007 8:17
- Location: Bdg
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 37
- Joined: Fri Mar 30, 2007 17:00
- Location: Surabaya
Bung Winata,Winata wrote:Yang 1.8 ultimate saya tidak ada suara gluduk2 kok waktu lewatin polisi tidur. Mungkin yang 1.5 ada karena berat bobot mobil tersebut. Suspensi livina ini sebenarnya dirancang normal dengan berat +- 1250-1300kg. Tapi karena 1.5 hanya 1100kg saja maka terjadi gluduk2 CMIIW
Yang 1.5 m/t 1185 kg dan yang 1.8 m/t 1225 kg, beda cuma 40 kg. Waktu bung Winata lewat polisi tidur apa kecepatannya 20 -25 km/jam? jumlah penumpang?
Menurut bung Tigor yang bunyi tersebut berasal dari shock depan dan belakang, apa bunyi GL bung Xboy juga depan belakang?
Kalo memang benar bunyi tersebut berasal dari perbedaan berat kendaraan, maka jika yang 1.5 dimuatin 1 orang lebih banyak ato ditambah barang +-65 kg, seharusnya yang 1.5 juga tidak bunyi. Meskipun ada sedikit perbedaan dimana beda berat 1.5 m/t dengan 1.8 m/t sebagian besar ada di moncong (karena beda mesin dan transmisi, sedangkan body dll sama), sedangkan kalo tambah 1 penumpang/barang maka bobot tersebut berada di tengah mobil.
Selain masalah berat, banyak variable lain yang berpengaruh seperti kecepatan, tekanan ban, ketinggian poldur, kelandaian/kecuraman poldur.
CMIIW
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 125
- Joined: Mon Apr 09, 2007 2:36
Bung Conan, thanks pencerahannya.... jadi walaupun produsen berargument bahwa desain mereka disesuaikan dengan pasar tertentu, namun ujung2nya produsen akan mencari justifikasi desainnya sebagai alasan marketing mereka.conan wrote: OK, menurut press release mereka, Livina didesain oleh Nissan Japan dan berkolaborasi dengan Renault. Apakah kita harus menelan bahasa marketing ini bulat-bulat begitu saja?
Desain Livina telah 'disesuaikan' denganb pasar China, sama saja seperti Innova telah disesuaikan dengan pasar Indo.
Betapa kita telah dieksploitasi oleh produsen2 yang hanya memberikan teknologi suspensi kuno berupa "leaf spring" dan rigid axle - truck based sebagai alasan simple dan sesuai dengan kondisi pasar.
Jadi pinter2 konsumen menggunakan rasional memilih suatu produk... jangan sampai dieksploitasi oleh produsen...

-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 303
- Joined: Tue Apr 24, 2007 0:57
Hehe gue lihat pameran di Mall pake kaos oblong n celana pendek tetap gak dicuekin dan juga gak dipaksa2 tuh, sales langsung nyodorin brosur + kartu nama and kasih tahu kalo mau TD tinggal tel aja. tanya ini tanya itu dijawab semua dengan baik. Gue paling gak suka sales yg maksa2.
Cjohn wrote:Perkenalin aku nubie disini.
Aku ada pengalaman kurang enak dengan sales Nissan.
Waktu Launching GL di Banjarmasin, aku datang lihat-lihat dan tanya-tanya, Berbekal baca di forum SM ini aku tertarik banget sama si GL ini dan niat mau beli (ngegantiin kijang 97), apalagi dengan bumbu2 nya ini barang sangat nyaman dan bagus banget, karena mungkin aku kebanyakan tanya2 (kira2 20 menit) akhirnya aku di cuekin, dan itu sales sdh judes ngejawab pertanyaan. Malah orang yang baru datang lihat dilayani dengan serius (mungkin tampilannya lebih keren dari aku kali
) dan langsung ditawari TD. Mendengar ada TD, aku coba ikut daftar dan dicatatkan oleh sales tersebut sambil ogah2an dan berkata " ini bapak serius mau beli kan?, soalnya waktu untuk TD sangat terbatas pa, jadi kami prioritaskan yang benar2 serius", mendengar ini dongkol juga aku, tapi demi dapat merasakan mobil yang katanya sangat Ruarrrrr biasa nyaman ini, aku cool aja deh.
Tepat hari yang dijanjikan untuk TD aku coba hubungi salesnya, dijawab giliran aku mungkin jam 2 ~ 3 siang, aku setuju aja.
sampai jam 5 sore aku ngak dihubungi juga, aku hubungi lagi salesnya, dan dijawab jadwal TD hari ini sdh selesai, dan aku komplain bahwa aku sudah mendaftar dan sudah menghubungi tadi pagi dan apa jawabnya: " Pa, TD ini memang kami khususkan untuk orang2 yang kami pilih dan yang serius order". Langsung deh aku tutup telepon ku.
Akhirnya setelah rembukan dengan "menteri keuanganku" dan melakukan TD SX4, aku beli SX4 buat menteri keuanganku dan antar jemput anak2.
Ternyata Nama besar N***n tidak berbanding lurus dengan pelayanannya.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 312
- Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55
Bung conan, apa ada yang salah dengan 'budget car' ? Apa jika ada bahasa marketing semanis apapun tapi jika itu mengenai 'budget car' harus kita curigai ?conan wrote: Mau semanis apapun bahasa marketing dari para pabrikan mereka, does not change the fact that the budget cars are, indeed, built to a budget.
Tapi jika bahasa marketing sebagus apapun dan ada 'tricky' lagi jika itu mengenai 'mobil mahal' tidak harus kita curigai ?
Come on mr. conan, 'budget car' gak semuanya kualitas 'budget car' dan barang mahal gak semua kualitasnya 'excellent'.
Harga barang sangat tergantung management logistic, sistem produksinya dan distribution-nya. Jika semisal GL diproduksi di Amerika Utara or Japan yang terkenal dengan kualitas bagus tapi di bawa ke Indo juga akan menjadi barang mahal. Siapa lagi yang akan beli, harganya udah kemahalan kok ?
Saya tetap gak bisa mengerti bahwa barang mahal harus 'excellent' dan barang murah 'budget car' sudah pasti build to 'budget car'.
Pabrikan mobilpun pasti akan mengambil langkah dengan mendekatkan sistem produksi dengan market, supaya penyediaan barang (logistik) sebagian besar lokal, jalur distribusi nya pun dapat diperpendek sehingga menjadi 'cost cutting'. Tujuannya supaya barang yang dijual menjadi murah dan menjadi 'budget car'. That's all.
Last edited by ifmarch on Sun May 27, 2007 9:05, edited 1 time in total.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2391
- Joined: Sat Dec 24, 2005 16:37
- Location: Sparkling Surabaya
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 24
- Joined: Fri Mar 23, 2007 4:00
Yup, depan dan belakang pada bunyi.Tango wrote:Bung Winata,Winata wrote:Yang 1.8 ultimate saya tidak ada suara gluduk2 kok waktu lewatin polisi tidur. Mungkin yang 1.5 ada karena berat bobot mobil tersebut. Suspensi livina ini sebenarnya dirancang normal dengan berat +- 1250-1300kg. Tapi karena 1.5 hanya 1100kg saja maka terjadi gluduk2 CMIIW
Yang 1.5 m/t 1185 kg dan yang 1.8 m/t 1225 kg, beda cuma 40 kg. Waktu bung Winata lewat polisi tidur apa kecepatannya 20 -25 km/jam? jumlah penumpang?
Menurut bung Tigor yang bunyi tersebut berasal dari shock depan dan belakang, apa bunyi GL bung Xboy juga depan belakang?
Kalo memang benar bunyi tersebut berasal dari perbedaan berat kendaraan, maka jika yang 1.5 dimuatin 1 orang lebih banyak ato ditambah barang +-65 kg, seharusnya yang 1.5 juga tidak bunyi. Meskipun ada sedikit perbedaan dimana beda berat 1.5 m/t dengan 1.8 m/t sebagian besar ada di moncong (karena beda mesin dan transmisi, sedangkan body dll sama), sedangkan kalo tambah 1 penumpang/barang maka bobot tersebut berada di tengah mobil.
Selain masalah berat, banyak variable lain yang berpengaruh seperti kecepatan, tekanan ban, ketinggian poldur, kelandaian/kecuraman poldur.
CMIIW
Sepertinya ini memang Udah Dari Sono-nya (UDS), gak bisa di-komplain-kan ke Nissan.
Begitu pun masalah suara kolong yg rame, sama UDS juga. Saran org Nissan ya .... kasih soundproof sendiri.
Soal ndut2an/sendat, UDS pula. Sy rasakan hal ini semakin parah saja. Setiap deselerasi yg agak panjang langsung terasa ndut, terutama di gigi 1 dan 2. Gigi 3 ada sedikit. Turunnya RPM seperti tidak konstan, terasa ada "jeda/lag" - ato apa nih istilahnya .....
Katanya sih, setelah setel mesin saat servis km 1000 bisa agak ilangan. Yah, semoga .... kira2 minggu depan sy akan servis km 1000.
Jadi singkat cerita, sy harus terima kenyataan bahwa satu-satunya hal tersisa yg agak tidak "normal" dari GL sy yaitu masalah pintu kiri depan yg tidak bisa menutup rapat. Soal satu ini, belum ada solusi dari pihak Nissan. Sy sudah disuruh menunggu sampe 2 minggu lamanya. Setiap kali sy tanya ke bag bengkel, selalu dijawab belum ada kabar dari Jakarta.
Entah, apa pihak Nissan Sby sini yg lebih condong jadi "pedagang" aja ato gimana ......
Mungkin karena sudah terbiasa dilayani Astra-Toyota, sy merasa pelayanan Nissan Sby sangat kurang.
Tamu yg datang ke Showroom jarang disapa.
Terlantar begitu saja.
Masuk ke area bengkel untuk servis masih harus clingak-clinguk cari satpam atau teknisi yg ada. SA jarang ada di tempat, tapi mereka ada supervisor teknisi, yg sayangnya masih kurang memahami GL. Knowlegde mereka untuk mobil ini tampaknya kok minim sekali. Ditanya apa2, kok jawabnya masih kurang tahu.
Komplain saya pun, harus dilaporkan ke NMI Jkt dulu.
Sudah hampir 2 minggu ini saya belum mendapat respon dari mereka.
Dan tidak ada tindakan apa pun selain customer disuruh menunggu.

Email sy ke Pak Ronny, CS NMI Jkt, belum dibalas hingga detik ini.
Klu di Astra-Toyota, sy merasa spt anak emas.
Begitu datang, SA sudah siap menyambut dgn ramah. Karena biasanya sy booking service, maka selalu mendapat prioritas.
Bahkan setelah service atau komplain, mrk masih sempat kirim SMS menanyakan apakah masih ada keluhan lain.
Perlakuannya sungguh beda, apa itu karena sy di Nissan ambil GL 1500 XV, yg berarti mobil murah kedua, sedangkan di Toyota sy pakai Innova V, seri teratas dari Inno, sehingga ada perbedaan pelayanan ?
Tapi waktu di DAI dulu, sy sangat puas dgn pelayanan mrk. Padahal cuma Xenia 1.0 Li. Varian kedua paling murah ...
Sbg customer, sy harap Nissan bisa berbenah diri segera.
Kalau terus menerus merasa menjadi "anak tiri", ya mana tahannnn ........


-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 18
- Joined: Wed May 16, 2007 15:19
bos, sori bukan nya saya men-deskreditkan nissan, tapi menurut pengalaman saya, bengkel di nissan krg "friendly", kesan nya mrk exclusive gitu loh, kecuali kita pasang tampang lebih mengerti dari mereka, hehehe.xboy wrote:Jadi singkat cerita, sy harus terima kenyataan bahwa satu-satunya hal tersisa yg agak tidak "normal" dari GL sy yaitu masalah pintu kiri depan yg tidak bisa menutup rapat. Soal satu ini, belum ada solusi dari pihak Nissan. Sy sudah disuruh menunggu sampe 2 minggu lamanya. Setiap kali sy tanya ke bag bengkel, selalu dijawab belum ada kabar dari Jakarta.Tango wrote:Bung Winata,Winata wrote:Yang 1.8 ultimate saya tidak ada suara gluduk2 kok waktu lewatin polisi tidur. Mungkin yang 1.5 ada karena berat bobot mobil tersebut. Suspensi livina ini sebenarnya dirancang normal dengan berat +- 1250-1300kg. Tapi karena 1.5 hanya 1100kg saja maka terjadi gluduk2 CMIIW
Yang 1.5 m/t 1185 kg dan yang 1.8 m/t 1225 kg, beda cuma 40 kg. Waktu bung Winata lewat polisi tidur apa kecepatannya 20 -25 km/jam? jumlah penumpang?
Menurut bung Tigor yang bunyi tersebut berasal dari shock depan dan belakang, apa bunyi GL bung Xboy juga depan belakang?
Kalo memang benar bunyi tersebut berasal dari perbedaan berat kendaraan, maka jika yang 1.5 dimuatin 1 orang lebih banyak ato ditambah barang +-65 kg, seharusnya yang 1.5 juga tidak bunyi. Meskipun ada sedikit perbedaan dimana beda berat 1.5 m/t dengan 1.8 m/t sebagian besar ada di moncong (karena beda mesin dan transmisi, sedangkan body dll sama), sedangkan kalo tambah 1 penumpang/barang maka bobot tersebut berada di tengah mobil.
Selain masalah berat, banyak variable lain yang berpengaruh seperti kecepatan, tekanan ban, ketinggian poldur, kelandaian/kecuraman poldur.
CMIIW
Entah, apa pihak Nissan Sby sini yg lebih condong jadi "pedagang" aja ato gimana ......
Mungkin karena sudah terbiasa dilayani Astra-Toyota, sy merasa pelayanan Nissan Sby sangat kurang.
Tamu yg datang ke Showroom jarang disapa.
Terlantar begitu saja.
Masuk ke area bengkel untuk servis masih harus clingak-clinguk cari satpam atau teknisi yg ada. SA jarang ada di tempat, tapi mereka ada supervisor teknisi, yg sayangnya masih kurang memahami GL. Knowlegde mereka untuk mobil ini tampaknya kok minim sekali. Ditanya apa2, kok jawabnya masih kurang tahu.
Komplain saya pun, harus dilaporkan ke NMI Jkt dulu.
Sudah hampir 2 minggu ini saya belum mendapat respon dari mereka.
Dan tidak ada tindakan apa pun selain customer disuruh menunggu.![]()
![]()
atau coba gini, coba anda ketemu sama pak tri di bagian sparepart, coba minta tolong dia cari in SA yg mengerti permasalahan anda.
thanks,-
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 407
- Joined: Tue May 01, 2007 7:58
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 24
- Joined: Fri Mar 23, 2007 4:00
Mungkin yg bagus cuma di pusat saja (JKT).dion wrote:lho, kumaha, katanya bengkel nissan meraih satisfaction award tertinggi di indo. kok kayak gini kenyataannya ya?
diperlukan owner2 yang berani membuka ini ke media massa agar menjadi perhatian seluruh bengkel di indo.
Yang daerah masih perlu pembenahan QC dan SDM.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- Visitor
- Posts: 2
- Joined: Sun May 27, 2007 13:53
Gimana nih after sales service-nya kurang gitu bagus atau emang tipe dari Nissan after sales service seperti itu..
Pak Winata, mohon saran, sebab aku sendiri di Bogor, jadi agak ragu untuk indent GL, gimana pak?
soalnya kalo service ke PIK ke jauhan, pastinya langsung di Pusat-nya kali yah..
Tapi dibanding lainnya saya memang naksir sekali sih ama ini GL
Pak Winata, mohon saran, sebab aku sendiri di Bogor, jadi agak ragu untuk indent GL, gimana pak?

Tapi dibanding lainnya saya memang naksir sekali sih ama ini GL
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 279
- Joined: Wed Apr 11, 2007 8:03
Winata wrote:Anda dibogor kejauhan lah ke PIK ujung ke ujung menidngan ke MT HARYONO tapi gw belum pernah kesana. Eh kalo mau ke pik dari bogor naik tol aja ampe jakarta langsung masuk ke dalam tol kota keluar di tol Gedong Panjang atau jembatan 3 kan sudah dekat ke PIK. Tapi terserah anda deh.
bukannya lebih enak diterusin ke arah bandara keluar di kapuk om?
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 37
- Joined: Fri Mar 30, 2007 17:00
- Location: Surabaya
Bung Xboy,xboy wrote:Yup, depan dan belakang pada bunyi.Tango wrote:Bung Winata,Winata wrote:Yang 1.8 ultimate saya tidak ada suara gluduk2 kok waktu lewatin polisi tidur. Mungkin yang 1.5 ada karena berat bobot mobil tersebut. Suspensi livina ini sebenarnya dirancang normal dengan berat +- 1250-1300kg. Tapi karena 1.5 hanya 1100kg saja maka terjadi gluduk2 CMIIW
Yang 1.5 m/t 1185 kg dan yang 1.8 m/t 1225 kg, beda cuma 40 kg. Waktu bung Winata lewat polisi tidur apa kecepatannya 20 -25 km/jam? jumlah penumpang?
Menurut bung Tigor yang bunyi tersebut berasal dari shock depan dan belakang, apa bunyi GL bung Xboy juga depan belakang?
Kalo memang benar bunyi tersebut berasal dari perbedaan berat kendaraan, maka jika yang 1.5 dimuatin 1 orang lebih banyak ato ditambah barang +-65 kg, seharusnya yang 1.5 juga tidak bunyi. Meskipun ada sedikit perbedaan dimana beda berat 1.5 m/t dengan 1.8 m/t sebagian besar ada di moncong (karena beda mesin dan transmisi, sedangkan body dll sama), sedangkan kalo tambah 1 penumpang/barang maka bobot tersebut berada di tengah mobil.
Selain masalah berat, banyak variable lain yang berpengaruh seperti kecepatan, tekanan ban, ketinggian poldur, kelandaian/kecuraman poldur.
CMIIW
Sepertinya ini memang Udah Dari Sono-nya (UDS), gak bisa di-komplain-kan ke Nissan.
Begitu pun masalah suara kolong yg rame, sama UDS juga. Saran org Nissan ya .... kasih soundproof sendiri.
Soal ndut2an/sendat, UDS pula. Sy rasakan hal ini semakin parah saja. Setiap deselerasi yg agak panjang langsung terasa ndut, terutama di gigi 1 dan 2. Gigi 3 ada sedikit. Turunnya RPM seperti tidak konstan, terasa ada "jeda/lag" - ato apa nih istilahnya .....
Katanya sih, setelah setel mesin saat servis km 1000 bisa agak ilangan. Yah, semoga .... kira2 minggu depan sy akan servis km 1000.
Jadi singkat cerita, sy harus terima kenyataan bahwa satu-satunya hal tersisa yg agak tidak "normal" dari GL sy yaitu masalah pintu kiri depan yg tidak bisa menutup rapat. Soal satu ini, belum ada solusi dari pihak Nissan. Sy sudah disuruh menunggu sampe 2 minggu lamanya. Setiap kali sy tanya ke bag bengkel, selalu dijawab belum ada kabar dari Jakarta.
Entah, apa pihak Nissan Sby sini yg lebih condong jadi "pedagang" aja ato gimana ......
Mungkin karena sudah terbiasa dilayani Astra-Toyota, sy merasa pelayanan Nissan Sby sangat kurang.
Tamu yg datang ke Showroom jarang disapa.
Terlantar begitu saja.
Masuk ke area bengkel untuk servis masih harus clingak-clinguk cari satpam atau teknisi yg ada. SA jarang ada di tempat, tapi mereka ada supervisor teknisi, yg sayangnya masih kurang memahami GL. Knowlegde mereka untuk mobil ini tampaknya kok minim sekali. Ditanya apa2, kok jawabnya masih kurang tahu.
Komplain saya pun, harus dilaporkan ke NMI Jkt dulu.
Sudah hampir 2 minggu ini saya belum mendapat respon dari mereka.
Dan tidak ada tindakan apa pun selain customer disuruh menunggu.![]()
Email sy ke Pak Ronny, CS NMI Jkt, belum dibalas hingga detik ini.
Klu di Astra-Toyota, sy merasa spt anak emas.
Begitu datang, SA sudah siap menyambut dgn ramah. Karena biasanya sy booking service, maka selalu mendapat prioritas.
Bahkan setelah service atau komplain, mrk masih sempat kirim SMS menanyakan apakah masih ada keluhan lain.
Perlakuannya sungguh beda, apa itu karena sy di Nissan ambil GL 1500 XV, yg berarti mobil murah kedua, sedangkan di Toyota sy pakai Innova V, seri teratas dari Inno, sehingga ada perbedaan pelayanan ?
Tapi waktu di DAI dulu, sy sangat puas dgn pelayanan mrk. Padahal cuma Xenia 1.0 Li. Varian kedua paling murah ...
Sbg customer, sy harap Nissan bisa berbenah diri segera.
Kalau terus menerus merasa menjadi "anak tiri", ya mana tahannnn ........![]()
Anda ke Nissan Basuki Rahmat ato yang di A Yani?
Kalo DAI pelayanannya memang ok, saya juga puas dengan mereka.
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 24
- Joined: Fri Mar 23, 2007 4:00
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3721
- Joined: Tue Feb 06, 2007 8:17
- Location: Bdg