Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
Apa yg bro boy alami di 1.5 XV M/T keliatannya suatu kelemahan yg cukup besar. Seharusnya NMI cukup peka dan mempunyai solusi utk hal ini...sbab dengan sepak terjang mereka yg pertama utk menembus pasar gemuk MPV sudah mendapatkan respons negatif/titik kelemahan spt ini, akan membahayakan strategi penetrasi pasar mereka...apalagi targetnya 48000 unit di 2008, bisa2 ga terpenuhi tuh...
Cuman dari sekian artikel2 di media2 terkenal yg saya ikuti dari hasil test drive mereka thdp Livina 1.5 & 1.8 A/T dan M/T, e.g. otomotif, Top Gear, Kompas, AutoBild, etc, kenapa tidak pernah disebutkan kelemahan ini yah? bukankan kelemahan2 yg ditemukan oleh bro boy (mesin ndut2an, pintu depan kiri, suspensi di poldur, dan suara berisik dr ban/jalan) merupakan hal yg gampang sekali terdeteksi? apalagi para reviewer/tester dr media2 otomotif tsb adalah orang2 yg berpengalmana, atau memang merupakan kode jurnalistik utk tidak secara terang2an memaparkan kelemahan suatu produk? (walaupun hal ini akan beresiko thdp kepercayaan masyarakat thdp integritas isi media mrk - even for the long term?).
Maaf bukannya mengesampingkan keluhan2 dari bro boy (informasi dr bro boy justru sungguh membuka mata kita utk lebih teliti thdp GL), hanya saja saya merasakan adanya keganjalan dari timpangnya hasil laporan2 media otomotif (e.g. baca Autobild edisi 106, 19 Mei - 1 juni 2007, di artikel Tes Komparasi Nissan GL Vs Rival) dengan temuan nyata dari bro boy thdp mobilnya sendiri.
Semoga kita tidak terlalu cepat utk terjebak kedalam opini2 yg bersifat generalisasi negatif thdp GL. Let's wait and see on others then
Bukan begitu bung Jakarta. dari 1 atau 2 unit dari produksi massal pasti ada cacat. Bukan maksudnya bela GL. Dari semua milis hanya dia yang mendapatkan cacat produksi, banyak yang sudah menerima dan tidak ada masalah. Saya suruh sih xboy untuk komplain langsung ke dealer bila perlu ganti total unitnya. Jangan mau hanya diperbaiki. Pasti ga ada gunanya. Ntar sugesti manusia itu bisa ada. Biarpun diperbaiki pasti tidak bisa dipercaya lagi soalnya yang perbaiki bukan pabrik NMI tapi bengkel dealernya.
Gw dengar NMI merekrut banyak pekerja baru secara besar2an untuk menambah assembly line guna mempercepat produksi. Apakah gara2 pekerja yg baru direkrut untuk diassemby line blm pengalaman yg menyebabkan bung xboy dapat barang dg kwalitas yg jelek??
Hmmm....saya rasa bukan krn pekerja baru. Info bhw NMI akan menambah assembly line tidaklah lama (mungkin April atau awal Mei?). Sedangkan utk melatih pekerja baru dan menambah production line utk assembly tidaklah secepat yg kita kira (1-2 bulan). Pelatihan pekerja baru bisa makan waktu berminggu2 dan ini belum lg harus diseimbangkan dengan penyelesaian assembly line tambahan yg mungkin makan waktu bbrp bulan. Sedangkan kemungkinan besar bro boy sudah menerima mobilnya baru2 ini saja. Jd kemungkinan besar bkn krn pekerja baru.
Dan juga faktor pekerja baru bknlah faktor yg menentukan sekali thdp kualitas GL. QC lah yg lebih menentukan. Dan saya percaya NMI telah memiliki standar/sistem2 produksi yg sangat mendukung proses produksi mrk yg mana telah meminimalkan faktor human error.
Sekali lagi...stay cool bro maxx
Namun saya setuju sekali utk mengirimkan hasil temuan dari bro boy kepada pak Ronny, CS manager dari NMI. Anyone want to volunteer to send this to Pak Ronny? We would greatly appreciate it
Aku yakin bukan 'cacat produksi' secara general, karena unit yang diterima awal tentu adalah hasil batch produksi awal pula, bukan hasil produksi sekarang yang sudah istilahnya 'dikebut'. Hasil batch produksi awal justru dibuat serapi mungkin demi first impression, misal untuk show unit atau test drive unit.
Satu contoh kasus rasanya belum cukup, coba kita lihat ke depannya apakah ada lagi kasus seperti ini.
Tapi menurutku, harga tidak akan berbohong dan sesuai dengan kualitas. Mungkin banyak yang terlanjur berharap terlalu tinggi pada Grand Livina, karena sejak awal banyak yang mempromosikannya secara berlebihan : mesin sekencang BMW, seirit Prius, selega Innova, suspensi senyaman Alphard dsb, padahal market positioning dari Nissan sendiri sudah sangat jelas : di atas Avanza, di bawah Honda Stream.
Bagaimanapun juga, GL adalah produk Nissan di bawah Rp 200 juta. Tidak akan memiliki build quality seperti Serena atau X-Trail.
Dan, GL adalah produk 'khusus' pasar China dan Indonesia. Build quality 'disesuaikan' dengan standar pasar yang dituju. Produk setir kanan untuk pasar Indo pun memiliki standar produksi yang sedikit banyak berbeda dengan produk setir kiri untuk pasar China.
Kalau kita membeli X-Trail yang seharga CRV, tentu kita akan mendapatkan produk dengan kualitas yang setara dengan kompetitornya.
Harga Livina di atas Avanza, di bawah Stream (para kompetitor yang sekelas dari dimensinya). Build quality yang patut diharapkan dari Livina tentu sesuai dengan harganya : di atas Avanza, di bawah Stream.
Harga tidak akan menipu konsumen, we get what we pay for.
Denga harga Livina, mesin yang didapat cukup OK yaitu varian mesin Nissan Latio.
Tapi kenapa harga Livina jauh di bawah Latio, tentu ada sebabnya. Harga yang lebih murah berarti biaya material yang lebih murah, fitur yang lebih sedikit, safety yang lebih sedikit, suspensi yang lebih kuno dan tentunya build quality yang lebih rendah pula daripada produk kelas satu Nissan seperti Latio.
Bukan salah Nissan karena mereka tentu sudah memproduksi Livina dengan sebaik mungkin, tapi tentunya ada batasan harga jual (baca : biaya produksi).
Konsumen memang seharusnya tidak mengharapkan build quality setinggi Serena/X-Trail/Stream.
Winata wrote:Bukan begitu bung Jakarta. dari 1 atau 2 unit dari produksi massal pasti ada cacat. Bukan maksudnya bela GL. Dari semua milis hanya dia yang mendapatkan cacat produksi, banyak yang sudah menerima dan tidak ada masalah. Saya suruh sih xboy untuk komplain langsung ke dealer bila perlu ganti total unitnya. Jangan mau hanya diperbaiki. Pasti ga ada gunanya. Ntar sugesti manusia itu bisa ada. Biarpun diperbaiki pasti tidak bisa dipercaya lagi soalnya yang perbaiki bukan pabrik NMI tapi bengkel dealernya.
Momer Rangkanya & Nomer Mesinnya, ada baiknya di sebarkan juga ketika komplain.
sudah jalan 3minggu saya bawa GL 1.8 M/T, saya jadi bingung sendiri kok unit yg diterima bung xboy jadi begitu. selama ini saya merasakan nyaman2 aja dan apa yang pernah saya review di thread ini semuanya sesuai dengan yg saya rasakan. kalo meurut saran saya mending bung xboy minta ganti unit aja.
kalo masalah nyendat gak ada, kalo macet saya biasa pake gigi 2 injak rem kalo masih jalan lanjut injak gas gak ada masalah.
tolong teman2 yang lain yg sudah dapat unit diriview untuk membantu kasus bung xboy. thx
conan wrote:Aku yakin bukan 'cacat produksi' secara general, karena unit yang diterima awal tentu adalah hasil batch produksi awal pula, bukan hasil produksi sekarang yang sudah istilahnya 'dikebut'. Hasil batch produksi awal justru dibuat serapi mungkin demi first impression, misal untuk show unit atau test drive unit.
Satu contoh kasus rasanya belum cukup, coba kita lihat ke depannya apakah ada lagi kasus seperti ini.
Tapi menurutku, harga tidak akan berbohong dan sesuai dengan kualitas. Mungkin banyak yang terlanjur berharap terlalu tinggi pada Grand Livina, karena sejak awal banyak yang mempromosikannya secara berlebihan : mesin sekencang BMW, seirit Prius, selega Innova, suspensi senyaman Alphard dsb, padahal market positioning dari Nissan sendiri sudah sangat jelas : di atas Avanza, di bawah Honda Stream.
Bagaimanapun juga, GL adalah produk Nissan di bawah Rp 200 juta. Tidak akan memiliki build quality seperti Serena atau X-Trail.
Dan, GL adalah produk 'khusus' pasar China dan Indonesia. Build quality 'disesuaikan' dengan standar pasar yang dituju. Produk setir kanan untuk pasar Indo pun memiliki standar produksi yang sedikit banyak berbeda dengan produk setir kiri untuk pasar China.
Kalau kita membeli X-Trail yang seharga CRV, tentu kita akan mendapatkan produk dengan kualitas yang setara dengan kompetitornya.
Harga Livina di atas Avanza, di bawah Stream (para kompetitor yang sekelas dari dimensinya). Build quality yang patut diharapkan dari Livina tentu sesuai dengan harganya : di atas Avanza, di bawah Stream.
Harga tidak akan menipu konsumen, we get what we pay for.
Denga harga Livina, mesin yang didapat cukup OK yaitu varian mesin Nissan Latio.
Tapi kenapa harga Livina jauh di bawah Latio, tentu ada sebabnya. Harga yang lebih murah berarti biaya material yang lebih murah, fitur yang lebih sedikit, safety yang lebih sedikit, suspensi yang lebih kuno dan tentunya build quality yang lebih rendah pula daripada produk kelas satu Nissan seperti Latio.
Bukan salah Nissan karena mereka tentu sudah memproduksi Livina dengan sebaik mungkin, tapi tentunya ada batasan harga jual (baca : biaya produksi).
Konsumen memang seharusnya tidak mengharapkan build quality setinggi Serena/X-Trail/Stream.
We get what we pay for and nothing more..
Gw juga ga suka kalo NMI hanya asal2an untuk mengejar quantity. Gw kalo dapat yang cacat gw pasti ganti total. Ga mau perbaikan.
IMHOt at least yang ulitimate sudah bisa diseimbangkan dengan stream. Safety diatas stream 1.7 karena sudah ada airbag, lalu jok kulit, Memang suspension belakang torsion beam masih kalah dan kuno . But at least sudah nyaman menurut gw meski harus dimodif. Gw sih hanya TD sebentar dan belum bisa bilang mana kelemahannya. Tapi bro xboy sudah kasi tau semua kelemahannya. Tapi itu hanya 1 kasus. Gw masih menunggu kasus lain.
Saya setuju dgn anda bro winata. Hanya pernyataan bro boy bahwa dia mendapat jawaban dr kepala teknisi Nissan Srby bahwa mobilnya memang sudah di-design dgn kelemahan spt itu...rasanya kok pahit banget yah? :p Sptnya tdk ada pilihan lain bagi kita dan hrs nrimo gitu aja...
Kaeknya bro boy mesti nanya2 ke temen2 lain apakah mereka jg mengalami hal yg sama dan apabila tidak demikian halnya, bro boy mesti cari cara laen utk mengeluh ttg masalah mobilnya shg mendapat unit penggantian yg baru.
sudah jalan 3minggu saya bawa GL 1.8 M/T, saya jadi bingung sendiri kok unit yg diterima bung xboy jadi begitu. selama ini saya merasakan nyaman2 aja dan apa yang pernah saya review di thread ini semuanya sesuai dengan yg saya rasakan. kalo meurut saran saya mending bung xboy minta ganti unit aja.
kalo masalah nyendat gak ada, kalo macet saya biasa pake gigi 2 injak rem kalo masih jalan lanjut injak gas gak ada masalah.
tolong teman2 yang lain yg sudah dapat unit diriview untuk membantu kasus bung xboy. thx
Yang dipakai bung xboy itu 1.5 dan anda beruntung bung wardana karena yang anda dapat itu memang show unit jadi keseluruhan bagus. Sekarang SHIFT NMI jadi 2 kali dengan merekrut orang2 baru yang barusan training. Ini bisa jadi momok NMI. Kalo gw mendingan lama deh datang unitnya tapi QCnya diperhatikan.
jakarta wrote:Saya setuju dgn anda bro winata. Hanya pernyataan bro boy bahwa dia mendapat jawaban dr kepala teknisi Nissan Srby bahwa mobilnya memang sudah di-design dgn kelemahan spt itu...rasanya kok pahit banget yah? :p Sptnya tdk ada pilihan lain bagi kita dan hrs nrimo gitu aja...
Kaeknya bro boy mesti nanya2 ke temen2 lain apakah mereka jg mengalami hal yg sama dan apabila tidak demikian halnya, bro boy mesti cari cara laen utk mengeluh ttg masalah mobilnya shg mendapat unit penggantian yg baru.
Kadang2 dealer itu nakal dan ga nanggapi konsumen. Dulu di mitsu juga pada nakal semua. mendingan tanya nama kepala teknisi nissan srby dan komplain langsung ke bung ronny. Tidak ada yang menerima unit yang cacat seperti bung xboy sebelumnya. Kalo mereka ga mau lapor langsung ke redaksi pembaca di koran setempat anda atau di detik.com paling bagus. Sebut aja nama kepala teknisi dan dealernya yang nakal cantum di redaksi yth dan hancurkan nama mereka. Itu saja kalo mereka nakal. Gw juga pernah pake esia komplain habis eh akhirnya gw didengar.
Winata wrote:
Memang suspension belakang torsion beam masih kalah dan kuno .
LHO??
Di thread sebelah Anda malah bilang begini :
Terbukti LIVINA bisa buat pake TORSION BEAM tapi suspensi lebih nyaman dari INDEPENDENT SUSPENSION. Inilah kelebihan LIVINA daripada mobil laen pake independent tapi tetap ga nyaman.
Kadang Anda bilang A, kadang bilang B. Aku sama sekali tidak mengerti Anda
sptnya bung xboy dapet lemon car
mestinya bisa complain sama NMI, coba iseng2x tes drive GL yg lain di showroom, kalo tdk ada masalah berarti anda dapat yg lemon, tp kalo sama? gw gak comment lagi.
Bro hansen anda biasa pake A/T ya. Kalo yang pintar bawa manual pasti ga ndut2an dan kalo bawa M/T itu lebih berseni dan lebih responsif. gw lebih suka mobil M/T daripada A/T yang terlalu nyaman.
mana tuh yang yakin banget dengan LIVINA sebagai MPV of the year..........
Sebenarnnya masalah yg ada di livina ini tidak bisa dibilang cacat produksi dan minta kembali / recall. Karena memang prduknya seperti itu. Masalah ndut ndut-an, itu kayaknya seperti kasus Avanza deh yang juga ndut ndutan.
Coba deh dibandingin ama harganya..... harga kayak gitu minta mobil sempurna, sangat susah.
Maaf bung Boy, sebelum membeli GL anda sudah TD atau belum? Kalau masalah peredaman GL tidak sebaik INOVA itu bisa dimaklumi tapi kalau masih kalah dari XENIA...?
Terus terang saya udah indent type yang sama (1.5XV M/T) dan saya tidak TD hanya duduk2x didalam kabin saja tapi saya udah merasa yakin dengan GL. Tapi membaca berita dari bung Boy saya jadi ragu2x lagi nih
xboy wrote:
- Shock Absorbers glodakan saat melibas polisi tidur. Kalo jalan keriting sih cukup lembut, tapi begitu kena poldur, apalagi yg tinggi, pasti bunyi "dak .. dok". Menurut teknisi nissan, ini sudah bawaan/ciri dari Shock Absorbers-nya Nissan. Katanya X-Trail juga begini. Hmm ......
Sepertinya ada bunyi setiap kali lewat polisi tidur itu memang ada yg cacat, pasti bukan karakteristik GL lah, maza sih menurut teknisi X-Trail juga gini? trus pintu yang gak bener emang hrs ditanyakan. semua itu harus minta tanggung jawab dealer karena masih garansi. jangan mau percaya dulu.
wah dah ada yang punya masalah, n dah tulis laporan ke jkt ya, mudah2an dengan banyak yg komplain produksinya bakal lebih baek.
Winata wrote:
Memang suspension belakang torsion beam masih kalah dan kuno .
LHO??
Di thread sebelah Anda malah bilang begini :
Terbukti LIVINA bisa buat pake TORSION BEAM tapi suspensi lebih nyaman dari INDEPENDENT SUSPENSION. Inilah kelebihan LIVINA daripada mobil laen pake independent tapi tetap ga nyaman.
Kadang Anda bilang A, kadang bilang B. Aku sama sekali tidak mengerti Anda
wah .. masalah pintu nggak rapat ..jangan-jangan kasusnya sama kayak rusher/ terios ikutan bocor nanti kalo pass hujan
Merovingian wrote:
xboy wrote:
- Shock Absorbers glodakan saat melibas polisi tidur. Kalo jalan keriting sih cukup lembut, tapi begitu kena poldur, apalagi yg tinggi, pasti bunyi "dak .. dok". Menurut teknisi nissan, ini sudah bawaan/ciri dari Shock Absorbers-nya Nissan. Katanya X-Trail juga begini. Hmm ......
Sepertinya ada bunyi setiap kali lewat polisi tidur itu memang ada yg cacat, pasti bukan karakteristik GL lah, maza sih menurut teknisi X-Trail juga gini? trus pintu yang gak bener emang hrs ditanyakan. semua itu harus minta tanggung jawab dealer karena masih garansi. jangan mau percaya dulu.
wah dah ada yang punya masalah, n dah tulis laporan ke jkt ya, mudah2an dengan banyak yg komplain produksinya bakal lebih baek.
xboy wrote:Dalam kondisi sama2 ga pake tambahan soundproof, sama2 standard baru keluar dari pabrik, kok Xenia malah lebih gak berisik tuh.
nah baru kali ini nih ada yg bilang Xenia lebih gak berisik dr GL.
bung xboy, karena anda sdh lapor ke dealer, tp tdk ada tanggapan. coba saja, langsung komplain ke NMI. Dan kita2 di-update, kalo perlu berikut email dr NMI di tampilin di sini. jd semuanya transparan. kita2 juga bisa menilai sendiri2.
Ada kemungkinan waktu pengiriman dari Jkt. ke Sby tidak berjalan mulus.
Mulai dari pabrik trus dinaikin ke truk n di jalan truknya melewati jalan yang tidak mulus. Who knows?
Lebih baik minta ganti unit. Ogut pernah mengalami (itupun hanya masalah cat yang bleberan sedikit ..., taunya pas lagi nyuci tuh boil). Akhirnya minta tukar dgn. unit yang baru dan betul2 diganti yang baru. Padahal STNK udah jadi and udah dipake 2 minggu.