Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
teppey wrote:Bisnis2 Tbk yang masih berkembang dan profitable: Bank BCA, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Indofood, Adhi Karya, Wijaya Karya, Waskita Karya, Jasa Marga dll. Pada dasarnya yang masih berkembang ada, yang tumbang juga banyak. Kalau di otomotif Astra turun tapi masih profitable, Indomobil turun dan sudah merugi sejak 2014.
Kalau perbankan, sangat tergantung bad debt. Angka2 itu semua di atas kertas dgn asumsi keedit tdk macet total. Ironisnya, kondisi ekonomi lesu bank profit terus... kok bisa? Karena usaha2 yg mestinya nyicil hutang gede jadi bayar bunganya saja. Jadi di atas kerta mereka profit. Tapi risks exposure naik (terbukti dr angka npl naik terus).
Infrastruktur semacem wika, adhi, mereka ketolong proyek2 pemerintah. Tapi proyek2 tsb akankah bisa berlanjut di saat pendapatan pemerintah anjlok?
Sy dan istri buka usaha kuliner kecil2an di salah satu foodcourt daerah ciputat juga menurun omsetnya.
Apalagi di bulan puasa ini terasa sekali penurunannya(mungkin juga krn mau lebaran dan habis lebaran anak sekolahan mulai tahun ajaran baru, jadi butuh biaya banyak).
Sampai2 sy dan istri ngakalin gimana caranya tetap ada pemasukan lebih, selama bulan puasa ini jualan dipinggir jalan manfaatin bagasi mobil.
Alhamdulillah ada pemasukan lebih.
saya main di grosiran snack / jajanan anak anak semacam produk orang tua, garuda food mayora, dkk..
2015 banding 2014 turun sekitar 10%
2016 banding 2015 turun sekitar 25%
sekalian saya oot mau tanya sedikkit buat rekan rekan yang mungkin ada di indonesia timur semacam di papua, ambon dan sekitar nya. bagaimana dengan omset rekan rekan yang ada disana ?
saya kebetulan posisi ada di jawa timur. nah menurut informasi yang saya dapat dari beberapa sales, omset mereka di area jawa emank turun rata2 30%
tetapi...
untuk wilayah indonesia timur kayak ambon, papua dan sekitar nya cenderung stabil dan meningkat tipis.
jika informasi tersebut bener, kira kira ada yang bisa kasih pencerahan tidak kenapa area tersebut bisa lebih baik.
Pendidikan omset 2014 akhir sesudah pemilu turun 20%, 2015 turun 40%, 2016 Q1 turun 30%. Random cross check ke customer memang daya beli yg menurun.
Kl yg jualan produk sptnya msh bisa bertahan meski omset turun ya .. yg berat yg sektor jasa sebab cost terbesar ada di salary karyawan. Ditambah THR sementara omset turun.
Lihat postingan diatas rumah makan turun, elektronik turun, pendidikan turun, agribisnis naik berarti rakyat ga makan diluar lagi, makan di rumah pakai apa ... sayur? Daging kan mahal 120-170 rb/kilo
persh ogut yang bergerak di bidang produksi susu dan daging cenderung stagnan ...
untuk beberapa modern market masih ada kenaikan seperti c4, giant dan hypermart walaupun dibawah 20%, itupun disumbang oleh peluncuran produk baru jadi valuenya naik, kalau perbandingan YTD mei 2015 vs 2016 pertumbuhannya sekitar 5-9% saja
itupun profitnya untuk perusahaan tipis sekali karena biaya promo, biaya distribusi , operasional dll juga naik terus
Rental a2b 2015 turun 39%, thn sebelumnya turun 74%
Konstruksi turun 12%
Tambang batubara turun sktr 20%, thn sebelumnya turun 56%, produksi ob n coal tetep sama
Makanan (resto, cafe n coffee shop), naik 40-an%, ga itung2 bgt, cuman iseng2an, tp menolong bgt
Sy usaha di bidang supplier dan pabrikasi besi, 70-80% utk konstruksi, sisanya utk industrial, ada kenaikan omset sekitar 30-40% compared to 2015. Ketolong sama proyek konstruksi yg lg booming di jabodetabek, secara pribadi sy agak heran koq developer lokal dan asing pada jor2an bangun apartemen di jabodetabek, padahal daya beli lumayan anjlok belakangan ini.
Kalo utk elektronik setau saya semuanya uda harus SNI, pabrik elektronik punya sodara yg ber SNI dari dulu babak belur dihantam impor china yg murmer, tp belakangan sikon berbalik, impor china ditahan sama jkw, jadinya pabrik elektronik yg ber SNI kebanjiran order.
Bisnis lain yg bisa survive mungkin adl perusahaan sewa mbl utk driver uber, perorangan uda gak bs jd driver uber lg, semuanya harus dimasukkan ke koperasi atau badan usaha termasuk mbl hrs ganti nama ke koperasi/bdn usaha, tp yah bisnis ini cukup fragile yah, terlalu tergantung sama govt policy.
Oot dikit, Saran sy buat govt : tlg di reshuffle menkeu yg skrg, kebijakannya TIDAK ada yg bagus, kita cari duit cape2 koq dikejar pajak terus, sri mul*ni yg jago aja gak gitu....
Share dikit dagang kecil2-an ane, yaitu toko online yang ane handle sendiri part time sambil Kuli (sambil gawe)
Tahun 2015 omset turun sampe 50 persen, Jika tahun 2014 jualan online perbulan bisa dua kali lipat gaji kantoran ane, di
2015 untuk nyamain gaji kantoran ane sulit banget, sekarang 2016 sudah mendingan mulai merangkak dengan strategi nambahin banyak produk
dan mulai banyak promosi di medsos. Pengennya nya sih nyari karyawan yang bisa handle, jadi ane tinggal mikirin promosi. tapi gak kuat modal buat nambah produk. Dan ane harus full time keluar dari job, dan terjun full bisnis. Belum berani, masih di tentang keluarga.
Teman ane lebih berani ambil resiko out of job, sampai dia sekrang punya karyawan 6 buat CS online, masing2 karyawan di kasih smarphone dua buah. Dia gaji karyawan 1,5 x umr plus bonus penjualan. Stok ambil dari china dan hongkong. Dia maennya grosiran. Sebulan omsetnya atau mutasi debet kredit rekeningnya bisa 1 milyar lebih dengan keuntungan profit rata2 10 persen dari omset per bulan.
Saran ane sie, selain punya toko fisik harus punya toko online nya, apalagi barang yang di jual jarang ada di pasaran atau sulit kalo nyari di mall/supermarket. Setiap tahun pengguna internet akan bertambah dan itu lahan penjualan juga.
Bisnis otomotif di Kalimantan
Tahun 2013-2014 adalah tahun yg cukup bagus di mana market dan daya beli masih cukup baik dengan hasil tambang dan minyak sebagai penunjang daya beli sekarang dengan hasil tambang yang makin tidak jelas di mana batu bara bisa mencapai US $ 27 per ton dan kontrak Total & Inpex yang akan expired di awal 2017 sehingga banyak pemutusan kontrak kerja di mana2 dan berimbas pada bisnis kami.
Untuk 4W 2015 compare 2014 turun kurang lebih 40 %
2016 compare 2015 turun kurang lebih 30%
Untuk 2W 2015 compare 2014 turun kurang lebih 35% pada Q1 dan Q2 turun lebih dalam lagi kisaran 50% yoy.
2016 compare 2015 untuk Q1 turun 30% yoy atau kurang lebih stay dengan Q3 2015.
Market share kurang lebih sama dibanding 2015 tapi compare 2014 mmg ada sedikit penurunan yang berarti bahwa market total dan daya beli kita lagi kurang gereget. Mudah2an pd semester 2 tahun ini ada sedikit titik cerah karena operational cost makin bengkak denga adanya THR dll.
aku ada usaha es batu kecil2 buat supply resto n warung makan...
omset di banding tahun lalu naik 25 % karena dapet costumer baru
sebelumnya hanya coba2 setelah 2 tahun malah produksi es aku yg sehari 1 ton kuwalahan layanin permintaan..
jd tahun ini ada rencana penambahan mesin es untuk kapasitas 3 ton per hari..
sepertinya bisnis kuliner yg bagus..
catursailorman wrote:aku ada usaha es batu kecil2 buat supply resto n warung makan...
omset di banding tahun lalu naik 25 % karena dapet costumer baru
sebelumnya hanya coba2 setelah 2 tahun malah produksi es aku yg sehari 1 ton kuwalahan layanin permintaan..
jd tahun ini ada rencana penambahan mesin es untuk kapasitas 3 ton per hari..
sepertinya bisnis kuliner yg bagus..
bisnis yang menarik sepertinya... harga mesin es gitu brp duit om
catursailorman wrote:aku ada usaha es batu kecil2 buat supply resto n warung makan...
omset di banding tahun lalu naik 25 % karena dapet costumer baru
sebelumnya hanya coba2 setelah 2 tahun malah produksi es aku yg sehari 1 ton kuwalahan layanin permintaan..
jd tahun ini ada rencana penambahan mesin es untuk kapasitas 3 ton per hari..
sepertinya bisnis kuliner yg bagus..
bisnis yang menarik sepertinya... harga mesin es gitu brp duit om
ada dua jenis mesin bos, yg bentuk cube dan bentuk tube,
yg mesin bentuk cube banyak jenis nya dr kapasitas 50kg-10 ton per hari.
kalo yg tube mesin capasitas mulai 1ton-25 ton per hari.
dulu saya beli yg cap 1 ton harga 200 jt.
es di jual per kg 1500
biaya operasinal per bulan 15 jt dgn 3 karyawan..
alhamdulillah saya hanya sebagai karyawan merasa tidak terkena dampak. salah satu contoh, dari sisi kesehatan, saya beserta keluarga dijamin oleh tempat kerja saya meskipun sudah dicover juga oleh bpjs. jadi dari sisi kesehatan, saya dan keluarga dicover oleh 2 'unit' yaitu bjps dan dari tempat kerja saya. jadi saya bebas memilih tempat (misal dokter/rumah sakit terbaik) tanpa bingung soal bpjs yang ruang lingkup nya sangat sempit.
kenaikan gaji saya dan istri cukup bagus. sedangkan usaha seperti kebun, tidak ada kendala berarti. semoga saja saya dan keluarga masih mampu menghadapi situasi seperti ini jika melihat postingan2 di atas. dan tidak lupa, saya dan keluarga selalu bersedekah terhadap mereka yang kurang beruntung. soal pajak biarlah pemerintah memperoleh dari pajak saya sebagai karyawan, jangan dari usaha yang lain
firdana wrote:Share dikit dagang kecil2-an ane, yaitu toko online yang ane handle sendiri part time sambil Kuli (sambil gawe)
Tahun 2015 omset turun sampe 50 persen, Jika tahun 2014 jualan online perbulan bisa dua kali lipat gaji kantoran ane, di
2015 untuk nyamain gaji kantoran ane sulit banget, sekarang 2016 sudah mendingan mulai merangkak dengan strategi nambahin banyak produk
dan mulai banyak promosi di medsos. Pengennya nya sih nyari karyawan yang bisa handle, jadi ane tinggal mikirin promosi. tapi gak kuat modal buat nambah produk. Dan ane harus full time keluar dari job, dan terjun full bisnis. Belum berani, masih di tentang keluarga.
Teman ane lebih berani ambil resiko out of job, sampai dia sekrang punya karyawan 6 buat CS online, masing2 karyawan di kasih smarphone dua buah. Dia gaji karyawan 1,5 x umr plus bonus penjualan. Stok ambil dari china dan hongkong. Dia maennya grosiran. Sebulan omsetnya atau mutasi debet kredit rekeningnya bisa 1 milyar lebih dengan keuntungan profit rata2 10 persen dari omset per bulan.
Saran ane sie, selain punya toko fisik harus punya toko online nya, apalagi barang yang di jual jarang ada di pasaran atau sulit kalo nyari di mall/supermarket. Setiap tahun pengguna internet akan bertambah dan itu lahan penjualan juga.
Betul om.. toko fisik mulai jarang dilirik konsumen.. sulit dapet pelanggan kalo cuma nunggu ditoko.. cafe saya skrng promosi agresif lewat online, dirikan stand di kantor (free test produk), & mulai deketin tempat kumpul konsumen (arisan, komunitas, paguyuban dsb). Alhamdulillah mei, juni 2016 mulai keliatan angka kenaikannya.. sekitar 10-15%..
Intinya di saat sulit begini harus kerja keras lebih dekat ke konsumen, entah gimanapun caranya.. buat konsumen nyaman, puas & tdk kecewa dgn produk experience yg kita tawarkan..
saya ga punya usaha apa apa, tp temen saya di pelosok sulawesi sana terbantu ama tol laut, yg biasanya harus kirim ke pulau utama skrng langsng angkut hasil panen ke jawa... jadi pengepul cengkeh di pelosok sulawesi bisa modal : untung = 1:1, dan banyak contoh lainnya, minusnya ya tinggal di daerah,faskes apa adanya & ga liat mall gemerlap, 3G even dipelosok sudah bisa streaming youtube... thanks to telkoms##
Ane bukan pengusaha juga. Cuman kuli.
Bonus yang biasanya dapet 3x gaji. Tahun ini cuman dapet 2 x. Karena laba perusahaan turun banyak.
Gaji juga cuman naik 9 persen. Biasanya bisa 14%.
saya bergereak di bidang produksi jewelry, bisa dibilang dari awal tahun masih datar dari tahun sebelumnya... tidak ada peningkatan, tapi syukur tidak turun...cenderung datar saja....
Usaha otomotif di desa.
Buka lapak kecil2an 7th yg lalu, jualan spare part mobil niaga n mobil pada umumnya. Nekad buka aja pdhl tidak pny basic otomotif n tidak ada kenalan dibidang yg sama. Kerja cuman fokus di 1 bidang saja. Hasilnya gak terlalu banyak, tp tiap taon selalu ada peningkatan omzet. Tahun ini omzet jg meningkat dibanding tahun sebelumnya. Lapak cuman dikelola secara manual n konvensional..
Dream as if you'll live forever
Live as if you'll die today
Bisnis toko bangunan bokap stagnan. Penurunan yoy 20-25%. Pangkalan LPG punya bokap stabil, tp harga jual turun. Foodcourt punya bokap turun 70%.
Bisnis distribusi dan penjualan jamu herbal ane uda di titik write off. Omzet skr uda kurang dari 5% omzet saat normal. 95%+ loss.
Jual beli properti ane baru bukukan keuntungan. But it will be the last this year. Ane uda lempar handuk putih utk investasi rumah. Faktor pajak dan daya beli cust yg bikin ane stop sementara
Sewa menyewa ruko masih jalan. Mid tahun ini ada renewal kontrak dari Perum Pegadaian utk lanjut termin 4 thn mereka.
Agribisnis berjalan cukup prospektif. Yoy profit ane perkirakan 36% dari equity. Loss preproduction sudah berhasil ditekan dari 6.6% jadi 1.5%, prediksi max losses 2.0-2.25%. Rencana upscale bisnis 50% per dua bulan. Butuh modal agak gede. meski tanah uda siap utk ekspansi.