Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
IMHO, salah satu faktor kesuksesan orang Jepang masarin mobil ya marketing gimmick itu.
Teknologi variable valve timing sudah dipakai BMW dgn nama VANOS (Variable Nockenwellensteuerung) sejak 1993.
Tapi mobil-mobil Jepang sampai hari ini masih rajin nempelin emblem VVT, i-VTEC dsb. saat BMW udah "malu"
masang stiker VANOS di kaca belakangnya.
Sama kayak tulisan DOHC di Mitsubishi Eterna dan tulisan TWINCAM di Toyota Corolla era '90an, padahal Fiat 124 keluaran '70an
udah pake teknologi cam ganda tanpa ada tulisan apapun kecuali angka "124" itu.
Gimmick lainnya yg saya masih inget, Honda Accord '80an pasang emblem "5 Speed" dengan bangga nya .
Tapi yang paling konyol adalah stiker "Power Steering" di kaca belakang KIA Pregio itu. Yang ini memang idenya orang Korea.
bukan krn principal eropa malu tapi ini berkait dg yg namanya proprietory rights (sebut sj secara awam dg hukum paten) di eropa dg japan. di eropa pd umumnya bila suatu invention di adopsi oleh fihak ketiga (mrk yg tdk teafiliasi dg penemu / inventor / patent holder) tanpa membeli trade mark / naming title invention tsb maka dia dilarang u menginformasikan pada public ttg invention itu dg nama yg dia ciptakan sendiri
sedangkan japan bila situasinya sama (patented inovation partially adopted by any third paty) utk dijadikan suatu bagian tak terpisahkan dlm suatu product maka public information disclosure wajibkan pengguna inovation tsb u menginformasikan pd public yg (akan) gunakan dg cara apapun, bhw product tsb mengandung inovation tsb
sy tdk ingat ketentuan ketentuan specific tapi itu ada n blm berubah
selain itu ada ketentuan di eropa bhw suatu invented system / component yg terpasang pd suatu product dan pemasangan tsb memberi pengaruh yg tdk lbh dr 30% dari performance / mechanism product tsb. . .maka invention tsb hanya mendapat petty patent coverage / perlindungan patent kecil yg masanya tdk lbh dr lima tahun n ssdh itu jafi public domain dimana siapapun bisa tiru secara gratis royalty. itu sebab vanos tdk lagi terpasang krn smua principal bisa gunakan
itu sebabnya org eropa lbh suka invention nya dibeli putus fihak ketiga tanpa royalty ssdh beli putus tsb. mrk mrk yg hebat tapi salah dlm strategy bgini tdk jarang frustasi spt misalnya alm rudolf diesel yg ahirnya bunuh diri. tapi alm citroen cukup pintar. dia daftarkan front wheel drive system pertama x bukan di eropa tapi di amerika serikat
newrubble wrote:bukan krn principal eropa malu tapi ini berkait dg yg namanya proprietory rights (sebut sj secara awam dg hukum paten) di eropa dg japan. di eropa pd umumnya bila suatu invention di adopsi oleh fihak ketiga (mrk yg tdk teafiliasi dg penemu / inventor / patent holder) tanpa membeli trade mark / naming title invention tsb maka dia dilarang u menginformasikan pada public ttg invention itu dg nama yg dia ciptakan sendiri
sedangkan japan bila situasinya sama (patented inovation partially adopted by any third paty) utk dijadikan suatu bagian tak terpisahkan dlm suatu product maka public information disclosure wajibkan pengguna inovation tsb u menginformasikan pd public yg (akan) gunakan dg cara apapun, bhw product tsb mengandung inovation tsb
sy tdk ingat ketentuan ketentuan specific tapi itu ada n blm berubah
selain itu ada ketentuan di eropa bhw suatu invented system / component yg terpasang pd suatu product dan pemasangan tsb memberi pengaruh yg tdk lbh dr 30% dari performance / mechanism product tsb. . .maka invention tsb hanya mendapat petty patent coverage / perlindungan patent kecil yg masanya tdk lbh dr lima tahun n ssdh itu jafi public domain dimana siapapun bisa tiru secara gratis royalty. itu sebab vanos tdk lagi terpasang krn smua principal bisa gunakan
itu sebabnya org eropa lbh suka invention nya dibeli putus fihak ketiga tanpa royalty ssdh beli putus tsb. mrk mrk yg hebat tapi salah dlm strategy bgini tdk jarang frustasi spt misalnya alm rudolf diesel yg ahirnya bunuh diri. tapi alm citroen cukup pintar. dia daftarkan front wheel drive system pertama x bukan di eropa tapi di amerika serikat
Penjelasan yang mencerahkan bung newrubble.
Tentu saja maksud saya bukan berarti BMW malu beneran (makanya saya kasih tanda kutip pada kata "malu").
Saya cuman berpikir mungkin BMW merasa sudah tidak perlu lagi gembar gembor bahwa mesinnya pakai teknologi variable-valve-timing-whatever karena teknologi itu sudah dianggap lumrah dan sudah seharusnya ada di semua jajaran BMW generasi berikutnya.
Tapi kalau memang alasan BMW tidak pasang stiker VANOS nya lagi karena regulasi IPR dsb. di Eropa, saya baru tahu itu.
ilhami wrote:Jadi maksudnya om rubble dan om dogar, teknologi mobil jepang itu semua nya subset aja dari teknologi eropa ya?
Maksud saya ngga bilang begitu, walaupun mungkin kenyataannya ada beberapa (tentu tidak semuanya) yg begitu.
Yang saya mau sampaikan adalah bahwa penempelan emblem-emblem seperti VVT, VVTI, VTEC dsb. itu adalah marketing gimmick
agar konsumen tahu bahwa mobilnya pakai teknologi itu. Ini sah-sah saja, dan memang berhasil koq.
Mengenai teknologi otomotif secara umum saya kira Jepang sudah setara dengan Eropa, bahkan dlm beberapa hal lebih advance.
Transmisi CVT misalnya, baru Nissan yg bisa pasang di mesin besar (> 3.0L), walaupun katanya Murano itu ada problem sana sini.
Saya malah berpikir kalau teknologi CVT dan Hybrid akan dipimpin oleh para engineer Jepang.
^^
hehe imho yaa karna di indo masih banyak mobil yang saat ini masih di jual *bahkan some baru dijual* dan ga pakai teknologi katup ini..... jadi tetep ada baiknya pakai badge katup variable, dan errr tidak semua teknologi katup variable itu sama atau sepadan loh.
ehmmm bentar mirage kaga ada badge mivecnya wkwkw
just my dummy head.... me available on youtube! check n subs ya! Billyd1773dz
billyd1773dz wrote:^^
hehe imho yaa karna di indo masih banyak mobil yang saat ini masih di jual *bahkan some baru dijual* dan ga pakai teknologi katup ini..... jadi tetep ada baiknya pakai badge katup variable, dan errr tidak semua teknologi katup variable itu sama atau sepadan loh.
ehmmm bentar mirage kaga ada badge mivecnya wkwkw
Mirage mah di pantadnya cuma tulisan Mirage doang, kebalikan sama Mobilio yg semuanya ditulis
dogar wrote:IMHO, salah satu faktor kesuksesan orang Jepang masarin mobil ya marketing gimmick itu.
Teknologi variable valve timing sudah dipakai BMW dgn nama VANOS (Variable Nockenwellensteuerung) sejak 1993.
Tapi mobil-mobil Jepang sampai hari ini masih rajin nempelin emblem VVT, i-VTEC dsb. saat BMW udah "malu"
masang stiker VANOS di kaca belakangnya.
Sama kayak tulisan DOHC di Mitsubishi Eterna dan tulisan TWINCAM di Toyota Corolla era '90an, padahal Fiat 124 keluaran '70an
udah pake teknologi cam ganda tanpa ada tulisan apapun kecuali angka "124" itu.
Gimmick lainnya yg saya masih inget, Honda Accord '80an pasang emblem "5 Speed" dengan bangga nya .
Tapi yang paling konyol adalah stiker "Power Steering" di kaca belakang KIA Pregio itu. Yang ini memang idenya orang Korea.
ane juga 3 tahun lalu sempet pake c180k w203, pas service, ada rembes, ternyata dari packing tutup cam, ada socketnya segala di luar blok nya, pake sensor buat ngerubah derajat cam, canggih ye ternyata mesinnya
STREET RACING IN A 4xx whp/1xxx nm atw in a 3050cc DIESEL MPV IS NOT A CRIME
well it is, but who cares