viqi- wrote:ane sering bawa k 3 mobil diesel ini, everest 4wd n PS 4wd n fortuner 2wd. bener bgt, paling kerasa beda nya klo habis bawa everest lgsg pindah ke PS. terasa bgt klo PS dari segi apa pun tinggal dari everest.
off road nya jelek, di aspalt jg g segarang everest. menang di tampang doank. Fortuner, klo masalah tenaga ,,,,kebo bgt

kenyamanan cukup lahhh, tp lebih nyaman everest. tp everest 2004-2006 perasaan gw lebih nyaman dari yg terakhir keluar. tp klo mo ngomongin mobil diesel yg kenceng SUV beredar resmi di indonesia gw VOTE 100% captiva, tara lawan. kayak CRV bermesin diesel, lincah, puter2 dalam kota kerasa enaknya, senyaman sedan...mungkin karena sasis monokok, mang di rancang buat kendaraan penumpang, bukan mobil gerobak ( d-cab ) yg di modif station.
klo lo lebih mentingin kenyaman, responsif, n real fun to drive...gw rekomen captiva....irit. gw kerja di daerah migas, mobil2 diesel banyak beredar di daerah gw, everest bandel meski pun udah 6 tahun pake dengan perawatan normal tetep nyaman n bebas masalah, tp klo PS kerasa bgt bobroknya klo udah 2 tahun pake.padahal jalan yg di lalui sama ama tuhhh everest, kilo meternya pun lebih dikit.""just sharing,,,,,sopir2 mobil di tempat gw kerja dari berbagai oil company bilang klo everest jauh lebih nyaman, lebih nendang on road n off road klo di bandingkan PS..no offense"
tp jujur klo masalah kharisma pribady gw lebih kena forti,,,,,,,,,
mohon maaf nih, telat respon. sori kalo udah dijawab. itu offroadnya seperti apa ya? apa ekstrem (kaya masuk jalan2 tanah yang belum dibagusin)? trus ga segarang di aspal maksudnya di akselerasi kah? atau tarikan panjang atau seperti apa ya om? jelek yang om maksud saya tangkap dari beberapa postingan lebih ke durabilitas ya? bukan ke performa dalam melahap jalan offroad (becek, lumpur dan semacamnya)?
saya cuman pernah make PS dan belum pernah kesampaian nyentuh fortuner khususnya everest. cuman dari pengalaman ke luar kota (sering nyupirin medan-perbatasan sumut & riau dan medan-perbatasan aceh, akhir2 ini banyakan innova bensin dan PS matic) jarang saya melihat everest di depan saya atau nyalip (saya bawa mobil ga kencang2 amat dan juga ga lambat. kencangnya cuman di jalan lurus dan sepi

). kalo fortuner beberapa kali sering menyalip dan kencang melahap jalan lurus dan tikungan ala jalan lintas. di tol pun everest jalan terlihat kencang. logika saya sih (karena ga pernah make everest) mengatakan, everest ga proporsional dimensinya. bodi terlalu sempit tapi dengan panjang yang sangat (apalagi ada ban tergantung di belakang). kalo tak silap, everest lebarnya lebih kecil dari fortuner dan PS dengan panjangnya lebih besar dari PS dan fortuner (ada 5 meter keknya dengan ban di belakang). mungkin faktor tersebut yang bikin (bisa dibilang) ga pernah liat everest kencang di jalan lintas sumut (kencang di sini dalam arti kecepatan rata-rata, bukan hanya akselerasi saja).
kalo dari spek mesin memang sudah jelas kalah telak PS dari evie. tapi faktor dimensi dan design sehubungan dengan pengaruhnya ke performa mobil ketika berjalan kencang menurut saya punya faktor penting juga. jadi kemampuan mesin termasuk sangat bagus tapi tidak didukung dengan design yang sesuai dengan kapasitas si mesin, menurut saya si mesin jadi tak bisa dipakai sampai batas kemampuan terbaiknya. di sumut ini saya perhatikan evie termasuk mobil yang ramai berkeliaran. tapi jarang terlihat kencang. menurut saya karena memang kekurangcocokan design evie dengan tipe jalanan lintas sumut (banyak jalan lurus dengan ukuran banyakan hanya cukup untuk 2 mobil dan disertai tikungan2 kecil yang agak tajam untuk daerah datar serta jalanan kecil plus tikungan tajam-sangat tajam untuk daerah pegunungan (via danau toba atapun berastagi).
bukan maksud mencari mana yang lebih baik. toh saya ga punya kesemua itu mobil. cuman pas jadi sopir saya suka merhatiin mobil2 yang mendahului saya. mereka pada kencang2 dan hebat melahap tikungan setelah jalanan lurus sebelumnya tanpa mengerem. jadi seringlah terlihat merk dan jenis mobil2 tersebut.
back to topic, seperti yang saya tulis, kalo menurut saya, PS designnya ke mobil yang kencang (enak dibawa kencang dan stabil) di jalan mulus dan mantap di bawa offroad. dari medium SUV yang ada kalo saya perhatikan PS yang optimal (bukan yang terbaik) di kedua medan (jalan mulus dan off road). dan memang kalo diperhatikan, targetnya lebih ke penggunaan di jalan non-off road (makanya juga yang 'dijual' yang 4x2) bukan ke offroad. kalo diibaratkan diperkebunan, double cabin triton buat level kepala perkebunan (asisten-ADM) sebagai mobil di perkebunan (buat kerja/mantau kebun), sedang PS buat mobilnya di kota (mana tau sekali-sekali mesti masuk kebun). jadi utamanya tetap buat jalan aspal.
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.