Setelah break-in L15BE baru
dengan cara benar break-in yang pernah ditulis om Omnibus dalam waktu 2.5 minggu dengan jarak tempuh 922 km.
Akhirnya sabtu lalu pas mandatory inspection service 1 bulan / 1000 km sekalian minta ganti oli dan filter oli biar excessive engine metal shaving dan debris dari kikisan ring piston dengan cylinder wall, metal jalan, metal duduk, dan komponen mesin lainnya hilang.
And to hell with engine motor warranty langsung minta ganti oli tuang Q8 D1G2 0W-20 yang udah dibawa sendiri dan ganti filter olinya (beli di beres)
udah minta ke SA nya dituang 3.5 liter sesuai yang tertulis di manual booknya (berikut dengan penggantian filter oli).
Tapi pas service kelar kaget di salah satu botol sisa tersisa 100 ml aja - alias overfilled 400 ml
Well maklum SA nya mbak2 katanya rotasian dari sales department beres itu, heran juga pas denger.
Pas komplain langsung juga dia oper minta handle ke rekan Tehnician Leadernya.
Mau gk mau dah, minta dikurangin 400 ml buka oil drain plug pelan2 masukin ke botol kosong Q8 lainnya untuk mencegah cross contaminant sama 100 ml yang dari sisa utuh belum tertuang itu. Jadi ada 400 ml Q8 D1G2 0W20 dengan engine hour beberapa menit saja dah
Disini ketahuan dah tuh beres main asal tuang aja tidak lihat buku manual book apalagi boro-boro Factory Service Manual
Juga sama technician leader dikira botolnya kemasan dalam satuan US quart bukan Liter.
Padalah walaupun pakai satuan US quart yg diperlukan juga hanya 3.7 US Quart bukan langsung 4 qt.
Coba jelasin baik-baik ke TL nya ini mesin direct injection kalau overfilled engine oil, PCV (Positive Crankcase Ventilation) nya ditakutkan akan lebih banyak beroperasi kebuka which mean uap oli dari mesin bakal lebih sering masuk ke intake manifold dan intake valve nya berpotensi lebih cepat numpuk dengan kotoran karbon (carbon build-up) yang merupakan musuh utama mobil bermesin Gasoline Direct Injection saat sudah odometer tinggi.
Well, ada hikmah nya juga sih tapi dari komplain ini, jadinya kenal sama TL nya beres itu
Dia bilang Q8 yang dibawa sendiri terlihat lebih bersih bentuk fisik cairan nya. Waktu bilang gk mau pakai oli ATPM karena kualitas pas pas an dan cuman dibuat agar nambah profit dari sisi bisnis untuk ATPM dan beres dengan cara nakut-nakutin warranty void dia malah ketawa
*pembicaraan nya tentunya di workshop area, karena kgk enak (gk etis) juga kalau bicara soal seperti ini di depan counter SA dan di dengar sama customer lainya di beres tsb.
_____________________________________________________________________________________________________________________________
Back to topic review Q8 D1G2 0W20 nya berasa lebih licin, respons mesin berasa lebih direct sedikit ketika pedal gas nya diinjak dari pada Karawang factory filled L15BE yang entah dikasi E-Pro Turbo atau oli apa. Suara mesin juga berasa lebih halus saat high rpm.
Fuel consumption gk bisa di compare karena saat dari baru sampai ganti oli post break-in period mode, driving style mengikuti cara break-in dengan light to moderate (50% - 75%) throttle application s/d 4000 rpm (walau terkadang sempet lebih) apabila jalanan di depan memungkinkan.
Sekian review dari newbie first time user kiu-eit
