Berbakal ilmu dari SM sama advice dari suhu2nya, gw serius-yus segara memulai perburuan.
jadi mesti kasih harga tega dulu yah

.......ok deh,
Cinta pandangan pertama gw emang ga salah, sekalian ikut nambahin (dapet dari milis sebelah juga) mengenai Montera
Opel Blazer misalnya berupaya memotong "rezeki" Toyota Kijang itu dengan mengeluarkan seri Montera. Mobil keluaran Jerman yang kini juga sebagian sahamnya dikuasai Chrysler sejak awal memang sudah dikenal dengan mobil mewah. Karena itu, ketika kurs dollar AS terus melambung, Opel Blazer jelas tidak bisa kompetitif dari sisi harga. Ketika "Kijang" ditawarkan sekitar Rp 130 juta, Opel Blazer masih di atas sekitar Rp 180-an juta.
Para pengelola Opel Blazer lantas putar otak. Pasar Indonesia jelas pasar yang kuat. Di lain pihak, pasar Indonesia tetap suatu yang di luar logika. Mengapa? Karena gengsi lebih berperan ketimbang saldo keuangan yang sesungguhnya. Tetapi juga tidak salah kalau harga bisa ditekan mengkikuti saldo. Maka munculah Montera dengan slogan, "harganya tak kalah jauh kok".
Guna bisa mendekati harga jual "Kijang", Opel Blazer langsung timbang-timbang. Putusan pun jatuh. Mesin mobil yang biasanya menggunakan konfigurasi DOHC (Double Over Head Camshaft) diganti dengan SOHC (Single Over Head Camshaft). Konfigurasi lama ini tentu saja tidak memberikan akselerasi spotan, tetapi bisa menekan biaya karena hanya membutuhkan satu camshaft (noken as). Penampilan lainnya seperti aksesoris juga disederhanakan.
Suatu yang jelas terlihat yakni Montera tampil tanpa injakan kaki (footstep), rak di atap (roof rack), maupun lampu rem tambahan di atas pintu belakang. Juga tidak terlihat karet bodi samping. Tentu saja dari sisi ini harga Montera sudah bisa ditekan lebih dari Rp 10 juta. Suatu hal yang juga tak nyata terlihat tetap juga bisa menekan harga yakni lampu kecil di bawah lampu utama.
"Kalau mau ditukar dengan lampu santar Opel Blazer milik DOHC, tambah Rp 2 juta dan lampu yang lama kami ambil," ujar penjual perlengkapan khusus Opel Blazer di Kemayoran, Jakarta. Ini berarti, penggunaan lampu kecil depan pada Montera sudah menekan harga hampir Rp 3 juta. Belum lagi pada sisi bagian dalam. Pihak Opel Blazer bisa menekan harga demikian besar untuk bisa bersaing dengan "Kijang".
"Kaca spion yang digunakan Montera itu buatan Taiwan. Sangat murah dibanding aslinya yang lebih dari Rp 1 juta. Juga plastik penutup pintu bagian dalam itu buatan lokal," ujar seorang pengamat otomotif yang paham benar soal Montera. Montera juga menggunakan jok buatan lokal yang juga selama ini digunakan "Kijang". Beberapa suku cadang lainnya juga dibuat di Texmaco, namun dengan standar kualitas yang amat ketat.
Alhasil, dengan kiat ini Opel Montera bisa ditawarkan dengan harga tak tak jauh dari "Kijang". Namun dengan penampilan terkesan lebih "maco", citra mobil impor dan mewah yang terus menempel, membuat para pembeli "Kijang" yang datang dari kelas menengah mulai terbius. Hasilnya, kini Opel Blazer jenis Montera lebih banyak tampil di jalan-jalan. "Orang lebih nengok Montera ketimbang lainnya," ujar seorang pemilik Montera.