ifmarch wrote:conan wrote:
Otomotif sudah melakukan tes dan mendapatkan hasil yang realistis : Livina 1.8L di dalam kota yang penuh kemacetan mencatat angka 1 : 7+. Angka ini sudah lebih bagus daripada Innova yang kebanyakan hanya dapat mencatat 1 : 6+. Bahan bakar yang digunakan tentu yang berkualitas paling rendah yaitu premium. Bukankah angka ini sebenarnya sudah bagus untuk MPV 7-seater? Jazz dan Yaris saja yang supermini, pada kondisi sehari-hari tidak bisa melampaui 1 : 12-13 kecuali rute yang ditempuh banyak melalui jalan bebas hambatan.
Jika ada yang mengatakan Livina 1.5L bisa seirit Jazz atau Yaris, tolong jelaskan apa dasarnya. Dengan mesin yang berperforma serupa, Livina sudah jelas lebih berat. Apalagi jika bermuatan penuh, mesin 1.5L akan bekerja extra keras dan ini bisa menyebabkan counter measure di mana justru pada kondisi anomali seperti itu, bukan tidak mungkin mesin 1.5L malah lebih boros daripada yang 1.8L.
Secara teknologi, mesin Livina ini tidak lebih canggih daripada mesin-mesin Honda atau Toyota yang segenerasi. Tidak ada yang bisa menyebabkan konsumsi BBM yang luar biasa irit.
Bung Canon, mohon diberi pencerahan bahwa bung Canon said "Otomotif sudah melakukan tes dan mendapatkan hasil yang realistis utk Livina 1.8L di dalam kota yang penuh kemacetan mencatat angka 1 : 7+", mohon diinfokan otomotif nomor edisi berapa yang udah mereview hal tersebut.
Sorry, saya kebetulan gak pernah ketinggalan baca otomotif dan selalu mengikuti perkembangan Livina tapi udah di bongkar sana dan bongkar sini but belum ketemu tuh review otomotif yang mengulas bahwa otomotif udah mengeluarkan angka tersebut 1.8L Livina 1 :7+ (terakhir otomotif minggu kemarin 2 April dengan cover New Vios).
Mohon pencerahannya.
Mr. ifmarch, aku akan cari dulu nanti karena semua majalah otomotif ada di rumah. Mungkin bukan otomotif tapi aku yakinnya Otomotif, bukan artkel besar tapi artikel kecil.
Btw, jika masih ada yg entah kenapa berharap Livina bisa 1 : 15 atau bahkan 1 : 19, harap jangan kecewa jika setelah membeli Livina tidak mendapatkan angka sekian.
Jika ada MPV murah seberat Livina yang bisa 1 : 19 dalam pemakaian sehari-hari, mungkin semua media otomotif dunia sudah heboh dengan berita ini, Toyota Prius tidak laku lagi, dan saham dan penjualan Nissan melonjak dan produk2 Honda/Toyota juga tidak laku lagi. Kenyataannya, penjualan Nissan di antara Japanese Big Three justru kini sedang berada di paling belakang (aku dulu pernah membuat thread yang memaparkan bagaimana hal ini akan terjadi, dan akhirnya memang terjadi).
Produk-produk Nissan yang lain juga seperti Latio yang menggunakan mesin seri HR18DE dan new Serena C25 (CBU IU) yang menggunakan mesin seri MR20DE, kedua mobil ini jauh lebih canggih daripada Livina tapi kita tidak melihat Nissan Motor Corp (Nissan Japan) mengklaim bahwa dua model ini jauh lebih hemat daripada pesaingnya seperti misalnya Toyota Auris atau Honda new Stepwagon. Mengapa? Karena konsumsi bensin dari mesin-mesin Toyota, Honda dan Nissan semuanya hampir setara untuk mesin yang generasinya sama. Tidak percaya? Silakan buktikan sendiri.
Perbedaan konsumsi bensin antara Livina dan Innova misalnya, lebih disebabkan oleh ratio power-to-weight dan kualitas bahan bakar yang digunakan.
Pada test oleh NMI, apakah Anda yakin mereka mau melakukan test dengan menggunakan premium yang hasilnya pasti lebih boros dan buruk untuk kepentingan publikasi? Tentu hasilnya lebih baik jika menggunakan Pertamax Plus dan rutenya tol luar kota atau tol dalam kota pada jam-jam paling sepi.
Kenyataan bahwa Livina lebih irit daripada Innova saja menurutku sudah memuaskan, terutama karena TAM dan NMI tidak memberikan kita pilihan-pilihan lain untuk kelas MPV (yang sebenarnya mereka punya banyak model. Mana itu Nissan new Presage, Toyota Wish?).
Selanjutnya tinggal masalah suspensi, kelengkapan safety features dan comfort features etc.