bener khan kubilag bro imsus bener SUHU SANTI..... peace
sangat bermanfaat buat lainnya

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
Trims bro Imsus untuk penjelasan-nya yang panjang-lebar & mendalam, kita2 yg msh newbie jd bisa lebih paham tentang si suspect "MAF" ini. Will U please received my great salute to U broimsus2c wrote:Himbauan....
Kita harus akui sekstor kelistrikan di santi emang ringkih....so please extra caution and care....
Berikutnya, jangan tunda servis/tune up, terutama untuk sektor kelistrikan...kalo lagi servis, mendingan minta discan semuanya atau dibersihkan
Khusus untuk MAF (kasus santi saya), kemungkinan besar errornya disebabkan
1. Terlalu kotor, karena santi sering saya ajak AKAP....maka itu, rajin-rajin periksa dan bersihkan filter
2. Volumetrik ruang bakar sudah berubah akibat overhaul dan PortingPolished yang dulu saya lakukan...kata pak mekanik, ukuran dan bacaan sensor MAF ini juga dipengaruhi kondisi volumetrik ruang bakar mesin
Ini sekaligus menjawab pertanyaan saya, kalau memang bisa disetel, kenapa pabrikan membuat MAF ini "semi paten/permanen", terlihat dari adanya lubang sekrup sensor yang hanya 1 posisi (tidak bisa dimiringkan)
Itu karena sensor sudah disesuaikan dengan ukuran mesin dan volumetrik aslinya
Sekaligus menjawab keingintahuan/pertanyaan bro benzz, kenapa tidak bisa pakai MAF dari tipe mobil lain...ya itu, jawabnya, program ECU dan volumetrik harus sinkron
Ok deh....capek nulis dan upload![]()
Ditunggu sharing dan komentarnya
You're welcome bro...that's the point of sharingbenzz89 wrote:
Trims bro Imsus untuk penjelasan-nya yang panjang-lebar & mendalam, kita2 yg msh newbie jd bisa lebih paham tentang si suspect "MAF" ini. Will U please received my great salute to U brocos U really deserved the honour
![]()
![]()
Berarti kesimpulan-nya santi produksi th 2002 up memiliki beberapa "perbedaan" dalam electrical system-nya which is seharus-nya juga ada perbedaan dalam "rasa"-nya...either dalam output tenaga/torsi or dalam FC-nya. Demikiankah???
Belum lg dr segi harga si MAF ini yg lebih dr 2x lipat compare to santi yg produksi di atas 2002. To be frank sy msh bingung dimanakah letak "perbedaan" di antara kedua MAF ini. Kl selisih-nya dekat2 aja sih krn perbedaan th produksi yah msh bisa kita terima dengan akal sehat, tp ini beli 1 dapat 2 bro...msh dpt kembalian-nya lagi![]()
Pertanyaan sy berikut-nya adalah, apakah dengan adanya modifikasi spt: porting-polished+slyp head, pasang module, turbo+intercooler, exhaust system dll akan mempengaruhi kinerja dan juga usia pakai dr si MAF ini???
karena langsung didiagnosa melalui ECU, memang terbaca disana kondisi MAF error, jadi ga bisa kasih info ke ECUbenzz89 wrote: Apabila hal2 tersebut diatas memang benar mempengaruhi kinerja si MAF, maka pada waktu di engine scan oleh Beres berarti hasil scan sudah tidak akurat atau si engine scan tool sudah tidak bisa "men-standard-kan" lagi atau "men-tune-in" engine kita? dengan kata lain si sensor MAF ini harus di tuning secara manual untuk mendapatkan semua kriteria (pengapian, udara, bensin dll) dalam kondisi yang paling optimal? atau hal ini bisa di manipulasi (data ke ECU-nya) oleh module?
Seperti disclaimer saya sebelumnyabenzz89 wrote: Maaf bro agak banyak pertanyaan nih.... maklum masih newbie sih, mohon pencerahan-nya dr para master suhu (santiers) lainnya
.
imsus2c wrote:Seperti disclaimer saya sebelumnyabenzz89 wrote: Maaf bro agak banyak pertanyaan nih.... maklum masih newbie sih, mohon pencerahan-nya dr para master suhu (santiers) lainnya
.
jujur aja saya juga belum terlalu percaya diri kalau metode saya ini sudah akurat...toh baru dicoba 1-2 minggu terakhir
Intinya, saya tetep mau trial+error sampai mentok
Tapi saya juga ada input dari pak mekanik, ketika MAF-nya diperiksa secara individual item, tidak terjadi kerusakan parah....artinya, toh meskipun saya ganti MAF baru, tidak menjamin hasilnya bagus tanpa tuning ulang....bisa2 malah sama saja...kan jadi sakit hati keluarin duit 6 juta for nothing![]()
Yang jelas, apapun hasilnya, gagal atau sukses (semoga sukses tentunya), akan tetep saya sharingkan disini
Jadwal tune up saya ada di pertengahan/akhir Januari 2010 besok....so please be patient ya
inoz wrote:your welcome bro satriana
wah tambah banyak neh.... member soci, smoga kita bs saling membantu atasi masalah si santi
imsus2c wrote:TAHAP 3
Bersihkan sensor utama-nya dengan disemprot angin, habis itu semprot dengan contact cleaner
ditahap ini, sensor diperiksa dengan multitester, apakah masih nyambung, ternyata rangkaian internalnya masih nyambung...jadi si MAF ini sebenarnya belum tewas total....dinyatakan tewas karena pemeriksaannya lewat diagnosa ECU
Tampak bagian depan sensor...sensor utamanya sebenarnya seutas kawat yang diberikan tahanan resistor...bisa kelihatan digambar bawah ini:
Hati-hati, barang ini memang kelihatan ringkih...
Nah...seutas kawat itulah yang nantinya dilewati/terpapar oleh udara yang masuk ke ruang bakar/TB, perubahan temperatur kawat saat dilewati udara inilah yang nantinya dikirim sebagai sinyal-sinyal yang kemudian diterjemahkan oleh ECU untuk kalkulasi perintah berikutnya ke mesin, injektor, dsb...
Sesudah dibersihkan total, bagian belakang yg bisa dilepas,ditutup dengan sealant, nampak seperti gambar dibawah
Perhatikan juga diujung kanan itu ada arah panah...PENTING!!! itu adalah arah hembusan udara yang menuju TB/ruang bakar, jadi jangan terbalik nantinya saat pasang sensor utama ini
satriana wrote:bro imsus, bro kuruma, bro inoz, dan temen-teman..
terimakasih atas sambutannya.
seneng rasanya punya banyak temen buat sharing masalah Santi..
ini ceritanya ada orang habis diplonco sama Santi yang baru dibelinya (dibeli pd awal Des. 2009).
Santi saya (saya namai BlackEagle) ketika saya beli, kondisi mobilnya secara visual (kata orang-orang) istimewa.
kondisinya standard, tangan kedua (KM-nya 76ribuan), warna hitam, lengkap dengan aksesories (roof rack, tanduk muka belakang, footstep kanan kiri, penutup bagasi dalam, fog lamp di bumper depan, dll.).
Berdasarkan cerita pemilik lama, mobil ini dipakainya 6 tahun, dari tangan pertama. Pemilik lama sendiri saking senengnya dengan Santi, dia kemudian beli New Santa Fe keluaran terbaru.
Semua perawatan dan servis dilakukannya di Beres.
Yang menjadi sedikit ganjalan saat itu adalah sebagian dashboard dan panel pembuka pintu yang bahannya tampak kotor dan lengket-lengket. Kata pemilik lamanya, itu banyak terjadi pada Santi yang dijual di Indonesia.
dua hari pertama, saya bawa itu mobil ke Beres yang sudah nangani dia bertahun-tahun, diganti laker roda belakang kirinya (dengan yang punya trajet), diganti relay klaksonnya, dan dibersihin blower ACnya.
Masalah baru timbul ketika Santi mau saya bawa mudik ke Jogja liburan akhir tahun ini.
Start jam 22 dari Jakarta, lagi enak-enaknya lari di tol (meski AC kadang ga dingin) sampai di tol Cipularang jam 23 si BlackEagle ini loss power (padahal saat itu di lajur paling kanan). Terpaksalah kita hidupin hazard, langsung pelan-pelan menepi.
Setelah menunggu semenit, mesin masih mau dihidupin lagi.
Melihat situasi itu, mobil saya bawa ke Rest Area terdekat (kalo tidak salah di KM 57).
Pas masuk Rest Area, mesin loss power lagi, langsung mati. Tunggu lagi semenit, mobil kita jalankan untuk parkir di area parkir.
Saat itu saya langsung telp hotline Hyundai. Mereka merespon dengan penjelasan singkat bahwa mungkin itu karena pompa bensin atau pengapiannya yang ga beres. Hotline Hyundai Jakarta itu kemudian menyarankan ke Hyundai Bandung yang akhirnya saya telp juga, dan sarannya untuk dibawa ke Bandung. Sambil mati hidup-mati hidup, pelan-pelan mobil sampai juga di Beres Bandung.
Saat dicek pake komputer (saya tdk tahu namanya apa, sejenis alat kotak warna kuning pakai display digital dengan beberapa kabel dihubungkan ke mobil) montir bilang tidak ada masalah. Tapi setelah dicek secara manual (kap mesin dibuka, tutup mesin juga dibuka, mesin dihidupkan, ternyata kabel dari koil bocor sehingga apinya tidak memantik seperti seharusnya. Rekomendasinya sementara dilem pakai plastic steel (karena jam 01 malam itu spareparets center-nya masih tutup padahal malam itu juga saya mau bawa ke Jogja). Disarankan juga, begitu memungkinkan diganti koil no.4 dan kabel businya no.3, dan AC tidak dinyalakan terus menerus karena mungkin ada frosting yang membuat AC tidak dingin.
Jam 1.30 pagi itu saya bawa kembali Santi ke jalan, bablas ke Jogja. Di 6 jam pertama perjalanan relatif ga ada masalah, baru di Kebumen (sekitar jam 8 pagi) mobil kumat lagi. Kali ini berenti pas lampu merah, jadi mesti dorong-dorong ke pinggir. Ditunggu 2-3 menit, mesin hidup lagi, tancep lagi. Demikian berulang 3 kali sampai ke Jogja.
Di Jogja, mobil saya bawa ke bengkel umum (bukan Beres) yang kebetulan montirnya dulunya adalah orang Hyundai. Analisis selintas pakai kompputer dengan "model" yang sama, ganti pompa bensin. Setelah ganti, mobil seharian ga ada masalah. Baru malamnya masalah yang sama terjadi lagi. Akhirnya rekomendasi Hyundai Bandung diikuti, dengan mengganti koil ori Hyundai, kabel busi, dan semua businya (pakai champion -standardnya Hyundai).
Dua harian juga ga ada masalah lagi, sampai Sabtu kemarin waktu mau balik Jakarta, sudah berangkat 30 menitan, si Santi kumat lagi. orang bengkel yang datang melihat kemungkinan ada masalah di katup CMV atau apa gitu yang soketnya retak kemudian diplester.
setelah itu, distater mesin nyala lgi, ga ada masalah.
Sesampai Kulon Progo (kira-kira 45 menitan perjalanan dari Jogja) si Santi kumat lagi. Bengkel yang sama kita telp, menyarankan untuk balik Jogja saja untuk dicek lebih lanjut.
Di bengkel, trnyata tidak cuma itu, dari sisi kelistrikan kabel-kabelnya banyak bermasalah karena ternyata ada "bangkai" unit alarm (bekas milik pemilik lama) yang sudah tidak aktif lagi tapi karena dulunya mungkin masang instalasinya ga rapi dan asal comot arus, menimbulkan beberapa kortsleting.
Akhirnya si BlackEagle harus opname dulu di Jogja. Ga jadi ikut balik ke Jakarta.
Sedih juga bro, mobil yang sudah diidamkan sekian lama dan bahkan sudah saya ganti ban dan velgnya biar tambah gagah (ban saya ganti dengan Kumho 255/55/18, velgnya saya pasang Carlson 18 inch), malah jadi harus opname.
Hari ini saya pantau dari Jakarta, saya lagi minta pak montir untuk recheck wiringnya, relay-relaynya, soket-soketnya, termasuk MAF dan IAT (istilah ini saya dapat dari tulisan bro imsus) meski menurut montirnya sejauh ini ga ada masalah.
Para senior, demikian cerita sepintas saya tentang si BlackEagle.
Untuk fotonya, besok kalo sudah bisa upload akan saya share di sini (maklum, baru sekarang ikutan forum semacam ini belum ngerti cara naikin gambar/foto).
mohon masukan dan saran bro sekalian.
thanks..