dimasapri wrote: Mon Dec 09, 2019 12:18
Turboman wrote: Mon Dec 09, 2019 3:11
SN+ bisa banget dipakai di mesin NA juga
Perbedaan SN+ & SN itu di kadar Ca nya, si SN+ itu low Ca (1100 - 1200 ppm) tapi dia geber Mg nya sebagai subtsitusi
Secara umum SN+ lebih baik, karena ada klausul :
- Timing Chain Protection
- Turbo Protection
- LSPI prevention
tokezz wrote:Om Turbo mau tanya dong,
Maksud spec oli sn plus itu apa yah? Apakah bisa di pake di mobil bensin biasa? Kok kalau saya baca" untuk mesin turbo.
Soalnya mau nyobain ptt 0w20 lg diskon di blibli lumayan nih 1 lt bisa dpt cuman 100.000 haha
Thank you om
Setahu saya SN+ hanya menambahkan LSPI prevention saja dalam engine test requirement nya, tidak menyebutkan harus mengurangi kadar Calcium.
Walaupun pada prakteknya, perusahaan2 oli mengambil langkah pengurangan Calcium untuk mencegah LSPI mengikuti hasil dari percobaan empiris yang dilakukan oleh GM dan Infineum menggunakan mesin GM 2.0L Ecotec LHU engine.
SN+ belum mengatur soal timing chain protection.
Turbo protection secara khusus juga belum diatur, requirement nya masih sama dengan API SN.
API SN+.png
Berbeda dengan dexos1 gen 2 yang sudah mengatur 3 hal tersebut:
- Timing Chain Protection
- Turbo Protection
- LSPI prevention
API SN+ dibuat cuma untuk menjembatani kebutuhan mendesak LSPI prevention karena saat itu ILSAC masih juga belum rampung merumuskan GF-6 yang akan mengatur 3 hal tersebut di atas.
Sifatnya hanya berupa supplement sehingga tetap menggunakan kode API SN ditambah keterangan "plus" atau simbol "+" dibelakangnya.
Karena secara umum masih sama dengan API SN dan hanya berbeda pada penambahan engine test requirement: Sequence IX (Average LSPI events).
ILSAC GF-6 sendiri direncanakan baru akan rampung di pertengahan tahun 2020. CMIIW
API SN PLUS is the interim spec within the lubricants industry that supplements the API SN category for gasoline engine oil performance. It helps bridge the gap between current ILSAC GF-5 and future ILSAC GF-6 specifications.
Source:
https://www.castrol.com/en_cr/ccsa/home ... tions.html
The automotive industry’s recent licensing of the supplemental lubricant category APIAmerican Petroleum Institute. The primary oil and natural gas trade association in the United States. API operates a voluntary licensing and certification program that allows engine oil marketers to use the API Engine Oil Quality Marks if their products meet specific requirements. SN PLUS to mitigate low-speed pre-ignition (LSPILow-Speed Pre-Ignition. Uncontrolled combustion that takes place in the combustion chamber prior to spark in gasoline direct injection (GDI) engines.) observed in vehicles equipped with GDI engines is a start, but there are still more issues that require a better lubricant solution. The new ILSACInternational Lubricants Standardization and Approval Committee. A collaboration between the American Automobile Manufacturers Association (AAMA), Chrysler, Ford, GM, and the Japanese Automotive Standards Organization. ILSAC GF- engine oil specifications target fuel economy, emission system protection, and enhanced engine oil robustness. GF-6 will balance these equally important needs:
Fuel economy and fuel economy retention
Emission system compatibility
Engine oil robustness to protect engines from wear related to idle stop and failures related to LSPI and turbocharger depositing
Source:
https://www.lubrizoladditives360.com/sp ... lsac-gf-6/
Under the industry’s initial plan of attack, LSPI was originally meant to be tackled through the licensing of ILSAC GF-6, the next engine oil specification to replace the existing ILSAC GF-5. Numerous challenges have stretched that timeline far beyond initial expectations, however, prompting the necessity of the API SN Plus supplement.
Source:
https://www.lubrizoladditives360.com/wh ... important/
Progression-to-ILSAC-GF-6-Spider.png
rebrand-infographic-A2-022019-print.gif
Ini ada artikel menarik dari THE PETROLEUM QUALITY INSTITUTE OF AMERICA (PQIA).
https://pqia.org/2019/05/31/sn-plus-mot ... nesium-up/
Mereka menguji 15 oli API SN+ dan membandingankannya dengan versi sebelumnya (API SN) pada oli yang sama.
Didapatkan hasil kadar Calcium pada rentang 720 - 1430 ppm (rata-rata 1217 ppm) pada API SN+, turun dari sebelumnya rata - rata 2060 ppm pada API SN.
Sebagai kompensasinya, kadar Magnesium naik menjadi rata - rata 691 ppm (372 - 1450 ppm) dibandingkan sebelumnya rata - rata hanya 22 ppm pada API SN.
Beda formulator (perusahaan oli), beda juga pendekatannya.
Ada yang secara signifikan menurunkan kadar Ca dan meningkatkan Mg secara drastis, tapi ada juga yang membuatnya lebih balance antara penurunan Ca dan penambahan Mg.
(Saya pernah baca mengenai TBN retention. Hasilnya memang jauh lebih efektif Ca daripada Mg.)
Disebutkan juga kalau masih ada opsi lain untuk mengatasi LSPI, salah satunya dengan penggunaan Titanium dan Molybdenum.
Artikel tersebut ditutup dengan kesimpulan:
"Although there are other formulation options available to address LSPI, the samples PQIA has examined to date indicate the preferred approach is by way of rebalancing the calcium and magnesium levels in favor of more magnesium and less calcium."
Jadi tidak bisa kita katakan API SN+ sudah pasti Calcium max 1200 ppm.
Tidak ada diatur dalam API SN+.
Angka itu adalah rata - rata dari hasil pengujian 15 sample oli oleh 3rd party.
Di luar 15 oli tsb, hasilnya bisa saja berbeda.
Tapi sepertinya trend nya adalah Ca turun, Mg naik.
Dengan perubahan tersebut (Ca turun, Mg naik), saya penasaran dengan laju penurunan TBN (TBN retention).
Apakah akan tetap sebaik API SN atau akan lebih mudah turun TBN nya, terutama jika menggunakan bbm dengan kadar sulfur tinggi seperti di negara kita.
![[emo-yesno]](./images/smilies/2017-yesno.gif "Yes / No"){kind=small}
