zweifellos wrote:bertanggung jawab itu kalo minta maaf dan tak mengulangi lagi perbuatannya. saya tak menunjuk orang, tapi buat ke semua orang maksudnya.
seperti dibilang mvplover, om toyotaman sudah berposting dengan sopan tanpa melakukan personal attack dalam banyak posting di sini, tapi yang saya lihat orang2 (banyak user) masih ngotot melihat nick toyotaman nya daripada isi postingannya. yang dicari jadi nya kesalah2an di postingan toyotaman bukan berusaha mengcounter dengan bijak logika dia yang salah, postingan yang ga benar dll. mungkin bisa diteliti, yang melakukan personal attack pertama kali di thread ini toyotaman atau orang lain?
memang ini mobil masih lama keluarnya dan masih ga jelas informasinya tapi bukan berarti menghalangi kita berdiskusi tengan mpv apa yang dibutuhkan orang kita, kenapa merek A bisa sukses, kenapa merek B ga sukses, dll yang mana banyak diantaranya sudah disinggung om toyotaman.
eits, saya bukan klonengan toyotaman dan saya tak benci toyota tapi suka kalo ada saingan toyota karena yang diuntungkan konsumen juga tentunya.
btw masih WATCHING ga modsnya? apa cctv nya lagi perbaikan?
Setuju bung...! Saya sih discuss santai saja tuh... Dari awal trit ini dibuat, rasanya bahasa yang dipakai TS terasa - maaf - hiperbolik, IMHO ya..! Tapi saya coba ikutin dengan santai topik pembicaraan. Setelah itu, bung zwei juga bisa melihat sendiri, siapa menebar angin, dia yang menuai badai.
Dan personally saya berpendapat, adalah wajar apabila ungkapan hiperbolik di-counter balik oleh warga SM dengan realita kenyataan kehidupan nyata. CMIIW ya.. Kenapa? Karena ini discuss.. Discuss itu yaa mendiskusikan suatu topik tsb berdasarkan riil keadaan kita. Nah kalau kita discuss suatu topik, tentunya kita juga harus memegang suatu pembicaraan itu to keep it on the right track, right?
Kalau kita diskusi, dan ternyata argumen yang disampaikan seseorang atau TS ternyata terbukti hanya berupa argumen hiperbolik, sebaiknya lah diakui bahwa apa yang dipikirkan dan diargumenkan TS merupakan hal yang belum terbukti sama sekali, bahkan (mungkin) masuk production line aja belum.. Lantas, apa perlunya ngotot bertahan dengan argumen hiperboliknya, apabila memang tidak benar? Apa bisa dibenarkan, apabila pembahasan melebar ke jenis kendaraan lain yang dengan mudahnya melegalkan cara-cara penghitungan perkalian sederhana hanya untuk mencari pembenaran atas argumennya? Sungguh kurang patut rasanya.
Beratkah hati TS untuk berbagi bersama kami dalam diskusi kita kali ini?
Nothing's perfect, tapi juga sekaligus juga tidak ada yang bodoh sama sekali.
Kalaupun saya sempat melontarkan kata yang tidak pantas, saya ulangkan kembali bahawa saya minta maaf atas kesalahan saya.
Tapi sejujurnya kalau boleh saya sampaikan, kesalahan tutur kata saya tersebut, dalam kehidupan nyata, adalah tanggapan 'paling halus' dari lawan bicara kita, apabila kita memaksakan ego memenangkan sebuah diskusi....
Mohon maaf atas segala kesalahan..
