Silakan baca kata-kata dari petinggi Nissan Motor Corp sendiri yaitu Mr. Satoshi Matsutomi di interview di atas :
According to Satoshi Matsutomi, Chief Product Specialist for the model, the product planners aimed to produce a rival which offered better comfort at an affordable price.
Mr Matsutomi said that the Grand Livina is not intended to compete with the Honda Stream, Mazda5 and Toyota Wish as these are more upmarket in concept. “In China, the main competitor for the Grand Livina is the Mazda Premacy (the predecessor of the Mazda5),†he said.
Antara misalnya Toyota Wish, Nissan Lafesta atau Honda new Stream kalau dibandingkan dengan Grand Livina, kelasnya jelas sekali berbeda. Livina didesain dengan budget in mind, untuk membuat mobil murah Nissan untuk pasar China/Asean, dan ini jelas terlihat.
Bentuk Grand Livina, tidak semenarik misalnya Honda new Stream ataupun Toyota Wish yang usianya sudah 5 tahun. Ini karena Livina didesain lebih untuk mengejar fungsi daripada estetika.
Pada Toyota Wish misalnya, kita tidak akan menemukan daun pintu samping belakang yang terlalu kecil, yang disebabkan oleh pendeknya wheelbase Livina. Toyota Wish juga sudah lama dilengkapi dengan lampu belakang LED, Livina yang produk terbaru 2007 masih menggunakan lampu bohlam. Yaris dan Jazz juga kini sudah menggunakan LED.
Kualitas material dan build quality jelas berbeda. Pada Livina lebih banyak part yang terbuat dari plastik keras, panel gap antara panel interior dan panel bodi pun lebih terlihat.
Nissan Lafesta, standarnya sudah menggunakan transmisi X-Tronic CVT. Livina masih matic konvensional, itupun masih yang 4-speed. Letak tuas transmisi Lafesta sudah di dashboard seperti Odyssey/Stream, yang membebaskan ruang antara dua jok depan dan membuat interior lebih lega. Pada Livina, seperti pada Innova, tuas masih terletak di antara 2 jok.
Pada Livina, untuk masuk jok ketiga, segalanya masih harus dilakukan secara manual. Pada Stream lama saja, sudah tersedia fitur otomatis untuk jok kedua untuk maju dan melipat dengan sendirinya.
Speedometer Livina juga masih terlihat kuno dengan graphic sederhana. Untuk beberapa varian, indikator suhu mesin pun belum tersedia.
Livina tidak didesain untuk dilengkapi side passenger airbags.
Dan masih banyak lagi yang dapat disebutkan, tapi aku tidak mengerti kenapa aku harus repot-repot. Sebenarnya dari harganya juga sudah jelas bahwa Livina adalah produk di bawah kelas Serena/Lafesta/new Stream/Wish.
Kenapa kenyataan ini begitu sulit diterima Sithlord, padahal fakta-fakta sudah jelas dan bahkan petinggi Nissan pun tidak keberatan berterus terang bahwa pesaing Livina adalah Avanza/Innova, dan bukan MPV sekelas di atasnya seperti Wish.
Argumen Sithlord bahwa model yang tidak dijual di Jepang tapi dijual di Amerika juga berarti bukan model kelas satu, sama sekali TIDAK RELEVAN karena pasar Amerika Utara juga adalah pasar kelas satu seperti halnya Jepang dan Eropa Barat. Sebaliknya, Toyota tidak menjual Innova/Avanza di Amerika Utara/Eropa Barat dan Nissan juga tidak menjual Livina di Amerika Utara/Eropa Barat. Jadi apa relevannya?
Yang tidak bisa menerima fakta bahwa Livina seperti juga Innova/Avanza adalah produk kelas dua dari produsen sekelas Toyota dan Nissan yang juga memproduksi Alphard dan Elgrand, mungkin hanya yang fanatik saja dan tidak mau menerima kenyataan. Don't you think so?
