madcat015 wrote:Jadi ingat kejadian taon 2004 apa 2005 yak...
Saat itu sekitar hari rabu malam jam 2100an ane lagi leyeh2, selesai kuliah setengah hari dan bolos setengah hari... menikmati jiwa ane yang masih suci dan belum semesum sekarang...
Tiba2 Motorola V66 ane berbunyi...
M: "Halaauuuwww my bro..."
Y: "Ko! Bing2..."
M: "Bing2 kenapa bro?"
Y: "Susah ngejelasin nya, ko2 cepat ke Petra dah, gedung P"
M: *sh1t...*
Ada nada ketakutan dan urgensi dalam suara sahabat ane... dan tanpa banyak birokrasi, ane langsung meluncur dengan Honda 2 seater ane, 100cc 4AMT... dan untungnya, jalanan Surabaya tidak seramai sekarang...
Begitu di depan gedung P, ane langsung cari teman ane itu...
M: "bro, lu kenapa sih? Bing2 ente apain?"
Y: "Ko, dia tadi liat Lidya"
M: "Yang boneng!?"
Ane langsung ingat kasus pembunuhan mahasiswi Petra di gedung P oleh pacarnya sendiri... *anjirrr... mulai merinding...* Dan ane langsung menghampiri Bing2 yang masih tetap melihat ke lantai atas gedung P, entah lantai berapa.
M: "Mei2, kamu gapapa?"
B: "Ko, ak dipanggil Lidya..." *dengan nada sedatar papan dan muka sepucat kucing kedinginan*
M: "Mana dia?"
B: "Tuh, dia lagi liatin aku..." *sambil nunjuk ke atas...*
Dasar mata ane siwer, ane ga melihat apapun... cuman lantai demi lantai yang temaram oleh cahaya putih lampu neon...
M: "Bro, ente liat sesuatu?"
Y: "Nope..."
M: "We must leave this place..., ente bonceng Bing2, ane ikuti dari belakang, ni anak uda kacau..."
Dan ane segera telpon ke rumah, minta meme ane untuk siapkan rosario dan garam...
Di perjalanan pulang, ane melihat postur tubuh Bing2 semakin lunglai, dan saat di traffic light Prapen, ane meminta teman ane untuk menyetir sekencang nya ke rumah ane dan Bing2 benar2 harus memeluk dia dengan erat. Apesnya, saat masuk ke perumahan rumah ane, Bing2 menoleh ke belakang dan menggerakkan bibirnya... sialnya, ane melihat bibir sekseh doi dan lip reading commencing...
B: *Ko, dia ngikutin kita...*
Astogeeeeeee...
I am doomed!
Dan nyatanya benar, begitu di depan rumah, tercium aroma anyir darah dan daging busuk...

Bing2 turun dari motor, kondisi nya sangat lemah dan tiap langkah nya semakin gontai saat mendekati pagar rumah ane. Berhubung ane cukup berotot dan atletis, ane menggendong Bing2 dan minta teman ane untuk segera masuk. Di teras, Bing2 masih dengan wajah pucat melihat ke arah pagar, dan dia berkata...
B: "Ko, dia di luar, dia marah... dia ga bisa masuk..."
M: "Good..."
Biasanya, taman di depan rumah ane selalu ribut dengan bunyi serangga, tetapi kali ini benar2 sepi... Ga ada suara, ga ada semilir angin, tapi suasana entah mengapa begitu gelap meski ada 3 lampu yang seharusnya terang benderang. So gloomy.
Ane kalungkan rosario pemberian nyokap baptis ane ke Bing2 yang kebetulan sudah diletakkan meme ane di teras, dan minta Bing2 masuk ke dalam rumah. Setelahnya, mau ga mau ane menaburkan garam... Jujur, ane ga tau mw doa apa. Ane cuman berkata "Apapun yang terjadi, ini bukan kesalahan Bing2, aku memaafkan kamu dan aku harap kamu bisa kembali ke alam mu..."
Beberapa saat kemudian, memang suasana cukup berubah, dan aroma anyir berganti dengan aroma dupa. *kebetulan nyokap ane suka sembahyang di teras...*
Ane tutup pintu pagar, meninggalkan semangkuk garam di sisi kanan pintu pagar, dan masuk ke rumah. Wajah Bing2 uda cukup cerah, semburat merah mulai muncul di pipi nya dan ane pesan ke teman ane:
M: "Tunggu 30 menit lagi..., baru kalian boleh pulang. Tetap kenakan rosario ini selama beberapa hari, dan kalau tidur, letakkan Alkitab di sebelah bantal"
Jam 2230, ane dapat telp dari teman ane:
Y: "Ko, Bing2 uda tidur tadi..."
M: "Baguslah, next time, suruh dia jangan keluyuran saat malam di gedung P sendirian... dan jangan ngelamun... tuh anak suka ngelamun"
Does it end happily? Yep... sepanjang yang ane ingat, Bing2 uda ga pernah mengalami hal yang sama. Rosario ane dikembalikan setelah beberapa minggu dan rosario tersebut masih beraroma kayu cendana yang menenangkan seperti saat ane menerima nya dari nyokap baptis ane. Sekarang rosario tsb sudah ane berikan ke ex ane. She needs it more than i am.
Do i have become a believer? Nope. Ane masih skeptis.
*bagi yang join wasem... mehehehehehe... cerita sotoy tengah malam kita ulangi lagi yak... waktunya tidur dengan lampu terang benderang...*
