Belum bicara efeknya ke resale value. Pantesan jaman sekarang, nilai jual kembali mobil Korea model baru seperti Picanto, Sportage, Grand Avega, dll sudah sangat bagus dan stabil. Dan resale value mobil Jepang popular macam fortuner, innova, avanza pun jelas mulai merosot.
Karena ATPM Korea rela berkorban demi ciptakan resale value yang kuat. Tanpa diskon gede, jelas mereka lebih susah jual mobil baru mereka (belum banyak orang Indonesia masih kena sindrom " mobil Korea sampah "). Jadi tanpa diskon besar, penjualan mobil Korea jelas sulit untuk naik tajam seperti mobil Jepang. Ada diskon pun masih ngak gampang, apalagi tanpa diskon gede ?
Tapi saya rasa strategy mereka ngak salah. Ini demi kebaikan mereka (dan konsumennya) long term. Jadi short term mereka korbankan penjualan, namun pelan tapi pasti, dengan berjalannya waktu, makin banyak orang Indonesia akan sadar nanti, nilai jual kembali merek Korea bukannya sudah kuat sekarang, tapi malah ada yang lebih bagus banding merek Jepang. Contoh, Sportage baru yang spektakular resale valuenya.
Asal mereka tetap konsisten ngak sembarangan kasih diskon gede, pasti akan makin di akui pasar di masa depan. Cuman butuh waktu aja untuk di akui lebih banyak orang.
Berikut komentar dari salah satu direktur Hyundai Motor Indonesia :
http://oto.detik.com/read/2013/07/08/10 ... ang-diskon
Jakarta - Produsen mobil Hyundai yakin di tahun 2013 bakal mampu menjual ribuan mobil di Indonesia. Tahun ini diprediksi bakal ada 5.500 mobil Hyundai yang bakal terjual.
Mukiat memaparkan kalau tahun ini bakal banyak hambatan di tahun ini, namun meski begitu, potensi pasar Indonesia masih sangatlah besar.
"Tahun ini kita yakin jual 5.500 mobil," ujar Vice Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), Mukiat Sutikno di sela-sela Hyundai Santa Fe Media FunDrive.
Mukiat lalu memaparkan kalau demand Grand Avega adalah yang terbesar. Setiap bulannya saja ada 200 mobil yang terjual. "Padahal permintaannya sekitar 250-300 mobil, tapi suplai hanya 200 unit," katanya.
Dia juga menegaskan kalau Hyundai tidak suka ikut perang diskon seperti halnya merek-merek lain.
"Beberapa waktu terakhir kan banyak sekali merek yang diskonnya besar-besarnya. Kalau kita tidak mau seperti itu. Kami fokusnya memberi memuaskan konsumen, kami tidak mau ikut diskon karena akan merusak pasar. Kalau diskon terlalu besar, pasar mobil bekas akan rusak, kami tidak mau pembeli mobil kami kecewa nantinya," papar Mukiat.
djrudal wrote:Soal diskon gede di honda brio, ya gimana yaaa... Mobil kayak gitu kalau nggak diskon gede mana mungkin bisa laku? Hihi.. no offense ya utk para brio lovers. Just my opinion aja. Logikanya, kalau memang barang bagus, apalagi masuk kategori mobil baru (setahun) dan di segmen city car, kok ya bisa kasih diskon reguler spektakuler kayak gitu. Berarti kan memang udah over price dari sononya. Coba lia kia picanto yg bertahan sama diskon cukup 3 jutaan saja, dan nggak bergeming dengan brand jepang yg jor2an diskon. Coba liat ertiga yg tetep pede sama cashback kecil, walaupun raksasa avanza kasih diskon 13 juta. Suzuki splash yang duluan 'tumbang' akhirnya kasih diskon gede karena persaingan yg ganas di small car. Itupun ya nggak segila brio sih diskonnya. Ya intinya kalau memang barang bagus dan value for money, walaupun nggak diskon akan tetap dicari orang kok..
Peace y'all..
