Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
wishmaster wrote:kemaren browsing-2 sempet minat sama WMi (Water Metanol injection), cuma beberapa pendapat bilang bahwa untuk pemakaian yg lama, atau jika mobil agak lama gak dipake, maka penggunaan uap air ini akan membuat jeroan engine berkarat, hmm... takut ah...
pernah jg baca CAi (Cold Air injection / induction), cuma katanya efeknya bikin AC jd kurang dingin krn udara dinginnya dibajak sebagian nyemprot intake, bener gak sih ?
hallo om..ikutan yah.......kalo menurut sy pribadi....water metanol itu yg paling bener dipasang jika ada pengontrol flow per cubic feet minute udara melewati throttle body.dijepang dijual alat tsb cuma agak mahal..nah disini dipasang seadanya tanpa takaran yg jelas sehingga jika terlalu banyak campuran airnya malah bisa menyebabkan water hammer pada piston.engine berkarat juga bisa karena kadar air yg disedot mesin terlalu banyak......
untuk CAI..nda masalah sama blower a/c, hembusan ac tetap dingin..karena yg disedot udara acnya cuma sedikit.diameter selang cuma 5/8inch....selama ini sy pasang dikendaraan apv (bisa masuk ke milist APV club utk testimoni),nissan frontier,dll nda ada masalah om....cuma pada komplain karena maunya mbejek gas melulu.......heheheh.....tp hasil performa tergantung kondisi mesin kendaraan..tidak semua sama rata....
makin serius ya..hm...
sy setuju dgn apa yg dibilang maskopat & dohc.
sy pikir opini dr sm er disini tentang ganti mobil itu, ga terlalu asbunlah. Mungkin mereka berpikir mumpung mobil wishmaster umur nya masih muda sekitar 3000km, kurang lebih masih mulus, dan blm terlalu jatuh hrg nya.
+/- ganti mobil ke baru
+: hrg blm terlalu jatuh, dpt mobil baru.
-: keluar duit utk tuker tambah
Tentang modif mesin jg ide ok, kebetulan sy jg pernah main modif2 begitu dan jg suka power besar. Biasanya utk modif mesin apalagi yg udah sampe porting, polishing, bubut flywheel dll, urusannya ribet. Sekalipun kelar, maintenance nya jg hrs rajin. Cuma krn hobby, jd ga terasa ribet.
+/- modif:
+: mobil tidak ditukar, ga keluar duit utk tuker tambah
-: maintenance agak beda dgn std, butuh waktu, urusan warranty, resiko modif.
biasanya setelah modif ringan/berat, selalu aja merasa kurang, dan pasti nambah lagi nambah lagi. Rata2 sih begitu.
jika wishmaster beli mobil dgn pertimbangan matang, semestinya mesin underpower ga jadi masalah, krn memang sudah dipertimbangkan. Oleh krn itu sy sempet nanya jika seblm beli sempet test drive.
asumsi sy dr cerita mr wish ada mobil lain, mungkin jika keluar kota, bs pk yg lain yg siap tenaga utk tanjakkan/tikungan dll bro. ga keluar duit utk tuker tambah ataupun modif. mobil pun tetep stay original.
wishmaster wrote:jadi yg bilang ganti aja mobil A, rasain mobil B, swab engine C, dll thanks ya, gue udah bukan abg yg napsu liat mobil ini-itu, jaman-2 itu udah lewat bro, gue milih mobil dgn pertimbangan matang kok, cuma pengen nutup apa kekurangannya aja, jd semakin menikmati apa yg gue punya, but thanks anyway ya brothers...
gue yakin kok mesin 2KD-TV ini bisa dioptimalkan tanpa modif yg terlalu berat, cuma gue gak mau salah langkah aja, makanya gue butuh saran dari bro semua.
kesimpulan gue sejauh ini mobil akan gue bawa ke Phoenix, tp kira-2 disana mo minta diapain ya ? kan gue gak pengen extreem jg...
Kalo Pak wishmaster (TS) bilang mau ganti mobil - bisa dibantu dengan banyaknya pilihan lainnya. Tetapi dari kata si TS sendiri sudah jelas dia tidak mau ganti mobil Tapi setelah membaca ini pun (atau ada masalah dalam kemampuan membaca?) masih ada yg bilang...ganti mobilnya aja. Apakah ini yang namanya membantu menyelesaikan masalah si TS?
Pertanyaan: Saya mau improve performance mesin saya. Tidak mau ganti mobil saya.
Jawaban: Ganti mobilnya saja coy! Pertanyaan: Tapi saya tidak mau ganti mobil
Jawaban: Ganti mobilnya saja coy!
Ya silahkan di nilai sendiri, apakah ini membantu menyelesaikan masalah dan on topic
.....kayaknya , kalo 42ner 2.5 D4D dipasangin intercooler, Dastek Unichip, Dastek TM, custom downpipe, AFR, kayaknya dah cukup ngacir tuh..bisa ke REV ato Sigma aja..nambah 20-40 hp kayaknya pasti terasa deh.....cmiiw
kalo bisa , juga peleknya di ganti dengan yang superringan dan kuat......
Abu2 wrote:akur kur kurrrrrrrrr....kurrrrrrr......
.....kayaknya , kalo 42ner 2.5 D4D dipasangin intercooler, Dastek Unichip, Dastek TM, custom downpipe, AFR, kayaknya dah cukup ngacir tuh..bisa ke REV ato Sigma aja..nambah 20-40 hp kayaknya pasti terasa deh.....cmiiw
kalo bisa , juga peleknya di ganti dengan yang superringan dan kuat......
ganti pelek truk maksudnye?
Dark Brownies with Cappuccino
Red and Gold
Lime Green
IMO,
efek CAI/AAI dan velg ringan masih terlalu kecil kalo driving mau "lebih relax" nyalip2 di rute tanjakan.
Yang instan nambah power relatif banyak : piggyback / intercooler / custom downpipe, setelah ini baru plus lain2 tadi.
Pak wishmaster, saya coba rangkum utk resep lightune yg anda bisa lakukan
1. Tuning TPS
2. Poles TB & pipa Turbo
3. Selang wastegate yg tengahnya kecil
4. Ganjal ring wastegate dengan ring uk. 10 yg tipis
5. Deflector @ Air filter box
Itu semua yg sifatnya maintenance free
Kalau yg hasil efektif tapi ada prosedur perawatan berkala :
AAI Pre & Post Turbo
Utk mensinkronkan gerakan pedal gas dengan respons mesin : Ground Cable
Terus terang Ipah throttle lag-nya cukup gede.
Modif yg sifatnya penggantian parts & sgt direkomendasikan : Down Pipe
kalau mau berkorban sedikit utk suara exhaust : semi free flow muffler spt replika Flowmaster, efeknya mengurangi back pressure di post Turbine (implikasi ke spool up time), heat scavenging lebih cepat. Hanya saja tidak setiap orang suka knalpotnya jadi sedikit lebih nge-bass / ada spt. suara desiran angin saat RPM tinggi.
Utk Intercooler sebetulnya tergantung keperluan juga, secara Teoritis fungsi Intercooler sudah diketahui banyak orang, tetapi pada prakteknya Intercooler memang efektif utk perjalanan keluar kota, sedang utk dalkot tergantung apa stop & go / banyakkan di tol. Utk stop & go Intercooler ga membantu banyak.
Setelah semua mechanical tune diimplemetasikan, maka utk finalize bisa dimplementasi Piggyback, kalau Dastek bisa dipertimbangkan Throttle Module-nya sekalian.
Selain setting AFR sekalian juga diperiksa & dicoba setting Timing Injeksi, utk mengejar performa di RPM tinggi timing injeksi boleh dicoba utk dimajukan 2 - 3 derajat (tergantung settingan mesin yg ada skg juga)
Dalam peningkatan performa utk daily driving, kalau saya pribadi tidak berpatokan pada Max. BHP di RPM tinggi, tetapi yg lebih penting adalah peningkatan Torsi Max / Torsi di rentang 1200 - 2800 RPM serta peningkatan Power di rentang 1700 - 3500 RPM (utk Diesel)
lightune berfungsi untuk semua mobil diesel juga? untuk captiva diesel juga bisa, lbh improve make lightune or piggyback, dan lbh bgusan mana untuk jangka panjangnya? saya mau improve tarikannya
JumaiLa wrote:
lightune berfungsi untuk semua mobil diesel juga? untuk captiva diesel juga bisa, lbh improve make lightune or piggyback, dan lbh bgusan mana untuk jangka panjangnya? saya mau improve tarikannya
Kalau captiva Diesel Power to Capacity ratio-nya sudah besar.
Kalau mau utk ningkatin reliability utk jangka panjang bisa dicoba : "Mempertahanakan Power spt kondisi sekarang dengan EGT yg lebih rendah"
Bbrp metoda utk membantu menurunkan EGT :
1. Penggunaan Down Pipe yg lebih proporsional.
2. Sistem exhaust yg lebih free flow (utk hal ini CC terpaksa dicabut)
3. Semi free flow muffler
4. Free flow air filter
Mesin Captiva yg juga sudah TBW boleh coba implementasikan Ground Cable, baik ke TB / pompa injeksi / ECU.
Utk Down Pipe bisa diterawang lebih dahulu, bagaimana DP asli Captiva, kalau diameter sudah cukup besar & tekukan proporsional maka nggak perlu diganti
kalau soal CC / muffler / air filter / AAI itu kembali kepada preferensi & kebutuhan anda.
bro wishmaster,
2KD-FTV di hilux eropa = 120ps & 325Nm, menurut googling ada output yg segini konon versi intercooler, mayan buat enter kelasnya PS & Everest.
Mungkin ini bisa jadi alternatif solusi yg lebih signifikan daripada lighttune.. kalo bener, upgrade intercooler sesuai standar/design pabrikan dgn seluruh parts ori nya harusnya tidak terlalu sulit >2hari di tunas pasar minggu, tapi ini jadi paling reliable & terpercaya.
yet mungkin masih dapet emisi CO2 >217g/km, masih bisa pertahanin CC.
kalo belum puas, oprek melenceng dari design pabrikan, kombinasi dengan piggyback lagi rasanya 130-135ps bukan mustahil, sampe disini juga mungkin masih bisa pertahanin CC / emisi.
JumaiLa wrote:
lightune berfungsi untuk semua mobil diesel juga? untuk captiva diesel juga bisa, lbh improve make lightune or piggyback, dan lbh bgusan mana untuk jangka panjangnya? saya mau improve tarikannya
Kalau captiva Diesel Power to Capacity ratio-nya sudah besar.
Kalau mau utk ningkatin reliability utk jangka panjang bisa dicoba : "Mempertahanakan Power spt kondisi sekarang dengan EGT yg lebih rendah"
Bbrp metoda utk membantu menurunkan EGT :
1. Penggunaan Down Pipe yg lebih proporsional.
2. Sistem exhaust yg lebih free flow (utk hal ini CC terpaksa dicabut)
3. Semi free flow muffler
4. Free flow air filter
Mesin Captiva yg juga sudah TBW boleh coba implementasikan Ground Cable, baik ke TB / pompa injeksi / ECU.
Utk Down Pipe bisa diterawang lebih dahulu, bagaimana DP asli Captiva, kalau diameter sudah cukup besar & tekukan proporsional maka nggak perlu diganti
kalau soal CC / muffler / air filter / AAI itu kembali kepada preferensi & kebutuhan anda.
bingung en gak ngerti bos turboman haha, bukannya penurunan berarti mengurangi tenaga yg ad sekarang? EGT dll tuh apa bos, udah gabung ke dyno group tp gak bisa login2 gmn donk bos, g mau belajar tentang diesel juga sih cmn mash awan, ad gak yg punya bengkel mobil khusus diesel yg mau pekerjakan karyawan gak usah di gaji cukup d kash makan aja hehe, khusus surabaya alternatif jakarta
DOHC wrote:uda2... kalo masalah fanatik2 merek jgn dibawa2 ke forum lahh.. kaya anak kecil aja bangga2in power ranger atau kamen raider... kalo emang sendiri ngerasa mobil nya pas, ga usa ampe ngotot2an trus gampang tersinggung sgala... toh cocok di kita blom tentu cocok di orang lain... kalo emang mo bangga2 in merek sendiri, monggo bikin milis dan klub nya, lalu bersama2 rekan2 sejenis nya bisa puas2 in saling membanggakan.... peace broo... just my 2cent
ane jg stuju mengenai penggunaan bahasa, terkadang salah penggunaan bahasa bisa diartikan lain oleh si pembaca, mungkin maksud kita kaga mo nyakitin, tapi yg baca nya yg tersinggung...
maskopat wrote:kalo menurut ane sih, fanatik mah sah2 aja.. mau di bawa ke forum oke2 juga. asal open minded.. tahu di mana kelemahan dan keunggulan yang kita fanatikin.. dan bisa ngakuin keunggulan mobil laen..
mobil boleh beda, merk boleh gak sama.. tapi forum tetap SM...
iye tul, panatik asal open, tapi masalahnye kalow udeh panatik jarang yg open kekeke..
DOHC wrote:hehehehe... masalahnya kadang tuh kalo uda fanatik, jadi sensitip bro, kita blg merek mereka itu biasa aja, atau ada kekurangan dikit aja lgs di bantai abis2an... yah paling tidak itu yg perna ane liat di salah satu milis otomotif sih... makanya ane saranin kalo uda cenderung ke arah fanatik, ga harus men deny, tapi lebi baik disalurkan di klub atau milis yg emang uda specific akan merek tertentu...
btw setuju jg, merek bole beda, forum tetep 1... SM
omong2, makin OOT... ntar ketua geng nya malah mampir... cabut dulu ahhh.....
ane setuju ama bos bos di atas, bener begete boss. kadang ade aje, klo kite kga sependapet, kite nye dikatain. pasti boss pernah liat kan ye kekeke...
kalow bos wishmaster, sepertinye kga gitu orgnye, mungkin kepengaruh..
JumaiLa wrote:
bingung en gak ngerti bos turboman haha, bukannya penurunan berarti mengurangi tenaga yg ad sekarang? EGT dll tuh apa bos, udah gabung ke dyno group tp gak bisa login2 gmn donk bos, g mau belajar tentang diesel juga sih cmn mash awan, ad gak yg punya bengkel mobil khusus diesel yg mau pekerjakan karyawan gak usah di gaji cukup d kash makan aja hehe, khusus surabaya alternatif jakarta
Angka EGT aka Exhaust Gas Temprature bisa dipengaruhi oleh restriktif / tidaknya exhaust system mobil kita. Jika tingkat restriksi aka backpressure post Turbin semakin rendah maka akan membantu menurunkan EGT sambil membuat Turbo spool up lebih cepat.
Keterangan :
Turbin = baling2 turbo di sisi exhaust
Compressor = baling2 Turbo di sisi intake
Nanti datang aja ke IIMS 2009 um Juma, kebetulan di stand InnovaCommunity akan dipajang si MM aka D4 D V A/T Full Spec., bisa lihat2 teknik modifikasi mesinnya dan discuss dengan pemiliknya.
JumaiLa wrote:
bingung en gak ngerti bos turboman haha, bukannya penurunan berarti mengurangi tenaga yg ad sekarang? EGT dll tuh apa bos, udah gabung ke dyno group tp gak bisa login2 gmn donk bos, g mau belajar tentang diesel juga sih cmn mash awan, ad gak yg punya bengkel mobil khusus diesel yg mau pekerjakan karyawan gak usah di gaji cukup d kash makan aja hehe, khusus surabaya alternatif jakarta
Angka EGT aka Exhaust Gas Temprature bisa dipengaruhi oleh restriktif / tidaknya exhaust system mobil kita. Jika tingkat restriksi aka backpressure post Turbin semakin rendah maka akan membantu menurunkan EGT sambil membuat Turbo spool up lebih cepat.
Keterangan :
Turbin = baling2 turbo di sisi exhaust
Compressor = baling2 Turbo di sisi intake
Nanti datang aja ke IIMS 2009 um Juma, kebetulan di stand InnovaCommunity akan dipajang si MM aka D4 D V A/T Full Spec., bisa lihat2 teknik modifikasi mesinnya dan discuss dengan pemiliknya.
hai oom turbo..kira2 modifikasi apa aza yah?hehehehe
GTR wrote:
2KD-FTV di hilux eropa = 120ps & 325Nm, menurut googling ada output yg segini konon versi intercooler, mayan buat enter kelasnya PS & Everest.
Mungkin ini bisa jadi alternatif solusi yg lebih signifikan daripada lighttune.. kalo bener, upgrade intercooler sesuai standar/design pabrikan dgn seluruh parts ori nya harusnya tidak terlalu sulit >2hari di tunas pasar minggu, tapi ini jadi paling reliable & terpercaya.
yet mungkin masih dapet emisi CO2 >217g/km, masih bisa pertahanin CC.
Dari hasil penerawangan teman yg pergi ke Thailand belum lama ini, posisi turbo mesin 2KD dgn Top Mount Intercooler itu berada jauh di bawah, berbeda dgn 2KD Ipah & Fortuner, si Intercoolernya sendiri pipa intake nya spt "belalai" menjulur ke bawah. Jadi sulit utk implementasi scr plug & play.
Maka itu kebanyakan org yg pasang Intercooler di 2KD adalah yg type Front Mount.
Jika install Intercooler dan ingin respons mesin di RPM rendah tetap bisa baik maka Turbo harus dibuat agar bisa spool up lebih cepat, sedang utk peningkatan tenaga yg signifikan maka re-tune di Piggybacknya.
bukannya beda utama 3.0 dan 2.5 di bore & stroke..cmiiw
kalo pake stock intercooler, harusnya plumbing 2.5 ga sulit karena ga jauh beda dgn 3.0 sini yg udah pake.
maybe ada tambahan aja bikin lubang/scoop di kap, or bikin scoop di balik kap kalo ga mau lubangin kalo mungkin, kaya scoop buat intercooler di CX-7.
ZombiEE wrote:kalo yg di daerah terima nasib dunk..cuman bisa otak atik downpipe saja?hhehehe
nah justru parts standar intercooler karena specdown ini yg menarik, kalo BeRes seperti Tunas tadi bisa sediakan, bukan ga mungkin untuk minta bantuan BeRes toyota setempat. kalo memang parts ini kurang lebih sebasis dengan versi 3.0.
apalgi itu semua bersumber dr sesepuh mesin solar semua
ada fortunerman, turboman, billy dll
intinya 4 hal, bro
1. Kalo mau modif murah meriah
mampir ke phoenix racing
2. Kalo ada dana berlebih
mampir ke REV ato Sigma
3. Kalo ada dana berlebih lg, digabung aja point 1 dan 2
4. Kalo mau dianterin dan dibimbing
ikut milist ID42NER
[/quote]
ini om
ada berita di otomotif ttg topik ini
sama seperti info kita diatas
buat TS, buruan beli korannya segera
yg masuk berita ini, konconya om Turboman
ZombiEE wrote:oom2 sekalian..katanya fortie di akhir tahun mau diluncurkan a/t diesel dgn mesin 3000cc yah??uda ada dgr kabar burung nya?:)
memang infonya begitu, om
akan hadir D4D matic
tapi yg kite tau
toyota masih ragu
nantinya pake mesin IPAH lagi kyak di D4D ato pake mesin Hilux Dcab
masih gelap