Compression ratio dan oktan bensin

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: akbarfit, Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze

Midi_Amp
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 668
Joined: Mon Oct 16, 2006 3:48
Location: Jakarta

Compression ratio dan oktan bensin

Post by Midi_Amp »

Halo semuanya, gw lagi butuh pertolongan nih mengenai compression ratio mesin. Gw sekarang lagi pake Honda Jazz i-DSI matic, dan berencana mau ganti ke Toyota Yaris. Alasan pindah hati karena posisi pedal Jazz yang terlalu ke kiri mulai menyebabkan sakit dari pinggang ke bawah karena tinggi badan gw 180 cm dan 60% tinggi badan di kaki. Udah nyoba2 Stream, dan Civic bekas, tapi harganya masih kelewat anggaran, lagipula gw senengnya mobil kecil.

Udah test drive Yaris dan lumayan enak, meskipun kepala gw kepentok duduk di bangku belakangnya. Cuma satu hal yang mengganggu gw, temen gw naik Vios katanya harus pake pertamax karena compression ratio 1NZ-FE tinggi, 10.5:1. Dibandingin Jazz VTEC 10.1:1 dan Swift 9.5:1, Yaris/Vios mesinnya paling tinggi CR-nya. Nah pertanyaan gw, aman gak sih kalo mesin dengan CR tinggi dikasih premium? Terus konsumsinya jadi gimana? Jazz gw sekarang konsumsi bensinnya 1:11 rata-rata, sejeleknya 1:9 (udah ngebut, macet, iseng mainin pedal juga), ada yang bisa sharing info kalau Yaris?

Udah tinggal DP dan bawa kabur Yaris, tapi kepentok ama masalah mesin ini.

Thanks in advance.
User avatar
yoyoyo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 901
Joined: Tue Sep 07, 2004 20:44

Re: Compression ratio dan oktan bensin

Post by yoyoyo »

Midi_Amp wrote: Udah test drive Yaris dan lumayan enak, meskipun kepala gw kepentok duduk di bangku belakangnya. Cuma satu hal yang mengganggu gw, temen gw naik Vios katanya harus pake pertamax karena compression ratio 1NZ-FE tinggi, 10.5:1. Dibandingin Jazz VTEC 10.1:1 dan Swift 9.5:1, Yaris/Vios mesinnya paling tinggi CR-nya. Nah pertanyaan gw, aman gak sih kalo mesin dengan CR tinggi dikasih premium?
kalau melihat spek di drive.com.au
Yaris
swift
jazz
semua ditulis minum unleaded fuel 91 octane

sementara di hondajava, Jazz i-DSI 10.4:1 , dan tetap diklaim bisa RON 88 (lihat di bawah halaman tsb)

terus lihat archive seraya yang satu ini
disitu jazz diunggulkan krn premium, sdg Swift disiratkan tidak minum premium, berarti pertamax dong. Pdhl swift 9.5:1

dan yaris di usatoday malahan minum 87 octane.
di site yarisnya sendiri http://www.yarisgroovy.com/groovy/spesifikasi/
cuma ditulis unleaded gasoline.

Jadi sepertinya sih mereka bertiga aman2 aja dengan Premium TT. Kalau Premium biasa bakal bikin Catalytic Converternya mampet kali yee. Ya paling dilepas deh CC nya.

tips bung penyuturbo sih: jangan lupa tambah Acetone :wink:
resource mengapa acetone baik
http://www.pureenergysystems.com/news/2 ... 9_Acetone/

Jazz gw sekarang konsumsi bensinnya 1:11 rata-rata, sejeleknya 1:9 (udah ngebut, macet, iseng mainin pedal juga), ada yang bisa sharing info kalau Yaris?
Udah tinggal DP dan bawa kabur Yaris, tapi kepentok ama masalah mesin ini.
err.. drpd jazz lebih irit Picanto dong ya?
btw, kalau kia Pride (kia rio hatchback) gemana? khan seukuran yaris/swift jg .
Nano Energizer - (Product of nanoTec International - Korea) dengan nano ceramic technology.
Easy Engine Restore, repair & protect
Cukup sekali pakai utk 30rb-50rb Km..Tambah tenaga,Hemat BBM,Mengurangi Polusi.
klik disini utk lihat infonya
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Re: Compression ratio dan oktan bensin

Post by PenyuTurbo »

Awal dikembangkannya mesin, untuk pertama kali adalah mesin berkompresi rendah. Untuk mendapatkan tenaga dan performance yang lebih (khususnya torque ... aka power), maka kompresi harus dinaikkan untuk meningkatkan BMEP. BMEP inilah merupakan salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya Torque.

Cuman dengan meningkatnya kompresi ini, maka diperlukan BBM yang tidak akan meyala atau meledak dengan sendirinya sebelum dinyalakan oleh busi (kecuali mesin diesel) sering disebut dengan istilah Knocking atau Pinging atau Ngelitik... Untuk menyatakan sensitive tidaknya suatu BBM terhadap besar kecilnya kompresi (aka knocking) ini dinyatakan dengan satu indeks yang disebut OCTANE.

Kemudian dikenal istilah RON (Research Octane Number) ... untuk mensimulasikan sensitivitas knocking/ngelitik pada mesin dalam kondisi tak terbebani ... alias IDLE.

MON : Motor Octane Number ... untuk mensimulasikan sensitivitas knocking/ngelitik pada mesin dalam kondisi terbebani ... High Revv.

Biasanya nilai MON ini lebih rendah dari nilai RON .... dan perbedaan (selisih nilai) .... RON - MON ... disebut dengan SENSITIVITAS. Semakin rendah sensitivitas suatu BBM maka makin bagus ... makin besar nilai sensitivitas maka semakin buruk BBM tersebut. Secara umum perbedaan ini sebesar 10 point ... misalnya BBM dengan RON 92 maka diprediksi MON-nya sebesar 82. Ini secara umum ... ada BBM yang sensitivitasnya lebih kecil dari 10 ada juga yang lebih besar dari 10.

Digunakannnya angka/nilai RON pada SPBU adalah untuk kegunaan pemasaran (marketing gimmoz) ... sebenarnya yang paling menentukan adalah MON ... karena ini yang menentukan ngelitik tidaknya pada saat mobil terbebani. Umumnya dibuat rata-rata (RON+MON)/2 ... nilai ini yang disebut dengan RdON (Road Octane Number) atau AKI (Anti Knock Index) atau PON (Pump Octane Number).

BBM yang mempunyai RON yang sama (katakan Pertamax RON 92 dengan Shell RON 92) belum tentu MON-nya sama.
Kadang orang mengeluh ... makai pertamax kok ngelitik di putaran tinggi ... sedang kalau makai Shell gak ngelitik ... hanya dikarenakan MON-nya berbeda .... MON Shell 92 lebih besar dari MON Pertamax walaupun kedua-duanya mempunyai RON yang sama.

Mesin modern seperti yang ada sekarang ini DAPAT MENGADAPTASI nilai Octane BBM yang digunakan ... jadi ada range (jangkauan) nilai octane yang bisa digunakan ... Adaptasi ini dilakukan oleh ECU untuk mencegah terjadinya KNOCKING/PINGING atau NGELITIK.

Semakin Tinggi nilai oktane yang digunakan maka ECU akan menset TIMING IGNITION menuju pada MAXIMUM ADVANCE sampai pada maksimum octane yang sesuai (optimum) ... lebih tinggi penggunaan nilai octane dari nilai optimumnya (maximum advance igintion pada mesin) jadi mubazir aja.

Begitu pula sebaliknya ... semakin rendah nilai oktane yang digunakan maka ECU akan menset Timing Igintion menuju pada Maximum Retard sampai pada batas minimum RON BBM yang diperbolehkan. Lebih rendah dari RON yang diperbolehkan maka MESIN akan mengalami KNOCKING baik pada putaran rendah maupun tinggi dan cepat atau lambat ... mesin akan Jebol.

Dari segi IGNITION TIMING ... semakin ADVANCE ... maka semakin banyak waktu untuk membakar BBM ... jumlah BBM yang terbakar akan meningkat ... tentu saja POWER akan Meningkat. Sebaliknya semakin ECU me-RETARD timing (karena penggunaan RON yang lebih rendah) maka waktu pembakaran berkurang ... terbakarnya BBM kurang sempurna ... pastilah TENAGA MESIN akan BERKURANGAN.

Akibat sampingan adanya penggunaan BBM RON rendah pada mesin yang berkompresi tinggi, selain dari berkurangnya tenaga mesin, ... Mesin akan cepat mengalami keausan ... Kompresi akan berkurang ... DEGRADASI Performa Mesin cukup significant dan hasil akhirnya MESIN akan CEPAT RUSAK.
Last edited by PenyuTurbo on Mon Oct 16, 2006 23:43, edited 1 time in total.
Image
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Re: Compression ratio dan oktan bensin

Post by PenyuTurbo »

Midi_Amp wrote: Nah pertanyaan gw, aman gak sih kalo mesin dengan CR tinggi dikasih premium? Terus konsumsinya jadi gimana? Jazz gw sekarang konsumsi bensinnya 1:11 rata-rata, sejeleknya 1:9 (udah ngebut, macet, iseng mainin pedal juga), ada yang bisa sharing info kalau Yaris?
Thanks in advance.
Aman-aman aja (untuk jangka pendek) karena ECU akan menyesuaikan Minuman mobilnya. Cuman aja Burning Time nya jadi berkurang untuk jumlah yang sama BBM yang diinjeksikan ke ruang bakar ... dengan kata lain Tenaga Mesin akan berkurang dan BBM banyak yang mubazir (gak terbakar) ... alias akan lebih BOROS. Jangka panjangnya ... Degradasi Performa Mesin dan umurnya akan relatif lebih cepat (lebih pendek) jika dibandingkan kalau diminumi BBM yang RON nya lebih tinggi.

Untuk ngakalin supaya ECU gak me-RETARD timing kalau diminumi Premium ... terpaksa Kompresinya DITURUNKAN .... Caranya ???? Pasang lagi HEAD GASKET ... di-double ... itupun udah cukup menurunkan kompresi dari 10.5 : 1 ke sekitar 8.5 : 1 .... Yang ini memang tenaga berkurang ... tapi degradasi performanya dan tingkat ke-ausan mesin akan cukup terjaga.
Image
Midi_Amp
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 668
Joined: Mon Oct 16, 2006 3:48
Location: Jakarta

Re: Compression ratio dan oktan bensin

Post by Midi_Amp »

yoyoyo wrote: err.. drpd jazz lebih irit Picanto dong ya?
btw, kalau kia Pride (kia rio hatchback) gemana? khan seukuran yaris/swift jg .
Thanks buat masukannya, tapi kalo gak salah mobil untuk setiap daerah pasti dilokalisir deh. Seinget gw waktu browsing spek yaris di amrik tenaganya cuma 107hp. Untuk picanto, gw gak muat... Kaki gw malah lebih kepentok lagi. Sementara kalo mobil korea... Umm... Buat gw belum waktunya deh, meskipun desainnya udah mulai oke.
PenyuTurbo wrote:Akibat sampingan adanya penggunaan BBM RON rendah pada mesin yang berkompresi tinggi, selain dari berkurangnya tenaga mesin, ... Mesin akan cepat mengalami keausan ... Kompresi akan berkurang ... DEGRADASI Performa Mesin cukup significant dan hasil akhirnya MESIN akan CEPAT RUSAK.
Jadi begitu ya, emang harus isi Pertamax si Yaris ini, kalau Jazz kan dengan dua businya meskipun CR tinggi dan ada bensin yang gak kebakar, bisa dibantu dibakar dengan busi kedua. Kalau begitu gw kudu cari informasi lain deh kenapa harus beli Yaris selain posisi duduknya yang lebih enak.
User avatar
yoyoyo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 901
Joined: Tue Sep 07, 2004 20:44

Post by yoyoyo »

aseek, bung penyuturbo ikutan disini.
gw jg mau tanya2 nih bung penyu..
PenyuTurbo wrote:Dari segi IGNITION TIMING ... semakin ADVANCE ... maka semakin banyak waktu untuk membakar BBM ... jumlah BBM yang terbakar akan meningkat ... tentu saja POWER akan Meningkat. Sebaliknya semakin ECU me-RETARD timing (karena penggunaan RON yang lebih rendah) maka waktu pembakaran berkurang ... terbakarnya BBM kurang sempurna ... pastilah TENAGA MESIN akan BERKURANGAN.
asumsi kompresi tinggi , maka:
- Ron rendah -> gampang autoignite -> ecu meretard krn butuh sebentar utk menghabiskannya
- Ron tinggi -> lebih susah -> ecu mengadvance krn butuh lebih lama utk menghabiskannya
Jadi IMHO dng setting masing2, harusnya keduanya akan terbakar sempurna. Mengenai perbedaan tenaga gw baru dpt penjelasan dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Octane_rating
quote:
However, premium grades of petrol often contain more energy per litre due to the composition of the fuel as well as increased octane.
(premium yg dimaksud bukan Premium produk pertamina tentunya :D , lebih tepat diasosiakan dng Pertamaxplus misalnya).

PenyuTurbo wrote:Akibat sampingan adanya penggunaan BBM RON rendah pada mesin yang berkompresi tinggi, selain dari berkurangnya tenaga mesin, ... Mesin akan cepat mengalami keausan ... Kompresi akan berkurang ... DEGRADASI Performa Mesin cukup significant dan hasil akhirnya MESIN akan CEPAT RUSAK.
Disini gw juga ragu pd nilai kompresi yg spec cantumkan, karena pernah menemukan artikel motorplus ini
dan sedikit googling menemukan artikel Dynamic Compression Ratio (DCR)
quote:
The actual running compression is often considerably less than advertised static compression. As an example, consider a 10:1 Chevy with a 3.48 stroke 6” rod and very hot cam that closes the intake at 90°'s after bottom dead center. This engine will think it is running with 6.17:1 compression pistons and will be happy with 80 octane fuel.

(Ada juga kalkulator DCR disini , ayo siapa yg punya info detil spec Yaris? kita cari DCRnya )

Maka, dng adanya ECU yg pintar dan DCR ini, mesin dng spec "10:1" ini hrsnya akan normal2 saja dng Premium TT.

Cmiiw bung PenyuTurbo. Thanks.
Nano Energizer - (Product of nanoTec International - Korea) dengan nano ceramic technology.
Easy Engine Restore, repair & protect
Cukup sekali pakai utk 30rb-50rb Km..Tambah tenaga,Hemat BBM,Mengurangi Polusi.
klik disini utk lihat infonya
User avatar
yoyoyo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 901
Joined: Tue Sep 07, 2004 20:44

Post by yoyoyo »

karena di forum motor sedang bahas ini, jadi inget thread lama. Yuuhuu.. ada yg mau lanjutin?
*bump*
Nano Energizer - (Product of nanoTec International - Korea) dengan nano ceramic technology.
Easy Engine Restore, repair & protect
Cukup sekali pakai utk 30rb-50rb Km..Tambah tenaga,Hemat BBM,Mengurangi Polusi.
klik disini utk lihat infonya
User avatar
StRaDe_Jazz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2695
Joined: Fri Feb 09, 2007 16:19

Post by StRaDe_Jazz »

yang mau dibahas apaan bro?
Bro2 sekalian nemu double post? atau ada spam?
Post aja di sini: http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=6739
MOD akan SEGERA menuju lokasi dan mengusut masalah :D
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

yoyoyo wrote:aseek, bung penyuturbo ikutan disini.
gw jg mau tanya2 nih bung penyu..
PenyuTurbo wrote:Dari segi IGNITION TIMING ... semakin ADVANCE ... maka semakin banyak waktu untuk membakar BBM ... jumlah BBM yang terbakar akan meningkat ... tentu saja POWER akan Meningkat. Sebaliknya semakin ECU me-RETARD timing (karena penggunaan RON yang lebih rendah) maka waktu pembakaran berkurang ... terbakarnya BBM kurang sempurna ... pastilah TENAGA MESIN akan BERKURANGAN.
asumsi kompresi tinggi , maka:
- Ron rendah -> gampang autoignite -> ecu meretard krn butuh sebentar utk menghabiskannya
- Ron tinggi -> lebih susah -> ecu mengadvance krn butuh lebih lama utk menghabiskannya
Jadi IMHO dng setting masing2, harusnya keduanya akan terbakar sempurna. Mengenai perbedaan tenaga gw baru dpt penjelasan dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Octane_rating
quote:
However, premium grades of petrol often contain more energy per litre due to the composition of the fuel as well as increased octane.
(premium yg dimaksud bukan Premium produk pertamina tentunya :D , lebih tepat diasosiakan dng Pertamaxplus misalnya).

PenyuTurbo wrote:Akibat sampingan adanya penggunaan BBM RON rendah pada mesin yang berkompresi tinggi, selain dari berkurangnya tenaga mesin, ... Mesin akan cepat mengalami keausan ... Kompresi akan berkurang ... DEGRADASI Performa Mesin cukup significant dan hasil akhirnya MESIN akan CEPAT RUSAK.
Disini gw juga ragu pd nilai kompresi yg spec cantumkan, karena pernah menemukan artikel motorplus ini
dan sedikit googling menemukan artikel Dynamic Compression Ratio (DCR)
quote:
The actual running compression is often considerably less than advertised static compression. As an example, consider a 10:1 Chevy with a 3.48 stroke 6” rod and very hot cam that closes the intake at 90°'s after bottom dead center. This engine will think it is running with 6.17:1 compression pistons and will be happy with 80 octane fuel.

(Ada juga kalkulator DCR disini , ayo siapa yg punya info detil spec Yaris? kita cari DCRnya )

Maka, dng adanya ECU yg pintar dan DCR ini, mesin dng spec "10:1" ini hrsnya akan normal2 saja dng Premium TT.

Cmiiw bung PenyuTurbo. Thanks.
Sebenarnya CR (Compression Ratio) itu hanya perbandingan Geometri saja ... tepatnya GCR - Geometric Compression Ratio ... sedang yang berperan secara riil itulah DCR Dynamic Compression Ratio ... akan melibatkan faktor BMEP ... Break Mean Effective Pressure ... Namun demikian yang sering digunakan untuk pengetesan adalah Warm Crank Cylinder Pressure.
Image
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Sebenarnya persyaratan octane gak hanya bergantung dari Compression Ratio saja tapi ada beberapa parameter lainnya seperti :

1. Ukuran Diameter Silinder ... Semakin besar ukuran Diameter Silinder, maka akan memerlukan Oktane yang lebih besar/tinggi. Seperti halnya ukuran diameter silinder untuk pesawat terbang yang menggunakan mesin piston ... diameternya besar (diperlukan untuk cruising) ... maka akan memerluka oktan yang besar ... umumnya untuk pesawat nilai Oktan-nya adalah RON100.

2. Kepala Silinder (Cylinder Head) yang menggunakan bahan BESI COR akan memerlukan Oktan yang lebih tinggi ketimbang menggunakan Bahan ALUMINIUM.

3. Campuran Udara BBM (AFR) yang LEAN/KURUS akan memerlukan Nilai Oktan yang lebih besar.

4. Engine Coolant Temperature ECT, semakin tinggi temperaturenya maka akan memerlukan Oktan yang lebih tinggi. Umumnya yang paling IDEAL adalah 73 oC ... namun kebanyakan mobil menggunakan Thermostat dengan rating temperature di atas 80 oC.

5. Timing Pengapian yang dimajukan (Advanced Timing), juga akan memerlukan Oktane yang lebih tinggi. Jika menggunakan Bensin dengan Oktan yang lebih rendah ... maka ECU akan mengundurkan Timing Pengapian.

6. Intake Air Temperature (Suhu Udara Masuk), semakin tinggi maka memerlukan oktan yang lebih tinggi.

7. Kelembaban (Humidity) ..... Udara yang Kering (kelembabannya rendah) akan memerlukan nilai oktane yang lebih tinggi.

8. Tekanan Barometer Udara, ... semakin tinggi tekanan barometer Udara ... diperlukan oktan yang lebih tinggi.

9. Ketinggian Tempat ... Jika tempatnya adalah dekat dengan laut (sea Level) maka akan memerlukan oktan yang lebih tinggi. Semakin tinggi tempatnya maka semakin kuranglah persyaratan nilai oktannya.
Image
User avatar
StRaDe_Jazz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2695
Joined: Fri Feb 09, 2007 16:19

Post by StRaDe_Jazz »

Bro2 sekalian nemu double post? atau ada spam?
Post aja di sini: http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=6739
MOD akan SEGERA menuju lokasi dan mengusut masalah :D
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

StRaDe_Jazz wrote:http://www.topshareware.com/EngineCR-download-1091.htm

link untuk download kalkulator CR.
Itulah yang disebut dengan Geometric Compression Ratio.
Image
montirangin
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 6271
Joined: Thu May 22, 2014 3:38

Re: Compression ratio dan oktan bensin

Post by montirangin »

lha kalo merc E200 classic sama E250 avantgarde gimana? compressionnya 9.8:1. artinya ga terlalu tinggi, bisa pakai premium asal bawanya ga dirpm tinggi?

paling tengsin aja beli bensinnya..moso merc baru pakai sikuning..ohh apa kata dunia..
walid_007
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3139
Joined: Sat Mar 30, 2013 0:52
Location: idn, 18 mdpl
Daily Vehicle: b48 1gd 4a9

Re: Compression ratio dan oktan bensin

Post by walid_007 »

Trit bergizi

Untuk menjawab pertanyaan atas ane,,, wkwkwk

Gini bro, yang saya rasakan, klo pake bensin premium ,itu performa mobil berkurang, mesin tidak responsif, dan di beberapa kasus, mobil di isi premium akan ngelitik, termasuk innova di rumah

Saya klo pergi naik innova itu rasanya ngak enak banget mesin nya, membuat perjalanan tdk menyenangkan (saya nyetir sendiri) ,,

Sedang klo di isi pertamax, rasanya beda , overall lebih nyaman aja

Masalahnya klo sudah di isi premium, penurunan performa tidak akan bisa dikembalikan sepertin semula/baru,, misal tenaga 136 hp,, di isi premium terus dan terus , bisa aja tinggal 120hp,,, dan klo di isi pertamax, ga bisa balik lagi

Jafi buat apa anda beli mercy , tp ngisi nya premium?
engine roaring!
ricz
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 12275
Joined: Wed Jan 23, 2013 10:18
Location: Indonesia

Re: Compression ratio dan oktan bensin

Post by ricz »

Nah, begini...

Mazda CX7, CRnya 9.7:1...

Tapi koq direcommend ama Mazdanya hrs pake minimum Pertamax?

Ada yg bantu coba jelaskan utk yg diatas om walid?
2021 Fortuner VRZ
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15500
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: Compression ratio dan oktan bensin

Post by ChZ »

sudah ane jelaskan di sebelah... males post lagi :ngacir: :ngacir:

masa pertanyaan sama ditanyain ke 2 trit berbeda :ngacir:
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
User avatar
WongZo
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2083
Joined: Tue Dec 17, 2013 15:06
Location: Bandung

Re: Compression ratio dan oktan bensin

Post by WongZo »

Tinggal dicopas :big_grin:
ricz
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 12275
Joined: Wed Jan 23, 2013 10:18
Location: Indonesia

Re: Compression ratio dan oktan bensin

Post by ricz »

ChZ wrote:sudah ane jelaskan di sebelah... males post lagi :ngacir: :ngacir:

masa pertanyaan sama ditanyain ke 2 trit berbeda :ngacir:
Nah betul tuh yg dibilang bro wongzo...

Masa kalah ama om montirsepeda....eh montirmobil....eh montirangin.... :ngacir:
2021 Fortuner VRZ
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15500
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: Compression ratio dan oktan bensin

Post by ChZ »

9,8 : 1 kan kompresi enjinnya doang... kalo udah spool turbonya ya naik lagi kompresinya.... naik jauh dari itu... :upss:

E200 dan E250 itu 1.8L CGI (Compressed Gasoline Injection) alias Turbocharged... same enjin, beda setting.

mbl turbo kan kompresinya rata-rata rendah... kalo kompresi tinggi bisa jebol kena tekanan boostnya....

lagian, masa mobil 1eM-ber begini diisi premium? yg bener aje....

*ngibrit* :ngacir: :ngacir:
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
User avatar
g4ndalf
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1109
Joined: Sun Dec 23, 2012 2:30

Re: Compression ratio dan oktan bensin

Post by g4ndalf »

@penyuturbo: mantapp penjelasannya....
--------------------------------------------------------------------------------

Soal spesifikasi BBM tiap kendaraan, sebaiknya baca manual masing2 mobil - di tiap manual pasti ada spek BBM yg harus digunakan. Kalo di manual bilang minim ron 95, ya itu yg terbaik.