Saya sebetulnya sudah lama berkelana dalam forum SM ini sebagai silent reader dan banyak sekali ilmu-ilmu bermanfaat yang saya dapatkan dari forum ini. Nah berhubung ada kesempatan dan juga waktu untuk menulis, disini saya ingin menuliskan review saya tentang mobil yang saat ini menjadi kuda besi untuk kedua orang tua saya dimasa pensiunnya, Sebuah Mercedes Benz S320 W220 tahun 2001 long wheelbase. Selamat menikmati
Background Story Sebagai seorang pecinta mercy dari kecil, ayah saya sudah memiliki beberapa kali pengalaman memelihara mobil yang berasal dari jerman ini. Beberapa tipe mercy yang pernah ayah saya miliki sendiri antara lain w123 Mercy tiger 200e manual yang diconvert Matic, w124 e220 Masterpiece M/T yang juga diconvert menjadi matic (ayah saya memang tidak terlalu suka mercy manual, jadi ayah saya memilih untuk convert daripada beli baru ), w124 E320 Automatic dari lahir (non masterpiece/sportline), w202 C180 M/T tahun 1994 (dibeli karena kondisi mobil sangat pristine dan km baru 20.000, tapi akhirnya dijual untung ) dan terakhir w212 e250 avantgarde Facelift 2014. Tadinya, w212 facelift itu rencananya akan menjadi mercy terakhir yang beliau beli untuk menikmati masa tuanya. Sampai akhirnya waktu beliau iseng buka facebook, muncul iklan mobil w220 s320L ini dan membuat ayah saya tertarik. Berhubung ayah saya adalah seorang pemberani yang memiliki prinsip "lebih baik menyesal beli daripada tidak beli", akhirnya sampailah mobil ini di depan rumah saya dengan harga deal sekitar Rp.100 juta kecil (tanpa izin ibu saya tentunya )
The Car Details Lanjut ke mobilnya, waktu dibeli pada tahub 2022 awal, mobil ini odometernya cenderung rendah untuk mobil keluaran tahun 2001 yaitu 29.000 KM. Berdasarkan cerita penjualnya, mobil ini dulu dimiliki oleh orang kaya yang sudah meninggal karena usia tua, sehingga mobil ini tidak keluar garasi kurang lebih 2 tahun (lama banget hahaha). Kalau saya biasanya senang ketika mendapatkan mobil ber odo rendah, jujur waktu saya ambil mobil ini saya agak deg-degan. Mercy ini dibuat ketika mercedes berada di naungan diamler dan konon katanya, diamler melakukan banyak sekali penghematan termasuk pada build qualitynya, padahal sebelum ini mercy dikenal dengan kualitas yang "overengineered" namun tetap mewah.
Dugaan saya ternyata benar, mobil ini memiliki segudang peer yang siap untuk memangsa isi dompet anda dengan cepat dan tidak terasa . Beberapa peer yang waktu itu harus dibereskan secepatnya antara lain:
- Vacuum pintu mobil yang waktu dibeli, hanya pintu kanan yang bekerja
- perintilan interior seperti laci bawah jok ada yang copot
- Ban yang umurnya sudah lebih dari 10 tahun
- Beberapa part mesin, cairan, filter dan aki
- Kaki kaki (ini yang bikin deg2an)
- Karet-karet mobil
- Kunci mobil cuma satu, jadi harus bikin satu lagi
- Beberapa peer lainnya yang saya lupa detailnya, nanti kalau inget dan sempet akan saya coba update di thread ini hehe
Exterior: Not for Everyone Sebetulnya, tampilan mobil ini bukan tampilan mobil yang terlalu kontroversial seperti nissan juke atau Fiat Multipla, tapi ketika dibandingkan dengan pendahulunya (w140), banyak yang bilang bahwa mobil ini bentuknya tidak menggambarkan aura mewah atau "diktator". Namun, menurut saya mobil ini tampilannya masih oke, terutama jika dilihat dari sisi samping yang merupakan sisi terbaiknya. Bentuknya yang membulat mengesankan desain yang "timeless" dan garis bodynya menggambarkan kesan yang gagah. Bentuk belakangnya juga keren dan mewah menurut saya dengan lampu belakang besar tanpa aksen yang berlebihan. Kalau dari depan, mobil ini memang terkesan biasa saja, tidak lebih baik dari W211 yang merupakan kelas dibawahnya. Tapi secara Overall, mobil ini masih tetap berkesan mewah dan entah kenapa, menurut saya mobil yang dibuat pada tahun 2000an dengan kelir silver kesan "plaza senayan"nya sangat terasa.
Interior: Luxury & Technology Inside Masuk ke interior, ini adalah bagian yang paling saya sukai. Dashboard yang besar tapi tidak panjang seperti mobil-mobil honda jaman 2010an, sangat terasa mewah. Materialnya pun topnotch dengan seluruh dashboard dilapisi oleh soft pad material yang mahal, kulit dan wooden panel yang sangat terasa mewahnya. Suasana ketika masuk kedalam, saya merasa seperti berada di dalam rumah Pondok Indah tahun 90an -2000an awal yang mewah namun juga homy, bukan mewah dengan banyak lampu warna - warni seperti mobil zaman sekarang.
Fitur dimobil ini juga sangat luar biasa pada zamannya. Bahkan untuk standar hari ini, mobil ini juga masih advance apalagi unit saya ini merupakan unit importir umum. Kita mulai dari pengaturan A/C nya yang sampai saat ini saya masih suka bingung fungsinya bisa apa saja. A/C ini arah semburannya lengkap, suhu juga bisa disetel dari 14 derajat sampai ke 32 derajat (ada heater) dan 4 zone climate control. Lalu, untuk unit yang saya miliki ini juga dilengkapi dengan carphone yang masih berfungsi, automatic wiper, auto light, Keyless-Go, Sunroof, Electric Seat di row 1 dan 2, heater seat yang masih panas sekali ketika dinyalakan, ambient light warna amber yang benar-benar terasa mewah di malam hari dan kaca double glass yang benar-benar membuat mobil ini terasa sangaat kedap.
walaupun mobil keluarga saya ini termasuk "pristine", penurunan kualitas hasil dari asuhan diamler ini agak terasa jika dibandingkan dengan mobil mercy saya sebelum ini. Ada beberapa part plastik seperti plastik laci dibawah jok driver yang sudah mau copot dan lumbar support yang sudah tidak berfungsi lagi. Namun, untuk laci sudah saya reparasi dan bisa kembali seperti semula. Sedangkan untuk lumbar support, saya masih mencari bengkel mana yang mampu untuk menservis, karena info dari montir saya apabila dilakukan perbaikan bisa sampai Rp.20 Juta
Passenger & Driving Impression: Best Comfort Banyak orang yang takut memelihara W220 karena suspensi Airmatic nya yang mahal. Menurut saya, suspensi tersebut berharga sangat mahal bukan tanpa alasan. Suspensi tersebut memang benar-benar memberikan kesan "Magic Carpet Ride" yang sangat nyaman. Bantingannya lembut, membuai namun juga tetap stabil pada saat bersamaan . Bantingan tersebut juga didukung dengan kursi yang empuk berbalut kulit dan tidak asal empuk tapi ergonominya juga pas. Selain itu, kaca double glass juga memberikan andil besar dalam memberikan rasa "isolated" dari dunia luar, sehingga anda tidak akan mendengarkan hiruk pikuk orang-orang di dunia luar yang sedang panas-panasan mencari uang. "Main Character Energy" betul - betul terasa ketika anda berada didalam mobil ini .
Untuk driving impression, memang bukan hal terbaik yang bisa anda dapatkan dari mobil ini. Mesinnya 3200cc M112 dengan konfigurasi V6 yang halus dan dilengkapi dengan transmisi 5 speed automatic 5G Tronic yang menyalurkan tenaga dengan lembut. Bukan buruk, tapi mobil ini tidak terasa "buas" sekalipun pedalnya kita injak sampai mentok. Figurnya sebetulnya tidak buruk, 0-100 dapat dicapai dalam 8 detikan. Namun, feelnya tidak terasa buas sama sekali. But who cares? . If u looking for something fast and fun, this car is definitely not it.
Selama Pemakaian, mobil ini hanya pernah rewel 1x pada Transmission modulenya yang membuat mobil stuck di gigi 4. Perbaikan habis sekitar 3 jutaan di salah satu bengkel spesialis mercy di jogja dan masih berfungsi sangat baik sampai saat ini . Reliability engine mobil dan kaki-kaki mobil ini sebetulnya tidak buruk-buruk amat, asalkan mobil dipakai dan airsuspensi dinaikan 3x seminggu agar balonnya tidak kaku.
Untuk konsumsi bensin, surprisingly mobil ini tidak lebih boros dibandingkan dengan alphard G tahun 2013 saya yang sama-sama memiliki konsumsi bensin 1:7 untuk dalam kota. Sedangkan untuk luar kota, mobil ini masih sanggup meraih konsumsi BBM sekitar 1:11 (jakarta-Bawen via tol). Impresif untuk mobil yang berukuran besar, berbobot hampir dua ton dan produksi tahun 2001 . Untuk BBM, saya selalu menggunakan pertamax 92 dan dengan kapasitas tangki 80 liter lebih, sekali isi bensin bisa sampai 1jt an apabila kondisi bensin benar-benar sudah habis.
Conclusion
Sampai pada kesimpulan, apakah mobil ini worth it untuk dimiliki? jawabannya adalah Iya apabila anda memiliki budgetnya dan mampu untuk merawatnya sebagai sebuah mobil mewah, bukan sebagai mobil tua yang anjlok harganya. Overall, ayah dan ibu saya benar-benar puas memakai mobil ini untuk wara wiri di magelang dan selama dua tahun pemakaian odometernya sudah bertambah kurang lebih sekitar 15.000 KM .
Terima kasih pembaca Forum sudah mau membaca thread yang saya buat. Semoga bisa membuka cakrawala dan memberikan manfaat bagi para SM'ers. Mohon maaf apabila ada salah kata dan terima kasih semuanya