
Prolog :
Sebenarnya road trip ini direncanakan naik Innova yang memang khusus dibeli untuk keperluan roadtrip, tapi karena 1 dan lain hal rencana tsb gagal, karenanya 2 minggu sebelum tanggal berangkat saya harus cari mobil pengganti innova tsb, ketemulah Suzuki XL7 Alpha 2023 di lelangan JBA dengan odometer rendah dan transmisi manual sesuai kesukaan orang sulawesi (Ini nanti malah jadi masalah sendiri belakangan). Berhubung mobil yang digunakan terhitung baru jadi saya pede aja ngga siap apapun, bahkan saya ngga ngecek ban serepnya masih ada atau tidak waktu cek unitnya di JBA. Saya beli juga hitungannya tidak sengaja menang lelang karena incaran awalnya waktu lelangan adalah Rush/Terios atau Avanza/Xenia rwd yang masih digandrungi masyarakat Sulawesi, karena memang tujuannya adalah beli murah di Jakarta dan jual harga pasarannya di Manado yang lebih tinggi. Tapi memang sepertinya jodoh di XL7 itu

Etape 1 : Jakarta - Malang
Hari pertama kami berangkat tanggal 19 September 2024 sudah lumayan kesiangan, karena memang tidak berniat tembak langsung ke Bali dalam 1 kali jalan berhubung drivernya hanya saya sendiri, karena ibu saya ngga pede nyetir luar kota dan adik tidak mau diajar nyetir jadi kami singgah menginap terlebih dahulu di Malang supaya ngga tepar solo drivernya

Isi bensin pertama dilakukan di Shell Jatiwaringin, dan saya usahakan full to full sepanjang jalan karena mau lihat average fuel consumptionnya
Perjalanan cukup monoton kalau lewat transjavvabahn, dan berhubung mobil saya manual jadi ngga bisa kenceng kenceng karena gerung rasio gigi lumayan kasar dibandingkan varian matiknya, nanti ibu saya protes kalo kenceng kenceng krn brisik

Dan isi bensin kedua dilakukan di Rest Area KM 379A sekaligus makan siang
Lalu lanjut pitstop sebentar di Semarang dan Rest Area 456A Salatiga untuk lurusin kaki dan toilet
Berhubung banyak berhentinya dan tidak bisa ngebut (ngga tega aja mesin meraung) jadi kami tiba di Malang sudah lumayan malam sekitar Jam 9 malam, kurang lebih 12 Jam perjalanan. Kebetulan waktu booking hotel via traveloka saya iseng saja lihat hotel yang gambarnya lucu langsung sikat, dapatnya Kapal Garden Hotel yang satu kompleks dengan Taman Rekreasi Sengkaling, cuma karena kemaleman jadi ngga lihat view apa apa langsung istirahat.
Etape 2 : Malang - Bali
Hari kedua saat pagi baru kelihatan viewnya yang bagus ke arah Gunung Arjuna.
Saya isi bensin ke 3 di Shell Jalan Kawi, Malang sebelum singgah toko kue langganan tiap ke Malang dan foto foto di Alun Alun Tugu Malang sebelum lanjut ke Bali.
Dari Malang ke Bali sebenarnya sudah tidak terlalu jauh hanya sekitar 300KM, cuma karena belum full tol sampai pelabuhan jadi lumayan lama juga habisin panturanya. Teringat dulu sekitar 15 tahun yang lalu bersama Alm. Bapak kami sekeluarga nekat ke Bali via Pantura pakai sedan ekstaksi, itu tanpa nginap saja perlu 2 hari 2 malam baru sampai, sekarang sudah terbantu toll masih aja ngeluh

Kami keluar dari Kota Malang sekitar jam 10:30 dan tiba di Pelabuhan Ketapang jam 16:30, beli tiket via aplikasi, bayar mudah tinggal langsung naik ferry
Tapi berhubung antrian docking lumayan padat, kami baru turun dari ferry sekitar 18:30 WITA, jadi sudah ngga sempet foto foto lebih langsung tancap ke Denpasar untuk istirahat di Hotel. Berhubung traffic Bali yang banyak Bus dan Truk tapi jalurnya sempit dan berkelok, kami tiba di Hotel Grand Zuri Kuta sudah jam 22:00 WITA
Etape 3 : Tour de Bali - Lombok
Kami menginap di Bali selama 5 Hari 4 Malam, napak tilas perjalanan kami sekeluarga sama Alm. Bapak sekitar 15 tahun yang lalu, serta nambah memori baru dilokasi berbeda
Dan di hari terakhir kami bersiap menuju Lombok. Awalnya kami berencana menggunakan ferry dari padangbai bersama mobil kami untuk lanjut menggunakan ferry DLU rute Lombok kembali ke Surabaya, tapi karena di Lombok hanya 2 Hari 1 Malam dan biayanya cukup mahal untuk ferry dari Padangbai ke Lombok, serta setelah dihitung masih jauh lebih murah jika kembali ke Surabaya via Jalan Darat + Ferry normal jadi kami putuskan mobil kami titipkan di penitipan kendaraan pelabuhan padangbai dengan biaya yang lebih bersahabat dan di Lombok kami menyewa mobil saja. Ferry penumpang dari Padangbai ke Lombok harganya sangat terjangkau asalkan rela buang waktu lama diperjalanan menggunakan ferry biasa dan bukan kapal cepat yang lebih mahal. Kapal kami berangkat pukul 09:00 dan tiba di Pelabuhan Lembar pukul 13:45.
Setibanya di pelabuhan lembar, driver kami sudah wanti wanti untuk jalan keluar menjauh dari pelabuhan saat penjemputan karena banyak calo transportasi yang lumayan memaksa menggunakan jasa mereka dari pelabuhan ke pusat kota, untungnya driver kami ternyata adalah anggota angkatan yang nyambi menyewakan kendaraan di Lombok, jadi walau sempat di intimidasi sedikit tapi saat mereka tahu pekerjaan ybs mereka langsung meninggalkan kami



Dan menelusuri garis pantai sepanjang Pulau Lombok karena ibu dan tante saya yang ikut ingin foto di Kaki Gunung Rinjani jadi kami hajar sampai Kaki Gunung Rinjani
Yang bisa saya highlight dari Lombok adalah kualitas jalan yang sangat baik, jujur selama roadtrip ini merupakan jalan terbaik yang saya lewati. Belokannya mengalir bagus, naik turun bukit dan gunung yang menantang tapi tidak kelewat curam, adat berkendara warga yang baik serta minimnya kendaraan yang berpapasan semakin jauh dari Pusat Kota Mataram dan terutama yang paling saya puji adalah kualitas aspalnya yang bagus dan merata sampai ke pelosok, selama disana saya jarang harus menghindar/menghajar lubang jebakan bahkan di daerah minim penerangan yang jauh dari perkampungan. Ingin rasanya kembali pakai sedan/mobil yang lebih proper, saya kasih nilai 100 untuk Lombok

Berhubung sudah malam, kami bergegas kembali dari Kaki Rinjani ke Mataram untuk makan malam dan istirahat. Karena hanya 1 malam dan tidak mau gambling hotel, dipilihlah Hotel Santika yang ternyata terletak pas dipusat Kota Mataram tepatnya di Alun Alun Kota Mataram Taman Sangkaraeng, jadi sempatkan foto foto dan jalan sedikit disekitarnya.
Keesokan paginya sebelum pulang kami bergegas mau lihat sirkuit Mandalika, tadinya mau stay berhubung kami tiba 5 hari sebelum gelaran Motogp tapi karena tiket ferry surabaya - makassar sudah dibayarkan jadi dengan berat hati kami lewatkan dulu gelaran motogp kali ini
Dan bergegas kembali ke Pelabuhan Lembar untuk menumpang Ferry kembali ke Padangbai Bali. Perjalanan 24 Jam ini sukses menambah odometer Brio sebanyak 327KM padahal hanya keliling pulau kecil, memang berat ya hidup mobil rentalan

Berangkat pukul 12:00 dan tiba kembali pukul 16:30 di Padangbai dan langsung ambil kereta perang untuk tancap kembali ke Gilimanuk karena keterbatasan waktu, maka kami tiba di ferry Gilimanuk - Ketapang pukul 23:15 dan turun di Banyuwangi 00:30 WIB untuk istirahat di Luminor Banyuwangi.
Etape 4 : Banyuwangi - Surabaya
Kami berangkat agak siang dari Banyuwangi karena kelelahan akibat tiba subuh, dan lanjut ke Surabaya untuk persiapan naik Ferry DLU Surabaya - Makassar. Perjalanan sekitar 6 Jam dan tiba di Surabaya sekitar jam 16:00 WIB, khusus etape ini minim dokumentasi karena semuanya kelelahan

Berhubung pada aplikasi DLU tertulis bahwa kendaraan harus tiba sekitar 6 Jam sebelum keberangkatan kapal, berhubung jadwal di tiket adalah jam 07:00 Pagi maka kami sudah standby di pelabuhan tanjung perak surabaya sekitar jam 00:15. Mencari dermaga tempat sandar DLU juga lumayan sulit karena tertutup truk muatan besar yang menyebabkan macet mengular, ditambah cuaca hujan jadi lebih sulit tapi setelah tanya sana sini tibalah kami pada antrian Ferry DLU untuk menyebrang kembali ke pulau yang saya sebut kampung halaman
Untuk perjalanan di pulau sulawesi saya lanjut part 2 ya kalau ngga mager ngetik dan upload foto
