Unplanned short roadtrip (JKT-Cirebon-Pangandaran-Bandung)
Posted: Mon Apr 22, 2019 10:26
Unplanned short roadtrip
Halo rekan-rekan SM terutama pecinta roadtrip. Selama ini lebih sering jadi silent reader yang sirik lihat perjalanan rekan-rekan SM semua. Kondisi pekerjaan dan anak-anak yang masih kecil beberapa kali menunda rencana short roadtrip saya dan keluarga. Kemarin pun begitu, jadi pada awalnya kami (Saya+Istri+Ibu saya beserta 2 bocah kecil kesayangan 5,5th dan 2,5th) berencana untuk liburan singkat saat hari kejepit kemarin dimana saya dapat cuti hari jumatnya. Rencana awal hari kamis start dari bintaro kami akan ke Cirebon, menginap 1 malam lalu lanjut ke bandung, minggu kembali ke BIntaro.
Kamis pagi saya setelah sarapan, kira-kira pukul 9 pagi kami start dari rumah. Pertama tentu saja prosedur standar keluar kota jadi hal pertama yang dilakukan, cek tekanan angin ban dan full tank BBM. Segala cairan di bawah kap mesin sudah saya periksa sebelumnya.
Masuk tol JORR masih ramai lancar, simpang cikunir juga cukup lancar, memasuki ruas tol Cikampek lumayan agak padat dan sempat beberapa kali tersendat. Kira-kira pukul 11an mulai memasuki ruas tol cipali. Sudah cukup lama dari terakhir kali melewati ruas tol ini, kira-kira tahun 2016, itu pun dengan menggunakan BIS. Sekarang kondisinya masih mirip dengan ingatan saya, jalanan bergelombang dan banyak yang tidak rata sehingga harus berhati-hati. BRV masih nyaman saya jalankan dengan rata-rata kecepatan di Cipali ini 120-140kpj. Perjalanan di Cipali ini lancar hanya terganggu beberapa bus besar yang selalu stay di jalur kanan walaupun speed hanya 80-an kpj. Sesampainya di Cirebon kami pun mencari tempat makan siang sebagai tujuan pertama. Empal gentong H Apud selalu menjadi pilihan, empal gentong, sate kambing dan es duren sukses masuk perut dengan nikmat, perjalanan pun kami lanjutkan menuju hotel karena anak-anak sudah menagih untuk berenang. Hotel yg kami pilih kali ini sedikit diluar kota Cirebon mengarah ke Kuningan. Namanya Desa Alamanis resort. Konsepnya kembali ke desa, dimana desain-desain kamar seperti rumah-rumah di desa, warung sebagai pengganti café di pinggir swimming pool dan Balai desa adalah ballroom untuk mengadakan kegiatan acara disana. Sayangnya karena bocah yang kecil hobi banget lari-lari dan loncat di tangga-tangga batunya, membuat saya tak sempat foto terlalu banyak. Berikut beberapa foto-fotonya.
Keesokan harinya, karena semalam dapat kabar kalau mertua yang di Bandung mendadak trip ke solo sehingga di rumah Bandung kosong maka pagi hari sebelum anak-anak bangun saya berdiskusi dengan istri dan ibu saya mengenai alternatif perjalanan kali ini, apakah tetap mau liburan di sekitaran bandung aja atau kita trip sekalian. Alternatifnya ke semarang atau ke pantai pangandaran di ciamis sebelum nantinya lanjut ke bandung lewat selatan (tasikmalaya). Setelah cek-cek hotel dan masih dapat penginapan yang kami inginkan, kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Pangandaran. Disinilah rasa haus roadtrip saya cukup terbayarkan. Pagi itu pun saya mulai riset dadakan rute menuju pangandaran dan survey rute berdasarkan google street view. Thanks to google maps, buat saya ini sangat membantu. Berdasarkan Google maps terdapat 3 alternatif rute dari Cirebon menuju ke Ciamis-Pangandaran yang saya tau yang sempat jadi rute alternative untuk mudik adalah kembali melalui palimanan ke arah majalengka – kadipaten – tembus di Banjar lalu ciamis. Tapi setelah saya cek ternyata lumayan memutar karena harus mundur lagi ke palimanan. Lihat alternatif pertama, setelah ditelusuri dengan google streetview ternyata jalannya menjadi mengecil saat melintasi gunung, saya ga berani ambil resiko karena kondisi mobil yang digunakan adalah LMPV dan isinya ada orang tua+balita. Coba cek rute kedua ditelusuri dengan estimasi waktu yang tidak terlalu jauh dari alternative rute 1 menjadi pilihan. Rute kedua ini dari hotel kami kembali ke arah Cirebon, masuk tol palikanci tujuan semarang, exit di pintu tol ciledug lalu turun ke selatan menuju brebes-majenang-ciamis. Akhirnya saya putuskan rute ini yang saya ambil.
Start dari hotel kira-kira pukul 11.40, isi pertamax full tank sebagai bekal dijalan, mampir dulu di minimarket untuk beli cemilan di jalan, dan perjalanan pun dimulai:
Setelah masuk tol kira-kira 30 km kami pun keluar di exit ciledug, yang menarik exit tol ini sangat sepi. Saya pun memtuskan untuk foto-foto dulu sedikit disini. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Jl raya ciledug ketanggungan lalu Jl. Raya Slamet Riyadi. Memasuki jalan wilayah malahayu jalanan mulai menarik dengan kiri-kanan perjalanan berupa sawah-sawah.
Lama-kelamaan jalanan terasa semakin menyempit, aspal pun mulai terasa tidak halus lagi. Pemandangan sawah dan pedesaan mulai berganti menjadi pohon besar dan tanjakan. Kami mulai memasuki jl. Banteng loreng. Dasar supir roadtrip amatir, kondisi ini aja mulai bikin agak deg-degan apalagi istri mulai nanya, “Bener nih lewat sini? Ga ngaco itu GPS-nya?” “Ko sepi banget sih, ga ada mobil lain gini?” dan pertanyaan2 lain semacam ini bikin perasaan mulai deg-degan.. hahaha
Beberapa foto saya ambil dari google maps karena saat kondisi jalan yang tidak familiar maka seya berusaha selalu konsentrasi ke jalanan.
to be continued..
Halo rekan-rekan SM terutama pecinta roadtrip. Selama ini lebih sering jadi silent reader yang sirik lihat perjalanan rekan-rekan SM semua. Kondisi pekerjaan dan anak-anak yang masih kecil beberapa kali menunda rencana short roadtrip saya dan keluarga. Kemarin pun begitu, jadi pada awalnya kami (Saya+Istri+Ibu saya beserta 2 bocah kecil kesayangan 5,5th dan 2,5th) berencana untuk liburan singkat saat hari kejepit kemarin dimana saya dapat cuti hari jumatnya. Rencana awal hari kamis start dari bintaro kami akan ke Cirebon, menginap 1 malam lalu lanjut ke bandung, minggu kembali ke BIntaro.
Kamis pagi saya setelah sarapan, kira-kira pukul 9 pagi kami start dari rumah. Pertama tentu saja prosedur standar keluar kota jadi hal pertama yang dilakukan, cek tekanan angin ban dan full tank BBM. Segala cairan di bawah kap mesin sudah saya periksa sebelumnya.
Masuk tol JORR masih ramai lancar, simpang cikunir juga cukup lancar, memasuki ruas tol Cikampek lumayan agak padat dan sempat beberapa kali tersendat. Kira-kira pukul 11an mulai memasuki ruas tol cipali. Sudah cukup lama dari terakhir kali melewati ruas tol ini, kira-kira tahun 2016, itu pun dengan menggunakan BIS. Sekarang kondisinya masih mirip dengan ingatan saya, jalanan bergelombang dan banyak yang tidak rata sehingga harus berhati-hati. BRV masih nyaman saya jalankan dengan rata-rata kecepatan di Cipali ini 120-140kpj. Perjalanan di Cipali ini lancar hanya terganggu beberapa bus besar yang selalu stay di jalur kanan walaupun speed hanya 80-an kpj. Sesampainya di Cirebon kami pun mencari tempat makan siang sebagai tujuan pertama. Empal gentong H Apud selalu menjadi pilihan, empal gentong, sate kambing dan es duren sukses masuk perut dengan nikmat, perjalanan pun kami lanjutkan menuju hotel karena anak-anak sudah menagih untuk berenang. Hotel yg kami pilih kali ini sedikit diluar kota Cirebon mengarah ke Kuningan. Namanya Desa Alamanis resort. Konsepnya kembali ke desa, dimana desain-desain kamar seperti rumah-rumah di desa, warung sebagai pengganti café di pinggir swimming pool dan Balai desa adalah ballroom untuk mengadakan kegiatan acara disana. Sayangnya karena bocah yang kecil hobi banget lari-lari dan loncat di tangga-tangga batunya, membuat saya tak sempat foto terlalu banyak. Berikut beberapa foto-fotonya.
Keesokan harinya, karena semalam dapat kabar kalau mertua yang di Bandung mendadak trip ke solo sehingga di rumah Bandung kosong maka pagi hari sebelum anak-anak bangun saya berdiskusi dengan istri dan ibu saya mengenai alternatif perjalanan kali ini, apakah tetap mau liburan di sekitaran bandung aja atau kita trip sekalian. Alternatifnya ke semarang atau ke pantai pangandaran di ciamis sebelum nantinya lanjut ke bandung lewat selatan (tasikmalaya). Setelah cek-cek hotel dan masih dapat penginapan yang kami inginkan, kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Pangandaran. Disinilah rasa haus roadtrip saya cukup terbayarkan. Pagi itu pun saya mulai riset dadakan rute menuju pangandaran dan survey rute berdasarkan google street view. Thanks to google maps, buat saya ini sangat membantu. Berdasarkan Google maps terdapat 3 alternatif rute dari Cirebon menuju ke Ciamis-Pangandaran yang saya tau yang sempat jadi rute alternative untuk mudik adalah kembali melalui palimanan ke arah majalengka – kadipaten – tembus di Banjar lalu ciamis. Tapi setelah saya cek ternyata lumayan memutar karena harus mundur lagi ke palimanan. Lihat alternatif pertama, setelah ditelusuri dengan google streetview ternyata jalannya menjadi mengecil saat melintasi gunung, saya ga berani ambil resiko karena kondisi mobil yang digunakan adalah LMPV dan isinya ada orang tua+balita. Coba cek rute kedua ditelusuri dengan estimasi waktu yang tidak terlalu jauh dari alternative rute 1 menjadi pilihan. Rute kedua ini dari hotel kami kembali ke arah Cirebon, masuk tol palikanci tujuan semarang, exit di pintu tol ciledug lalu turun ke selatan menuju brebes-majenang-ciamis. Akhirnya saya putuskan rute ini yang saya ambil.
Start dari hotel kira-kira pukul 11.40, isi pertamax full tank sebagai bekal dijalan, mampir dulu di minimarket untuk beli cemilan di jalan, dan perjalanan pun dimulai:
Setelah masuk tol kira-kira 30 km kami pun keluar di exit ciledug, yang menarik exit tol ini sangat sepi. Saya pun memtuskan untuk foto-foto dulu sedikit disini. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Jl raya ciledug ketanggungan lalu Jl. Raya Slamet Riyadi. Memasuki jalan wilayah malahayu jalanan mulai menarik dengan kiri-kanan perjalanan berupa sawah-sawah.
Lama-kelamaan jalanan terasa semakin menyempit, aspal pun mulai terasa tidak halus lagi. Pemandangan sawah dan pedesaan mulai berganti menjadi pohon besar dan tanjakan. Kami mulai memasuki jl. Banteng loreng. Dasar supir roadtrip amatir, kondisi ini aja mulai bikin agak deg-degan apalagi istri mulai nanya, “Bener nih lewat sini? Ga ngaco itu GPS-nya?” “Ko sepi banget sih, ga ada mobil lain gini?” dan pertanyaan2 lain semacam ini bikin perasaan mulai deg-degan.. hahaha
Beberapa foto saya ambil dari google maps karena saat kondisi jalan yang tidak familiar maka seya berusaha selalu konsentrasi ke jalanan.
to be continued..