Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
Ada hal menarik saat kami berusaha keluar dari Pekanbaru menuju ke Medan.
Saat itu saya tracking rute via Google maps, kami akan melalui 1 rute jalan yang lurus cukup panjang, sementara di kiri rute itu ada jalur kuning yang merupakan jalur utama Lintas Sumatera tapi berkelok2 banyak sekali meliuk2 ..di depan akan ada pertemua jalur lurus dengan jalur kelok2 tadi yang kemudian akan bergabung menjadi 1 lalu lanjut menuju Medan...
Saya awalnya sudah senang, kita akan menghemat waktu dengan melalui jalur lurus itu.. tapi setelah kami datangi... ternyata jalur lurus itu adalah kawasan tertutu milik hevron.. dan kami sudah coba masuk ke pos pemeriksaan malah di tanya punya Kartu ijin masuk ? yah jelas saja kami tidak punya, wong darei Hotel, ke warung Kopi, lalu ke McD...dan sampailah di Pos Pemeriksaan ini... hahahaha.. akhir nya kami di arahkan untuk putar balik dan kembali ke rute jalur kuning yang kelok2 itu.. alias PUTBAL..!!! OMG....
F 272 wrote: ↑Sat Feb 16, 2019 0:20
Ada hal menarik saat kami berusaha keluar dari Pekanbaru menuju ke Medan.
Saat itu saya tracking rute via Google maps, kami akan melalui 1 rute jalan yang lurus cukup panjang, sementara di kiri rute itu ada jalur kuning yang merupakan jalur utama Lintas Sumatera tapi berkelok2 banyak sekali meliuk2 ..di depan akan ada pertemua jalur lurus dengan jalur kelok2 tadi yang kemudian akan bergabung menjadi 1 lalu lanjut menuju Medan...
Saya awalnya sudah senang, kita akan menghemat waktu dengan melalui jalur lurus itu.. tapi setelah kami datangi... ternyata jalur lurus itu adalah kawasan tertutu milik hevron.. dan kami sudah coba masuk ke pos pemeriksaan malah di tanya punya Kartu ijin masuk ? yah jelas saja kami tidak punya, wong darei Hotel, ke warung Kopi, lalu ke McD...dan sampailah di Pos Pemeriksaan ini... hahahaha.. akhir nya kami di arahkan untuk putar balik dan kembali ke rute jalur kuning yang kelok2 itu.. alias PUTBAL..!!! OMG....
Itu jalur/jalan Chevron punya Om. Nggak sembarang orang boleh lewat, harus ada pass. Memang kalo lewat situ banyak hemat waktu, secara dia jalan lurus gak banyak putar2
Setelah kami putbal... perjalanan berikutnya kami mulai meliuk2 di Jalur utama Lintas Sumatera yang berwarna kuning di Peta itu..
Sempat (merasa) di kawal oleh 1mobil PATWAL di jalur itu, padahal sih ngga kenal hehehe...
Kami sempat isi bahan bakar di sebuah SPBU, kembali saya dokumentasikan 3 kendaraan kami yang warna nya makin aduhai...
Kami selalu isi bahan bakar Fulltnak saat sisa bahan bakar di indikator pada posisi mendekati stengah tangki agar perjalanan aman nyaman tanpa khawatir kesulitan mencari SPBU di perjalanan..
Hal ini sebagai langkah antisipasi untuk menepis anggapan bahwa perjalanan ke SUmatera itu susah cari bahan bakar, antri panjang, dll. Kami berusaha membuktikan bahwa anggapan itu salah, kelak saat perjalanan memutari 1 pulau SUmatera ini kami akan kabarkan ..kami akan melakukan Review yang hasilnya : Bahan Bakar Aman, banyak SPBU yang menyediakan Solar maupun bensin sepanjang perjalanan baik Jalur Lintas Timur maupun jalur lintas Barat Sumatera...
Setelah isi Bahan bakar Fulltank, kami segera bergerak kembali.. menikmati Jalur Lintas Timur Sumatera menuju Medan.........
Jalur Lintas Sumatera ini sangat khas sekali, banyak truk, dan aneka jenis kendaraan dengan kecepatan bervariasi, ada yang kencang, ada yang sedang maupun ada yang juga lambat, hal ini harus dapat kita lalui dengan mulus dan aman.. dibutuhkan kesabaran dan mental yang dapat mengatur emosi dengan baik.
Di perjalanan kami juga sesekali berhenti, diantara nya mampir ke Mesjid untuk memnunaikan ibadah sholat 5 waktu..maupun berhenti di minimarket untuk ke ATM atau sekedar membeli makanan minuman ringan untuk anak2 agar mereka tidak bosan melalui perjalanan panjang ini..
Tidak terasa hari mulai siang........... walaupun cuaca agak sedikit panas terik, tapi awan mendung emmang sudah menggelayut sejak pagi hari saat kami bergerak dari Kota Pekanbaru, dan akhir nya sekitar jam 1 siang mulai gerimis ...yang akhir nya beberapa menit kemudian benar2 turun hujan deras...
Ya, hujan nya deras sekali, yang membuat kami harus sangat berhati2 dalam melibas trek karena banyak genangan air yang dibawahnya ada jalanan berlobang ataupun jika tak berlobang kami juga tidak dapat memacu kendaraan sekencang saat aspal kering, untuk menghindari aquaplaning, yaitu suatu kondisi dimana ban seolah mengambang...tidak menapak aspal, karena air yang terdapat pada alur tapak ban begitu banyak dan tidak sanggup dibuang secara sempurna sehingga ban mengalami kehilangan traksi pada aspal, akibatnya bisa fatal...mobil sulit dikendalikan baik di rem ataupun di belokkan secara normal.. dan kami tak ingin itu terjadi...
[emoji4]
[emoji4]
Tapi hujan deras itu segera berganti dengan panas terik kembali setelah beebrapa puluh kilometer kami menelusuri Jalur utama Lintas Timur Sumatera menuju Medan ... dan kami pun kembali dapat berlari kencang, walaupun tetap konsentrasi penuh dan mengurangi kecepatan saat di depan mulai terlihat truk2 yang berjalan gontai karena beban berat yang dipikulnya hehehe...
[emoji16]
[emoji4]
Kami sempat berhenti di sebuah SPBU yang menyediakan cafe bernama DEX Cafe & Lite Mart... disini kami minum Solar eh kopi.. untuk sekedar rehat dan mengusir rasa kantuk yang mulai melanda... SPBU ini berada di kanan jalan dan cukup luas.. sayang saya tidak ingat dimana posisinya sekitar 450 kilometer menuju Kota Medan... OMG...masih jauh sekali yah perjalanan menuju Medan ...wkwkwkkw
Setelah rejat di SPBU yang ada DEX Cafe & Lite Mart, kami bergerak lagi...dan cuaca kembali berubah drastis... dari panas terik menjadi mendung dan hujan lagi.... dan sedinamis itulah perjalanan kami pada Desember 2017 ini... cuaca cepat sekali berubah... begitu juga dengan kondisi kabin F272, kadang riuh karena 2 cibul bercanda sampai salah satu menangis karena kena bully atau kami sibuk cerita tentang berbagai hal, mulai dari urusan sekolah, urusan keseharian di rumah, di perjalanan, urusan kantor, bisnis, prospek usaha ke depan, urusan perjalanan dan kuliner pun kami bahas, pokoknya semua jadi bahan pembicraan diantara kami ber 4 dalam kabin F272, seakan kami tak pernah kehabisan bahan obrolan.. itulah asiknya Road Trip jarak jauh seperti ini, yang saya nilai bisa jadi tali perekat diantara kami setiap emlakukan perjalanan..
Dan untuk membuat dokumentasi perjalanan, saya selalu berusaha menyempatkan diri untuk mengabadaikan nya dalam foto & video terutama saat menemukan Billboard penunjuk arah & Angka Jumlah jarak yang harus di tempuh menuju Kota yang kami Tuju.. ini sebuah hal yang menurut saya akan membuat sebuah Foto akan mampu bercerita lebih banyak dan panjang...bayangkan saja.. kami masih harus menempuh ratusan bahkan ribuan kilometer lagi ke depan..menuju Medan dan Aceh... seperti Foto2 dibawah ini...
Itu jalur/jalan Chevron punya Om. Nggak sembarang orang boleh lewat, harus ada pass. Memang kalo lewat situ banyak hemat waktu, secara dia jalan lurus gak banyak putar2
Betul om @supriyadi saya engga tau..padahal udah senang saja lihat ada jalanan lurus hehehe..
Hasil trcaking Gmaps sih beda nya cukup lumayan sekitar 10 kilometer dan waktu jg lebih hemat, tapi lebih ga enak lg ya itu spt kata om..jalan nya keriting dan turun naik nya mantab hahaha... akhir nya sih kami lalui juga karena emang ga ada jalan lain hehehe..
Kapan2 InsyaAllah kita ktemu om kalo saya lewat Jalinsum lagi..
Lanjutttt ............ Masih cerita perjalanan menuju Medan....
sedikit demi sedikit hari mulai berubah menjadi sore, kami terus bergerak.... sempat juga berhenti di SPBu untuk mengisi bahan bakar, dan bertemu dengan banyak kendaraan yang sama2 menuju Medan..
Tidak lama setelah kami bergerak dari SPBU tempat kami isi bahan bakar... lagi2 kami berhenti di SPBU kembali, karena saya melihat SPBU ini banyak terdapat warung makan yang cukup ramai, ada Bakso, pecel lele dan aneka jajanan lain termasuk penjual Duren hahaha....ini adalah salah satu buah Favorite saya, jadi saya tidak melewatkan untuk mencoba durian di ruas jalan ini.. sementara anak istri makan bakso, dan tak lama saya pun ikut bergabung makan bakso juga.. lumayan buat pengisi perut yang mulai keroncongan, dan sebelum kami bergerak, kami sepakat untuk bungkus nasi uduk lengkap dengan pecel lele/ayam kampung... rencana, supaya kami tidak perlu mencari2 Rumah makan di perjalanan yang kami sendiri belum tahu bagaimana kondisinya... jika sudah siap nasi bungkus, kami tinggal melipir cari perhentian di mana saja, buka bekal..makan deh...
Selanjutnya, kami kembali bergerak memulai perjalanan di kegelapan malam menuju Kota Medan... dan saat itu firasat saya mengatakan, bahwa kami akan tiba di Medan akan mengalami sedikit keterlambatan, mengingat situasi dan kondisi jalan yang sama sekali jauh berbeda dengan dugaan dan bayangan kami sebelumnya.
Terutama mengenai cuaca yang hujan - panan datang silih berganti... lalu kondisi kota2 kecil yang kami lewati pun banyak terdapat kepadatan lalu-lintas yang memaksa kami ikutan antri dengan kendaraan2 lain nya..
Tapi yang penting, dari semua hambatan tadi kami ettap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan semua penumpang dan driver nya, utamanya soal Makan.. hehehe.. makan tidak boleh telat, ... jadi yang menjadi perhatian utama itu soal makan..apalagi untuk si Cibul Arya yang memang harus stock minimal untuk 1x makan wkwkwk.. begitupun dengan stock nasi uduk dengan pecel lele/ayam kampung, akhirnya sesuai planning..memang disikat habis di sebuah halaman SPBU saat kami menepi rehat sejenak di tengah cuaca yang sedang hujan deras sekali di luar sana... Terbayang sekali cuaca hujan deras, pandangan mata kami terbatas hanya ebebrapa meter saja ke depan..akhir nya ada SPBU lalu saya mengajak om Q dan om SUgi menepi.. stelah parkir, di tengah guyuran hujan deras yang dingin itu, kami buka bekal isinya : Nasi Uduk dan pecel lele / ayam kampung serta sambal dan lalapn... widih..Nikmat sekali...
Sepanjang Perjalanan kami juga banyak disapa dan menyapa para sahabat di udara melalui radio komunikasi yang terpasang di kendaraan kami masing2.. terutama saya dan om Sugi yang menggunakan pesawat RIG dengan antenna panjang bagai mau mancing di laut hehehe...yang dapat menjangkau cukup jauh, sehingga teman2 ORARI yang wilayah nya kami lewati akan mendengar dan kami pun berbincang hangat serta saling memperkenalkan diri...
Senang sekali bisa ngobrol di udara seperti ini, saya manduga ..andai saya misal jalan 1 mobil pun dengan radio komunikasi seperti ini akan terasa ramai disepanjang jalan.. asal kita mau menyapa dan memperkenalkan diiri saja dengan menyebukan Callsign ORARI daan biasanya mengalir saja obrolan kami bagai kawan lama yang sudah saling kanal... BRAVO ORARI.. !!
Selain mengobrol dengan rekan2 ORARI wilayah yang dilewati...spt biasa kami juga mengusir rasa bosan dan pegal dengan bercanda ..tertawa bersama2 seisi kabin kendaraan F272... wkwkwkwk
Sempat saya berhenti di depan gerbang Selamat datang di Kisaran... dan tak lama kemudian om Sugi datang menyusul...dan terakhir om Q sebagai sweeper juga berhenti di gerbang Kisaran itu... Suasana tengah malam di jalur itu cukup ramai, terutama mobil2 truk ber ukuran besar melintas dari arah dan ke Kota Medan... Nah... saya melihat banyak sekali penjual duren yang mengangkut buah duren besar2 di kerangjang yang di taruk di motor, maka master272 pun tak kuasa untuk menahan keinginan mencicipi duren Kisaran ini....
Itu jalur/jalan Chevron punya Om. Nggak sembarang orang boleh lewat, harus ada pass. Memang kalo lewat situ banyak hemat waktu, secara dia jalan lurus gak banyak putar2
Betul om @supriyadi saya engga tau..padahal udah senang saja lihat ada jalanan lurus hehehe..
Hasil trcaking Gmaps sih beda nya cukup lumayan sekitar 10 kilometer dan waktu jg lebih hemat, tapi lebih ga enak lg ya itu spt kata om..jalan nya keriting dan turun naik nya mantab hahaha... akhir nya sih kami lalui juga karena emang ga ada jalan lain hehehe..
Kapan2 InsyaAllah kita ktemu om kalo saya lewat Jalinsum lagi..
Insya Allah Om. Mudah2an bisa kopdar walau cuma sebentar. Dari member SM ini baru sama Om Ginting MU-X saya bisa ngobrol sebentar, diminta singgah ngopi dulu lagi buru2 katanya
Kami sempat berhenti di sebuah SPBU yang menyediakan cafe bernama DEX Cafe & Lite Mart... disini kami minum Solar eh kopi.. untuk sekedar rehat dan mengusir rasa kantuk yang mulai melanda... SPBU ini berada di kanan jalan dan cukup luas.. sayang saya tidak ingat dimana posisinya sekitar 450 kilometer menuju Kota Medan... OMG...masih jauh sekali yah perjalanan menuju Medan ...wkwkwkkw
- cut -
Dex Cafe itu di Ujung Tanjung,Riau oom..sebelum bagan batu.
Itu jalur/jalan Chevron punya Om. Nggak sembarang orang boleh lewat, harus ada pass. Memang kalo lewat situ banyak hemat waktu, secara dia jalan lurus gak banyak putar2
Betul om [mention]supriyadi[/mention] saya engga tau..padahal udah senang saja lihat ada jalanan lurus hehehe..
Hasil trcaking Gmaps sih beda nya cukup lumayan sekitar 10 kilometer dan waktu jg lebih hemat, tapi lebih ga enak lg ya itu spt kata om..jalan nya keriting dan turun naik nya mantab hahaha... akhir nya sih kami lalui juga karena emang ga ada jalan lain hehehe..
Kapan2 InsyaAllah kita ktemu om kalo saya lewat Jalinsum lagi..
Oom Wah, sy dulu jumpa darat dgn oom supriyadi di ujung jl pemda, perawang.
IMG_20171230_100322_918.jpeg
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
Lanjuut cerita ...masih menuju Medan dan kami baru sampai Kisaran........
Saya dan istri membeli 3 buah Durian besar2 dan rasanya mantab sekali dengan harga muraaah.. kalo ga salah 20.000 san gitu deh 1 buah duren ukuran besar dan isi nya banyak sekali... saya langsung sikat 1 buah di gerabng Kisaran hahahaha... dan stelah itu langsung kenyang, bingung mau makan sisa nya maasih 2 buah lagi.. saya coba tawarkan ke om Q...yang langsung menolak halus karena ngga doyang durian...duh rugi banget deh om @@Mr Q ngga doyan durian........ lalu saya tawarkan ke om @SUGIH juga emoh katanya takut sakit perut malam2 gini makan duren hahahaha...
Ya sudah akhir nya 2 buah iu saya masukkan ke dalam kabin....
Baru beberapa kilometer berjalan... giliran 2 cibul protes.. : Bau Dureeenn...!!!
OMG..................... saya mulai antisipasi dengan membuka kaca mobil sedikit supaya wangi durian Medan ini engga terlalu muter di dalam kabin dan bikin semua pusing2... tapi hal ini hanya membantu sebentar saja, karena kemudian masalah lain kembali muncul yaitu : AC jadi tidak terasa dingin... 2 cibul yang mulai tidur lelap jadi gelisah karena keringetan ... wkwkwkwk...
Oke, kita brenti saja dulu yah.... di sebuah spot yang ada space parkir nya... kebetulan ada tukang bandrek jahe merah...
Saya dan om Sugi turun untuk minum bandrek ...ditemani 2 buah durian besar2..yang saya sendiri engga yakin ini bisa habis atau engga ..hehehe..
Sementara karena om @@Mr Q tidak suka durian...dia memilih tidur istirahat sejenak dalam VRZ nya...dan om @SUGIH menemani saya makan durian di jam 1 pagi antara Kisaran menuju ke Medan... hasilnya : 2 buah Durian tetap tidak berhasil saya habiskan berdua sama om Sugi...dan kami serahkan kepada tukang Bandrek untuk menghabiskan nya... tentu saja si Abang Tukang Bandrek senang.. asikk... hehehe..
Oiya...sepanjang jalan juga saya terus melakukan komunikasi atau sekedar posting2 di grup WAsem SMRT, sehingga teman2 bisa tahu dimana posisi kami dan sedang apa kami sepanjang jalan, dan ketika mengetahui kami sednag makan durian di jam 1 pagi... dalam perjalanan menuju Medan, tiba2 datang pesan WA melalui Japri dari 1 teman SMRT yaitu om @sting yang mencoba mengingatkan saya dg wanti2... Om Wah, jangan banyak2 makan duren nya karena om Wah akan begadang nyetir menuju Kota Medan, akan berbahaya bagi kesehatan tubuh.. terutama tekanan darah, apalagi sambil ngopi2 gitu... Duh saya kaget juga dapat perhatian yang sangat tinggi dari teman SMRT.. ya begitulah...kami emmang sudah akrab bagaikan sodara kandung di keluarga besar SMRT.. jika ada yang perlu diingatkan demi keselamatan dan kesehatan pasti kami akan melakukan nya dengan cepat... Terimakasih ya om @sting dan teman2 SMRT... kalian emang yang terbaek...
Di spot Perhentian itu juga saya dan om Sugi ngobrol... kita di Medan mau istirahat dimana..?
Karena kami belum melakukan Booking Hotel sama sekali, akhirnya dipilih 1 Hotel bernama Batik Hotel untuk kami jadikan tempat istirahat meluruskan badan sebelum lanjut ke Banda Aceh..akhirnya kami pesan via telepon untuk 4 kamar di Hotel Batik, Kota Medan.
Setelah rehat sekitar 45 menit, kami segera melanjutkan perjalanan kembali, dan inilah waktu yang paling rawan buat kami ber 3 mobil menuju Kota Medan, karena di jam2 ini lah rasa kantuk mulai menyerang dengan hebat.... sedangkan perjalanan menuju Kota Medan masih sekitar 3 jam lagi, Hmmm.. perjalanan mulai berat, seberat kelopak mata kami yang mulai membuat pandangan jadi agak2 blur hehehe...
Akhir nya sekitar jam 4 pagi setelah melewati Tebing Tinggi,kami mulai memasuki ruas jalan Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi
Lho...kok malah keluar di Gerbang Tol Kualanamu...? itukan masih agak jauh dari Pusat Kota Medan...?
Jawabannya adalah : Karena memang saat itu Desember 2017, Ruas Tol nya baru sampai gerbang tol Kualanamu itulah, belum nyambung sampai ke Kota Medan.. jika dilihat saat ini di Peta Google, ada Gerbang tol lain yang lebih dekat, yaitu Gerbang Tol Bandar Selamat 3
Location : https://goo.gl/maps/1wFTZxa3vqQ2
Mohon koreksi jika saya keliru ya teman2....
DI Gerbang Tol ini kami sempat singgah sebentar untuk keperluan ke Toilet... setelah itu kami kembali melanjutkan perjalanan di subuh itu dengan rute yang cukup rumit dan banyak ruas jalan yang mengalami pengecoran beton sehingga lumayan antri, padat dan merayap..padahal hari mulai terang karena sudah hampir jam 6 pagi... sementara kami masih berusaha mencapai tujuan kami yaitu Hotel Batik - Medan...
Hotel nya tidak terlalu besar, malah cenderung kecil, bahkan saat saya masuk kamar agak kaget, karena kamar nya pun kecil wkwkwk.. tapi ada yang lebih membuat om @@Mr Q geleng2 kepala... yaitu : Hotel ini tidak dilengkapi dengan Lift...wkwkwkwk dan sata bertanya ada kamar di lantai bawah ? jawaban nya : Sudah penuh... OMG...
Ya sudah lah,.. yang penting kami sudah tiba dengan selamat, kami mulai masuk ke kamar masing2 dengan membawa beberapa barang yang penting2 saja terutama pakaian untuk kami salin stelah membersihkan diri... yang lain2 kami tinggal semua di dalam mobil yang terparkir di halaman depan Hotel dengan posisi yang alakadarnya, wkwkwkwk karena kami juga check in Hotel rasanya dengan terhuyung2 dan stengah sadar...
Karena memanbg semalam suntuk kami melakukan perjalanan, sejak kemarin jam 9 pagi dari Kota Pekanbaru, dan tiba jam 6 pagi di Kota Medan... cukup melelahkan....
Saya coba merebahkan diri di atas kasur dalam kamar Batik hotel itu... walau ukuran kamar nya pas2an tapi kamar hotel ini patut mendapatkan acungan jempol karena sangat bersih dan nyaman....
Setelah membersihkan diri, saya dan anak istri sepakat ketemu jam 7 pagi untuk sarapan pagi di Restoran Hotel yang terletak di dekat Lobby...
Menu sarapan nya lumayan bervariasi dan cukup enak, kami melakukan sarapan dengan express karena khawatir mata kami keburu kereyep2... jadi setelah sarapan selesai langsung saja segera menuju Kamar untuk tidur....
Ada 1 Video yang berhasil saya rangkai menjadi 1 video untuk Etape 5 ini...
Selamat menyimak...
Sampai disini cerita etape 5 ini...
Nantikan Cerita Perjalanan selanjutnya pada Etape 6 : Medan - Banda Aceh,...
Itu jalur/jalan Chevron punya Om. Nggak sembarang orang boleh lewat, harus ada pass. Memang kalo lewat situ banyak hemat waktu, secara dia jalan lurus gak banyak putar2
Betul om @supriyadi saya engga tau..padahal udah senang saja lihat ada jalanan lurus hehehe..
Hasil trcaking Gmaps sih beda nya cukup lumayan sekitar 10 kilometer dan waktu jg lebih hemat, tapi lebih ga enak lg ya itu spt kata om..jalan nya keriting dan turun naik nya mantab hahaha... akhir nya sih kami lalui juga karena emang ga ada jalan lain hehehe..
Kapan2 InsyaAllah kita ktemu om kalo saya lewat Jalinsum lagi..
Oom Wah, sy dulu jumpa darat dgn oom supriyadi di ujung jl pemda, perawang.
IMG_20171230_100322_918.jpeg
Wiiii...saya ingat foto ini.... Mantab om Ginting dan om Supriyadi bisa ketemu... sayang waktu itu saya engga sempat kontak2.. Next Trip lah kita bisa jumpa..InsyaAllah..
Gaspooolll Lanjut Cerita ........
Etape 6 : Medan - Banda Aceh
Rabu, 20 Desember 2017
Saya masuk kamar Batik Hotel Medan setelah sarapan pagi jam 07.30... dan langsung terlelap tanpa basa-basi...
Sampai saya mendengar suara dering pesawat telepon kamar yang berbunyi tak henti2.... di Jam 11 siang
Rupanya itu adalah telepon dari Receptionist yang ingin konfirmasi :
Apakah Bapak Ibu akan melanjutkan bermalam atau Check-Out..?
Tentu saya saya langsung menjawab : Check-Out !
Kami memang tidak ada rencana untuk over stay di Kota Medan.. karena kami sudah membuat Plan Road trip yang cukup terencana dengan ketat, terutama mengenai jadwal kedatangan kami di 3 Tempat, yaitu : Danau Toba, Padang Sidimpuan, dan terakhir Bukittinggi.
Kenapa begitu...?
Jawabannya adalah karena di 3 tempat itulah kami sudah melakukan Booking kamar Hotel beberapa hari sebelum kami memuluai Perjalanan ini, jika kami terlambat atau geser waktu nya maka kami akan mengalami kerepotan untuk negosiasi kembali dengan pihak hotel, sedangkan kami sudah bayar lunas biaya kamar tersebut..
Saya coba Posting kembali Jadwal Perjalanan Kami ...
Sekedar untuk saya mengingat2 lagi karena sudah lama, lupa hehehe..
Dan siang itu kami mempunyai jadwal untuk melibas trek Etape 6 : dari Kota Medan menuju Kota Banda Aceh sejauh : 600 Kilometer dengan waktu tempuh sekitar : 11,5 jam ... Wooow... rasanya sih kelopak mata ini masih ingin tertutup untuk beberapa jam karena baru saja tidur 3,5 jam saja di kamar Hotel Batik ini... Tapi... Sekali Layar Terkembang, Pantang untuk di Gulung...!!!
Saat saya terbangun jam 11 Siang karena di telepon Receptionist itu... terus terang mata masih terasa sangat berat, dan kepala masih ogah untuk terangkat dari bantal empuk, hembusan udara yang keluar dari Air Conditioner kamar Batik Hotel membuat suhu adem dan nyaman sekali apalagi saya habis berkendara dari pekanbaru jam 9 pagi... sampai Medan jam 6 pagi.. artinya sekitar 21 Jam !!! bukan lah waktu yang sebentar dan pasti sangat enak jika kami meneruskan tidur di siang itu.... tapi saya teringat dengan janji dan kesepakatan dengan rekan seperjalanan yaitu @@Mr Q .. yang pastinya sudah bersiap2 juga untuk Check-Out... dan om @SUGIH, tapi om Sugih jadwal nya hari itu adalah stay di Kota Medan untuk beberapa hari karena ada pekerjaan yang harus di selesaikan sehingga beliau tidak ikut untuk Jadwal Perjalanan ke Aceh, tapi kami akan bertemu kembali di Pulau Samosir karena Booking hotel kami sudah seragamkan...
Saya coba mulai ambil Handphone dan komunikasi dengan @@Mr Q ... benar saja.. om Q sudah standby di dalam kendaraan nya di depan Hotel, dan sudah menunggu pula satu teman member SM Kota Medan yaitu om @ricz yang kebetulan sedang berada di Kampung halaman nya ini...bersiap untuk ajak kami keliling kota Medan...saya pun seolah mendapatkan tambahan dopping untuk segera berkemas .. dan Check-Out...
Dengan di pandu oleh Om @ricz yang mengendarai Innova Silver Nopol BK, kita mulai menelusuri jalanan kota Medan ini yang lalu-lintasnya cukup ramai siang hari itu...
Kita Lesgooohhh.... Keliling Kota Medan... HORASS...!!!
Dan lihatlah betapa nikmatnya si Cibul melahap beberapa buah durian yang rasanya enak sekali...
Saya dan keluarga untuk pertama kalinya merasakan makan durian di sini, benar2 merasa puas ... selain harga nya rasional, juga rasanya enak.. memang sih untuk harga itu relatif ah=gak mahal dibandingkan dengan jika kita makan durian di pinggir jalan seperti semala kita makan di Gerbang Kisaran.. tapi disini benar2 pusat Durian enak, jika kita disuguhi durian dan terasa kurang enak di lidah, kita bisa minta di tukar untuk di buka kan durian yang baru lagi... sampai kita bilang OKe enak, barulah kita santap..
Lho kemana om Q ..? hehehe seperti yang saya bilang di halaman sebelumnya, beliau tidak suka durian jadi sementara kami makan durian, om Q melipir ke kedai sebelah dan jajan makanan lain...
Selesai dari Ucok Durian...kami kembali diajak ke satu spot Kuliner oleh2.. yaitu :
Selesai membeli oleh2 Bika Ambon... perut kami mulai terasa lapar hehehe... kami minta om Ricz antar kami makan yang khas, enak, bersih dan Halal tentunya... Akhir nya om Ricz ajak kami ke satu rumah makan bernama :
Menu andalan Rumah makan disiini adalah Nasi Kare / Kari daging sapi... dan memang enak sekali...
Kami makan siang dan saya sempat mendokumentasikan foto, untuk kenang2an sudah pernah makan disini bersama om Q dan om Ricz.. sungguh suatu hal yang membuat saya terheran2... dari sebuah Forum Diskusi serayamotor.com tercinta ini...bisa terjalin rasa persahabatan yang luar biasa akrab.. padahal di meja makan ini kami berasal dari daerah yang cukup berjauhan jaraknya : @Mr Q dari Surabaya, Saya dari Bogor, dan om @ricz dari Medan... tapi kenyataan nya siang itu kami makan bersama dalam 1 meja... Semoga semakin banyak teman2 di Forum ini termotivasi untuk menebarkan rasa persahabatan dan persaudaraan diantara kita sesama member serayamotor.com ini...
Selesai makan siang.. saya agak kaget melihat jam sudah menunjukkan lewat tengah hari ...waktu terasa cepaf sekali berlalu dan sebentar lagi sore akan tiba... sedangkan kami masih berada di Kota Medan..
Pada video pendek diatas terlihat jam digital sudah menunjukkan waktu jam 3 sore...
OMG.....[emoji25]
Sejak tahun 2015, saya sudah merencanakan Perjalanan menuju Aceh, dan beberapa kali rencana tersebut kandas karena terkendala beberapa hal terutama masalah keamanan selama perjalanan menuju Aceh yang saya terus pantau melalui media surat kabar maupun elektronik yang kadang2 memanas.. sehingga saya selalu mensyaratkan : Bahwa Perjalanan menuju Banda Caeh itu HARUS dilakukan pada siang hari, artinya kami harus start dari Kota Medan itu sepgi mungkin... Nah ini kenyataan nya sama sekali terbalik 180 derajat.. Kami saat itu mau start dari Kota Medan jam 3 sore.. artinya kami akan melakukan perjalan menuju Aceh menjelang malam...menuju tengah malam dan akan tiba di Aceh pagi hari...
Ini benar2 sebuah ... Pertempuran Hati ... bagi saya Pribadi tentunya..
Bahkan di Jam 3 sore itu kami bukan langsung melakukan STart berangkat menuju Aceh dari Medan... tapi kami masih berputar2 untuk mengisi Solar di SPBU yang menjual Solar dan saya sempat mampir ke Resto Garuda untuk keperluan biasa..bungkus nasi padang untuk jaga2 kalau saja di perjalanan kami kesulitan mendapatkan tempat makan yang cocok mengenai tempat dan jenis makanan nya... sementara om @m@Mr Q juga mampir ke McD untuk melakukan hal yang sama..hehehe... kita lebih baik persiapan daripada nanti kita kelaparan di jalan bisa bahaya ..di protes oleh seisi mobil..
Setelah persiapan perbekalan Solar dan makan malam selesai... kami segera bergerak.. menuju Keluar Kota Medan.. jam digital VRZ F272 sudah menunjukkan pukul 4.30 sore.. waduh... makin sore aja nih..
Sesampainya di Pintu Gerbang Tol Helvetia, kami berhenti karena om Ricz harus putar balik untuk pulang...jadi kami diantar sampai titik ini saja, dan kami sempat foto bersama... dengan sedikit terburu2.. karena baru saja kami berhenti dan keluar mobil.. tiba2 dari arah pintu tol terdengar suara peluit dari seorang Security Gerbang Toil yang melarang kami berhenti wkwkwkwk... tapi kami nekat demi sebuah Dokumentasi... tetap melakukan Foto Bersama, sementara Security terlihat mendatangi kami di kejauhan hahahaha...
Setelah Foto2 beberapa Jepret kami bersalaman dan berpisah dengan om Ricz... terimakasih yah om Ricz yang sudah mengantar kami keliling2 Kota Meda walaupun waktu singkat, kapan2 kami akan berkunjung lagi ke Medan... See U Next Trip..
Sejurus kemudian saya sudah berada di tengah ruas jalan Tol dengan kecepatan cukup tinggi menuju Binjai.........
Beberapa saat kemudian tibalah kami di Gerbang Tol Binjai..
Itu jalur/jalan Chevron punya Om. Nggak sembarang orang boleh lewat, harus ada pass. Memang kalo lewat situ banyak hemat waktu, secara dia jalan lurus gak banyak putar2
Betul om @supriyadi saya engga tau..padahal udah senang saja lihat ada jalanan lurus hehehe..
Hasil trcaking Gmaps sih beda nya cukup lumayan sekitar 10 kilometer dan waktu jg lebih hemat, tapi lebih ga enak lg ya itu spt kata om..jalan nya keriting dan turun naik nya mantab hahaha... akhir nya sih kami lalui juga
karena emang ga ada jalan lain hehehe..
Kapan2 InsyaAllah kita ktemu om kalo saya lewat Jalinsum lagi..
Oom Wah, sy dulu jumpa darat dgn oom supriyadi di ujung jl pemda, perawang.
IMG_20171230_100322_918.jpeg
Hari itu benar2 sudah sore saat kami 2 VRZ warna hitam mulai bergerak dari Pintu Tol Binjai menuju Aceh... dan perjalanan sore itu menjadi sedikit melow saat saya stel musik 90's ...
Kami sempat berhenti di sebuah mesjid di Stabat.. untuk melakukan ibadah sholat 5 waktu ...
Saat kami parkir, kembali tersadar bahwa body kendaraan sudah makin cantik tertutup kotoran debu & lumpur perjalanan ke Medan yang dihiasi hujan sepanjang jalan... yang terlihat sedikit bersih hanya Nopol, stop lamp, kaca yang tersapu karet wiper dan headlamp yang kami bersihkan setiap berhenti agar cahaya nya maksimla tidak terhalang oleh kotoran
Dan stelah itu kembali melanjutkan perjalanan menuju Banda Aceh melalui : Tanjungpura - Pangkalanbrandan - Langsa - Lhoksuken - Lhokseumawe - Bireun - Sigli - Pegunungan Seulawah Agam - dan akan tiba di Kota Banda Aceh mungkin pagi hari.... benar2 perjalanan semalam suntuk yang penuh dengan segala macam dugaan, perkiraan, harapan, dan keberanian tentunya...
Berikutnya kami banyak melewati kota2 kecil yang cukup ramai sepanjang jalan.... Sangat mengasikkan jika kita pertama kali melalui suatu Daerah yang sama sekali baru kita lewati... seperti terheran2... dan kaget, ternyata masih banyak wilayah Nusantara yang belum kita datangi...
Hari mulai Gelap...dan kami pun kembali berhenti untuk menunaikan ibadah Sholat 5 waktu di satu mesjid yang cukup besar dan bersih di tepi jalan...dan saya terkaget2 saat saya posting di instagram, ternyata ada follower yang berdomisili di sekitar Mesjid ini, dia melihat kendaraan kami terparkir di halaman Mesjid, tapi sayang sekali dia malu2 untuk menyapa, sehingga saya nhanya tau dari komen dia di akun instagram @272roadventure saja...
Setelah selesai menunaikan ibadah sholat lima waktu di sebuah mesjid di derah Kualasimpang, kami segera Gaspol kembali, sempat turun hujan deras di sepanjang beberapa puluh Kilometer... dengan jalanan cukup mulus, berkelok2 dari waktu setelah Maghrib sampai sekitar Jam 9 malam...
...dan jam 9 malam itu tibalah kami di Kota Langsa
Kota Langsa adalah salah satu kota di Aceh, Indonesia. Kota Langsa adalah kota yang menerapkan hukum Syariat Islam. Kota Langsa berada kurang lebih 400 km dari kota Banda Aceh. Kota Langsa sebelumnya berstatus Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif Langsa. Kota Administratif Langsa diangkat statusnya menjadi Kota Langsa berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tanggal 21 Juni 2001. Hari jadi Kota Langsa ditetapkan pada tanggal 17 Oktober 2001.
Kota Langsa terkenal sebagai kota pendidikan, kota perdagangan, kota kuliner/makanan, dan kota wisata.
Saat kami lewat Kota Langsa, hujan deras baru saja reda..., sehingga jalanan masih basah... terlihat suasana kota yang cukup ramai dan terang, sayang sekali saat itu kami hanya lewat saja tanpa singgah, karena memang kami baru saja singgah di mesjid Kuala SImpang sekitar 2 jam yang lalu, sedangkan perjalanan menuju Banda CAeh itu masih cukup jauh... masih sekitar 400 kilometer, bahkan lebih.....
Terdapat banyak toko dan warung Kopi, ada juga kali lihat Fast food macam CFC, menurut kami kota ini cukup layak utnuk disinggahi kapan2, bisa untuk sekedar minum Kopi atau makan malam, bahkan mungkin saja kami menginap disini sebelum meneruskan perjalanan... yang penting saya sudah tahu letak posisi KOta nya disini, setelah dari Medan, Stabat, Tangjungpura, Pangkalabrandan, Karangbaru...barulah tiba di Langsa..hanya 4 jam dari Medan dengan jarak sekitar 160 Kilometer saja.
Dari Langsa, kali berjalan terus... tanpa henti...dan satu hal yang paling membuat saya kaget adalah....
Ternyata jalur Lintas Timur Sumatera dari Medan menuju Langsa... lanjut Lhokseumawe di malam hari itu lalu-lintas nya sangat ramai, sangat diluar dugaan saya, bahkan ini mirip jalur Pantura di Malam hari...
Banyak Bus2 berukuran besar yang juga jalan malam mungkin menuju Aceh.... banyak juga mobil2 Pribadi yang dari dan menuju Aceh...
dan memang saya harus akui.. yang paling sulit itu nyalip Avanza - Xenia...setiap disalip, selalu ketemu lagi di depan...hahahaha...
Sampai akhir nya tepat jam 12 malam saya dan om Q tiba di Lhokseumawe
Kota Lhokseumawe (ejaan Acèh: Lhôk Seumaw‘èë) adalah sebuah kota di provinsi Aceh, Indonesia. Kota ini berada persis di tengah-tengah jalur timur Sumatera. Berada di antara Banda Aceh dan Medan, sehingga kota ini merupakan jalur vital distribusi dan perdagangan di Aceh.
Lhokseumawe ditetapkan statusnya menjadi kota berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001, tanggal 21 Juni 2001
Sejarah Lhokseumawe
Secara etimologi Lhokseumawe berasal dari kata Lhok dan Seumawe. Dalam Bahasa Aceh, Lhok dapat berarti dalam, teluk, palung laut, dan Seumawe bermaksud air yang berputar-putar atau pusat mata air pada laut sepanjang lepas pantai Banda Sakti dan sekitarnya. Keberadaan kawasan ini tidak lepas dari kemunculan Kerajaan Samudera Pasai sekitar abad ke-13, kemudian kawasan ini menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh sejak tahun 1524.
Kami berhenti sejenak di dekat tulisan besar : LHOKSEUMAWE untuk mengabadikan moment ...walaupun saya udah ga terlalu peduli lagi dengan hasil foto nya yang buram hehehe yang penting ada foto nya deh yah..... xixiixixi
Dari tracking Google maps di atas terlihat jarak tempuh kami menuju Banda Aceh masih 274 Kilometer dengan waktu tempuh sekitar 5,5 jam, dan saat ini kami masih berdiri di pinggir jalan, sebuah persimpangan Dekat tulisan besar LHOKSEUMAWE...
Masih teringat, bagaimana Saya dan Om Q keluar dari kabin mobil.. sementara semua penumpang terlelap tidur di dalam kabin mobil masing2, lalu kami berdua planga-plongo aja kayak orang bingung wkwkwkwk... Bagaimana tidak, tengah malam berhenti di Lhokseumawe... mau ke Banda Aceh, apa ngga kayak orang bingung..??
Lalu segera saya tersadar, dan sempat menanyakan ke om Q : Om Ngantuk engga ..?? Kita ngopi dulu yuk disana... (sambil menunjuk ke sebuah kedai kopi dekat simpangan itu..)
Akhir nya saya dan om Q geser parkir mobil ke depan sebuah kedai Kopi, Kopi Aceh tentu nya... nah disinilah saya untuk pertama kali nya merasakan bagaimana nikmatnya rasa Kopi Aceh... Luar Biasa....
Sekitar 30 menit kami di Kedai Kopi, masih di Lhokseumawe, akhinya kami memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan kembali karena mengingat waktu makin melaju cepat...sudah mau jam 1 pagi nih... Aceh masih jauh... dan kami juga ga tau bagaimana kondisi jalanan dari Lhokseumawe menuju Banda Aceh, di tengah malam menuju pagi hari ini..
Awal2 kami mulai berjalan dari Kedai Kopi di dekat simpangan bertuliskan LHOKSEUMAWE tadi jalanan mulus...dan penerangan cukup....disitu hati saya merasa tenang dan terus terang saja saya berharap perjalanan tengah malam menuju pagi ini akan melewati jalur2 yang terang, ramai lalu-lintas serta aspal yang mulus bersahabat dengan ban standar 2 mobil All New Fortuner VRZ yang kami kendarai....dan sejauh ini harapan saya terkabul.. duh senang nya hati ini..
Tapi beberapa saat kemudian, rupanya saya mulai mendapatkan ujian dan cobaan berkaitan dengan harapan2 saya di atas tadi...
Tiba2 ada satu Jembatan yang rusak dan sedang diperbaiki, sehingga tidak dapat dilewati... dan kami dialihkan ke satu ruas jalan yang merupakan jalan alternatif.. yang kondisinya.. Hmm... Sempit, sepi, gelap, kadang2 aspal yang mulai hilang berganti dengan jalanan berlubang yang tertutup oleh genangan2 air hujan yang turun tadi...
Sementara kiri kanan juga kadang hutan gelap yang tidag ada penduduk sama sekali... di depan kami ada sekitar 3 sampai dengan 4 kendaraan yang berjalan lambat sekali, saya mencoba berulang kali untuk menyalip, tapi karena jalanan sempit dan truk di depan saya engga mau minggir akhir nya saya pilih santai saja tidak mau memaksakan diri..mengikuti truk saja dari belakang ...
Situasi yang agak mendebarkan ini berlangsung cukup lama, mungkin sekitar 45 menitan... lumayan lah sport jantung juga, jika membayangkan nya.. saya masih ingat bagaimana jalanannya rusak, mobil di depan berjalan lambat, sementara untuk mendahului juga tidak mungkin... dan kiri kanan hutan gelap.. sbenar nya ini sangat sempurna jika ada orang berniat jahat menyergap kita malam itu.. tapi saya ber Doa terus agar kami diberikan Keselamatan dan kelancaran ... saya yakin dan optimis kami bisa menyelesaikan Etape Medan menuju Aceh ini dengan selamat... dan Alhamdulillah doa saya terkabul.....
Dalam kondisi seperti ini... sudah bisa dibayangkan boro2 kami mengantuk, yang ada adalah deg2an sepanjang sekitar 1 jam di jalur ini.. kami melalui nya dari jam 2an.. sampai dengan jam 3an pagi dinihari........ ini adalah pengalaman kami yang tak akan dilupakan untuk pertama kali menginjakkan kaki di Aceh langsung di suguhi trek yang seram seperti ini... hehehe...
Menjelang jam 3 pagi... mulai terlihat tanda2 kehidupan di jalur itu.. mulai ada penerangan jalan.. mulai ada bangunan yang menurut saya itu adalah sebuah bangunan mirip pembangkit tenaga listrik atau sejenisnya karena saya melihat banyak peralatan mirip gardu PLN dengan pagar tembok tinggi serta lampu2 yang banyak mengelilingi gedung...
Akhirnya kami keluar dari jalanan alternatif yang sempit, rusak dan gelap tadi ...sekarang kami sudah berada di ruas jalan aspal yang lebar dan mulus kembali, ini lah jalur utama Lintas Timus Sumatera yang sejak dari Bakauheuni beberapa hari lalu kami lalui sampai tadi di Lhokseumawe pusat kota nya kami lalui juga... maka ketika terlihat sebuah SPBU, kami coba melipir dulu utnuk keperluan si Cibul ke Toilet dan saya rehat sejenak bersama om Q..
Wuidihh.....Legaaaa....rasanya saat bertemu aspal jalan lebar kembali, seolah sudah kembali ke peradaban manusia lagi hehehe... karena tadi itu masuk hutan gelap banget dan agak2 ngeri... mendebarkan juga...
Lihatlah wajah saya dan si Cibul di Jam 3 Pagi.........
Bagaimana ...??
Adakah wajah Capek..?
Wajah Ngantuk..?
Adakah tampak khawatir akan situasi jalanan di depan sebelum mencapai Banda ACeh..?
![:big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif "Big Smile"){kind=small}
