Ratio Konsumsi BBM Grand Livina 1.5 dan 1.8

Segala mobil tipe minibus/station (Kijang, Kuda, Panther, dll).

Moderators: akbarfit, Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze

Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Ratio Konsumsi BBM Grand Livina 1.5 dan 1.8

Post by Sithlord »

Untuk start topic ini, saya akan lapor angka test BBM G Livina di majalah otomotif edisi terbaru 50 XVI. Halaman 11. Inggat, ini majalah jarang puji Nissan dan favouritenya conan. Inilah angka BBM hasil test Livina mereka :


G Livina 1.5 M/T. Konstan 100 km/jam : 1:19.6

G Livina 1.5 A/T. Konstan 100 km/jam : 1:19

G Livina 1.8 M/T. Konstan 100 km/jam : 1:16

G Livina 1.8 A/T. Konstan 100 km/jam : 1:16.2


Di uji di INDONESIA, bukan China atau Jepang. Memang ngak tau pakai Premium atau Pertamax, tapi kalau saya bilang, bisa dapat performa segitu baik, pakai Pertamax juga ngak mahal kok ongkosnya. Juga pakai Premium atau Pertamax paling beda berapa sih ?


Pula uji ini sudah pasti PAKAI AC. Sebab jika tidak, Otomotif pasti lapor, dan jika tidak pakai AC, angkanya akan lebih irit dari angka Suzuki APV tanpa AC yang sudah bisa 1:25-29 !


Nah, tinggal pikir sendiri konsumsi BBMnya kombinasi berapa, dalam kota berapa deh...


Dulu saya estimasi, dari observasi mobil lain, pakai Serena, dengar laporan pemakai X-Trail yang dalam kota sudah bisa 1:7/8, dan lihat spec mobilnya, bobotnya, dari laporan media masa yang uji ni mobil ke Bromo dan Jawa tengah / Timur etc. Dan mendasarkan banyak info ini, saya estimasi,


G Livina 1.5 dalam kota sekitar 1:12, luar kota 1:19 (jika stirnya santai)

G Livina 1.8 dalam kota sekitar 1:10, luar kota 1:15


Malah angka Otomotif lebih cemerlang untuk luar kota iya ! Terutama versi 1.8 !


Ada member lain yang protest keras, bilang saya nanti asal ngomong, akan mengecewakan. Nah sekarang majalah Otomotif kesayangan conan sudah lapor, silahkan teman 2 pikir, angka estimasi saya apakah BERLEBIHAN, atau masuk akal ?
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

This is for bung Smatic. Jangan pakai angka Corolla di US. Itu model beda ama Corolla Fielder. Tapi OK. Saya sudah dapat angka uji BBMnya system 10/15 di Jepang. Jadi sama metodenya. Fair. Corolla Fielder vs Nissan Tiida (mirip Livina mesinnya sama dan bobotnya ngak beda jauh banget)

For Nissan Tiida (Latio) : http://www2.nissan.co.jp/TIIDA/C11/0612 ... main3.html

For Toyota Corolla Fielder :
http://toyota.jp/corollafielder/spec/spec/index.html


Summary atas adalah :

Nissan Tiida 1.5 (HR15DE sama dengan Livina 1.5 pakai CVT juga):
BBMnya adalah 1:19.4

Nissan Tiida 1.8 (MR18DE sama dengan Livina 1.8 pakai CVT juga):
BBMnya 1:16.4

Toyota Corolla Fielder 1.5 super CVT-i (1NZ-FE)
BBMnya 1:18

Toyota Corolla Fielder 1.8 Super CVT-i (2ZR-FE)
BBMnya 1:16.8


So how can you say Latio cuman 1:10/11 dan Corolla 1:17 ? Dari segi mana anda bilang angka ini ?


Maybe mesin Toyota baru 1.8 itu 2ZR-FE sedikit lebih irit dari MR18DE, tapi inggat, kita sudah bisa beli mesin MR18DE yang performanya amat mirip ama mesin baru Toyota itu dengan harga Innova.


Nah, kalau mesin baru Toyota ini di jual di Indonesia, bisa berapa harganya ? Dan yang paling penting, apakah akan muncul di sini ? Sebab TAM masih focus ke mesin 1TR-FE.


Apalagi mesin HR15DE ama 1NZ-FE boleh di bilang HR15DE sedikit lebih irit atau sama dengan mesin Toyota itu.


Dengan data ini, saya harap tidak ada lagi orang yang bilang ada mesin merek lain yang jauh lebih irit banding 2 mesin Livina ini, tentu dengan class yang sama. Jangan pakai hybrid misalnya untuk banding.


OK ?
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Tapi kalau diskusi non BBM Livina, silahkan balik ke thread bung Wardana, siapa tau bisa 2000 replies dan viewsnya 100,000 nanti !!!
NissanLovers
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 393
Joined: Thu Apr 05, 2007 5:31

Re: Ratio Konsumsi BBM Grand Livina 1.5 dan 1.8

Post by NissanLovers »

[Dulu saya estimasi, dari observasi mobil lain, pakai Serena, dengar laporan pemakai X-Trail yang dalam kota sudah bisa 1:7/8, dan lihat spec mobilnya, bobotnya]

ada juga kok X-Trail yang 1:8.5 dalam kota (beda tipis sih)
tapi dibandingkan dgn bobotnya..ground clearance..dlsb.. angka segitu termasuk reasonable dibandingkan kenyamanan yang diperoleh..
NissanLovers
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 393
Joined: Thu Apr 05, 2007 5:31

Post by NissanLovers »

Sithlord wrote:This is for bung Smatic. Jangan pakai angka Corolla di US. Itu model beda ama Corolla Fielder. Tapi OK. Saya sudah dapat angka uji BBMnya system 10/15 di Jepang. Jadi sama metodenya. Fair. Corolla Fielder vs Nissan Tiida (mirip Livina mesinnya sama dan bobotnya ngak beda jauh banget)

For Nissan Tiida (Latio) : http://www2.nissan.co.jp/TIIDA/C11/0612 ... main3.html

For Toyota Corolla Fielder :
http://toyota.jp/corollafielder/spec/spec/index.html


Summary atas adalah :

Nissan Tiida 1.5 (HR15DE sama dengan Livina 1.5 pakai CVT juga):
BBMnya adalah 1:19.4

Nissan Tiida 1.8 (MR18DE sama dengan Livina 1.8 pakai CVT juga):
BBMnya 1:16.4

Toyota Corolla Fielder 1.5 super CVT-i (1NZ-FE)
BBMnya 1:18

Toyota Corolla Fielder 1.8 Super CVT-i (2ZR-FE)
BBMnya 1:16.8


So how can you say Latio cuman 1:10/11 dan Corolla 1:17 ? Dari segi mana anda bilang angka ini ?


Maybe mesin Toyota baru 1.8 itu 2ZR-FE sedikit lebih irit dari MR18DE, tapi inggat, kita sudah bisa beli mesin MR18DE yang performanya amat mirip ama mesin baru Toyota itu dengan harga Innova.


Nah, kalau mesin baru Toyota ini di jual di Indonesia, bisa berapa harganya ? Dan yang paling penting, apakah akan muncul di sini ? Sebab TAM masih focus ke mesin 1TR-FE.


Apalagi mesin HR15DE ama 1NZ-FE boleh di bilang HR15DE sedikit lebih irit atau sama dengan mesin Toyota itu.


Dengan data ini, saya harap tidak ada lagi orang yang bilang ada mesin merek lain yang jauh lebih irit banding 2 mesin Livina ini, tentu dengan class yang sama. Jangan pakai hybrid misalnya untuk banding.


OK ?
OK Banget Broer.. gw setuju ama opini loe! coba, rasakan, dan liat..baru deh bisa tau kalo Nissan itu bisa "irit" , belom lagi plat body yang rata2 lebih baik dibandingkan merek Jepang lain. gak tipis-tipis banget..
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Heres another one. Corolla Spacio pakai mesin 1ZZ-FE (sounds familiar ? Mesin Altis bukan ?)


Corolla Spacio 2 baris, mirip Tiida (Latio) bobotnya, juga size bentuk mirip, 2 baris juga. : http://toyota.jp/corollaspacio/spec/spec/


Corolla Spacio 1.8, mesin 1ZZ-FE Uji 10/15 Japan system:

BBMnya 1:14.8, vs MR18DE 1:16.4

Corolla Spacio 1.5, mesin 1NZ-FE tapi bukan super CVT-i ala Fielder (apakah Vios juga super CVT-i atau conventional VVT-i sama dengan Spacio ini ?)

BBMnya 1:16, vs HR15DE CVT ala Livina 1:19.4 !


Bung Datsu, pls tell me, Vios anda sekarang pakai VVT-i conventional atau sudah sama dengan Corolla Fielder itu yang Super CVT-i, dan how about new Vios nanti ?


Sudah jelas dari angka ini, mesin HR15DE LEBIH irit banding mesin 1NZ-FE Toyota. Dan nyaris SAMA dengan 1NZ-FE baru pakai super CVT-i.


So NMI kali ini dengan harga cuman segitu, kasih kita mesin lumayan up to date. Toh versi X-Tronic di Jepang juga baru keluar. Wah ! Kalau yang pakai X-Tronic lebih irit lagi, tapi di Indo nanti harganya naik, orang pada lari lagi.


Jadi versi CVT ya lumayan lah komprominya. Murah, tapi lumayan irit, bisa lebih irit dari 1NZ-FE iya.
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Sebenernya saya sudah makan waktu lebih dari yang saya mau untuk urusan ini, tapi gimana, jika orang sengaja, atau tidak sengaja menuduh mesin Livina ini jauh boros banding mesin Toyota atau Honda yang sama classnya, saya tidak terima. Bung Smatic, saya yakin anda salah, tapi tidak sengaja plintir fakta. Just be more careful next time OK.


Last example, vs Toyota Ist. Ist lebih kecil dan ringgan banding Latio. So seharusnya bisa mirip atau lebih irit. Pakai mesin 1NZ-FE juga (sama dengan mesin Vios kan ?)

http://toyota.jp/ist/spec/spec/

Ist 1.5 10/15 Japan system, 1:16.4, vs Livina HR15DE CVT 1:19.4 !


Tapi bung Smatic, terus terang kalau bukan post anda, saya juga tidak sangka mesin Livina itu BEGITU IRIT ! Saya kirain mirip mesin Vios 1NZ-FE itu, tapi ternyata sesudah korek data ini, saya salah...


Ternyata mesin Livina LEBIH irit, 16.4 vs 19.4 dan Ist lebih ringgan dari Latio 1.5.


So sudah tau data ini, lihat laporan Otomotif, ngak heran. CENGLI !!!
User avatar
datsu
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2396
Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
Location: Jakarta and Bandung

Post by datsu »

Betul darklord.. VVT-i biasa.. tapi saya juga gak CVT-i itu apa? setau saya CVT itu di toyota buat transmisi..
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Jangan Toyota terus. How abt data Honda City VTEC dan I-DSI di Jepang ? Lets see....


http://www.honda.co.jp/Fit-ARIA/grade-data/index.html


City VTEC 1.5 10/15 Japan system : 1:19 vs HR15DE CVT 1:19.4 ! Wow ! THAT WAS CLOSE !


Dan pula Tiida lebih berat 20 kg vs City, tapi sudah lah. Kemana cari mobil Honda yang beratnya PERSIS sama dengan Latio ?


City i-DSI 1.5 10/15 Japan system : 1:20 vs HR15DE CVT 1:19.4. Akhirnya ada yang ngalahin HR15DE sedikit ! Memang mesin i-DSI itu terkenal irit banget. Tapi bobot City i-DSI itu 1060 kg vs Nissan Tiida 1.5 CVT yang 1150 kg. Beda 90 kg.


Jadi jika Latio 1.5 DIET dan berat badan turun 90 kg, mungkin bisa naik dari 1:19.4 ke 1:20 atau Tiida yah ? Who knows ?


Benar kaget sih. Ternyata HR15DE BBMnya nyaris sama dengan i-DSI Honda, dan performa maybe dekat ke VTEC.


Sekarang, I guess NMI can say to HPM " Guys, dalam hal irit BBM, YOU ARE NO LONGER ALONE ! "


Saya mulai pikir jika Grand Livina 7 seater itu jika di uji Otomotif bisa 1:19.6 versi 1.5M/Tnya, apalagi BABY Livina 5 seater ? 1:20+ PASTI BISA !


Seperti minuman M150. BISA !
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Bung Datsu, 1NZ-FE Super CVT-i saya juga hari ini baru dengar pertama kali. Maybe thats Toyota's new system untuk improve mesin Vios anda ?


Thats why anda harus tau, jika Vios Belta baru nanti tidak di kasih versi improve ini, artinya mesin Livina masih lebih irit (JIKA nanggung beban yang sama tentu saja), tapi jika pakai system baru itu, BARU SAMA dengan HR15DE CVT.


NMI. THANKS a LOT ! Kasih kita mesin begitu irit dan kencang, halus ! Nanti economy Indo sudah maju, jangan lupa kasih kita XTronic CVT yang akan lebih irit lagi. Meskipun harganya lebih mahal jutaan atau puluhan juta, tapi jika nanti harga BBM naik tajam lagi, mungkin balik modalnya masih masuk akal....
User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21985
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Post by Turboman »

IMHO :

I only believe when I see it

Judgement secara realistis adalah nanti ketika mobilnya sudah banyak & kita mendengarnya dari customer2 yg fair.


Sekedar opini pribadi, maap jika ada yg kurang berkenan.
hunter
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 991
Joined: Mon May 08, 2006 7:32

Post by hunter »

datsu wrote:setau saya CVT itu di toyota buat transmisi..
pasti maksudnya bung lord itu mesin Nissan yg CVTC. tau tuh dr dulu bung lord nulisnya CVT mlulu....:)
hunter
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 991
Joined: Mon May 08, 2006 7:32

Post by hunter »

Turboman wrote:Judgement secara realistis adalah nanti ketika mobilnya sudah banyak & kita mendengarnya dari customer2 yg fair.
masalahnya kalo sdh begitu, sdh beda. soalnya pemakaian orang beda2. beda orang yg bawa, beda jalanan yg dilalui, beda stop n go nya, beda muatan, dll. tapi emang suara2 customer itu yg bikin orang lain percaya. buktinya jazz imagenya masih paling irit.

buat gua pribadi sih itu hanya untuk perbandingan aja. ga gitu efek. :)
ifmarch
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 312
Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55

Post by ifmarch »

Bro Turboman, seperti yang pernah saya bilang sebelumnya kalau mau judge konsumsi BBM gak dari spesifikasi lalu dari mana?


Kalau sudah info dari pemakai overall tidak semuanya benar (emang bisa diambil averagenya), kalau dari pemakai emang udah beda lagi parameternya :

- Tergantung pake apa (premium or pertamax ?)
- Tergantun bbm dioblos or ngak ?
- Tergantung cara bawanya (agresif or not ?)
- Tergantung jalan yang dilaluinya banyak stop and go apa gak (kalau dari matraman mau ke kota apa lewat gambir or muter dulu ke cawang ..he...he..)
- Tergantung muatan full loaded or gak ?

Dan depend on lain-lain.
Tergantung
User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21985
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Post by Turboman »

ifmarch wrote:Bro Turboman, seperti yang pernah saya bilang sebelumnya kalau mau judge konsumsi BBM gak dari spesifikasi lalu dari mana?
UN ECE R101 :

http://www.nccc.gov.sg/fueleconomy/Standard.shtm

Moga moga dlm waktu dekat akan ada rating utk Livina.
hunter
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 991
Joined: Mon May 08, 2006 7:32

Post by hunter »

huahahaa gua ke websitenya.. dan di fuel Economy Database-nya, merek Nissan aja ga ada di listnya... n last update 14 Aug 2006.

padahal boleh juga tuh metode testnya...
NissanLovers
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 393
Joined: Thu Apr 05, 2007 5:31

Post by NissanLovers »

Website yang mana Bung Hunter?
NissanLovers
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 393
Joined: Thu Apr 05, 2007 5:31

Post by NissanLovers »

Betull... Jazz sampe sekarang memang orang masih bacanya adalah mobil irit...tapi begitu punya...ternyata banyak temen gw yang kecewa..
katanya gak sama ama promosinya..

ifmarch wrote:Bro Turboman, seperti yang pernah saya bilang sebelumnya kalau mau judge konsumsi BBM gak dari spesifikasi lalu dari mana?


Kalau sudah info dari pemakai overall tidak semuanya benar (emang bisa diambil averagenya), kalau dari pemakai emang udah beda lagi parameternya :

- Tergantung pake apa (premium or pertamax ?)
- Tergantun bbm dioblos or ngak ?
- Tergantung cara bawanya (agresif or not ?)
- Tergantung jalan yang dilaluinya banyak stop and go apa gak (kalau dari matraman mau ke kota apa lewat gambir or muter dulu ke cawang ..he...he..)
- Tergantung muatan full loaded or gak ?

Dan depend on lain-lain.
Tergantung
hunter
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 991
Joined: Mon May 08, 2006 7:32

Post by hunter »

NissanLovers wrote:Website yang mana Bung Hunter?
loh??? website yg dikasih bung Turboman...
Midi_Amp
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 668
Joined: Mon Oct 16, 2006 3:48
Location: Jakarta

Post by Midi_Amp »

Gw setuju ama bung ifmarch. Gw pasti liat dulu secara nyata, gimana konsumsi bensinnya. Terlalu banyak faktor untuk menentukan konsumsi bensin. Gw selalu salah untuk mengambil kesimpulan konsumsi bensin dalam kota mobil2 yang dijual di amrik... Buset, kalo di amrik mah macet gak kayak di jakarta, paling interstate aja. Dalem kota gak ampe berenti setengah jam baru jalan itu juga jalan ketemu macet lagi (gw kerja di mangdu, tinggal kelapa gading). Jadi kalau ada tulisan City/Highway di majalah/website review mobil, gw cuma ambil nilai highway aja.

Livina bisa 1:19, yah kita lihat secara nyata nantinya. Kualitas bensin, kondisi lalu lintas, suhu udara, sikap mertua (ini akan sangat mempengaruhi cara nyetir), dan banyak lainnya. Jazz AT gw paling cuma dapet 1:9-10 dalam kondisi jakarta begini, tapi mercy E200K nyokap gw dapet 1:12 buat sehari2nya dia. Ya iya, cuma jalan ke arisan, pasar, pake Pertamax Plus, sopirnya nyetir maksimum 40 KPH, karena pergi siang gak pernah kena macet pula. Sering diledekin tuh gw kalo isi bensin sering2... Grrr coba kalo sering kena macet, boros juga tuh mobil gendut.
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Bung Turboman,

Betul kata bung Ifmarch, kalau dari pemakai, pasti ada beda beda. Ngak bisa patokan yang seragam..


Tapi at least di Jepang, sudah ada standard uji BBM yang namanya 10/15 itu. entah artinya apa. Tapi JIKA angka yang di laporkan dari berapa website ATPM di Jepang mendasarkan metode ini yang sama, at least ada common benchmark yang bisa di jadi patokan untuk uji macam mesin.


Kenapa anda sulit percaya mesin Nissan juga bisa irit ? Wong cuman 1500 cc dan 1800 cc. Bukan 2500, 2800 cc kok. Juga itu 2 mesin adalah tipe baru dengan berapa improvement. Di tanah air saja sudah di uji dan hasilnya lumayan.


Nissan itu bukan pemain baru. Mereka juga sangat ngerti gimana bikin mesin handal dan bagus. They have been making cars for a long long time, once upon a time in Japan....
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Betul bung Midi-Amp, tapi SETIDAKNYA, dengan ada uji pakai metode yang SERAGAM, performa mesin Livina bisa di compare ama mesin Honda, Toyota etc.


Yeah, meskipun di Jakarta maybe mesin Livina ngak akan se-irit di Jepang, TAPI misalnya, jika HR15DE di Jepang bisa 1:19, dan merek X cuman bisa 1:14, CCnya sama, metode ujinya sama, apakah ngak fair jika kita asumsi di Jakarta, konsumsi BBM X itu juga akan JAUH lebih parah banding mesin HR15DE ?


Betul ngak ?
hunter
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 991
Joined: Mon May 08, 2006 7:32

Post by hunter »

nih gua ketemu ada penjelasan soal japan 10-15 cycle.

http://fuelsaver.govt.nz/explain.html

The Japanese test method

The Japanese 10-15 mode test drive cycle is made up of two separate drive cycles. The 10 mode drive cycle is a low speed urban drive cycle, while the 15 mode cycle is a higher speed extra-urban cycle. The two cycles are combined form the 10-15 mode cycle. As with the European test, it is carried out on a dynamometer under strictly controlled conditions.

10 Mode (urban) cycle
This cycle represents low speed driving in a congested city environment. It is 135 seconds long and consists of a series of accelerations and decelerations. The maximum speed is 40km/h, while the average speed is 17.7 km/h.

15 Mode (extra-urban) cycle
This cycle represents higher speed driving in an open road environment. It is 231 seconds long and consists of a series of accelerations and decelerations at higher speeds than the 10 mode cycle. The maximum speed is 70 km/hr, while the average speed is 33.88 km/hr.

10-15 Mode (combined) cycle
This cycle starts with an initial 15 mode cycle to warm the engine up (with no emissions sample collected), followed by a short idle period. The 10 mode cycle is then repeated three times and is followed by a single 15 mode cycle. The total fuel consumption is measured using the emissions collected during the three 10 mode and one 15 mode cycles.

The Japanese test is illustrated on the chart below.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
Smatic
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 96
Joined: Wed Nov 30, 2005 11:44

Post by Smatic »

Grand Livina 1500cc A/T TIDAK diperlengkapi dgn Xtronic CVT, sedangkan award keiritan bensin mesin HR15DE ketika diperlengkapi dgn Xtronic CVT adalah benar yi 19,2 km/liter sesuai 10-15 Japanese test (diatas 1NZ-FE + CVT-i).
NOTE : "10-15 Japanese test" tsb dilakukan dalam kondisi statis diatas dynamometer (bukan melaju di jalanan) & fungsi utamanya adalah utk pengecekan kadar CO (gram/km) mirip dgn tes IM240 di USA. Berbeda dgn tes konsumsi bensin EPA std ato spt tes konsumsi bensin di Singapore (websitenya diinfokan oleh bung Turboman).

Konsumsi bensin Nissan Tiida 1500cc A/T-4 speed (tipe mesin & transmisi A/T-nya = di GL 1500cc A/T) sesuai websitenya Nissan sendiri tertulis di 16,8 km/liter (sesuai 10/15 Japanese test).
Dari tes drive Nissan Latio 1500cc A/T-4 speed Singapore saat cruising 100% highway S'pore diketahui Nissan Latio 1500cc A/T-4 speed dgn 2 (dua) penumpang (GVW 1300 kg max) mengkonsumsi bensin oktan 92 (sekelas Pertamax) 16,2 km/liter. Shg Nissan Singapore sendiri memberikan estimasi konsumsi bensin oktan 92 (sekelas Pertamax) utk Latio 1500cc A/T-4 speed utk kombinasi lalu lintas Singapore berkisar 10-14 km/liter (dari mana estimasi ini datangnya krg tahu), tetapi biasanya klu di Singapore ternyata konsumsi bensinnya diluar estimasi ATPM-nya maka konsumen berhak mengajukan klaim mell gov.

Hasil tes Otomotif utk konsumsi bensin Grand Livina sangat bagus, ttp mustinya konsumsi bensin GL 1500cc A/T (19 km/l) bisa lebih irit dibandingkan 1500cc M/T (19,6 km/l) pada kec konstan 100 km/jam krn rpm A/T di 100 km/jam cuman 2420 rpm dibandingkan rpm M/T di 100 km/jam pada 2850 rpm. Klu konsumsi bensin GL mmg irit khan konsumennya & pemerintah juga pasti diuntungkan (hemat energi) tho.
Yg agak confused adalah hasil tes akselerasinya yi :
- GL 1800cc M/T dapat mencapai 0-100 km/jam di 10,4 detik & 0-402 meter di 18,00 detik.
- GL 1800cc A/T dapat mencapai 0-100 km/jam di 11,4 detik (1 detik dibelakang M/T) & 0-402 meter di 18,02 detik (hanya 0,02 detik dibelakang M/T).
Jadi kesimpulannya setelah diatas kec 100 km/jam GL 1800cc A/T dapat mengejar ketinggalannya ato akselerasi GL 1800cc A/T diatas 100 km/jam lebih cepat dp GL 1800cc M/T, apa iya ? Ato ini pertanda kelemahan akselerasi dari 6-speed M/T yg digunakan di GL 1800cc M/T ?
Pencapaian tes akselerasi Otomotif masih jauh klu dibandingkan waktu <10 detik utk 0-402 meter ketika tes drive Livina Geniss 1800cc M/T-6 speed di Cina oleh PT. NMI. :lol:

Hal lain yg agak confused dari tes Otomotif yi kec max di atas 180 km/jam (190 km/jam utk GL 1500cc & 200 km/jam utk GL 1800cc) ttp kenapa ban std yg direkomendasikan oleh Nissan Motor Co Ltd Japan spt di Nissan Tiida (websitenya Nissan Japan) hanya merekomendasikan penggunaan ban 185/65/R15 88S khan ban S ini hanya direkomendasikan utk kec max s/d 180 km/jam. Mungkin ada yg sudah dapet GL bisa sharing tipe ban yg dipake "S" ato "H" ato "V", klu dapetnya ban S sebaiknya cepet-cepet minta tuker ke salesnya krn batas kec max bannya masih dibawah kemampuan kec max GL lho. Denger kabar tes drive Livina Geniss di Cina melewati batas kec speedometer (> 220 km/jam) dites PT. NMI dgn ban S. :lol:

Pemilihan ban 185/65/15 dgn load index 88 tsb utk GL cukup mengejutkan krn ban dgn load index 88 direkomendasi loading-nya s/d 560 kg max, padahal GVW Grand Livina dalam kondisi beban penuh bisa s/d 1800 kg & saat pengereman beban ban terbagi 60% di ban depan : 40% di ban belakang ato dgn kt lain saat pengereman dgn beban penuh maka masing-masing ban depan GL akan menanggung load 60% x 1800 kg : 2 = 540 kg (nyaris mendekati batas loading max ban 185/65/15 dgn catatan pengereman dilakukan dgn kondisi laju kendaraan lurus shg beban ke ban depan kiri-kanan seimbang).
Biasanya pemilihan ban dihitung dgn 10% safety factor minimum (klu di USA/Eropa safety factornya min 20%), jadi klu loading max 540 kg (saat pengereman) maka ban yg lebih tepat utk GL mempunyai minimum load index 90 (600 kg), misalnya 195/65/15-91H
Pemilihan ban yg sama (185/65/15) di Avanza 1500cc saja dgn bobot kendaran lebih ringan 150 kg dp GL saja sudah terlalu mempet perhitungannya (ADM/TAM terlalu irit :lol: ), apalagi ban yg sama digunakan GL-7 seater.
NB : Klu ban yg sama (185/65/15) digunakan di Latio/Tiida yg lebih ringan 80 kg dp GL & hanya 5 seater (GVW 1500 kg) memang masih cukup safety factor-nya.
Last edited by Smatic on Fri Apr 13, 2007 0:20, edited 1 time in total.
Smatic
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 96
Joined: Wed Nov 30, 2005 11:44

Post by Smatic »

Midi_Amp wrote:Gw setuju ama bung ifmarch. Gw pasti liat dulu secara nyata, gimana konsumsi bensinnya. Terlalu banyak faktor untuk menentukan konsumsi bensin. Gw selalu salah untuk mengambil kesimpulan konsumsi bensin dalam kota mobil2 yang dijual di amrik... Buset, kalo di amrik mah macet gak kayak di jakarta, paling interstate aja. Dalem kota gak ampe berenti setengah jam baru jalan itu juga jalan ketemu macet lagi (gw kerja di mangdu, tinggal kelapa gading). Jadi kalau ada tulisan City/Highway di majalah/website review mobil, gw cuma ambil nilai highway aja.

Livina bisa 1:19, yah kita lihat secara nyata nantinya. Kualitas bensin, kondisi lalu lintas, suhu udara, sikap mertua (ini akan sangat mempengaruhi cara nyetir), dan banyak lainnya. Jazz AT gw paling cuma dapet 1:9-10 dalam kondisi jakarta begini, tapi mercy E200K nyokap gw dapet 1:12 buat sehari2nya dia. Ya iya, cuma jalan ke arisan, pasar, pake Pertamax Plus, sopirnya nyetir maksimum 40 KPH, karena pergi siang gak pernah kena macet pula. Sering diledekin tuh gw kalo isi bensin sering2... Grrr coba kalo sering kena macet, boros juga tuh mobil gendut.
Coba pasang meter vakum bung spt dibawah ini, lalu cara nyetir A/T-nya spt digelindingkan (memanfaatkan laju/momen enertia kendaraan) & usahakan kevakumannya serendah mungkin, klu tanpa A/C kevakumannya di -21/-22 inHg, dgn A/C-on kevakuman di -17/-19 inHg & saat akselerasi diusahakan diatas -12 inHg, pasti konsumsi bensinnya irit. Dulu di Avz A/T 1300cc sebelum pake meter vakum konsumsi bensin dalam kota (macet) sktr 9-9,5 km/liter Pertamax sekarang dgn meter vakum bisa diperbaiki sekitar 10-12 km/liter Pertamax, lumayan.
Harga meter vakum merk Auto gauge juga murah kok @ Rp 175 rb (trmsk dudukan meter).

Image