maskopat wrote:nimbrung lagi ah...
kalo sepengetahuan ane, yang kuat tanjakan itu mobil bensin. lebih mudah untuk nyalip.. walau cc nya kecil. tapi koq banyak yang bilang diesel lebih kuat di tanjakan?
dugaan ane, karena mobil bensin lebih cepat untuk menaikkan RPM daripada diesel.. jadi walau torsinya kecil, tapi selama mampu naik, RPM akan terus meningkat. kalo diesel sepertinya cendrung statis atau lambat untuk peningkatan RPM.. makanya menurut ane mobil bensin lebih mudah untuk menyalip di tanjakan. cmiiw..
seperti starlet kotak yang 1300, bandung jakarta lewat lembang, jalan cagak, oke aja koq.. malah cukup kuat untuk nyalip...
bawa kijang super ke dieng juga kuat nanjak.. walau selalu gigi 1 dengan 3 penumpang dewasa berat sedang (60 kg) dan 1 bayi...
satu lagi rute lampung bakauheni.. rute ini banyak tanjakan yang sedikit curam dan panjang.. akibatnya sangat terasa mobil gak bisa maju.. waktu itu ane bawa kijang super. beberapa kali nyalip panther di tanjakan.. tapi pas datar dan turunan, ane disalip lagi..
pengertiannya sebenernya gini bro,
untuk mobil bensin itu sebenernya kalah di torsi, tapi menang di tenaga, sedangkan diesel sebaliknya.
maka untuk di tanjakan, mobil bensin akan terasa lebih gesit dan kencang karena lsg mencapai tenaga maksimal, namun ini dengan catatan body dan beban yg dibawa relatif ringan.
jika mobil bensin dijadikan kuda beban, artinya membawa beban yg berat diajak jalan pelan menanjak maka tenaganya akan lsg ngedrop, krn disini torsilah yg bermain.
sebaliknya untuk mobil diesel, dia memang tidak gesit dan kencang di tanjakan, namun harusnya tetap bisa merayap dengan mudah walau membawa beban berat dan tanjakan curam.
ilustrasinya seperti di offroad deh, kita kan gak perlu bawa mobil kenceng-2, cukup pelan-2 tapi semua rintangan tanjakan dan turunan dapat teratasi dengan mudah.
itulah kenapa gue sempet kaget waktu fortie diesel gue gak bisa diajak merayap di tanjakan parkiran rumah stroberry.
kalau harus ambil ancang-2 dan gas dari bawah, itu sih karakternya mesin bensin bro...