Page 1 of 9

Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Sun Jan 04, 2009 15:06
by avansa
Ane copas dari milis BCI

Dariapada millis ini sepi mending nulis2 ah...

Buat temen2 semua selama ini kita sering berdebat tentang air yg cocok untuk
radiator, ada yg bilang air ledeng paling bagus, air tetesan a/c, air aki kepala
biru atau radiator coolant yg paling bagus. Sebenernya ada test sederhana yg
bisa kita lakukan dirumah yaitu : Rendamlah paku atau benda logam lainnya
didalam masing2 air tersebut diatas, untuk hasil optimal diamkan beberapa hari
(1-2hari) nah setelah jangka waktu tersebut bisa keliatan tingkat korosi yg
paling tinggi terjadi pada paku/benda logam yg direndam cairan mana.

Dan ternyata air aki dapat menimbulkan tingkat korosi paling tinggi, untuk air
ledeng dan tetesan a/c juga timbul korosi cuman ngga separah air aki kepala biru
dan untuk radiator coolant tingkat korosinya paling kecil. So kesimpulannya
radiator coolant tetap yg paling baik untuk air radiator. Test serupa juga bisa
dilakukan untuk membandingkan radiator coolant merk apa yg paling bagus, jadi
dgn cara yg sama bisa dilakukan test untuk beberapa merk radiator coolant, cuman
untuk hasil yg optimal masa rendamannya minimal 1 minggu, setelah itu bisa
keliatan dgn kasat mata radiator coolant merek apa yg bagus.

Oh ya kalau masih mau menggunakan air ledeng atau air sumur, sebelum dituangkan
kedalam radiator, biarkan air tersebut dalam waktu 2 jam, baru masukan, hal ini
supaya unsur besi dan garam dalam air mengendap dulu.

Selamat mencoba

Ajat
BCI 247

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Sun Jan 04, 2009 15:08
by esh
Memang setahu saya paling ideal adalah pakai radiator coolant 100%, jangan pakai dicampur dengan air biasa. :)

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Sun Jan 04, 2009 15:51
by Abu2
Nah, skrg, kira2 radiator coolant merk dan type apa yg paling bagus?
Apakah prestone yg anti didih itu bagus?

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Sun Jan 04, 2009 15:52
by blindzero
air radiator itu ada berapa warna sih ? katanya ada yg hijau, ada yang ungu ya ?

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Sun Jan 04, 2009 17:01
by Abu2
Kalo prestone yg anti freeze hijau kekuningan...kalo genuine nya suzuki kayaknya agak2 ungu2 gitu,
Kemarin baru ganti air rdiator,pake oem suzuki, sblmnya prestone.

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Sun Jan 04, 2009 20:47
by Mozawa
esh wrote:Memang setahu saya paling ideal adalah pakai radiator coolant 100%, jangan pakai dicampur dengan air biasa. :)


Betul setuju......
Kalo baca di majalah autobild sih , yg paling bagus diantara sekitar 7 coolant yg dicoba (udah lupa apa aja), yaitu Prestone (yg langsung tuang , bukan concentrat yg dicampur air).
Emang kalo dibandingin , misal dgn Top 1 , kelihatan prestone paling kental dan warnanya paling pekat berwarna . Sementara top 1 hijaunya terlihat muda dan encer.

Emang sih , menurut majalah , saat diuji di lab , prestone mempunyai kandungan silicon inhibitor paling banyak diantara yg lain.

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Mon Jan 05, 2009 0:25
by cvsmb
mau warna apa sich ga masalah yg penting kandungannya..

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Mon Jan 05, 2009 3:58
by blindzero
yg dipake di avanza itu warnanya ungu, kalau dicampur ama air radiator yg warna hijau gpp ? takutnya terjadi suatu reaksi kimia wekekeke

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Mon Jan 05, 2009 11:18
by avansa
Ane seringya pakai yang warna biru..itu aja baru baru ini,dulu bokap pakai ssx 96 perasaan tuang air aqua tarus untuk radiatornya,sampai menurun ane kasih minum aqua untuk lgx...baru sekarang pelihara baleno rada pakai radiator coolan yang warna biru.

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Mon Jan 12, 2009 11:20
by bolakbalikmabok
jadi kesimpulan prestone paling bagus yha??
trus misalnya kalo ada apa2 di jalan dan air radiator kurang boleh dicampur air biasa ga??
misalnya ga bawa cadangan radiator coolant,,

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Thu Jan 15, 2009 14:00
by y_anjasrana
Tujuan dibuatnya radiator coolant itu kan utk menaikkan titik didih. Jadi pada suhu 100C (teoritis), air radiator diharapkan tidak mendidih. Lain dgn air yg mengandung mineral tinggi, seperti air tanah. Kandungan mineralnya justru menurunkan titik didih, bisa dibawah 95C sudah mendidih. Jadi ketika dipakai sebagai pendingin, akan cepat mendidih.

Air accu (botol biru) merupakan air suling (aquades), yaitu air tanah biasa yg sudah didihkan, lalu diembunkan. Pada air accu, kandungan mineral hampir tidak ada. Oleh karena itu maka titik didihnya lebih tinggi dari air tanah biasa. Berbeda dengan air embun lainnya, seperti air ac. Air ac mengandung mineral sedikit lebih tinggi dari air accu. Hal ini disebabkan proses pengembunan pada pabrikasi lebih bersih dibandingkan pengembunan pada ac.

Air minum dalam kemasan (lebih dikenal dgn nama Aqua) sebetulnya sama dengan air tanah. Hanya saja karena berasal dari sumur yang dekat mata air, maka kandungan mineralnya lebih sedikit.

Radiator coolant, bahannya tidak lain dari air tanah juga. Hanya saja dengan penambahan zat2 tertentu yang menyebabkan titik didihnya naik, yakni bisa sekitar 97-98C. Makanya pada test perbandingan radiator coolant, yg ditest adalah titik didihnya.

Ada lagi air ro (reverse osmosis). Blum pernah coba utk radiator. Namun yg jelas, sewaktu melihat demo air ro, terlihat bahwa air ini memiliki kandungan mineral yg minim. Dengan demikian titik didihnya diperkirakan lebih tinggi dari air biasa. Yg pernah sy coba adalah mendinginkannya. Air ro susah didinginkan. Ini terkait juga dengan kandungan mineral. Air yg banyak mineralnya lebih mudah didinginkan (titik bekunya tinggi).

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Thu Jan 15, 2009 14:25
by rocks
Saya pakai Carrera yang di carrefour, harganya 30rb..
Bagus juga, lebih bagus daripada saya pakai Top1, soalnya waktu sempat pakai Top1 Waterpump saya malah mampet setelah 2 bulan pakai..
O iya saya tidak pernah mencampur radiator coolant sama sekali dengan air..

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Thu Jan 15, 2009 15:24
by Mozawa
Yup bener. titik didih coolant lebih tinggi
Tetapi bukan hanya itu. Kandungan silikonnya melapisi logam sehingga menghindari karat.

Aqua mengandung mineral. Antara lain mg dan carbon. Mineral2 itu sengaja ditambahkan untuk elektrolit dan menambah kesegaran.
Air kondensasi(penguapan dan diembunkan) , tidak mengandung mineral , rasa airnya hambar, tdk segar.CMIIW.

Kesimpulan tetap pd semula.
Semurni apapun air , kalau bereaksi dg logam dan udara pasti menghasilkan karat.
Jadi pakailah coolant.

Bukti nya ngapain pabrikan mewarning hrs menggunakan coolant , bukan air murni(RO)
Karena sudah melalui percobaan research mendalam di lab mereka. Sama seperti halnya Oli , mengapa pabrik menggunakan kekentalan tertentu utk mesin mereka....

Air aki ternyata tidak semuanya air murni lho. Banyak yang menambahkan H2so4 (sedikit zuur)didalamnya. Kalau dimasukin radiator , waduh ancur....
Gak percaya? Coba aja rasakan air aki yg menurut anda murni, ternyata rasanya sedikit asam. Kalo yg botol biru ada kemungkinan murni,

Makanya berdasar uji coba justru parah membuat karat pada paku.
Air murni masih membuat karat pada paku.
Coolant sama sekali tidak membuat karat pada paku.
Pengujian dilakukan pada suhu 30 derajat celcius(jauh dr titik didih).

:off_ladies:

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Tue Jan 27, 2009 7:06
by kihelmy
rocks wrote:Saya pakai Carrera yang di carrefour, harganya 30rb..
Bagus juga, lebih bagus daripada saya pakai Top1, soalnya waktu sempat pakai Top1 Waterpump saya malah mampet setelah 2 bulan pakai..
O iya saya tidak pernah mencampur radiator coolant sama sekali dengan air..

Nambahin Boss..
mengapa pabrikan menyarankan pake coolant pada mobil baru?? karena radiator nya masih baru/perawan juga (serta bahan radiator masih bagus, kuningan ato sejenis plastik). Nah pengaruh cairan coolant gak ada dikasus ini.

Lain halnya dengan mobil yang udah berumur..(Bekas/>5 tahun). Kalau sejarah pemakaian air radiator mobil bekas tidak tahu, mending jangan langsung pake coolant. Cek dulu kadar karat/endapan dalam air radiator yang dikuras. Kalau ada endapan coklat..berarti radiator udah banyak karatnya...Disarankan jangan memakai coolant karena akan menggerus karat/kerak yang sudah ada di radiator, kejadian bisa seperti rocks diatas, setelah pake Coolant Top1 malah water pump nya mampet. (Itu bukan berarti Top1 jelek kualitasnya, tapi terlebih pada tergerusnya kerak/karat di radiator oleh cairan kimia dalam coolant tsb). hehe don't blame Top1 yah..

mengapa Coolant..?? sebenarnya tujuan coolant ini apa sih?? terus kandungan coolant itu apa aja??
ini yg menarik..
Coolant tujuannya untuk menurunkan titik beku air dan menaikkan titik didih air. Mengapa harus begitu??
Dinegeri yang bersalju sono...dibuat coolant untuk menghindari air radiator membeku waktu mesin dingin..
Kalau di INdonesia dimana air pd suhu kamar tidak pernah membeku sampai kapanpun...penggunaan coolant dipertanyakan tujuannya.

Terus kandungan coolant apa?? kebanyakan adalah additif kimia untuk menurunkan titik beku dan menaikkan titik didih..yaitu Ethilen glikol (menurunkan titik didih) serta aditif lain yang bersifat garam (bukan garam dapur yah) sehingga akan menaikkan titik didih air.

terus apa efek zat kimia tersebut pada radiator..macem-mace boss tergantung bahan apa radiator tsb.

Biasanya radiator mobil2 baru sekarang dari plastik/sejenisnya sehingga lebih tahan thdp zat2 kimia, sementara mobil2 lama/jadoel..kebanyakan terbuat dari besi..sehingga timbul yang namanya karat.

Kesimpulannya: Buat mobil2 baru sok silahkan pake coolant apapun mereknya.
Buat mobil2 jadoel, mending air aqua juga udah mencukupi asal radiator gak bermasalah hehe

Kalau saya pribadi pake Aquadest, pH netral/7, bebas mineral sehingga mengurangi timbulnya karat/kerak pada twincam jadoel ane...hehe.

Demikian just 4 info, kalau keliru mohon diralat bagi yang tahu..makasiiih

kihelmy-bandung

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Tue Jan 27, 2009 8:01
by satyr
pake forch punya. haha

kalo gak ya prestone

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Tue Jan 27, 2009 14:53
by Mozawa
GUE NEMU ARTIKEL DI INTERNET WOI.....
SELAMAT BINGUNG YA....
PENJELASANNYA PANJANG LEBAR.

KOROSI
Pengertian Korosi

Kerusakan merupakan proses redoks pada permukaan logam dan llingkungannya. Korosi atau pengkaratan adalah kerusakan atau degradasi logam akibat bereaksi dengan lingkungan yang korosif. Penyelidikan tentang sistem elektrokimia telah banyak membantu menjelaskan mengenai korosi ini, yaitu reaksi kimia antara logam dengan zat-zat yang ada di sekitarnya atau dengan partikel-partikel lain yang ada di dalam matrik logam itu sendiri. Jadi dilihat dari sudut pandang kimia, korosi pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan beroksigen. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat.
Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3 . XH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi berlaku sebagai anode, dinama besi mengalami oksidasi.
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e E0 = + 0,44 V
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi yang berlaku sebagai katode, dimana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq) E0 = + 0,40 V
atau
O2(g) + HH+(aq) + 4e → 2H2O(l) E0 = + 1,23 V
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3 . XH2­O, yaitu karat besi. Maka reaksi yang terjadi :
Anode : 2Fe(s) → 2Fe2+(aq) + 4e E0 = + 0,44 V
Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq) E0 = + 0,40 V
+
Reaksi Sel : 2Fe(s) + O2(g) + 2H2O(l) → 2Fe2+(aq) + 4OH-(aq) E0reaksi = 0,84 V
Ion Fe2+ tersebut kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut dengan reaksi :
4Fe2+(aq) + O2(g) + (4 + 2n) H2O → 2Fe2O3 . nH2O + 8H+(aq)
Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan dan bagian mana yang bertindak sebagai katode bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu. Korosi besi memerlukan oksigen dan air.

Reaksi-reaksi yang Terjadi pada Proses Korosi Logam
Mekanisme korosi tidak terlepas dari reaksi elektrokimia. Proses elektrokimia melibatkan perpindahan elektron-elektron. Perpindahan elektron merupakan hasil reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Mekanisme korosi melalui reaksi elektrokimia melibatkan reaksi anodik dan reaksi katodik.

a.Reaksi Anodik (Oksidasi)
Reaksi Anodik terjadi di daerah anode. Reaksi anodik (oksidasi) diindikasikan melalui peningkatan valensi atau produk elektron-elektron. Reaksi anodik yang terjadi pada proses korosi logam, yaitu :

M → Mn+ + ne

Proses korosi dari logam M adalah proses oksidasi logam menjadi satu ion (n+) dalam pelepasan n elektron. Harga dari n bergantung dari sifat logam sebagai contoh besi :
Fe → Fe2+ + 2e

b.Reaksi Katodik (Reduksi)
Reaksi katodik terjadi di daerah katode. Reaksi katodik diindikasikan melalui penurunan nilai valensi atau konsumsi elektron-elektron yang dihasilkan dari reaksi anodik.
Beberapa reaksi katodik yang terjadi selama proses korosi logam, yaitu :
Pelepasan gas hidrogen
2H+ + 2e → H2
Reduksi oksigen
O2 + 4H+ + 4e → 2H2O
O2 + 2H2O + 4e → 4OH­-
Reduksi ion logam
Fe3+ + e → Fe2+
Pengendapan logam
3Na+ + 3e → 3Na
Reduksi ion hidrogen
O2 + 4H+ + 4e → 2H2O


Penyebab Korosi

Faktor yang berpengaruh dan mempercepat korosi yaitu :
a.Air dan kelembapan udara
Air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya proses korosi. Udara yang banyak mengandung uap air (lembap) akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
b.Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk melangsungkan transfer muatan. Hal itu mengakibatkan elektron lebih mudah untuk dapat diikat oleh oksigen di udara. Oleh karena itu, air hujan (asam) dan air laut (garam) merupakan penyebab korosi yang utama.
c.Adanya oksigen
Pada peristiwa korosi adanya oksigen mutlak diperlukan.
d.Permukaan logam
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab sukar terjadi kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode.
e.Letak logam dalam deret potensial reduksi
Korosi akan sangat cepat terjadi pada logam yang potensialnya rendah, sedangkan logam yang potensialnya lebih tinggi justru lebih awet.


Cara Mencegah Korosi

1)Dicat
Cat menghindarkan kontak besi dengan udara dan air.
2)Melumuri dengan oli atau minyak
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin oli atau minyak mencegah kontak besi dengan air
3)Dibalut dengan plastik
Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan kerancang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak besi udara dan air.
4)Tin plating (pelapisan dengan timah)
Biasanya kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut electro plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Besi yang dilapisi timah tidak mengalami korosi karena tidak adanya kontak dengan oksigen (udara) dan air. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang cacat, misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat kolosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian timah mendorong korosi besi.
5)Galvanisasi (pelapisan dengan zink)
Pipa besi, tiang telepon, badan mobil, dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal itu terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian, besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi.
6)Cromium plating (pelapisan dengan kromium)
Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bemper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elekrolisis. Sama seperti zink, kromium juga dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
7)Sacrificial protection (pengorbanan anode)
Magnesium adalah logam yang jauh labih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.


Korosi Aluminium (Perlindungan Katodit)

Aluminium, juga zink dan kromium, merupakan logam yang lebih aktif daripada besi. Jika demikian, mengapa logam-logam ini lebih awet? Sebenarnya, aluminium berkarat dengan cepat membentuk oksida aluminium (Al2O3). Akan tetapi, perkaratan segera terhenti setelah lapisan tipis oksida terbentuk. Lapisan itu melekat pada permukaan logam, sehingga melindungi logam di bawahnya terhadap perkaratan berlanjut.
Lapisan oksida pada permukaan aluminium dapat dibuat lebih tebal melalui elektrolisi, yang disebut anodizing. Aluminium yang telah mengalami anodizing digunakan untuk membuat panci dan berbagai perkakas dapur, bingkai, kerangka bangunan (panel dinding), serta kusen pintu dan jendela. Lapisan oksida aluminium lebih mudah dicat dan memberi warna yang lebih terang.

INTINYA KARAT PASTI TERJADI PADA LOGAM BESI PLUS AIR PLUS UDARA.

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Tue Jan 27, 2009 15:25
by Mozawa
WOI NEMU LAGI NEH...ARTIKEL LUCU & BERMANFAAT.....
SELAMAT BINGUNG LAGII YA......
panjaaaaaaaaaaaaang DAN lamaaaaaaaaaaaaaaA COKI COKI....




Cairan pendingin atau coolant merupakan bagian dari sistem pendinginan mesin, tugasnya mengangkut panas dari mesin, dan membuangnya melalui radiator.

Fungsi radiator adalah untuk menurunkan suhu coolant yang berasal dari mesin. Suhu coolant dikurangi oleh udara sekitar yang melalui radiator, udara menyerap panas dari radiator. Untuk mempercepat transfer panas ke lingkungan, radiator dilengkapi kipas.

Cairan pendingin umumnya berupa air atau oli. Namun air lebih popular sebagai cairan pendingin mesin. Alhasil cairan pendingin selalu merujuk kepada air. Antifreeze yang dicampurkan dalam coolant bertujuan untuk menurunkan titik beku. Sehingga coolant terkadang diartikan sebagai antifreeze pula dalam keseharian.

Air merupakan cairan pendingin yang paling baik (lihat tabel). Dan, air telah digunakan sejak mobil memerlukan sistem pendingin yang kompleks. Namun, dengan titik didih 100oC, maka air dianggap mudah menguap. Sebaliknya, dengan titik beku 0oC, air mudah membeku pada musim dingin seperti yang terjadi di negara 4 musim. Selain itu air membuat logam berkarat, dan meninggalkan bekas mineral yang mengurangi kemampuan pendinginannya. Untuk itulah beberapa bahan kimia ditambahkan pada coolant.

Bahan kimia yang ditambahkan ini umumnya disebut sebagai ethylene glycol (EG). Pada beberapa tahun terakhir EG digantikan dengan propylene glycol (PG) yang tidak begitu beracun. Bahan kimia yang dicampurkan dengan air, umumnya 50 % volume, mampu menaikkan titik didih coolant hingga mencapai 108oC, dan menurunkan titik bekunya menjadi -33oC. Dan untuk meningkatkan kemampuan coolant seperti mampu melumasi pompa air, mencegah karat, dan menetralkan (asam) agar tidak timbul deposit mineral, pada coolant ditambahkan bahan aditif lainnya seperti fosfat, borat, nitrat dan nitrit serta zat kimia lainnya.

Tentu saja, coolant mempunyai masa pakai, beberapa produsen menyarankan untuk mengganti coolant setiap dua tahun atau 20.000 km. Sebab, pada saat itu, coolant dianggap telah mengandung deposit mineral. Deposit ini adalah hal yang akan menyebabkan pompa air tidak maksimal berkerja, overheat dan kerusakan komponen lainnya. Meski adapula produsen yang menjamin produknya lebih ‘long life’.


Boks

AIR YANG TERBAIK



Tabel di bawah ini mencantumkan berbagai material yang digunakan radiator dan coolant. Perhatikan daya konduksi panas dan 50/50 (anti-freeze/air), terlihat bahwa air adalah konduktor panas yang lebih baik. Pada data lain terlihat bagaimana air dapat ‘membawa’ dan ‘membuang’ panas lebih banyak daripada coolant lainnya.



Tabel 1

Properti Panas Material Sistem Pendingin



Material Kepekatan Daya Konveksi Kapasitas Panas utk

Konduksi Panas Panas Penguapan

(g/cm3) (Watt/m•°C) (Watt/m2•°C) (kal/g•°C) (kal/g)

--------------- ----------------- ----------------- ----------------- ---------------- ------------

COOLANT

Air 1,000 0,60 1.829 1,000 539

E. Glycol 1,114 0,25 ----- 0,573 226

50/50 1,059 0,41 897 0,836 374



RADIATOR

Aluminum 2,70 155 0,225

Besi tuang 7,25 58 0,119

Tembaga 8,93 84 0,093

Kuningan 8,40 113 0,091

Keramik 1-10

Udara 0,0013 0,026 0,240





Boks

Jangan Dibuang Sembarangan



Coolant yang mengandung ethylene glycol (EG) telah dianggap konvensional, sebab dapat mengganggu kesehatan lingkungan. Di Amerika, ditengarai setiap tahun sekitar 90.000 hewan liar dan peliharaan mati akibat tidak sengaja menelan EG. Hewan-hewan tertarik EG sebab aroma dan rasanya yang manis.



Bahaya demikian, bukan tidak mungkin dialami oleh anak-anak akibat kebocoran sistem pendingin, atau penyimpanan coolant yang tidak benar. Pemerintah Amerika telah menetapkan hukuman berat bagi pelaku kontaminasi air dan lingkungan dengan EG.

Meski telah ditemukan formula baru pengganti EG yang kurang beracun, yakni propylene glycol (PG) namun tetap saja bahaya masih mengintai.



Dalam penelitian mobilmotor, ekosistem (air) yang diberi coolant berbahan EG dengan konsentrasi 100.000 ppm, dalam empat jam telah membunuh 50% populasi (LC50). Dalam konsentrasi demikian menurut Skala Hodge and Steiner, coolant ber-EG dikategorikan sebagai Practically Toxic.



EG merupakan kimia yang sama sebagai bahan dasar minyak rem, konsentrasi EG dalam minyak rem tentunya lebih pekat lagi, dan lebih beracun. Jadi, jangan membuang coolant berbahan EG dan minyak rem langsung ke lingkungan.



Di Indonesia telah ada Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 tahun 1999 tentang Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). EG masuk dalam daftar PP dengan nomor limbah D3083. Ancaman terhadap pelaku pencemaran adalah pelanggaran atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan sanksi setinggi-tingginya 15 tahun penjara atau denda Rp 750 juta rupiah.



Di lain pihak, sebenarnya pemerintah telah pula membentuk badan-badan tertentu untuk mengelola B3 tersebut, seperti Bapedal Tingkat II/I. Bahkan Bapedal di daerah telah membentuk badan khusus seperti Pusat Pengolahan Limbah Industri Bahan Berbahaya dan Beracun (PPLI‑B3) salah satunya telah dibangun di Cerme, Gresik, Jatim.



Di Negara Bagian Kalifornia, EG telah ditetapkan sebagai bahan karsinogen pula. Jika terserap ke dalam tubuh dalam waktu dalam waktu lama dapat menyebabkan kanker. Di Swiss dan Austria penjualan EG untuk penggunaan pada mobil telah dilarang.

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Tue Jan 27, 2009 16:05
by Abu2
:drinking: :drinking: :off_sleep:

binun

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Tue Feb 17, 2009 9:38
by kihelmy
Hehe..
mending rajin merawat radiator ke bengkel..
terus pake aqua..
dijamin mobil gak overheat
dan AMAN bosss...
tanpa aditif kimia apapun
hehe

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Tue Feb 17, 2009 10:33
by Mozawa
Pake Aqua/air destilasi lainnya itu mitos kuno. hahahaha.. dijamin rontok tuh mobil!!!!!!!!!!

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Tue Feb 17, 2009 11:09
by satyr
mitos kuno? mobil gw dari dulu pake air destilasi

sehat2 aja tu twincam belasan taun dipake

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Tue Feb 17, 2009 12:08
by DOHC
panther saya uda sering banget bolak balik ke bengkel reparasi radiator karena karat dan bocor sana sini, gara2 selama 9 tahun dipake, diisinya cuman air aqua doank

sedan saya dari taon 2001 ampe skrg slalu pake radiator coolant (merek yg murah meriah aja kaya megacool,top1) dan kaga perna bermasalah ama radiatornya. nah perlakuan yg sama jg saya berlakukan buat GL saya skrg (mudah2 an awet jg)

jadi kalo menurut saya sigh, penggunaan radiator coolant bukan mitos belaka yah, dan sudah saya buktikan sendiri

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Sat Feb 21, 2009 8:36
by dungdung
mau tanya, dalam kasus tertentu menurut tukang ahli radiator, kalau radiatornya jenis nya memakai bahan aluminium maka dengan memberikan coolant mengakibatkan lebih cepat berkarat
apakah ini benar tidak nya ?

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Tue Feb 24, 2009 8:19
by spidymoon
Mohon info...

Sebulan ini ane pake coolant Top-1 tapi selalu ada masalah, setiap kali mobil dipake antara 3-5 jam padahal malam hari, temperatur naik, air radiator dan tangki cadangan sampe mendidih dan tinggal separuhnya di radiator. Jadi harus ditambahin lagi coolantnya. Padahal sebelum2nya cuma pake air pam yg didiamkan selama sehari malah ga ada masalah...Apa ada yg salah...?

Sebelum menggunakan coolant sempat dikuras 2 kali sebelum coolantnya dimasukin.

Mobil Suzuki Esteem 1.3 Thn 93

Re: Air radiator macam mana yang anda pakai

Posted: Tue Feb 24, 2009 9:05
by asudarsono
Tuh ada gelembung udara terjebak di pipa2 sisa anda menguras. Dibleeding aja, Spidy.

Aluminium nggak berkarat bos, langsung bolong. Justru ilmu yg aku dapat, radiator (terutama radiator aluminium) kudu pakai coolant krn suhu air di dalamnya bisa 120 deg C. Kalau diisi air doank ntar 100 deg C juga njebluk. Dijamin rusak (sepakat Mozawa).

Air destilasi itu sama dgn air radiator kepala biru pak, paling korosif soalnya pHnya ndak netral.