Page 1 of 2

Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Fri May 19, 2017 5:44
by kurniakerten
Dear Para Suhu dan Member SM...
Berawal dari rasa ingin tau karena banyak curhat cacian makian dari orang2 atas beberapa mobil tertentu di forum2 atas kualitas atau built quality, atau contoh putu jedug, rattling dll, sehingga muncul pertanyaan apa benar Quality Control/Total Quality Management/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di pabrikan mobil?
Apakah benar produksi batch pertama mobil selalu banyak defect?
Semoga para suhu dan member banyak memberikan pencerahan disini?
Apalagi setahu saya kalo jepun2 itu selalu taat asas terutama masalah kualitas produksi...
Sekaligus memberikan kesempatan yg saat ini bekerja di pabrikan mobil utk memberikan klarifikasi atas kualitas produknya...
Maklum gw ga begitu paham masalah built quality mobil...
Tapi cuman ngerti teori2 itu aja...

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Fri May 19, 2017 6:51
by anrico17
IMO yang pada komplen build quailty hancur itu kebanyakan soal mobil CKD.... dirumah ada mobil cbu thailand 6 taun fine fine aja (dashboard klo lwt gelomabng rattle si) nah mobil ckd belom setaun udh rattle lewat jalan kasar... gt lho...

Kalo soal first batch defect, ya itu namanya normal, makanya ada yang namanya facelift.... ada berberapa faktor yang gak bisa diuji di lab, kayak misalnya.... kapan pastinya part bakal rattle, lan tiap orang lewat kondisi berbeda beda.... kalo misalmya mobil suv ladser frame 4x4 yng gk pernah dipake offroad sedikitpun kemungkinan rsttle jauh blh kecil srpd yng dipake sm fleet

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Fri May 19, 2017 7:38
by setsuka09
anrico17 wrote:IMO yang pada komplen build quailty hancur itu kebanyakan soal mobil CKD.... dirumah ada mobil cbu thailand 6 taun fine fine aja (dashboard klo lwt gelomabng rattle si) nah mobil ckd belom setaun udh rattle lewat jalan kasar... gt lho...

Kalo soal first batch defect, ya itu namanya normal, makanya ada yang namanya facelift.... ada berberapa faktor yang gak bisa diuji di lab, kayak misalnya.... kapan pastinya part bakal rattle, lan tiap orang lewat kondisi berbeda beda.... kalo misalmya mobil suv ladser frame 4x4 yng gk pernah dipake offroad sedikitpun kemungkinan rsttle jauh blh kecil srpd yng dipake sm fleet
Sama nubie jg pakai CBU thai..interior no rattling & hening padahal sdh masuk 6 thn dibanding sepupu yg beda body lihat unit barunya BQ menyedihkan.

Nubie curiga skema pajak disini ada peran besar dlm penurunan bahan2 yg dipilih demi profit pers.


Sent from my iPhone using Tapatalk

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Fri May 19, 2017 7:48
by ChZ
SOP tentu adalah hal yang baik... dan Quality Control memiliki SOP yang sangat jelas dan harus ditaati oleh semua pabrikan mobil, atau dalam industri perakitan apapun.

Yang susah adalah gimana memastikan semua orang mentaati semua SOP yang ada.

Masalahnya terutama di negara kita tercinta, orang males ngikuti SOP... apalagi belum pabrik dikejar target produksi sekian unit sehari. Ngikutin SOP bisa panjang dan melelahkan krn buat melakukan quality check 1 unit tentu prosesnya panjang jika ngikutin semua SOP... sementara target produksi pasti bertambah terus utamanya untuk produk dengan demand tinggi...

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Fri May 19, 2017 7:53
by daftar
Kalo produk indo karawang yang di ekspor gimana ya kualitasnya? Apakah sama dengan yg dibuang di indo?

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Fri May 19, 2017 7:56
by andyez86
daftar wrote: Fri May 19, 2017 7:53 Kalo produk indo karawang yang di ekspor gimana ya kualitasnya? Apakah sama dengan yg dibuang di indo?
Oh beda dongg...wkwkwkwk aplg yg ke timteng

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Fri May 19, 2017 7:57
by ChZ
daftar wrote: Fri May 19, 2017 7:53 Kalo produk indo karawang yang di ekspor gimana ya kualitasnya? Apakah sama dengan yg dibuang di indo?
Beda.

Coba (kalo beruntung) liat grenmek versi ekspor... atau avanza 1.3 S AT keluaran awal-awal juga spek ekspor.

Versi ekspor yang dibuang jauh lebih bagus dibanding versi yang dijual disini... :ngacir:

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Fri May 19, 2017 8:51
by nyotnyet
Yg saya alami sendiri sih pdi nya batu makam ancur lebur...pernah liat GL autech punya orang tgl kirim, itu pasang side skirt karetnya kleweran...GL papa juga gitu...interior kotor, bemper njepat, dll..
Cukup kapok sih ama pdi nya, tp pelayanan bengkelnya sih oke

BTT, dulu pernah punya cbu jepang (toyota ist) sampe dijual kabin ga ada rattle sama sekali...


Sent from my iPhone using Tapatalk

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Fri May 19, 2017 9:56
by TUFF Stough
Bedalah jualan dibayar dollar dengan dibayar rupiah.

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Fri May 19, 2017 10:03
by iwing
bukan semakin melemah tapi karena memang standart di negeri ini yang kurang bagus. kan industri mengikuti standart yang ada

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Fri May 19, 2017 12:23
by gatra
pernah org dhtsu crita, klo standar mereka bikin angkot seperti bikin sedan krn utk dijual ke jpun...

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Fri May 19, 2017 12:50
by Herman7103
Apakah standar ganda (double standard)? atau memang ke lolos an krn Demand yg tinggi ngejar target produksi utk ngejar pertumbuhan profit yg tinggi target dari stakeholder nya supaya posisi tetap aman? atau strategi down spec utk Naikkin profit? atau memang QC yg tdk bagus? Atau R & D yg terburu buru? Pada akhirnya konsumen adalah penentu keberhasilan produk bila mayoritas konsumen makin kritis mau tak mau pabrik an improvement build quality nya. Begitu pula sebaliknya.

Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app


Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sat May 20, 2017 1:44
by senbei
QC cek ngikutin standard drawing, makin tinggi grade suatu product makin presisi product itu dan makin mahal costnya, berlaku juga kebalikannya.

Kaizen/improvement cuma kegiatan mengurangi biaya produksi

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sat May 20, 2017 1:49
by Pugman
Tempat saya kerja juga ada TQM atau CIP, Sebenarnya TQM ini tidak hanya menyangkut kualitas terhadap produk tapi proses produksi secara keseluruhan. Ada beberapa poin improvisasi yang dibentuk dalam sebuah TQM
1. Morale
2. Delivery
3. Productivity
4. Environment
5. Safety and security
6. Cost
7. Quality
Dalam TQM, meski.tujuan akhirnya adalah produk pada kenyataannya tidak semudah itu, customernya dalam TQM lebih ditujukan pada proses produksi selanjutnya pada rantai proses proses produksi. Kadang terjadi improvisasi disuatu step tapi di step lain tidak. Sehingga malah terjadi bottleneck sehingga lahirlah ishikawa diagram.
Fokus produsen dalam TQM dari 7 aspek selalu dinamis, dimasa sulit seperti ini termasuk tempat saya bekerja perusahaan sedang fokus dengan Cost reduction secara besar-besaran dan peningkatan produktivitas sedang Quality boleh dikatakan hanya untuk memenuhi standar kelayakan.
Cost reduction paling besar adalah penggunaan tenaga kerja outsource yang mengakibatkan turn over pekerja tinggi dan secara skill juga jelas tenaga outsource lebih rendah dibandingkan FTE.

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sat May 20, 2017 2:06
by Pugman
Konsep TQM adalah pelibatan karyawan dari level bawah sampai menengah dalam memberikan masukan terhadap efektivitas dan efisiensi proses produksi. Lalu TQM ini umumnya merupakan gugus kecil yang terdiri dari 1-10 karyawan yang umumnya dilakukan secara mandiri dan sukarela tentu saja dengan fasilitas perusahaan untuk membuat sebuah improvement.
Saya pernah beberapa kali mengikuti konvensi nasional TQM/GKM, waktu itu 2014 hanya Toyota saja perusahaan otomotif yang ikut serta diacara tersebut dan akhirnya mengalahkan tim saya menjadi runner up kategori PSS.
Kalau tidak salah waktu itu materi improvement mereka adalah "eliminasi hose water bypass cooling sistem untuk mesin innova diesel dan fortuner untuk pasar domestik" yang jika dihitung dari 1000 unit engine yang dirakit mereka bisa menghemat 167juta rupiah.

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sat May 20, 2017 3:16
by racho
Pugman wrote: Sat May 20, 2017 2:06 Kalau tidak salah waktu itu materi improvement mereka adalah "eliminasi hose water bypass cooling sistem untuk mesin innova diesel dan fortuner untuk pasar domestik" yang jika dihitung dari 1000 unit engine yang dirakit mereka bisa menghemat 167juta rupiah.
Yang dimaksud itu hose coolant buat Throttle Body bukan?

itu perangkat useless buat indo domestic market karena disini ga mungkin ada salju...
(kecuali itu mobil dibawa ke tambang Grasberg)

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sat May 20, 2017 3:50
by Pugman
racho wrote: Sat May 20, 2017 3:16
Pugman wrote: Sat May 20, 2017 2:06 Kalau tidak salah waktu itu materi improvement mereka adalah "eliminasi hose water bypass cooling sistem untuk mesin innova diesel dan fortuner untuk pasar domestik" yang jika dihitung dari 1000 unit engine yang dirakit mereka bisa menghemat 167juta rupiah.
Yang dimaksud itu hose coolant buat Throttle Body bukan?

itu perangkat useless buat indo domestic market karena disini ga mungkin ada salju...
(kecuali itu mobil dibawa ke tambang Grasberg)
Yups itu maksudnya, saya lupa istilahnya hehe..
:mky_01:
Memang ga ada gunanya karena mayoritas daerah di Indonesia suhu ga sampai minus.

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sat May 20, 2017 4:48
by ween
Herman7103 wrote: Fri May 19, 2017 12:50 Apakah standar ganda (double standard)? atau memang ke lolos an krn Demand yg tinggi ngejar target produksi utk ngejar pertumbuhan profit yg tinggi target dari stakeholder nya supaya posisi tetap aman? atau strategi down spec utk Naikkin profit? atau memang QC yg tdk bagus? Atau R & D yg terburu buru? Pada akhirnya konsumen adalah penentu keberhasilan produk bila mayoritas konsumen makin kritis mau tak mau pabrik an improvement build quality nya. Begitu pula sebaliknya.

Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app
Kalo yg ini ane tau persis......kebetulan barang ane ada yg dipasang buat kendaraan yg export ke jepang.......rewelnya minta ampun.....

Bukan standar ganda......masalahnya untuk yg export, sampai di negara tujuan, mobil/motor tsb akan di cek oleh penerima barang (mirip seperti pdi lah)....apalagi kalau negara tujuanya jepang.....sampe under bodypun di cek secara detail......kalau pakai standar lokal, itu mobil/motor gak akan ada yg diterima.....semua dikembaliin (bahkan untuk eropa, akan langsung scrap walaupun hanya cacat sedikit & bs d repair) dengan cost di tanggung pengirim......

Akibatnya, supaya kejadian diatas bs dikurangi (impossible untuk sampe hilang sama sekali), maka khusus untuk yg ekspor akan di double cek di final inspectnya......

Ini berlaku di semua pabrikan mobil/motor yg ada di indonesia yg mengirimkan kendaraan ekspor cbu

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sat May 20, 2017 5:04
by kurniakerten
ween wrote: Sat May 20, 2017 4:48
Herman7103 wrote: Fri May 19, 2017 12:50 Apakah standar ganda (double standard)? atau memang ke lolos an krn Demand yg tinggi ngejar target produksi utk ngejar pertumbuhan profit yg tinggi target dari stakeholder nya supaya posisi tetap aman? atau strategi down spec utk Naikkin profit? atau memang QC yg tdk bagus? Atau R & D yg terburu buru? Pada akhirnya konsumen adalah penentu keberhasilan produk bila mayoritas konsumen makin kritis mau tak mau pabrik an improvement build quality nya. Begitu pula sebaliknya.

Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app
Kalo yg ini ane tau persis......kebetulan barang ane ada yg dipasang buat kendaraan yg export ke jepang.......rewelnya minta ampun.....

Bukan standar ganda......masalahnya untuk yg export, sampai di negara tujuan, mobil/motor tsb akan di cek oleh penerima barang (mirip seperti pdi lah)....apalagi kalau negara tujuanya jepang.....sampe under bodypun di cek secara detail......kalau pakai standar lokal, itu mobil/motor gak akan ada yg diterima.....semua dikembaliin (bahkan untuk eropa, akan langsung scrap walaupun hanya cacat sedikit & bs d repair) dengan cost di tanggung pengirim......

Akibatnya, supaya kejadian diatas bs dikurangi (impossible untuk sampe hilang sama sekali), maka khusus untuk yg ekspor akan di double cek di final inspectnya......

Ini berlaku di semua pabrikan mobil/motor yg ada di indonesia yg mengirimkan kendaraan ekspor cbu
Justru itu pertanyaannya...
Kenapa untuk produksi Indonesia dan digunakan oleh masyarakat Indonesia ga bisa menggunakan standar yg sama untuk ekspor?
Kan setau saya expat jepun2 itu juga ada di pabrikan mobil Indonesia...
Dengan kualitas dan keahlian mereka, seharusnya standar kualitas yg sama juga diterapkan utk produk lokal...
Kan sebenarnya masyarakat Indonesia harus dapat kualitas produk yg terbaik juga kan?

Re: RE: Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sat May 20, 2017 5:14
by Herman7103
ween wrote:
Herman7103 wrote: Fri May 19, 2017 12:50 Apakah standar ganda (double standard)? atau memang ke lolos an krn Demand yg tinggi ngejar target produksi utk ngejar pertumbuhan profit yg tinggi target dari stakeholder nya supaya posisi tetap aman? atau strategi down spec utk Naikkin profit? atau memang QC yg tdk bagus? Atau R & D yg terburu buru? Pada akhirnya konsumen adalah penentu keberhasilan produk bila mayoritas konsumen makin kritis mau tak mau pabrik an improvement build quality nya. Begitu pula sebaliknya.

Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app
Kalo yg ini ane tau persis......kebetulan barang ane ada yg dipasang buat kendaraan yg export ke jepang.......rewelnya minta ampun.....

Bukan standar ganda......masalahnya untuk yg export, sampai di negara tujuan, mobil/motor tsb akan di cek oleh penerima barang (mirip seperti pdi lah)....apalagi kalau negara tujuanya jepang.....sampe under bodypun di cek secara detail......kalau pakai standar lokal, itu mobil/motor gak akan ada yg diterima.....semua dikembaliin (bahkan untuk eropa, akan langsung scrap walaupun hanya cacat sedikit & bs d repair) dengan cost di tanggung pengirim......

Akibatnya, supaya kejadian diatas bs dikurangi (impossible untuk sampe hilang sama sekali), maka khusus untuk yg ekspor akan di double cek di final inspectnya......

Ini berlaku di semua pabrikan mobil/motor yg ada di indonesia yg mengirimkan kendaraan ekspor cbu
Berarti yg beli Product utk domestic market ada kemungkinan product nya perumpamaan saya ya ngak sebagus quality utk ekspor. Dan beberapa mobil yg dihasilkan dpt komplenan dari customer yg tau ttg mobil, teliti dan kritis cuma kalau customer nya ngak banyak tau ttg mobil dan cuek aja ya ngak komplain he...he....

Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app


Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sat May 20, 2017 5:21
by ween
kurniakerten wrote: Sat May 20, 2017 5:04
ween wrote: Sat May 20, 2017 4:48
Herman7103 wrote: Fri May 19, 2017 12:50 Apakah standar ganda (double standard)? atau memang ke lolos an krn Demand yg tinggi ngejar target produksi utk ngejar pertumbuhan profit yg tinggi target dari stakeholder nya supaya posisi tetap aman? atau strategi down spec utk Naikkin profit? atau memang QC yg tdk bagus? Atau R & D yg terburu buru? Pada akhirnya konsumen adalah penentu keberhasilan produk bila mayoritas konsumen makin kritis mau tak mau pabrik an improvement build quality nya. Begitu pula sebaliknya.

Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app
Kalo yg ini ane tau persis......kebetulan barang ane ada yg dipasang buat kendaraan yg export ke jepang.......rewelnya minta ampun.....

Bukan standar ganda......masalahnya untuk yg export, sampai di negara tujuan, mobil/motor tsb akan di cek oleh penerima barang (mirip seperti pdi lah)....apalagi kalau negara tujuanya jepang.....sampe under bodypun di cek secara detail......kalau pakai standar lokal, itu mobil/motor gak akan ada yg diterima.....semua dikembaliin (bahkan untuk eropa, akan langsung scrap walaupun hanya cacat sedikit & bs d repair) dengan cost di tanggung pengirim......

Akibatnya, supaya kejadian diatas bs dikurangi (impossible untuk sampe hilang sama sekali), maka khusus untuk yg ekspor akan di double cek di final inspectnya......

Ini berlaku di semua pabrikan mobil/motor yg ada di indonesia yg mengirimkan kendaraan ekspor cbu
Justru itu pertanyaannya...
Kenapa untuk produksi Indonesia dan digunakan oleh masyarakat Indonesia ga bisa menggunakan standar yg sama untuk ekspor?
Kan setau saya expat jepun2 itu juga ada di pabrikan mobil Indonesia...
Dengan kualitas dan keahlian mereka, seharusnya standar kualitas yg sama juga diterapkan utk produk lokal...
Kan sebenarnya masyarakat Indonesia harus dapat kualitas produk yg terbaik juga kan?
Begini....kasus2 barang yg ekspor, banyak sekali yang termasuk golongan "appearance" problem.....problem ini ambigu......beda orang yg ngecek, judgementnya akan berbeda......

Kalau menurut standar dan spek drawing, barang ini sudah dinyatakan OK. Tapi kalau menurut mata orang, bisa menjadi NG. Yang dilokal, standarnya tetap berdasarkan drawing.....masalah appearance biasanya di abaikan....

Appearance biasanya terkait surface finishing seperti painting, plating, dll.....

Jadi bukan berarti yg lokal itu jelek & gak sesuai spek.....semua masuk standar, tapi masalah di negara penerima aja....ada yg rewel seperti eropa & jepang dan ada yg gak rewel.....itu aja....

Misalnya soal underbody: berdasarkan spek drawing itu termasuk surface golongan 3 atau C yang gak perlu detail sekali.....tapi di jepang yg bawel itu, cara ngeceknya udah seperti golongan/kelas A.....

Kalau yg lokal dijual dengan spek C, pabrikan khan gak salah....sudah sesuai spek...

Sebetulnya bisa saja untuk pasar lokal, underbody dibuat dengan grade A, tapi harganya pasti akan membengkak.....ujung2nya malah gak laku di pasaran....jujur aja, berapa banyak konsumen yg rela membayar sekian juta lebih mahal hanya untuk bagian kolong yg kinclong?

Re: RE: Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sat May 20, 2017 5:24
by ween
Herman7103 wrote: Sat May 20, 2017 5:14
ween wrote:
Herman7103 wrote: Fri May 19, 2017 12:50 Apakah standar ganda (double standard)? atau memang ke lolos an krn Demand yg tinggi ngejar target produksi utk ngejar pertumbuhan profit yg tinggi target dari stakeholder nya supaya posisi tetap aman? atau strategi down spec utk Naikkin profit? atau memang QC yg tdk bagus? Atau R & D yg terburu buru? Pada akhirnya konsumen adalah penentu keberhasilan produk bila mayoritas konsumen makin kritis mau tak mau pabrik an improvement build quality nya. Begitu pula sebaliknya.

Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app


Kalo yg ini ane tau persis......kebetulan barang ane ada yg dipasang buat kendaraan yg export ke jepang.......rewelnya minta ampun.....

Bukan standar ganda......masalahnya untuk yg export, sampai di negara tujuan, mobil/motor tsb akan di cek oleh penerima barang (mirip seperti pdi lah)....apalagi kalau negara tujuanya jepang.....sampe under bodypun di cek secara detail......kalau pakai standar lokal, itu mobil/motor gak akan ada yg diterima.....semua dikembaliin (bahkan untuk eropa, akan langsung scrap walaupun hanya cacat sedikit & bs d repair) dengan cost di tanggung pengirim......

Akibatnya, supaya kejadian diatas bs dikurangi (impossible untuk sampe hilang sama sekali), maka khusus untuk yg ekspor akan di double cek di final inspectnya......

Ini berlaku di semua pabrikan mobil/motor yg ada di indonesia yg mengirimkan kendaraan ekspor cbu
Berarti yg beli Product utk domestic market ada kemungkinan product nya perumpamaan saya ya ngak sebagus quality utk ekspor. Dan beberapa mobil yg dihasilkan dpt komplenan dari customer yg tau ttg mobil, teliti dan kritis cuma kalau customer nya ngak banyak tau ttg mobil dan cuek aja ya ngak komplain he...he....

Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app
Ini yg ane maksud ngecek di negara tujuan itu bukan konsumennya, tapi atpm importir kendaraannya di sana.....mungkin aja konsumen di sana gak rewel, tapi atpmnya yg rewel.....

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sat May 20, 2017 5:29
by ABEDUL
gaji karyawan (harus) naik terus dan harga barang semakin mahal lalu harga jual di pasar tidak bisa tinggi maka yang terjadi costdown

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sat May 20, 2017 5:42
by razorus
QC kayaknya sih dilakukan secara random per batch sehingga unit defect bisa lolos. Lagu lama oom, kejar target produksi.

Continuous improvement? Di tempat saya magang dulu kebanyakan dilakukan di aspek K3, di aspek kualitas sih jarang yang ada lakuin.

Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?

Posted: Sun May 21, 2017 6:26
by kurniakerten
razorus wrote: Sat May 20, 2017 5:42 QC kayaknya sih dilakukan secara random per batch sehingga unit defect bisa lolos. Lagu lama oom, kejar target produksi.

Continuous improvement? Di tempat saya magang dulu kebanyakan dilakukan di aspek K3, di aspek kualitas sih jarang yang ada lakuin.
Ada ga sih tanggung jawab audit kualitas produk?
Ya minimal ada lembaga semacam KAN atau Surveyor Indonesia (sorry bukan maksud nyebut merk) yg secara berkala melakukan audit kualitas?
Jadi misalnya pabrikan mobil udah dapat SNI, ISO dan sejenisnya ketika kena audit kualitas ternyata ga lolos karena banyak produk defect, seharusnya mempengaruhi sertifikasi ISO yg telah dimiliki...
Jadi kualitas produk mobil selalu setara dgn produksi luar negeri, soalnya kan membawa merk negara tersebut...