W124benz wrote:keren nih MU-X, selamat y om ginting buat mobil barunya dan pemantaban pilihan dari mainstream ke anti-mainstream.
daridulu cita-cita saya klo bli mobil baru jepangan ya pengen isuzu (panther GT lah minimal) wlopun scr desain kalah sm saingan, tp durabilitasnya sepertinya jadi poin + nya.
Betul, oom..
Kalau dilihat di Caradvice Australia, menurut user disana Isuzu itu memang kalah dalam HP dan NM, tapi mereka mengedepankan "Longevity" dimana DMAX atau MUX normally dapat survive 500,000 km..
(btw, dulu ada laga Odo Panther, yang menang orang Jepara yang ODOnya 1 juta...
Ipah tertinggi yang saya lihat di Gresik, saya naik mobil itu, punya klien adalah 520 K, bensin manual. Thn 2008. Kerjanya 2 to 3 rit tiap hari bolak balik Gresik - Surabaya ngantar staff atau tamu)
Trus, ada lagi lagi yang nyahut (masih di Caradvice) bilang bahwa longevitiy sih bagus, tapi siapa sih yang mau piara mobil sampai 500,000 km.
Tapi ada lagi pencinta environtment bilang bahwa kalau MUX bisa dipakai 20 thn baru dibuang, sementara mobil lain mungkin sudah 3 generasi, artinya sampah (bangke) MUX baru 1, sementara bangke mobil lain sudah 3 biji mengotori bumi.
Kalau saya melihatnya dari sisi lain.
Bahwa kalau mobil ini normally bisa survive 500,000 km, maka kalau saya ingin piara sampai 200,000 km (saja) maka itu masih masuk usia belia..Ibarat manusia itu baru usia 40-an tahun.. belum parah wear and tear_nya..
Jadi kemungkinan ngerongrongnnya masih rendah (asumsinya maintenace rutin ya).
Saya sih hitung-hitungannya gini :
Beli 438 jt
Anggap saja setelah dipakai 10 thn tinggal 200 jt
Maka rugi (nominal, gak hitung nilai uang) : 238 jt / 10 thn = 23.8 jt per tahun. Alias 2 jt per bulan.
So far sih, SUV, Diesel, 3 Baris, itu depresiasinya gak ada yang parah banget, dibanding dengan sedan atau mobil 2 barus.
Tentu harga jual tidak akan sekuat Fortuner dan Pajero ya, dengan asumsi MUX tetap adem ayem kayak sekarang jualannya.
Tapi who knows, nanti MUX jadi suatu niche segment, yang tidak banyak peminat tapi cukup fanatic, kayak Subaru, VW community.
VW yang konon katanya DSG gampang rusak di periode tertentu juga sebenarnya gak jeblok amat koq. Karena ada "value" yang dia unggul yang tak dimili mobil lain amid the weakness yaitu fun to drive.... Cuma memang kurang likuid. harus diakui itu.
Mengenai depresiasi harga mobil, sejak banyak mobil baru muncul dan murah bahkan LCGC 3 row sdh nongol, harga jual kembali mobil bekas memang lebih turun lagi.
Ipah G AT saya beli 250 jt di 2011, jual lagi sesudah 5 thn laku 153 jt, berarti depresiasi 39% per 5 thn alias 7.80% per thn (straight line method)
Kalau diterapkan di MUX maka sesudah dipakai 10 thn, maka depresiasinya akan 78% alias sisa nilainya IDR 96.36 jt
Apakah yakin bisa jual mobil segitu 10 thn lagi, saya pikir masih bisa, karena itu kira kira setara 1 motor Ninja saja (future value).
Jadi intinya adalah kalau MUX masih so so di Indo market, pakailah dalam long term, tidak akan rugi..Depresiasi tahun awal itu parah.
On the bright side of life, kalau MUX jadi salah satu the rising star buat kaum enthusiast (bukan yang sekedar beli merk), maka MUX ini berpotensi kayak Great Corrolla atau LC80 yang kagak turun turun harganya (stabil), walau sudah uzur...karena ada satu keunggulannya.
Makanya saya sudah nimbrung di club MUX juga biar makin baik networkingnya.
Selamat mencoba.... Kalau ada yang mau konsultasi, email ke (
[email protected])
Naga-naganya bakal ada nih trit MUX dari user-user di SM yang sudah terbuka matanya, sedang mulai mantapkan hati, dan go ....SPK nongol...