Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
Selama masih ada profit di situSuryaputra wrote:Update info dari Ford Nusantara: viewtopic.php?f=4&t=23305
Resek juga tuh FMI -___-
yup ditunggu pernyataan resmi dari Nusantara group.... gaada yang berharap ni brand hengkang kok.Gang4 wrote:Selama masih ada profit di situSuryaputra wrote:Update info dari Ford Nusantara: viewtopic.php?f=4&t=23305
Resek juga tuh FMI -___-
Semua akan tetap jalan
Liat aja chevy
Baik2 aja kan sekarang
Ini lagi anget aja
Baru kejadian soalnya
Jadi pada reaktif heboh
Betuul... GM masih ada disini. Cuma pabriknya aja yang udah lari ke Indiaalvin23 wrote: -edited
Chevy? kenapa semua orang bandingin sama chevy? setidaknya prinsipal (GM) sampe sekarang belum mundur, dan 3S tetap berjalan seperti biasa dengan unit CBU
... Lebih baik begitu daripada brand principal pulling the plugkalo ini bener, jatoh jatohin nama ford aja di indonesia. Hehe..gak punya dealer dia ternyata, tapi heboh amat kayaknya.Suryaputra wrote:Update info dari Ford Nusantara: viewtopic.php?f=4&t=23305
Resek juga tuh FMI -___-
Semua prinsipal ya gapunya dealer secara langsung lah...vipere wrote:kalo ini bener, jatoh jatohin nama ford aja di indonesia. Hehe..gak punya dealer dia ternyata, tapi heboh amat kayaknya.Suryaputra wrote:Update info dari Ford Nusantara: viewtopic.php?f=4&t=23305
Resek juga tuh FMI -___-
Berarti dealer2 yg ada sekarang ini normal normal aja ya operasionalnya. Gak ada masalah.
kalo soal rem tromol itu emang market asean tromol semua remnya gak city gak jazz di sg, malay sama thailand tipe city sama jazz pake L15 SOHC bedanya indo dapet LED headlamp tapi dapet knob kompor kalo negara ASEAN laen dapet reflecftor headlamp tapi dapet touch panelChZ wrote:Mnurut saya VW nggak akan tutup dalam waktu dekat ... Masih dibawah payung indoboil... ya paling terkatung katung nasibnya.1704MX wrote:
what?? wow....
termasuk VW juga ya?
Hahaha udah jadi rahasia lama oom... LCGC itu tujuannya bukan bikin mobil murah, tapi bikin jalanan tambah macet! Alias ngerek penjualannya salah satu merek. Kebijakan LCGC itu urusan bisnis belaka...mobilkutu wrote:Menurut om sekalian, ada ga si andil big japan auto company dalam pembuatan UU, sehingga japan auto yg sudah punya plant disini, tidak bisa tersaingi.
Bkn mksd lebih pro impor loh, saya dukung yg buka plant disini tp yg case nya seperti yamaha motor dgn nmax yg ngehajar honda pcx yg impor dr vietnam.
Tp yamaha nya full feature dgn abs dll dan murah banyak!!!!
!
Nah kalo case big T and H, mereka malah sunat abis fitur and dibanding mobil impor thailand, jauh banget!!! Takut nya masa2 suram tanpa saingan and terima produk sunatan seadanya + mahal kembali lagi.
Beda kan bandingin fitur dan kualitas m2 thai dgn jazz sini. M2 R at disc 50an jt harga 200jt vs jazz at 240an jt after diskon, jauuuh...
Karena si "pelopor" ini, yang lain sekarang ikut - ikutan pengen nyicip juga... Yang lucu, HPM malah jadiin LCGC ini sebagai "pancingan".... OK Toyota Daihatsu gw keluarin Brio mesin lebih gede blablabla.... Toyota panas duluan....
Eeeee gak lama keluar model macem Mobilio.... Dihajar itu Avanza-Xenia.... Avanza nya sih gak babak belur, Xenia nya sekarang babak belur, sales nya dibantai Mobiloyo. Lalu sekarang disusul BR-V hajar Rush-Teroris.
Karena share common parts yang banyak jadi harga bisa ditekan dan cuan bisa diperbesar, ya gak om jonpis?Nurut saya New Jazz juga dapet keuntungan dari LCGC ini... Lha mesin Jazz kan sama kayak mesin Mobiloyo... Bahkan common parts nya banyak dengan Brio, coba diperhatiin aja konstruksi L12, L13 di Brio dengan L15 di Jazz/Mobilio... sama persis.
Maka nya New Jazz waktu keluar nyaris gak naik harga. Rem tromol belakangnya mungkin juga share part yang sama dengan Brio... HPM HPM
Jakarta - Penutupan Ford Motor Indonesia (FMI) oleh Ford Motor Co bisa jadi bukan karena FMI merugi--hanya tidak menguntungkan. Lebih tepatnya, dengan skema bisnis FMI saat ini, tidak efisien untuk pasar Indonesia yang dianggap tidak terlalu penting oleh Ford Motor Co.
Kira2 emang bener ga? Logis ga?Dengan total karyawan seperti disebutkan Reuters hanya berjumlah 35 orang, tentu ini sebuah organisasi yang ramping untuk model pengelolaan Agen Pemegang Merek (APM). Namun, masih juga dianggap terlalu boros oleh Amerika.
FMI juga tanpa investasi apapun dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia. Jaringan dealer-dealernya yang tersebar di seluruh Indonesia pun, bermitra dengan pengusaha lokal.
Satu lagi, selama ini FMI memasarkan mobil-mobil di Indonesia dengan cara mengimpor dari Thailand. Langkah ini memanfaatkan program ASEAN Free Trade Area (AFTA), sehingga dalam proses impor mobil tidak dikenakan Bea Masuk alias nol persen.
Lalu dimana ruginya? Ya memang tidak rugi, hanya tidak efisien. Dan mengingat Indonesia bukan pasar penting bagi Ford Motor Co, penutupan FMI menjadi logis menurut cara berfikir bisnis Amerika yang selalu mengedepankan profit berlebih. Sebab, kalau cuma tidak merugi namun tidak untung, untuk apa jualan?
Kalaupun masih mau jualan, tentu harus ada perombakan besar-besaran, mulai dari organisasi sampai model bisnisnya. Karena itulah, kemungkinan faktor terbesar FMI harus ditutup, agar Ford Motor Co bisa lebih 'enteng' berlari dalam memasarkan mobil-mobilnya di Indonesia, tanpa harus dibebani pengelolaan model APM yang memberatkan.
Lalu bagaimana caranya? Prediksi ini juga menunjukkan bagaimana Ford Motor Co cukup cerdas membaca masa depan pasar otomotif di Tanah Air. Apalagi mulai tahun 2016 ini Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diberlakukan.
Ada celah potensial bagi Ford Motor Co untuk terus menjalankan bisnisnya di Indonesia, namun dengan pengelolaan yang jauh lebih ringan. Sehingga, meskipun tanpa investasi pabrik lokal, Ford bakal punya daya saing lebih (terutama harga jual) berkat pemanfaatan skema MEA.
Kedepannya, Ford Motor Co cukup menaruh perwakilan khusus di Indonesia--hanya sebagai eksekutor bisnis, dalam arti mereka tidak akan diberikan akses apapun terkait kebijakan jualan, selain menjual produk dan memberikan layanan service saja.
Semua kebijakan dan strategi yang akan dilakukan Ford di Indonesia, akan dilakukan secara 'remote' dari Thailand. Sehingga, besar kemungkinan kedepannya Thailand bakal menjadi bassis Ford di kawasan ASEAN.
Pengelolaan model remote ini tentu jauh lebih efisien dengan kondisi terakhir FMI beroperasi di Indonesia. Penjualan setahun masih diatas 5.000 unit--alasan Ford tidak mungkin pergi dari pasar Indonesia--terbilang cukup efisien dan masuk skala ekonomis Ford dalam menjalankan bisnis di Indonesia.
Setidaknya, beban berat pengelolaan APM sudah bisa dihapuskan, sehingga 'lari' Ford di Indonesia bisa lebih enteng. Imbasnya, produk diharapkan bisa semakin bersaing, karena Ford lebih leluasa memainkan harga jual tanpa adanya beban harus 'menghidupi' APM FMI seperti selama ini.
................................. (selengkapnya silahkan baca di link atas)
ooo...i see...ternyata nusantara grup emang besar di kal-sel ya...nggak heran di banjarmasin sini banyak ford yg berkeliaran..terutama fiesta baik old or new, ecosport maupun ranger..Turboman wrote: Haha
tanya langsung ke sana aja om
http://www.nusantara-group.co.id/index.php
Btw ane cuman baca dr diskusi komunitas Ford di kuskus aja
Btw kalo ngeliat sejarahnya, om NR mungkin kenal nih
1975
Nusantara Indah Group memulai usahanya sebagai importir mobil dengan merk Morina, Chevrolet, Citroen, dan Alfra Romeo.
1981
Nusantara Indah Group terpilih sebagai dealer resmi Mazda untuk Kalimantan Selatan dan Tengah dengan nama UD. Nusantara Indah
1982
Nusantara Indah Group terpilih sebagai dealer resmi Isuzu untuk Kalimantan Selatan dan Tengah dengan nama PT. Surya Nusantara
1985
Nusantara Indah Group terpilih sebagai dealer resmi utk Daihatsu di Kalimantan Selatan.
1996
Nusantara Indah Group memutuskan untuk menjadi dealer utama Mobil Timor untuk kawasan Indonesia Timur dibawah nama PT Putra Borneo Nusantara Indah. Kita juga membentuk perusahaan keuangan untuk mensupport pembelian mobil baru bagi para pemilik kendaraan bermotor
1997
Nusantara Indah Group membentuk PT Nusantara 99 untuk menangani pembelian dan penjualan mobil bekas
1999
Nusantara Indah Group terpilih sebagai dealer utama utk KIA Motor di seluruh propinsi Kalimantan dibawah nama PT Putra Borneo Nusantara Indah.
2001
Nusantara Indah Group memulai memperluas bidang usaha nya dengan menjual brand International yang terkenal seperti BMW & Peugeot. Sebagai agen tunggal di Kalimantan Selatan dan Tengah, merek Peugeot dibawah PT Nusantara Indah sedangkan utk merek BMW dibawah PT Euro Mobil International.
2002
Pengangkutan barang menggunakan Truk adalah salah satu peluang bisnis di kalimantan dimana infrastruktur belum terbangun secara merata. Disaat itulah Nusantara Indah Group memutuskan untuk menjadi dealer Nissan Diesel untuk area Kalimantan Selatan dan Tengah. Di tahun yang sama, Nusantara Indah Group terpilih sebagai dealer resmi untuk General Motor mencakup area Kalimantan Selatan, Tengah, Barat dan Timur.
2003
Nusantara Indah Group terpilih sebagai dealer resmi Ford di kalimantan dengan nama PT United Mobil International
2004
Nusantara Indah Co terpilih sebagai dealer resmi Hyundai (Peralatan Berat) untuk area Kalimantan dibawah PT Nusantara Traktor International. Bekerja sama dengan PT CSM - Europpcar Indorent, Nusantara Indah Group membentuk perusahaan penyewaan mobil dan peralatan berat untuk di Kalimantan. Di tahun yang sama, Nusantara Indah Group terpilih sebagai dealer resmi Mazda untuk area Kalimanta. PT United Mobil Internation menerima penghargaan dealer terbaik untuk tahun 2004 dari Ford Motor Indonesia.
2005
PT. United Mobil International menerima penghargaan delaer terbaik di tahun 2005 dari Ford Motor Indonesia.
gue si liatnya kalau tanpa pihak prinsipal di indo berarti produk yang dijual ford entah oleh nusantara atau oleh ak itu tidak akan dijamin apa apa.... karena nusantara dan ak hanya IU, apapun yang terjadi dengan produk ford disini entah itu recall or etc bukan tanggung jawab ford lagi karena sudah jelas indonesia ini diluar operational ford dan bukan pihak ford global yang jualan.... jadi kalo ada apa apa siap2 dealer yang nanggung...apa sanggup ?lemonadelovers wrote:ini jadinya FMC hanya putus hubungan sama FMI ya? klo emang FMI sebagai broker apakah kedepannya produk ford bisa lbh murah karena rantai distribusi lebih pendek?
ya syukurlah klo gtu
Hehehehe tambah sesek om NR, kan masih ada lgcc & lmpv yg drivernya bawa itu kyk mobil rally [emoji16].newrubble wrote:makin aman tollroad speeding di jakarta ..
.kalo ga macet
cuma di kejar sama tyt vios ...
halaman jasamarga n kantoor "polisi" makin berkurang krn ada xtra space lg u boneyard ...
Bubarnya FMI ibarat spt sebuah negara berkembang yg besar kena krisis, maka negara2 berkembang lain yg sehat bisa terkena imbas juga krn fund managers pada ramai2 tarik danaDeasegara wrote:Minta Masukan :
Tahun lalu jual Captiva, mo ganti X-TRAIL gak jadi, sudah SPK CX-5. Khawatir MMI juga akan tutup, sebaiknya dibatalin atau lanjut ya....bingung. Semua keluarga sudah terlanjur keracunan CX-5.
Saya gak pusing Om... Berarti saya termasuk konsumen yang dibutuhkan mobil dong?newrubble wrote:customers yg membutuhkan mobil ... baiknya jgn jauh jauh dr mainstream.... bgini resiko nya
customers yg dibutuhkan mobil .. jauh dr mainstream krn buat mrk ini urusan lifestyle ... bgini blm bikin mrk pusing
