Dampak coronavirus pada ekonomi global dan Indonesia jika pandemi berlangsung lama

[Turboman]

Kabar baik
.
https://youtu.be/piK42Tz-rgU

[pcx]

Mas bro @mpvlover mai aidel beside Modcat

Ayo mas bro ke sini aza wkwkwkwk

Threat ini sepertinya suspect lock, bukan suspect corona. Semoga enggak ya, jangan pada cemen.

Pabrik ahond rumahkan 4000 karyawan tuh, serem emang ini pukulan corona. Ini baru tenaga kerja pabrik, belum yang lain-lan. Apalagi yang meninggal. Kasian.

Pejabat yg muncul cuman sekelas gugus tugas, yg lain lg pusing kali cari cara buat solusi negeri.

Yang jelas, kencengin ikat pinggang, tabungan cukup sampe tahun depan, minimal sampe Q4 this year.

Couln't agree more Um

Face the reality like a MAN ato ganti pake rok aza

BTT
Untuk otomotif +62 mulai terpengaruh Covid19 jg ternyata yg terliat awal april

Selain HPM yg berhenti 2 pekan juga SIS, Wuling dan Yamaha
Heran padahal Brio skrg udah no 2 dibawah Apanja...aneh malah stop

APM mainstream +62 hanya TAM dan MMKI masih bisa manufacturing dgn memperkecil volume produksina mereka

Mereka masih beruntung punya backbone Avanza , Agya dan Esblender walo jg tetep anjlok

[pcx]

Mungkin ada rekan2 yg juga ngamatin Cons Theory ?

Sorry kalo misal DoPost


https://youtu.be/tZmjBybkRIw

Mirip2 Um@Turbo

Moga moga tahun ini ada relaksasi pembayaran PBB.........misal PBB tahun ini ditiadakan dan mulai ditagih bertahap 2021 (krn 2021 = recovery)

ini akan sgt membantu

ada yg setuju ?

Setoedjoe Um

Wong kalangan menengah atas bahkan atad byk yg ngeluh kalo PBB hunian mereka naik gila2an 4-5 taon terakhir ini

Byk yg kembang kempis ngelunasinna bahkan langganan ane ada yg ga niat bayar lage

So many rich in assets but poor in cash jaman now

Parah

[satriakarisma]

Mas bro @mpvlover mai aidel beside Modcat

Ayo mas bro ke sini aza wkwkwkwk

Threat ini sepertinya suspect lock, bukan suspect corona. Semoga enggak ya, jangan pada cemen.

Pabrik ahond rumahkan 4000 karyawan tuh, serem emang ini pukulan corona. Ini baru tenaga kerja pabrik, belum yang lain-lan. Apalagi yang meninggal. Kasian.

Pejabat yg muncul cuman sekelas gugus tugas, yg lain lg pusing kali cari cara buat solusi negeri.

Yang jelas, kencengin ikat pinggang, tabungan cukup sampe tahun depan, minimal sampe Q4 this year.

Couln't agree more Um

Face the reality like a MAN ato ganti pake rok aza

BTT
Untuk otomotif +62 mulai terpengaruh Covid19 jg ternyata yg terliat awal april

Selain HPM yg berhenti 2 pekan juga SIS, Wuling dan Yamaha
Heran padahal Brio skrg udah no 2 dibawah Apanja...aneh malah stop

APM mainstream +62 hanya TAM dan MMKI masih bisa manufacturing dgn memperkecil volume produksina mereka

Mereka masih beruntung punya backbone Avanza , Agya dan Esblender walo jg tetep anjlok

Dapat info bahwa MMKI dan HMMI (Hino) serta SGMW sudah mulai Off.
AHM pun mulai WFH pekan depan.

[thirdstar7]

persis kayak paman ane ini om,
punya banyak tanah, ada hotel, rumah walet dan tambak jg.
beberapa taun blkgan walet dan hotel agak sepi, cuman tambak aja yg jalan.
dan pemerintah naikin pajak gila2an, akhirnya gak punya Cash deh.
aset sertifikat rumah dan tanah ada skitar 16 an.
tapi cash gak punya, skrg zaman gini mau jual tanah or rumah jg susah.
org lebih mikir urusan perut dibandingkan tanah or rumah.
moral of the story : rumah itu gak liquid, beli secukupnya aja, kalau ada tanah/rumah buat usaha sih gpp, tapi kalo buat punya2an kayak org tua dulu, zaman skrg udah expired krn zaman skrg mostly job bisa dikerjakan online, skrg udah zaman basis service(pelayanan).
invest bs dimasukkin ke selain tanah, mis emas, reksadana or saham yg sewaktu2 butuh uang bisa dicairkan kapanpun lah

[gadjahalphien]

BTT
Untuk otomotif +62 mulai terpengaruh Covid19 jg ternyata yg terliat awal april

Selain HPM yg berhenti 2 pekan juga SIS, Wuling dan Yamaha
Heran padahal Brio skrg udah no 2 dibawah Apanja...aneh malah stop

APM mainstream +62 hanya TAM dan MMKI masih bisa manufacturing dgn memperkecil volume produksina mereka

Mereka masih beruntung punya backbone Avanza , Agya dan Esblender walo jg tetep anjlok

Ya masa gini, potensi orang beli mobil bakal kalah sama beli sembako + vitamin dkk.

Export pun sama aja, banyak negara tujuan pada stop export-import.

Akhirnya APM pada nahan, hold, bahkan merumahkan karyawan.

[iwing]

ujung-ujung nya usaha2 kecil (umkm) tertentu yang selalu bisa bertahan dan akan selalu begitu seterusnya dari badai apapun kecuali kiamat. imho

[lemonadelovers]

Mungkin ada rekan2 yg juga ngamatin Cons Theory ?

Sorry kalo misal DoPost


https://youtu.be/tZmjBybkRIw

Mirip2 Um@Turbo

Moga moga tahun ini ada relaksasi pembayaran PBB.........misal PBB tahun ini ditiadakan dan mulai ditagih bertahap 2021 (krn 2021 = recovery)

ini akan sgt membantu

ada yg setuju ?

Setoedjoe Um

Wong kalangan menengah atas bahkan atad byk yg ngeluh kalo PBB hunian mereka naik gila2an 4-5 taon terakhir ini

Byk yg kembang kempis ngelunasinna bahkan langganan ane ada yg ga niat bayar lage

So many rich in assets but poor in cash jaman now

Parah

Klo saya fikir Enakan pbb balik lg dipegang pempus via djp dibanding pemda via dispenda

[fabreguz]

https://otomotif.kompas.com/read/2020/0 ... -tahun-ini

Penjualan Mobil Diprediksi Runtuh 40 Persen Tahun Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mobil di Tanah Air diprediksi runtuh, turun signifikan hingga 40 persen, imbas pagebluk atau wabah virus corona ( Covid-19). Bahkan, proyeksi penjualan yang sebelumnya diharapkan bisa naik 5 persen dari 1 juta unit di 2019, pupus seketika. Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan, situasi saat ini sangat berat. Kondisi ini pun membuat sebagian agen pemegang merek (APM) mulai merevisi target penjualan. "Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ( Gaikindo) sudah mengeluarkan data untuk pasar tahun ini jadi 600.000 unit. Pasar Januari-Desember turun lebih dari 40 persen," ucap Amel kepada media saat sesi tanya-jawab dengan video conference, Senin (6/4/2020).

Melihat dari itu, volumenya akan disesuaikan dengan pasarnya. Daihatsu memperkirakan penurunan sama dengan Gaikindo, sekitar 40 persenan," kata dia.

Untuk penjualan, Amel mengatakan pasar otomotif pada Maret 2020 anjlok hingga 22 persen, sementara Daihatsu turun sampai 20 persen. Namun, jumlah tersebut diklaim masih lebih baik bila dibandingkan negara lain, seperti Eropa yang penurunannya hingga 80 persen. Tapi, untuk proyeksi pada April ini, Amel menjelaskan penjualan mobil diperkirakan akan lebih turun signifikan. Adanya pengaruh dari faktor penunjang lain yang ikut terdampak pagebluk corona. "Bisa lebih buruk di April, kerena banyak sekali pengaruhnya. Samsat tutup jadi tidak bisa lakukan registrasi untuk mendapatkan STNK, April ini kita perkirakan lebih buruk dari Maret," ucap Amel.

Lebih lanjut Amel menjelaskan selain dari sisi penjualan, ancaman virus corona saat ini juga sudah membuat aktivitas produksi terganggu. Daihatsu sendiri sudah memangkas produksi menjadi satu shift.

Selain itu, jam kerjanya pun juga ikut dibatasai menjadi lebih cepat untuk menjaga kesehatan karyawan serta mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah mengenai social distancing. Imbas dari aktivitas produksi yang menurun, menurut Amel langsug otomatis berpengaruh pada jumlah produksi yang ikut berkurang drastis dari biasanya. " Produksi saat ini hanya 1 shift selesainya jam 15.00 WIB, masuknya 7.30 WIB, jadi 1,5 jam lebih cepat. Dengan 1 shift kurang dari 8 jam, produksi kami drop-nya luar biasa banyak, biasanya sebulan 40.000-50.000-an, sekarang bisa bayangkan pasarnya Daihatsu turun 20 persen," ucap Amel.

Ketika mengkonfirmasikan mengenai revisi target, Sekretaris Gakindo Kukuh Kumara, membenarkan hal tersebut melalui pesan singkatnya. "Betul, untuk 2020 ini dikisaran 600.000 unit. Turun 40 persenen lebih," kata Kukuh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjualan Mobil Diprediksi Runtuh 40 Persen Tahun Ini", https://otomotif.kompas.com/read/2020/0 ... -tahun-ini.
Penulis : Stanly Ravel
Editor : Agung Kurniawan

kekejaman kolorna smakin menjadi-jadi, smua sektor dilabrak tanpa ampun

[hotoriii]

Kalau pgin PBB murah bukannya bisa begini ya, kalau tinggal di perumahan, foto saja rumah2 tetangga dan minta tolong orang perumahan yg biasa urus PBB dan hal2 sejenis begini untuk urus, lanjutannya pasti tahu sendiri lah ya. Dulu malah orang dari perumahan yg menawari keluarga saya duluan, karena ujung2nya lebih murah lewat jasa yaaaa hitung2 bagi2 rejeki saja ke sesama. Yg penting santuyyyyy hehehe

Btw lucu kenaikan pajak PBB drastis ini menurut saya, pajak PBB naik drastis itu kan berarti (pikiran sederhana saya ini) analoginya mirip dgan kalau kita kos di ibu kos cantik dan kamar kos itu kita renovasi sampai bagus full furnished supaya kita nyaman dgan uang kita sendiri dan hasil renovasi ini jg akan menguntungkan ibu kos karena kamarnya jd bagus dan kita bantu ngrawat kan. Kalau begini kan sikap ibu kos (yg bener) itu (kalo renovasi kita ga bener) itu di suruh lepas/kembalikan ke semula/usir sekalian, atau berterima kasih karena sdh bantu rawat dan sebisa mungkin buat supaya kita nyaman sewa disitu, sukur2 lho ada penyewa yg mau renovasi dan bantu rawat karena kebanyakan penyewa setau saya malah sukanya merusak. Logikanya kemana itu kok malah sewa kamar dimahalin karena kita punya uang lebih untuk bikin hidup kita nyaman meskipun ibu kos ini sbenarnya sdh menang dapat perabotan full furnish dan perawatan rutin

Saya cm bs elus dada sambil bilang masyaaaaa allaaaaah kotor sekali hati anda ibu kossss

[T3chn0]

ujung-ujung nya usaha2 kecil (umkm) tertentu yang selalu bisa bertahan dan akan selalu begitu seterusnya dari badai apapun kecuali kiamat. imho

Yang saya rasakan UMKM saat ini berbeda jauh saat 1998 dan 2008.

Terlepas dari semua kekurangannya, harus diakui ekonomi menengah paling enak jaman SBY, karena APBN hampir dibakar semua untuk subsidi, efek positif ya jadi daya beli bener2 bagus, efek negatifnya negara hampir tidak ada pembangunan.

Puncak2nya sepertinya tahun 2010 - 2012. Selama tahun2 itu hampir semua perusahaan expand, tambah modal kerja. Properti lagi booming2nya semua ambil KPR. Senin harga naik.

Sejak 2014 UMKM mengalami banyak tekanan. Daya beli juga melemah salah satunya karena subsidi semua dicabut untuk infrastruktur, UMR naik drastis, pajak digenjot sana sini. BPJS dan lain2. Belum lagi masih banyak beban sisa cicilan atau KPR sejak 2010 - 2012.

Sebenarnya infrakstruktur itu untuk jangka panjang bagus sekali. Cuman menurut saya terlalu masif juga repot. UMKM yang selama berpuluh2 tahun ini dininabobokan dengan berbagai macam subsidi, tiba2 dicabut sekali jadi, langsung banyak yang colaps. Sedangkan efek infrastruktur itu jangka panjang 4-5 tahun baru terasa, bedan dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai) atau juga subsidi, itu langsung efeknya berasa ke ekonomi.

Sebenarnya sejak 2018 itu sudah krisis - cuman kayaknya pemerintah nggak mau ngaku saja, selalu alibinya shifting ke online. Sedangkan online itu pertumbuhan semu - ketika sudah settle - sudah tidak ada bakar2 duit lagi - baru keliatan aslinya.

Seharusnya 2020 ini masa pemulihan - karena infrastruktur udah hampir jadi semua, dan juga kayaknya kalau liat program 2020 pemerintah juga udah mulai sadar proyek infrastruktur yang masif itu sudah mulai merontokan ekonomi. Makanya 2020 itu tadinya mau fokus ke ekonomi. Tapi apesnya ini malah ada korona.

Jadi saat ini keadaan UMKM ini beda banget sama lagi tahun 1998 atau 2008. Udah jarang perusahaan yang punya cadangan buat jaga cash flow 3-4 bulan ke depan. UMKM udah hampir nggak ada tahanan lagi.

Menurut saya keadaan sekarang ini genting banget, kayaknya harus banyak2 doa aja ini.

[Turboman]

ujung-ujung nya usaha2 kecil (umkm) tertentu yang selalu bisa bertahan dan akan selalu begitu seterusnya dari badai apapun kecuali kiamat. imho

Yang saya rasakan UMKM saat ini berbeda jauh saat 1998 dan 2008.

Terlepas dari semua kekurangannya, harus diakui ekonomi menengah paling enak jaman SBY, karena APBN hampir dibakar semua untuk subsidi, efek positif ya jadi daya beli bener2 bagus, efek negatifnya negara hampir tidak ada pembangunan.

Puncak2nya sepertinya tahun 2010 - 2012. Selama tahun2 itu hampir semua perusahaan expand, tambah modal kerja. Properti lagi booming2nya semua ambil KPR. Senin harga naik.

Sejak 2014 UMKM mengalami banyak tekanan. Daya beli juga melemah salah satunya karena subsidi semua dicabut untuk infrastruktur, UMR naik drastis, pajak digenjot sana sini. BPJS dan lain2. Belum lagi masih banyak beban sisa cicilan atau KPR sejak 2010 - 2012.

Sebenarnya infrakstruktur itu untuk jangka panjang bagus sekali. Cuman menurut saya terlalu masif juga repot. UMKM yang selama berpuluh2 tahun ini dininabobokan dengan berbagai macam subsidi, tiba2 dicabut sekali jadi, langsung banyak yang colaps. Sedangkan efek infrastruktur itu jangka panjang 4-5 tahun baru terasa, bedan dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai) atau juga subsidi, itu langsung efeknya berasa ke ekonomi.

Sebenarnya sejak 2018 itu sudah krisis - cuman kayaknya pemerintah nggak mau ngaku saja, selalu alibinya shifting ke online. Sedangkan online itu pertumbuhan semu - ketika sudah settle - sudah tidak ada bakar2 duit lagi - baru keliatan aslinya.

Seharusnya 2020 ini masa pemulihan - karena infrastruktur udah hampir jadi semua, dan juga kayaknya kalau liat program 2020 pemerintah juga udah mulai sadar proyek infrastruktur yang masif itu sudah mulai merontokan ekonomi. Makanya 2020 itu tadinya mau fokus ke ekonomi. Tapi apesnya ini malah ada korona.

Jadi saat ini keadaan UMKM ini beda banget sama lagi tahun 1998 atau 2008. Udah jarang perusahaan yang punya cadangan buat jaga cash flow 3-4 bulan ke depan. UMKM udah hampir nggak ada tahanan lagi.

Menurut saya keadaan sekarang ini genting banget, kayaknya harus banyak2 doa aja ini.

Ekonomi Indo udah mulai tanda2 sakit sejak 2015 - 2016

Betul bbrp sektor sebetulnya udah mulai recover sejak akhir 2019, en skg kayak kena bom atom

IMHO

[lemonadelovers]

ujung-ujung nya usaha2 kecil (umkm) tertentu yang selalu bisa bertahan dan akan selalu begitu seterusnya dari badai apapun kecuali kiamat. imho

Yang saya rasakan UMKM saat ini berbeda jauh saat 1998 dan 2008.

Terlepas dari semua kekurangannya, harus diakui ekonomi menengah paling enak jaman SBY, karena APBN hampir dibakar semua untuk subsidi, efek positif ya jadi daya beli bener2 bagus, efek negatifnya negara hampir tidak ada pembangunan.

Puncak2nya sepertinya tahun 2010 - 2012. Selama tahun2 itu hampir semua perusahaan expand, tambah modal kerja. Properti lagi booming2nya semua ambil KPR. Senin harga naik.

Sejak 2014 UMKM mengalami banyak tekanan. Daya beli juga melemah salah satunya karena subsidi semua dicabut untuk infrastruktur, UMR naik drastis, pajak digenjot sana sini. BPJS dan lain2. Belum lagi masih banyak beban sisa cicilan atau KPR sejak 2010 - 2012.

Sebenarnya infrakstruktur itu untuk jangka panjang bagus sekali. Cuman menurut saya terlalu masif juga repot. UMKM yang selama berpuluh2 tahun ini dininabobokan dengan berbagai macam subsidi, tiba2 dicabut sekali jadi, langsung banyak yang colaps. Sedangkan efek infrastruktur itu jangka panjang 4-5 tahun baru terasa, bedan dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai) atau juga subsidi, itu langsung efeknya berasa ke ekonomi.

Sebenarnya sejak 2018 itu sudah krisis - cuman kayaknya pemerintah nggak mau ngaku saja, selalu alibinya shifting ke online. Sedangkan online itu pertumbuhan semu - ketika sudah settle - sudah tidak ada bakar2 duit lagi - baru keliatan aslinya.

Seharusnya 2020 ini masa pemulihan - karena infrastruktur udah hampir jadi semua, dan juga kayaknya kalau liat program 2020 pemerintah juga udah mulai sadar proyek infrastruktur yang masif itu sudah mulai merontokan ekonomi. Makanya 2020 itu tadinya mau fokus ke ekonomi. Tapi apesnya ini malah ada korona.

Jadi saat ini keadaan UMKM ini beda banget sama lagi tahun 1998 atau 2008. Udah jarang perusahaan yang punya cadangan buat jaga cash flow 3-4 bulan ke depan. UMKM udah hampir nggak ada tahanan lagi.

Menurut saya keadaan sekarang ini genting banget, kayaknya harus banyak2 doa aja ini.

UMKM jaman dulu yg dijual barang lokal, pabriknya ada disini jd multiplier effectnya besar.. perputaran uang ada di lokal. Beda dg klo sekarang industri kena hajar barang impor..

[alvin23]

ujung-ujung nya usaha2 kecil (umkm) tertentu yang selalu bisa bertahan dan akan selalu begitu seterusnya dari badai apapun kecuali kiamat. imho

Yang saya rasakan UMKM saat ini berbeda jauh saat 1998 dan 2008.

Terlepas dari semua kekurangannya, harus diakui ekonomi menengah paling enak jaman SBY, karena APBN hampir dibakar semua untuk subsidi, efek positif ya jadi daya beli bener2 bagus, efek negatifnya negara hampir tidak ada pembangunan.

Puncak2nya sepertinya tahun 2010 - 2012. Selama tahun2 itu hampir semua perusahaan expand, tambah modal kerja. Properti lagi booming2nya semua ambil KPR. Senin harga naik.

Sejak 2014 UMKM mengalami banyak tekanan. Daya beli juga melemah salah satunya karena subsidi semua dicabut untuk infrastruktur, UMR naik drastis, pajak digenjot sana sini. BPJS dan lain2. Belum lagi masih banyak beban sisa cicilan atau KPR sejak 2010 - 2012.

Sebenarnya infrakstruktur itu untuk jangka panjang bagus sekali. Cuman menurut saya terlalu masif juga repot. UMKM yang selama berpuluh2 tahun ini dininabobokan dengan berbagai macam subsidi, tiba2 dicabut sekali jadi, langsung banyak yang colaps. Sedangkan efek infrastruktur itu jangka panjang 4-5 tahun baru terasa, bedan dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai) atau juga subsidi, itu langsung efeknya berasa ke ekonomi.

Sebenarnya sejak 2018 itu sudah krisis - cuman kayaknya pemerintah nggak mau ngaku saja, selalu alibinya shifting ke online. Sedangkan online itu pertumbuhan semu - ketika sudah settle - sudah tidak ada bakar2 duit lagi - baru keliatan aslinya.

Seharusnya 2020 ini masa pemulihan - karena infrastruktur udah hampir jadi semua, dan juga kayaknya kalau liat program 2020 pemerintah juga udah mulai sadar proyek infrastruktur yang masif itu sudah mulai merontokan ekonomi. Makanya 2020 itu tadinya mau fokus ke ekonomi. Tapi apesnya ini malah ada korona.

Jadi saat ini keadaan UMKM ini beda banget sama lagi tahun 1998 atau 2008. Udah jarang perusahaan yang punya cadangan buat jaga cash flow 3-4 bulan ke depan. UMKM udah hampir nggak ada tahanan lagi.

Menurut saya keadaan sekarang ini genting banget, kayaknya harus banyak2 doa aja ini.

Best Summary so far

[kompresorz]

om trump sudah mulai buka ekonominya....biar mulai sehat usahanya...

Screenshot_20200416-085653_Samsung Internet.jpg

[muvaed]

Conspiracy Theory



entah benar atau salah

[pengendiesel]

Salut untuk China, pemerintah dan rakyatnya menangani wabah covid ini dengan sangat serius dan sekarang terlihat hasilnya.
Ane pantau di sini, https://www.worldometers.info/coronavirus/, jumlah kematiaannya sudah jarang bertambah lagi.
Semoga indo bisa segera seperti itu, jumlah kematian jarang bertambah.

[kandlcorp]

om trump sudah mulai buka ekonominya....biar mulai sehat usahanya...


Screenshot_20200416-085653_Samsung Internet.jpg

kok berasa kyk kecepetan ya
puncak itu kan untuk turun ga langsung kan
kl refleksi wuhan mereka buka kerannya begitu zero new cases dan uda mulai turun

[Turboman]

om trump sudah mulai buka ekonominya....biar mulai sehat usahanya...

Screenshot_20200416-085653_Samsung Internet.jpg

sounds like propaganda ?

jauh sebelum Corona Twin Cam launching di USA, Bebek udah nyaris kena impeach

kalo balapan lawan Corona Twin Cam keok........resiko Bebek kena impeach lagi bisa makin gede

CMIIW

[kompresorz]

soal impek biasalah namanya politis...

yah liat aja kedepan gimana...kan gak mungkin jg sembarangan ambil keputusan tanpa data...

om trump kan pintar n berani....maklum jiwa pengusaha besar sukses kaya raya..... berani spekulasi....

[Turboman]

https://www.bloomberg.com/news/articles ... bd3uV2KuUA

99% of Those Who Died From Virus Had Other Illness, Italy Says

- CUT -

Jadi sebetulnya yang menyebabkan kematian adalah..........

IMG_20200420_140228.jpg

[evolution21]

https://www.bloomberg.com/news/articles ... bd3uV2KuUA

99% of Those Who Died From Virus Had Other Illness, Italy Says

- CUT -

Jadi sebetulnya yang menyebabkan kematian adalah..........IMG_20200420_140228.jpg

berita2 positif macam ini

contoh lain seperti =
korban anak kecil yg tidak ada / sangat minim (tertular ada tp kemudian sembuh)
https://www.businessinsider.sg/no-child ... ?r=US&IR=T
banyak jg daerah2 yg korbannya sangat minim / malah ga ada
https://news.detik.com/berita/d-4980289 ... bal-corona

dan macam2 berita bernada optimisme lainnya kayak mudah tenggelam

yg sangat kencang beredar berita2 negatif , horor, menakutkan, bikin orang parno

[denmas8]

Apapun alasan2 yg "menyepelekan" fatality rate covid19 cdrg tidak relevan berdasar catatan medis.. Para tenaga medis yg kompeten aja pada khawatir beda dgn yg kurang kompeten.. Cmiiw..

Btw AS - Jepun & Jerman sdh mulai menekan china & who krn "penyembunyian fakta2 soal betapa berbahayanya covid19 di awal munculnya wabah di wuhan" membuat pemerintah negaranya terlambat mempersiapkan diri..

https://kaltim.tribunnews.com/amp/2020/ ... ona?page=1

[sinchan17]

https://www.bloomberg.com/news/articles ... bd3uV2KuUA

99% of Those Who Died From Virus Had Other Illness, Italy Says

- CUT -

Jadi sebetulnya yang menyebabkan kematian adalah..........IMG_20200420_140228.jpg

berita2 positif macam ini

contoh lain seperti =
korban anak kecil yg tidak ada / sangat minim (tertular ada tp kemudian sembuh)
https://www.businessinsider.sg/no-child ... ?r=US&IR=T
banyak jg daerah2 yg korbannya sangat minim / malah ga ada
https://news.detik.com/berita/d-4980289 ... bal-corona

dan macam2 berita bernada optimisme lainnya kayak mudah tenggelam

yg sangat kencang beredar berita2 negatif , horor, menakutkan, bikin orang parno

Berita2 tsb ditulis awal-pertengahan maret. Dimana dalam 1 bulan perubahan cukup drastis terjadi. Artikel yg detik.com memang ditulis pertengahan april, tp bersumber dari artikel pertengahan maret. Tgl tsb bukan cuman bali, banyak kota2 besar lain yg masih aman. Skrng bali ya sama aja, banyak kasus covid.

Jangan sampai attitude positive malah jadi jumawa dan tidak rasional / hati2

[apollo14]

kalau berlangsung lama di kita akan banyak dan silih berganti 'bagi-bagi sembako' dan di negara-negara maju akan banyak pemberian tunjangan sosial untuk logistik (makanan) yg berkesinambungan