SerayaMotor.com

as subject

sebetulnya ada apa sih di belakang semua ini ya

ada yg tahu pasti ? (di luar asumsi2 yg udah sering kita dengar)

Kartel airlines lokal dengan memanfaatkan kedekatan hubungan dengan pembuat kebijakan, sehingga mematikan kompetisi dengan LCC yg efisien seperti Air Asia.

surya wrote: ↑Wed May 01, 2019 13:44 Kartel airlines lokal dengan memanfaatkan kedekatan hubungan dengan pembuat kebijakan, sehingga mematikan kompetisi dengan LCC yg efisien seperti Air Asia.

Nah, ane jg baca ini om.

Kartel Lion grup sama Garuda grup.

Pokoknya abis kecelakaan JT610 itu, jadi naik semua.

Iya kayaknya ini kartel buat nutupin kerugian dari kecelakaan jt610 mungkin ?

swasta dugaan kartel langsung diselidiki dan didenda... ( yamaha and honda )

kalo GIAA dan lion kok beda perlakuan

parah emang 2 kartel itu, g tanggung2 naikin harga, airasia kok g buka banyak rute y, ijin rute nya d persulit apa?

Kapan hari ke terminal 3 kok rame ternyata orang2 dr sumatra ke jawa lewat kl dulu vice versa.

Lokasi saya di Jambi.

Biasa naik Citilink, naik kelas paling Batik Air karena Garuda terlalu mahal.

Tahun ini memang bonyok, tiket Jkt-KL atau Jkt-Sin lebih murah daripada harga Jambi-Jkt. Ini bicara airline yg sama.

Juli book tiket Jkt-KL habis sekitar 8 jutaan (naik Citilink dan KLM), tiket Jambi-Jkt PP malah bisa 10-12 juta lebih (per orang 1.4-1.6 jt). Rute yg sama dulu Citilink habis 4-5 juta.

Kartel sudah pasti ya. Menteri nya juga malah cuma jawab "bingung" kenapa naik.

Sebut masalah avtur sudah.

Katanya mau ganti aturan, yg ada batas bawah dinaikkan (ini saya setuju saja, tapi sisi lain batas atas turunkan juga dong).

Intinya sebagian wilayah seperti saya, Garuda patok tarif batas atas saja, dan kekeh tidak mau turun. Citilink, Sriwijaya dan Batik "cuma" selisih 10% lebih murah.

Transport darat dan laut dengan keterbatasan waktu bukan pilihan buat saya.

Musim politik, brapa bulan trakhir lg banyak kampanye ke ratusan bahkan ribuan kota, momentum buat metik untung dr mendulang biaya kampanye.

jelas kartel itu om..di semua aplikasi travel, airasia pada hilang semua
kalau sebelum lebaran tahun ini masalah nya blm clear.
mudik tahun ini siap2 kumpulin stamina lebih..bakal banyak yg berlalih via darat..
gak kebayang itu cikampek seprti apa..

ngomong2 kebijakan tol satu arah ke timur pas H-7 sudahfix kah?

sudah lama gak mampir ke T 1 - CGK

barusan sore lewatin T1 suasana Sepiiiii........

di Kedatangan 1C yg dulu biasanya spt bubaran Konser, barusan terlihat lengang

Semoga makin sepi dan masyarakat menahan diri pake pesawat kecuali terpaksa sekali.
Kondisi begini hanya bisa dilawan dgn hukum pasar

Nggak cuman tiket orang

https://www.merdeka.com/uang/tarif-karg ... orban.html

Merdeka.com - Maskapai penerbangan menaikkan tarif Surat Muatan Udara (SMU) secara bertahap sejak pertengahan tahun lalu yang kemudian berdampak pada kenaikan biaya kargo. Tidak tanggung-tanggung kenaikan biaya kargo mencapai 300 persen jika dihitung sejak pertengahan tahun lalu.

"Persentase kenaikan total mencapai lebih dari 300 persen. Makanya tinggi sekali. Kenaikan itu terjadi pertama sejak Juni 2018. Sampai Januari ini naik dua kali total 300 persen lebih," ujar Ketua Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Muhammad Feriadi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/2).

kalo betulan kartel, harusnya pemerintah turun tangan, walaupun terpaksa harus selidiki BUMN-nya juga.
tapi anehnya koq garuda report-nya baru kali ini profit ya..itu pun dipertanyakan...mesti dibongkar satu2

Sementara kl antar kota dalam jawa, pakai kereta.
Lama sih tp murah.
Ke jatim cuma 80ribu. Mau nyaman dikit naik kelas jd 300an lah.
Pegel sih tp sama sampe juga.
Toh skg kereta on time performance nya kereen. Jarang delay.

Turboman wrote: ↑Wed May 01, 2019 17:32 sudah lama gak mampir ke T 1 - CGK

barusan sore lewatin T1 suasana Sepiiiii........

di Kedatangan 1C yg dulu biasanya spt bubaran Konser, barusan terlihat lengang

IMG_20190501_183225_HHT.jpeg

Sepi lah,1c sisa sitiling
Batic dan er esia dah pindah ke 2e

Harga garuda mah batas atas terus
Cuma dulu masi ada kelas eco promo,skrg kelas eco flexible aja
Yg naek itu yah SJ dan QG,gara2 efek pswt jatoh itu
Tp lama2 JT juga ikutan naek

yudhisuwandono wrote:Sementara kl antar kota dalam jawa, pakai kereta.
Lama sih tp murah.
Ke jatim cuma 80ribu. Mau nyaman dikit naik kelas jd 300an lah.
Pegel sih tp sama sampe juga.
Toh skg kereta on time performance nya kereen. Jarang delay.

KA Jkt - Sby spt Argo Anggrek skg laku

kalo ngeliat di Traveloka skg sering Sold Out

padahal dulu taun 2018 naek Anggrek Jkt - Sub (iseng nyoba) ane perhatikan yg dr Jkt turun Sub hanya segelintir......umumnya dr Jkt sampe Crb - Pekalongan - Tegal en Semarang

nah di Smg yg naik tujuan Sub banyak

Kita lihat aja Om, kalau menjelang lebaran masih gak berubah, siap siap aja menteri yang bersangkutan di depak. Yang protest bukan segelintir orang, tau lah menjelang lebaran, gimana ramenya.

Turboman wrote: ↑Wed May 01, 2019 17:32 sudah lama gak mampir ke T 1 - CGK

barusan sore lewatin T1 suasana Sepiiiii........

di Kedatangan 1C yg dulu biasanya spt bubaran Konser, barusan terlihat lengang

IMG_20190501_183225_HHT.jpeg

Nih pas pulang cheng beng akhir bulan maret lalu.

Terminal 1c keberangkatan citilink jam 1siang.

alox30 wrote: ↑Wed May 01, 2019 16:00 jelas kartel itu om..di semua aplikasi travel, airasia pada hilang semua
kalau sebelum lebaran tahun ini masalah nya blm clear.
mudik tahun ini siap2 kumpulin stamina lebih..bakal banyak yg berlalih via darat..
gak kebayang itu cikampek seprti apa..

ngomong2 kebijakan tol satu arah ke timur pas H-7 sudahfix kah?

Nah ini nih... selain tiket pesawat harganya aduhai, factor Toll sudah nyambung sampai ke timur seberapa banyak lonjakan yg mudik naek mobil pribadi.

Kalo emang terbukti kartel, trus hukumannya gimana seh ?
baca dari kasus Garpu Tala ama Sayap, cuma di denda aja ?
gak ada paksaan buat koreksi harga ?

Baru ditugaskan ke Batam di Oktober tahun lalu, oktober-nov masih bisa dapet PP Citilink sekitar 1,3-1,6jt , garuda sekitar 1,8-2,2jt PP.
dari desember ini sampai sekarang, Citilink PP sekitar 2,1 - 2,6jt, Garuda PP 3,2-4jt, Lion PP 2-2,3jt,
Dan untuk bulan April mei ini,

satu jadwal penerbangan saya Citilink BTH-CGK 18.20 ilang jadwalnya.. hiks
Cek untuk penerbangan bulan MEi, citilink price PP 2,8jt ngga tau ada apa nih.

Sudah naik harga, terus beberapa penerbangan ga kasi bagasi, ada jg yang nurunin dari 20 ke 15kg untuk domestik.

Bayangin aja, ane tinggal di kota Balikpapan, kalau mau ke Surabaya harus keluarin uang 2.4jt untuk tiket PP , itu juga dapat penerbangan Singa yg ga dapat bagasi.

Sedangkan untuk pergi ke Singapore pake Silk Air tiketnya juga segituan, terus dapat bagasi 20kg, dapat makan pula.

Ga masuk akal.

Meskipun ini sebuah kartel, seharusnya pemerintah bisa intervensi ke Garuda, karena jelas statusnya BUMN, memang intervensi seharusnya diminimalisir, tapi kalo sudah menyangkut hajat hidup orang banyak yah tetap harus dilakukan intervensi tersebut.

Disini Air Asia soalnya dianggap maskapai non Indonesia, jadi gak dianggep sih, makanya hilang semua di semua aplikasi umum, kecuali aplikasi mereka sendiri.

Buat yang luar jawa... kapal laut jadi rame lagi ...