Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Forum untuk mengobrol hal-hal bebas.
Bisa dibuka oleh visitor dan member.

Moderators: akbarfit, Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze

User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21986
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by Turboman »

As subject

Berhubung banyaknya hoax2 yg beredar belakangan ini, maka gak ada salahnya bagi penghuni P Jawa mengetahui kondisi patahan / sesar2 di P Jawa yg sebenarnya

Berdasarkan Peta resiko bencana kegempaan keluaran 2017, beginilah situasi nya

Jkt sih untungnya termasuk yg "resiko mayan kecil" yah, gak ada sesar yang berada dekat2 Jkt. CMIIW

Untuk kota2 lain silakan lgs diliat di peta-nya (ane no komen)
1538498591614.jpg
1538498611502.jpg
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
User avatar
artoodetoo
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 6012
Joined: Sun Aug 26, 2007 3:43

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by artoodetoo »

Menarik.
Info semacam ini seharusnya makin banyak beredar, bukan untuk menakut-nakuti tapi untuk meningkatkan kesadaran bahwa negara kita ini memang rawan gempa, dan pada akhirnya meningkatkan kewaspadaan
Monggo mampir ke blog saya http://yahyakurniawan.net
mike22
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1431
Joined: Mon Nov 15, 2010 10:28
Daily Vehicle: K24 RM3

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by mike22 »

Mnurut sy pendidikan dasar ketika menghadapi bencana harusnya dibuatkan mata pelajaran tambahan di smp karena indonesia masuk ring of fire, dan yang menyebabkan korban bertambah justru akibat kepanikan, gak tahu harus lakukan apa selain lari saat bencana terjadi.
Oh ya ini opini saja, bukan kritikan atas bencana2 yg sudah terjadi.
supriyadi
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 697
Joined: Tue Apr 07, 2015 12:25
Location: Perawang, Riau
Daily Vehicle: Yamaha Jupiter Z

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by supriyadi »

Betul, seharusnya managemen menghadapi bencana diajarkan sejak dini. Apalagi kita tinggal didaerah rawan bencana. Ambil contoh Jepang walaupun terjadi bencana mereka tidak panik, karena mereka sudah diajarkan sejak kecil
martinnn
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2898
Joined: Mon Aug 17, 2015 6:32
Location: Jabodetabek
Daily Vehicle: Innova gen 1 vvti + Supra X 125 with Givi Top box

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by martinnn »

Thanos approve .................
Morv.co.id ( Audio Visual Production )
Astha Jaya Indo ( Distributor LED Lamp and PJU Solar panel , interior and Lighting Designer )

https://api.whatsapp.com/send?phone=6281288415145
iwing
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1388
Joined: Tue Feb 23, 2016 2:09

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by iwing »

orang dulu di daerah yang memang rawan gempa, seperti nya lebih paham dibanding era sekarang. hal ini bisa dilihat dari model bangunan khas suatu daerah yang jika ada bencana seperti gempa, masih tahan dibanding bangunan modern
TUFF Stough
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3454
Joined: Tue Nov 29, 2005 5:44
Daily Vehicle: Ipin - Ipah

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by TUFF Stough »

Gambar di bawah ane tandain dengan area2 yg berpotensi megathrust. Kelihatan banget patahan2 yg berhubungan dengan potensi2 gempa yg disertai tsunami yg sering terjadi pada negara2 di sekitarnya (Jepang, Selandia Baru, Philippine, dan Indonesia).
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
User avatar
coklatMetalik
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2030
Joined: Fri Jun 24, 2016 11:26
Daily Vehicle: LGX

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by coklatMetalik »

Bandung sebetulnya bahaya ya...
Apalagi kyknya udh lama bgt gk gempa di patahan lembang itu, bisa jadi sekalinya gempa gede pisan....
1979 Datsun GN620
1992 Toyota KF40
2000 Toyota KF82
Wistuwis
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 340
Joined: Mon Mar 06, 2017 10:39
Daily Vehicle: terios

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by Wistuwis »

Turboman wrote: Tue Oct 02, 2018 16:44 As subject

Berhubung banyaknya hoax2 yg beredar belakangan ini, maka gak ada salahnya bagi penghuni P Jawa mengetahui kondisi patahan / sesar2 di P Jawa yg sebenarnya

Berdasarkan Peta resiko bencana kegempaan keluaran 2017, beginilah situasi nya

Jkt sih untungnya termasuk yg "resiko mayan kecil" yah, gak ada sesar yang berada dekat2 Jkt. CMIIW

Untuk kota2 lain silakan lgs diliat di peta-nya (ane no komen)

1538498591614.jpg1538498611502.jpg
Sy pernah baca artikel kalau patahan baribis itu sampai ke jakarta. Karena pertimbangan politik dan ekonomi maka penelitian patahan ini tidak/belum dilakukan.
User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21986
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by Turboman »

Ini ya gambaran sesar Baribis

Purwakarta - Cibatu - Tangerang ?
1538574660433.jpg
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
User avatar
demonicorchestra
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 205
Joined: Wed May 03, 2017 6:33
Location: Bandung
Daily Vehicle: Jazz

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by demonicorchestra »

coklatMetalik wrote: Wed Oct 03, 2018 11:42 Bandung sebetulnya bahaya ya...
Apalagi kyknya udh lama bgt gk gempa di patahan lembang itu, bisa jadi sekalinya gempa gede pisan....
Emg sih
Patahan Lembang, si cantik yang siap meluluhlantakkan Bandung

Kajian terbaru dari ITB memprediksi, jika patahan Lembang bergerak aktif, potensi kerugian ekonomi dari kerusakan bangunan bisa mencapai Rp51 triliun. Angka ini lebih besar ketimbang kerugian gempa Aceh 2004 yang ditaksir Rp48,6 triliun.
Berbicara mengenai patahan, tentunya kita akan teringat pada salah satu adegan di film ‘San Andreas’ di mana patahan San Andreas meluluhlantakkan California, Amerika Utara. Dalam adegan tersebut, pergeseran yang terjadi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara menimbulkan gempa bumi yang sangat kuat dan mengakibatkan ratusan ribu bangunan rusak berat, jembatan terputus, jalanan aspal terbelah, ratusan gedung tinggi roboh serta puluhan ribu orang tewas dan terluka.

Meski hanya sebatas film dan berangkat dari cerita fiktif, dampak dari pergeseran patahan dalam dunia nyata memang bukan isapan jempol belaka. Seperti salah satu patahan aktif yang juga dimiliki oleh Indonesia, yakni Patahan Lembang, Provinsi Jawa Barat.

Patahan (sesar) adalah fraktur planar atau diskontinuitas dalam volume batuan, di mana telah ada perpindahan signifikan sebagai akibat dari gerakan massa batuan. Sesar-Sesar berukuran besar di kerak bumi merupakan hasil dari aksi gaya lempeng tektonik , dengan yang terbesar membentuk batas-batas antara lempeng, seperti zona subduksi atau sesar transform. Energi yang dilepaskan menyebabkan gerakan yang cepat pada sesar aktif yang merupakan penyebab utama gempa bumi. Menurut ilmu geofisika, patahan terjadi ketika batuan mengalami tekanan dan suhu yang rendah sehingga sifatnya menjadi britlle (rapuh).

Patahan Lembang merupakan retakan sepanjang 22 kilometer, melintang jauh dari timur ke barat. Berawal di kaki Gunung Manglayang di sebelah timur dan menghilang sebelum kawasan perbukitan kapur Padalarang di bagian barat.

Patahan lembang berada tepat di antara Gunung Tangkubanparahu dan dataran Bandung yang indah sehingga membentuk dua blok, utara dan selatan. Sebuah dinding raksasa sepanjang 22 kilometer terbangun oleh naiknya permukaan tanah di blok selatan dan turunnya permukaan tanah di blok utara. ”Tembok” itu membentengi pemandangan orang di utara ke arah selatan. Gerakan blok batuan itulah yang mengirim gempa.

Meskipun banyak yang meragukan potensi gempa patahan lembang, namun peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto, yakin potensi itu masih ada, salah satu alasannya adalah didasari dari rekam jejak sejarah yang mana patahan lembang pernah menggoyang bandung dengan kekuatan 6,8 skala Richter 2.000 tahun lalu dan berlanjut gempa 6,6 Richter yang terjadi sekitar 500 tahun lalu. Selain gempa besar itu, juga tercatat gempa lain berskala kecil dari tahun 1972, 1999, 2000, 2003, 2005, hingga 2011.

Sementara itu, berkaca dari gempa bumi Meksiko pada tahun 1985, gempa terletak di episentrum dangkal, kontur tanah didominasi endapan aluvial lembek lantaran Kota Meksiko terbentuk dari bekas danau purba yang telah dan gempa menerjang kota berpenduduk padat serta standar bangunan tidak mampu menahan gempa bumi hebat.

Berkaca pada gempa Meksiko
Semua kondisi di Kota Meksiko ini mirip halnya dengan Kota Bandung sekarang: Pertama, di sisi utara kota terdapat sesar atau patahan Lembang yang pusat gempanya relatif dangkal, hanya 10 kilometer.

Kedua, hamparan Kota Bandung semula juga dari sebuah danau purba yang mengering sekitar 16.000 tahun lalu. Ketiga, kawasan Bandung Raya adalah salah satu permukiman padat di Pulau Jawa. Keempat, standar bangunan tahan gempa di Bandung amatlah payah.

Ahli rekayasa gempa dari Institut Teknologi Bandung, Prof. Adang Surahman, mengatakan hanya 15 persen gedung rancangan insinyur di Bandung yang tahan gempa.

"Banyak masyarakat masih tidak tahu, dan memang biaya membangun rumah atau bangunan tahan gempa itu bisa tujuh persen lebih tinggi dari yang biasa," kata Adang.

Para ahli sepakat bahwa gempa dari sesar Lembang berpotensi melepaskan kekuatan maksimum antara 6,8 - 7 skala Richter.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Agustus lalu menyebut saat gempa maksimum ini terjadi dan dikonversi ke dalam skala Mercalli—satuan untuk menakar dampak kerusakan secara kasat mata—kesimpulannya cukup mengejutkan.

"Secara umum, skala intensitas VII-VIII dapat mengakibatkan goncangan sangat kuat, dengan kerusakan sedang hingga berat," ucap wakil Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly.

Dalam skenario skala Mercalli ini, gempa dari patahan Lembang pada masa depan bakal menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat sekalipun. Pada beberapa bangunan, dinding tembok bisa rontok dari tulang.

Monumen dan menara akan roboh, yang artinya jaringan listrik dan komunikasi bisa terganggu. Pada bangunan sederhana non-struktural, seperti pemukiman penduduk, dampaknya adalah rusak berat atau ambruk.

Pergeseran rata-rata sesar Lembang mencapai 3 mm per tahun dan jika gempa terjadi maka wilayah pemukiman di Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Bandung akan terdampak.

Potensi kerusakan di Bandung Utara
Sesar Lembang memanjang horizontal 29 kilometer dari Bandung Barat hingga Kabupaten Bandung. Daerah yang dilintasinya termasuk Kecamatan Ngamprah, Cisarua, Parongpong, hingga Lembang. Total ada sekitar 500-an ribu penduduk.

Bayangkan jika episentrum gempa ini berpusat di titik paling barat, persis di Ngamprah. Saat gempa besar berombak, kerusakan hebat semula menjalar di Cikoneng, lalu merembet ke Kampung Muril Rahayu (Cisarua), dan kita akan menemui kisah Dadang Ratna di atas.

Retakan melaju ke arah Pasar Cibarukai dan Sekolah Polisi Negara Cisarua. Ia membelah urat jalan utama dari Cimahi ke Lembang, yakni Jalan Kolonel Masturi. Dari sini, retakan menembus Kampung Gandrung. Maka, hasilnya pasti belaka: akses informasi di sebagian Jawa Barat terganggu lantaran layanan saluran televisi mati total; ia merobohkan belasan menara transmisi televisi nasional di kawasan Kampung Gandrung.

Dari Kampung Gandrung, gelombang gempa melewati lembah Kertawangi, menembus Desa Panyairan (Parongpong). Di sini, saat gempa terjadi, Anda dapat melihat sebuah restoran favorit pasangan muda-mudi Bandung, bernama The Peak Resort Dinning, luluh lantak. Bangunan tiga lantai beraksen modern ini diprediksi tak akan mampu menahan guncangan sebab berdiri tepat di atas nadi getaran gempa.

Bergeser ke barat, patahan akan mengguncang kompleks perumahan elite bernama Graha Puspa. Meski tidak persis melewati kompleks perumahan itu, efek getarannya bisa kencang sebab gawir jalur utama sesar hanya beberapa meter di sebelah barat perumahan.

Di tengah ancaman besar ini, sekitar 80 meter dari patahan Lembang, ada sebuah kondotel mewah bernama Boutique Village Bandung Resort, bangunan pesiar 6 lantai dengan 149 kamar.

"Saya heran, kenapa diizinkan membangun kondotel di situ?" ucap Dr. Mudrik Rahmawan Daryono, peneliti Geoteknologi LIPI yang lima tahun terakhir meneliti seismologi sesar Lembang.

"Saya tidak tahu seberapa besar kapasitas bangunan kondotel itu menahan gempa. Yang jelas, karena dibangun dekat sesar, perencanaan anti-gempanya tidak boleh main-main," tambah Mudrik.

Dari Graha Puspa, mengikuti arah patahan ke barat, akan ditemui lokasi vital seperti Observatorium Bosscha, Sekolah Staff dan Komando TNI Angkatan Udara, dan Sekolah Kepemimpinan Polri. Pemukiman di sini relatif padat dan ada banyak lokasi wisata. Ancaman risikonya tinggi.

Meski Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mengatur bahwa jalur patahan harus steril dari bangunan atau pemukiman penduduk, tetapi faktanya berbeda di lapangan.

Berdasarkan penelitian Geoteknologi LIPI, bila patahan Lembang retak secara mekanis, maka ada pergeseran vertikal sekitar 50 sentimeter. Ibaratnya, jika rumah Anda persis berada di tengah jalur retakan patahan Lembang, separuh rumah Anda naik sekitar 50 cm ketika gempa terjadi. Ia bikin konstruksi bangunan tidak stabil, terbelah, dan ambruk.

Selain retakan utama, dalam gempa, ada yang disebut conjugate fault alias retakan kecil bercabang. Retakan ini menyebabkan belasan rumah rusak akibat dinding terbelah dan beberapa kolam surut akibat airnya meresap ke dalam retakan. Inilah yang terjadi di Kampung Muril Rahayu, enam tahun silam, tempat Dadang Ratna bermukim.

Gempa dari sesar Lembang juga bakal memicu tanah longsor di seantero Bandung.

"Longsor biasanya tidak langsung terjadi, tapi dalam hitungan menit. Sehingga warga disarankan segera menjauhi sesar dan menjauhi lereng atau daerah yang berpotensi longsor jika merasakan gempa yang kuat," kata Peneliti dari Pusat Penelitian Mitigasi Bencana ITB, yang mendapat gelar PhD dari Universitas Nagoya, Rahma Hanifa.

Bandung lumpuh
Kawasan Kota Bandung yang dulu bekas danau purba berada pada titik paling rendah, yang kini lokasinya di Gedebage. Saat terjadi gempa, entah itu bersumber dari patahan Lembang, Cimandiri, Baribis, atau zona subduksi di Samudera Hindia, Gedebage bakal menerima goncangan lebih hebat ketimbang lokasi lain.

"Orang selalu beranggapan sesar Lembang hanya berimbas saja di Lembang. Dan menjadikan ancaman ini sebagai olokan. Ini tentu salah betul," ucap Kepala Sub Bidang Analisis Seismologi Teknik BMKG, Ariska Rudyanto.

Perambatan gelombang gempa sangat bergantung pada berat jenis dan struktur benda yang dilaluinya. Ibaratnya, kita menyimpan satu buku di atas balok kayu dan satu lagi di atas puding. Amplifikasi buku di atas puding tentu lebih besar ketimbang balok kayu yang materialnya lebih solid. Sebagai bekas danau purba, Kota Bandung memenuhi prasyarat ini.

Gempa seperti riak air, semakin jauh perambatan gelombang, kekuatan gempa semakin lemah. Jarak Kota Bandung hanya 3 kilometer dari jalur utama sesar. Ini cukup membuat aktivitas ibu kota Jawa Barat lumpuh bila terjadi gempa.

Dari hasil peta guncangan skenario BMKG mengenai daya rusak gempa Lembang, skalanya bisa mencapai VI dan VII. Namun, kata Ariska, peta BMKG ini tak bisa menggambarkan kondisi riil.

"Peta guncangan skenario yang dirilis BMKG memukul rata semua wilayah di Bandung, dengan ketinggian batuan yang sama. Itu masih analisis kasar," ucap Ariska.

Kondisi geologi permukaan wilayah di Kota Bandung bervariasi, dari endapan sangat lunak hingga batuan vulkanik keras. Menurutnya, penting untuk melihat karakterisasi geologi permukaan guna mengidentifikasi tingkat kerentanan penguatan gelombang gempa.

Riset dari peneliti Pusat Survei Geologi ESDM, Marjiyono—yang melakukan mikrotremor di 97 titik di Kota Bandung pada 2011—menunjukkan bahwa faktor penguatan di Kota Bandung berkisar antara 2,1 hingga 17. Di Kawasan Asia-Afrika, penguatan berkisar 4,1. Sementara di Gedebage menjadi paling tinggi: 16,5. Artinya, meski sama-sama terhantam guncangan gempa 6,8 skala Richter, efek goyangan gempa di Gedebage sebesar 16,5 kali lipat lebih besar ketimbang penduduk Lembang.

Seperti apa efek goyangan gempa 17 kali lipat itu? Jika diubah ke dalam skala Mercalli, kesimpulannya adalah getaran gempa termasuk kategori ekstrem; potensi kerusakan sangatlah berat.

Ahli bumi yang meneliti Danau Bandung Purba, T. Bachtiar, membenarkan ancaman di Kawasan Gedebage.

"Titik terdalamnya dari gerbang Tol Buah Batu, memanjang terus ke timur sepanjang Jalan Soekarno-Hatta dan Tol Purbaleunyi. Di sana, ketebalan endapannya tinggi sekali," kata Bachtiar.

Namun, ancaman gempa Lembang tidak semata di Gedebage. Dengan skala Mercalli X - XI, beberapa wilayah lain terkena guncangan hebat. Daerah-daerah ini adalah Turangga, Lengkong, Babakan Surabaya, Cijagra, Pasir Luyu, Margacinta, Cisaranten Kulon, hingga sebelah selatan Ujung Berung, Cipadung, dan Cibiru. Menurut prediksi Bachtiar, korban akan lebih banyak di Cibiru.

"Cibiru itu selain dangkal juga padat," katanya.

Seperti apa skala Mercalli X-XI?

Gambaran mudahnya: rangka rumah Anda lepas dari pondasi, tanah terbelah, rel melengkung, tanah longsor pada tiap-tiap sungai, dan tanah longsor pada tanah-tanah yang curam.

Segelintir bangunan berdiri. Jembatan rusak. Pipa nyaris tak bisa berfungsi.

Gempa Lembang juga berpotensi longsor di kawasan Dago atas, Pasir Wangi, dan Cisurupan. Kebakaran besar bakal merembet di kawasan padat penduduk seperti Cicadas, Coblong, atau Taman Sari. Jembatan Pasupati bakal kerusakan parah—atau mungkin terbelah.

Kajian terbaru dari ITB memprediksi, jika patahan Lembang bergerak aktif, potensi kerugian ekonomi dari kerusakan bangunan bisa mencapai Rp51 triliun. Angka ini lebih besar ketimbang kerugian gempa Aceh 2004 yang ditaksir Rp48,6 triliun.

Hasil hitung-hitungan kasar: ada sekitar 2,5 juta rumah warga terkena dampak gempa, dengan rincian 1 juta unit rusak kecil, 1 juta rusak sedang, dan 500 ribu rusak total alias ambruk.

"Imbas dari gempa Lembang mungkin terasa sampai Jakarta dan sekitarnya, tapi efeknya tidak separah seperti di Bandung," ujar pakar gempa ITB, Irwan Meilano,

BMKG imbau pemerintah turun tangan
Sementara itu, data BMKG menyatakan adanya hasil kajian sesar aktif oleh beberapa ahli akhir-akhir ini. BMKG mengimbau pemerintah untuk memperhatikan peta rawan bencana sebelum merencanakan penataan ruang dan wilayah. Perlu ada upaya serius dari berbagai pihak dalam mendukung dan memperkuat penerapan building code dalam membangun struktur bangunan tahan gempa.

"Adanya hasil kajian potensi bencana, jangan sampai membuat masyarakat yang bermukim di dekat jalur sesar terus dicekam rasa khawatir. Warga harus meningkatkan kemampuan dalam memahami cara penyelamatan saat terjadi gempa dan mengikuti arahan pemerintah dalam melakukan evakuasi," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly.

Sadly lantas mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan juga waspada. Ia juga mengaskan agar masyarakat tidak mudah terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Pastikan informasi gempabumi berasal dari lembaga resmi pemerintah dalam hal ini BMKG,” katanya.

Patahan lembang memang tak bisa dianggap remeh oleh siapa saja. Pemerintah dan masyarakat harus peka serta meningkatkan kewaspadaan demi mengurangi dampak yang ditimbulkan jika sewaktu-waktu terjadi pada patahan lempeng purba ini.
sumber rimanews.com
Chester Bennington 1976-2017, gone but not forgotten
"I've become so numb, I can't feel you there. Become so tired, so much more aware"
Kaleng
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 768
Joined: Thu Aug 27, 2009 4:59
Location: Serpong
Daily Vehicle: Brio Dipanjangin

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by Kaleng »

Apakah ada yang tahu atau punya rancangan rumah bangunan anti gempa yang cocok dengan kondisi Indonesia seperti apa? Apakah bangunan rata2 yang dibangun di perumahan2 cluster baru jabodetabek sudah ada standard anti gempa ?
Wistuwis
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 340
Joined: Mon Mar 06, 2017 10:39
Daily Vehicle: terios

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by Wistuwis »

Turboman wrote: Wed Oct 03, 2018 13:52 Ini ya gambaran sesar Baribis

Purwakarta - Cibatu - Tangerang ? 1538574660433.jpg
Nah betul. Kurang lebih yg itu om
kunaskun
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3964
Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by kunaskun »

Kaleng wrote: Thu Oct 04, 2018 1:51 Apakah ada yang tahu atau punya rancangan rumah bangunan anti gempa yang cocok dengan kondisi Indonesia seperti apa? Apakah bangunan rata2 yang dibangun di perumahan2 cluster baru jabodetabek sudah ada standard anti gempa ?
standard mah pasti ada seperti aturan komposisi beton untuk tulangan, ukuran besi, dsb. tapi yang jadi maslaah di lapangan itu: apakah pekerja qualified? atau material yang dipakai jelas sesuai aturan? karena kan tahu sendiri di indo ini paling jago bikin aturan tapi pelaksanaan 0 besar.

---

btw baru ngeh San Andreas Fault itu ga kalah serem dari Indo ya. panjangnya aja 1200 km.
lemonadelovers
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1553
Joined: Sat Apr 26, 2014 4:42

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by lemonadelovers »

Kemarin browsing asuransi gempa, preminya sekitar 0,25% per tahun. Lumayan jg.
V engine enthusiast:
V6: VQ35DE{|}CVT
V8: 1UR-FSE{|}8AT

predecessor
V6: 2GR-FE{|}6AT
oktamon
Visitor
Visitor
Posts: 3
Joined: Tue Dec 13, 2016 3:31

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by oktamon »

Wistuwis wrote: Wed Oct 03, 2018 11:57 Sy pernah baca artikel kalau patahan baribis itu sampai ke jakarta. Karena pertimbangan politik dan ekonomi maka penelitian patahan ini tidak/belum dilakukan.
Dari artikel ini ya? https://tirto.id/ancaman-gempa-dari-per ... karta-cyE5
Ancaman Gempa dari Perut Bumi Jakarta

Bayangkan gempa 7 skala Richter menghantam Jakarta. Dan sumber gempa itu teramat dekat, yang mungkin tiap hari Anda melewatinya atau bahkan saat membaca tulisan ini Anda tepat di atasnya.

Baru-baru ini ada sedikit kegaduhan di kalangan ahli bumi kita. Pemaparan ahli geodesi Australia Achraff Koulali, yang dipublikasikan oleh Elsevier pada 2016, menemukan sesar aktif melintang sekitar 25 kilometer di selatan Jakarta. Sesar ini kepanjangan dari Sesar Baribis.

Selama ini muncul anggapan Sesar Baribis hanya membentang dari wilayah Cilacap di Jawa Tengah hingga kawasan Subang, Jawa Barat. Temuan Koulali menampiknya dan memicu perdebatan di kalangan ilmuwan.

Jika mengacu temuan Koulali, sesar ini melintang dari Purwakarta, Cibatu (Bekasi), Tangerang, dan Rangkasibitung. Jika ditarik lurus dari Cibatu ke Tangerang, secara kasar sesar ini melewati beberapa kecamatan di Jakarta seperti Cipayung, Ciracas, Pasar Rebo, dan Jagakarsa.

Pakar geologi dari Pusat Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Dr. Danny Hilman Natawidjaja menyebut secara saintifik riset Koulali ini valid.

"Modelling-nya sudah betul. Secara saintifik, OK. Cuma detailnya belum," katanya kepada saya, pekan lalu.

Pendeknya, riset Koulali membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk merinci aktivitas sesar, di antaranya dengan membuat peta jaringan seismik dan GPS lebih rapat. Riset geologi lain berupa pemindaian GPR (Ground-penetring radar) atau penggalian.

"Intinya dipetakan lebih jelas. Dan buktinya jelas," katanya, lagi.

Danny sudah mengajukan riset aktivitas sesar ini sejak dua tahun lalu. Sayang, proposalnya belum direspons positif—dan itulah sisi ironi dari dunia sains dan ilmuwan di Indonesia.

Prediksi Danny, gempa dari sesar ini bisa mencapai 7 skala Richter. "Jika betul terjadi, sudah hancurlah Jakarta. Berhenti kali Republik Indonesia ini."

Ia menegaskan, "Ini analisis saya. Siapa yang mau membantahnya?"

Danny adalah lulusan California Institute of Technology yang pernah meneliti ancaman gempa di Aceh 2004 dan gempa Mentawai 2010. Ia meramal tidak dengan kemenyan, sesaji, kembang, atau dupa, melainkan lewat periode ulang gempa berdasarkan analisis metode data GPS, citra satelit, atau mikroatol (mengukur terumbu karang yang terangkat atau tenggelam oleh gerakan muka bumi).

"Ada banyak metode saya pakai untuk analisis ini," katanya.

Lembaga Pusat Gempa Nasional tampaknya mengabaikan potensi ancaman gempa di Jakarta. Sudah dua kali lembaga ini merilis peta gempa nasional pada 2010 dan 2017.

Dan, hasil temuan Koulali belum juga disertakan sebagai potensi gempa Jakarta.

"Peta bahaya seismik nasional saat ini mungkin meremehkan frekuensi getaran intensitas tinggi terutama untuk kota besar Jakarta," kritik Ngoc Nguyen, peneliti dari GeoScienc Australia, dalam Indonesia’s Historical Earthquakes (2015).

Sebagai salah satu ahli yang menyusun Peta Gempa Nasional, Danny mengakui akan ada kegaduhan jika peneliti menyinggung potensi baru gempa di Jakarta. Faktor infrastruktur penting adalah salah satu sebabnya. Otomatis saat status ancaman gempa dinaikkan, hal ini berdampak pada standarisasi kode bangunan tahan gempa yang boros biaya.

"Karena itu, untuk sementara, kita tidak sentuh Jakarta dulu. Jika masuk Jakarta, perlu ada penelitian lebih serius lagi. Mungkin lima tahun ke depan saat ada revisi peta baru, kita bisa putuskan cantumkan atau tidak," tukasnya.

Soal perdebatan saat penyusunan peta gempa nasional ini diakui ahli gempa Dr. Muhammad Asrurifak, anggota Pokja Katalog Pusat Studi Gempa Bumi Nasional (Pusgen). "Basic saya teknik sipil. Dan bukan bagian Geoscience seperti Pak Danny dan kawan-kawan. Kami punya pertimbangan lagi, karena kami yang mendesain (bangunan). Kalau kita kaku dengan ancaman gempa, ribut orang," katanya.

....... dst
walid_007
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3139
Joined: Sat Mar 30, 2013 0:52
Location: idn, 18 mdpl
Daily Vehicle: b48 1gd 4a9

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by walid_007 »

Pindah kalimantan aja yuk.. klo g salah d gambar jarang sekali gempa daerah sono
engine roaring!
User avatar
marmut
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 10951
Joined: Wed Oct 16, 2013 6:27
Location: tangerang selatan

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by marmut »

walid_007 wrote: Thu Oct 04, 2018 14:31 Pindah kalimantan aja yuk.. klo g salah d gambar jarang sekali gempa daerah sono

awak mau pindah ke simalungun saja...... gampang cari lapo tuak.
Dekyarov
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 445
Joined: Thu Nov 24, 2016 4:11

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by Dekyarov »

Pertama kali ngerasain getaran gempa waktu 2009 pas gempa tasikmalaya.

Tapi getarannya minim sih.

Syukurlah.
vshiva
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 79
Joined: Tue Oct 09, 2018 5:06

Re: Mengenai Resiko Gempa di P Jawa

Post by vshiva »

pertanyaan nya juga apakah semua apartemen2 di jakarta sudah memenuhi standard? takutnya mah bahan baku dikorupsi sama developer waktu lg ngebangun buat maksimalkan profit sebesar2nya