Ya memang siiwing wrote:yang saya lihat di forum/blog yang menggunakan minyak goreng, mereka 'berasumsi' kalo minyak goreng yang mereka pakai hanya sebagai additif tambahan oli. jadi nya mereka hanya memasukkan sedikit (mungkin sktr 100-200 ml) dari kapasitas oli mesin, bukan murni 100 persen menggunakan minyak goreng sebagai oli mesin. sanggahan mereka soal minyak goreng mengalami oksidasi, oleh karena minyak goreng ini bercampur dengan oli, maka anti oksidasi nya 'diserahkan' oleh bawaan oli mesin. jika benar 'asumsi' tersebut, mungkin sebaiknya dilakukan 'penelitian', apakah minyak goreng dan oli mesin bisa campur dengan baik atau tidak
kalo gak salah lagi, syarat agar minyak goreng bisa digunakan sebagai 'additif' oli mesin (versi mereka, kalo gak salah inget), minyak goreng tersebut tidak boleh beku jika dimasukkan ke dalam freezer selama 24 jam
Oksidasi & Sulphation yg terjadi akan dinetralkan oleh SAPS & TBN si oli mesin yg dicampurkan........usia pemakaian oli akan lebih pendek
Cuman kan ya harusnya additip ideal itu memberi efek positive thd oli mesin tanpa membawa kerugian bagi oli mesin.......
Juga thd kondisi mesin ada 2 sudut pandang :
1. Yg Penting mesin jalan normal & gak masalah / gak rusak
2. Kondisi mesin harus ideal & nggak hanya sekedar bisa jalan saja (ini aliran babe nya FRD)
Kalo bicara nomor 1 ya banyak juga kok orang pake oli mesin acdc sampe 1 - 2 tahun tetap jalan mesinnya
atau zaman dulu byk Mikrolet jalan pake HTO (Heat Transfer Oil) atau Processing oil, walau dikit2 hrs nambah.......wkwkwwkwk
Pilihan terserah kepada masing2 user aja......wkwkwkw