Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
Tes psikologi akan diterapkan untuk masyarakat yang ingin memperpanjang SIM maupun membuat SIM baru mulai 25 Juni 2018. Penerapan ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas akibat faktor psikologi.
"Mulai 25 Juni 2018 perpanjang SIM dan buat baru dengan tes psikologi," kata Kasi SIM Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar kepada detikcom, Selasa (19/6/2018).
Fahri mengatakan, rencananya polisi akan mensimulasikan tata cara tes psikologi pada tanggal 21 sampai 23 Juni. Namun tak dijelaskan di mana simulasi itu akan dilakukan.
Menurut Fahri, penerapan tes psikologi bagi penertiban SIM merupakan amanah dari pasal 81 ayat (4) UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dan sebagainya yang dituangkan dalam pasal 36 peraturan Kapolri No 9 tahun 2012 tentang surat izin mengemudi. Untuk bentuk tes sendiri, Fahri mengatakan akan ada soal tanya jawab.
"Kalau materi tes psikologi itu biasanya menjawab soal tetapi semua kita serahkan kepada lembaga psikologi profesional. Dan juga kita minta bantuan dari Psikologi Polda Metro Jaya, mereka akan melakukan pembinaan kepada lembaga-lembaga psikologi yang akan melaksakan tes psikologi," imbuhnya.
Untuk biaya tes psikologi sendiri Fahri belum mengetahuinya. Menurutnya, polisi hanya menerapkan persyaratan itu. Nantinya pihak dari psikologi yang akan merilis terkait biaya tes psikologi itu.
Dengan diberlakukannya kebijakan ini, Dirlantas Polda Metro Jaya berharap akan menggurangi akan kecelakaan lalu lintas di wilayah Metro Jaya. Penerapan ini dikatakan Fahri untuk menanggulangi kecelakaan yang terjadi karena faktor psikologis.
"Dengan menerapkan tes psikologi dalam penerbitan SIM diharapkan dapat mencegah kejadian laka lantas yang disebabkan faktor psikologis dari pengemudi misalkan saja kasus yang pernah terjadi pada tahun 2015 yang lalu di Jalan Sultan Iskandar Muda di mana tersangka pengemudi berinisial CDS menabrak beberapa pengemudi sepeda motor dan mobil dan menyebabkan beberapa korban meninggal dunia dan luka luka," kata Fahri.
Kalau diterapkan benar ya setuju,kalau cuma ajang tambahan duit ya + berat
Sampe sekarang Masih penasaran kenapa buat SIM C Di tariff tertera 120rb , tapi kenyataan dilapangan 2X mau bikin Di Polrestabes B*nd*Ng ada biaya buat sertifikat mengemudi (450rb) dan itu harus.
Jadi total biaya SIM C kalau nembak 850rb (Plus 450rb sertifikat mengemudi motor?)
Ada yang udh pernah ngalamin?
setuju atau tidak? ya setuju lha....
tapi bukan itu masalah utamanya, justru pihak kepolisian ini serius apa cuma anget-anget tai ayam seperti biasanya?
Abangaja wrote: ↑Thu Jun 21, 2018 14:55
Kalau diterapkan benar ya setuju,kalau cuma ajang tambahan duit ya + berat
Sampe sekarang Masih penasaran kenapa buat SIM C Di tariff tertera 120rb , tapi kenyataan dilapangan 2X mau bikin Di Polrestabes B*nd*Ng ada biaya buat sertifikat mengemudi (450rb) dan itu harus.
Jadi total biaya SIM C kalau nembak 850rb (Plus 450rb sertifikat mengemudi motor?)
Ada yang udh pernah ngalamin?
Ini SIM C atau SIM A? Klo SIM C di kota sy sih mudah bgt. Mau bikin lewat jalur legal selama mau antri+ bisa kerjakan teori+ prakteknya 1 hari selesai biaya cuma 120++, pengalaman adik sy baru buat SIM C. Klo SIM A relatif sama, yg terpenting lulus teori+ praktek sehari jg kelar, Tp Klo bawa sertifikat mengemudi tidak perlu ujian praktek lg. Secara keseluruhan disini untuk jalur legal sudah lebih baik, tp tetap saja bisa Klo mau lewat jalur belakang. Istri sy SIM A mati 4 tahun, ga ada waktu mau urus seharian langsung nembak di SIM keliling.
BTT, tes psikologi nya Klo diliat dr statement polisi menggunakan pihak ke 3, ya kemungkinan besar cuma buat jd lahan pemasukan tambahan saja.
marmut wrote: ↑Thu Jun 21, 2018 15:09
setuju atau tidak? ya setuju lha....
tapi bukan itu masalah utamanya, justru pihak kepolisian ini serius apa cuma anget-anget tai ayam seperti biasanya?
Kalo udah ada tes psikologi tapi di jalan masih banyak orang gila, fix cuma warm warm chicken sh*t
Jangan nginjek gas dalam dalam, boros, mending nyantai aja
^ tergantung kota sih kayaknya.
Di kota ane SEMUA sableng, mau plat kuning kek, mau plat item kek, plat ijo, biru, abu2... Pada ngerasa raja jalanan semua...
Paling akhirnya akan seperti kewajiban ikut test kesehatan dan test mata seperti saat ini yang dioutsourcekan ke pihak ketiga temennya petinggi polisi. Bayar biaya testnya, langsung dapat sertifikat sehat.
Ujungnya cuma untuk membuka lubang nyari uang pak polisi secara lebih "bermartabat" tidak dengan mencari-cari kesalahan di jalan.
Maaf pak polisi
Tes psikologi akan diterapkan untuk masyarakat yang ingin memperpanjang SIM maupun membuat SIM baru mulai 25 Juni 2018. Penerapan ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas akibat faktor psikologi.
"Mulai 25 Juni 2018 perpanjang SIM dan buat baru dengan tes psikologi," kata Kasi SIM Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar kepada detikcom, Selasa (19/6/2018).
Fahri mengatakan, rencananya polisi akan mensimulasikan tata cara tes psikologi pada tanggal 21 sampai 23 Juni. Namun tak dijelaskan di mana simulasi itu akan dilakukan.
Menurut Fahri, penerapan tes psikologi bagi penertiban SIM merupakan amanah dari pasal 81 ayat (4) UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dan sebagainya yang dituangkan dalam pasal 36 peraturan Kapolri No 9 tahun 2012 tentang surat izin mengemudi. Untuk bentuk tes sendiri, Fahri mengatakan akan ada soal tanya jawab.
"Kalau materi tes psikologi itu biasanya menjawab soal tetapi semua kita serahkan kepada lembaga psikologi profesional. Dan juga kita minta bantuan dari Psikologi Polda Metro Jaya, mereka akan melakukan pembinaan kepada lembaga-lembaga psikologi yang akan melaksakan tes psikologi," imbuhnya.
Untuk biaya tes psikologi sendiri Fahri belum mengetahuinya. Menurutnya, polisi hanya menerapkan persyaratan itu. Nantinya pihak dari psikologi yang akan merilis terkait biaya tes psikologi itu.
Dengan diberlakukannya kebijakan ini, Dirlantas Polda Metro Jaya berharap akan menggurangi akan kecelakaan lalu lintas di wilayah Metro Jaya. Penerapan ini dikatakan Fahri untuk menanggulangi kecelakaan yang terjadi karena faktor psikologis.
"Dengan menerapkan tes psikologi dalam penerbitan SIM diharapkan dapat mencegah kejadian laka lantas yang disebabkan faktor psikologis dari pengemudi misalkan saja kasus yang pernah terjadi pada tahun 2015 yang lalu di Jalan Sultan Iskandar Muda di mana tersangka pengemudi berinisial CDS menabrak beberapa pengemudi sepeda motor dan mobil dan menyebabkan beberapa korban meninggal dunia dan luka luka," kata Fahri.
dwipraya wrote: ↑Thu Jun 21, 2018 23:56
Paling akhirnya akan seperti kewajiban ikut test kesehatan dan test mata seperti saat ini yang dioutsourcekan ke pihak ketiga temennya petinggi polisi. Bayar biaya testnya, langsung dapat sertifikat sehat.
Ujungnya cuma untuk membuka lubang nyari uang pak polisi secara lebih "bermartabat" tidak dengan mencari-cari kesalahan di jalan.
Maaf pak polisi
Seperti tes kesehatan yg sy lakukan, cuma cek tinggi dan berat badan, tes buta warna, bayar 40k sudah dpt sertifikat kesehatan.
Btw apakah di luar negeri jg ada perpanjangan sim secara berkala?
Di polres kabupaten Planet, bikin surat sehat 25 ribu (bayar doang, gak di apa2in), bikin asuransi wajib 25 ribu, perpanjangan SIM nembak 200 ribu, bikin baru A/C 600 ribu.
Bikin legal? Males banget, bisa seharian di cuekin.
Tes psikologi? x_x au ah
selama masih bisa main tembak2an, sogok sana sogok sini, ga ada gunanya nambah2in tes ini-itu.
yang ada dulu aja dibenerin. saya gak yakin ada 40% orang dapet SIM lewat jalur jujur...
kalo cem ini ya... palingan nanti ada lembaga psikologi abal2 yang nerbitin surat sehat psikologi dengan syarat sejumlah uang tanpa tes.
The Government wants Power! They rob it from our engines.
satriakarisma wrote: ↑Fri Jun 22, 2018 2:55
Di polres kabupaten Planet, bikin surat sehat 25 ribu (bayar doang, gak di apa2in), bikin asuransi wajib 25 ribu, perpanjangan SIM nembak 200 ribu, bikin baru A/C 600 ribu.
Bikin legal? Males banget, bisa seharian di cuekin.
Tes psikologi? x_x au ah
Betul om ane juga tinggal di planet yang sama kayanya , kita datang udah ada yang menyambut di gerbang pak polisi yang ramah, dengan tarif 600 rb cuma nunggu di foto aja
bebrp wkt yg lalu ada temen mencoba ideal urus sendiri lwt jalur resmi di samsat.
sampe loket yg pertama ditanya: dibantu sisapa?
teman: dijawab buat sendiri.
org loket: percuma pak ngak bakal lulus..
msh penasaran, ternyata bener aja ngak lulus..
walo uda nyetir mobil 20tahunan
Selama yang punya wewenang gak tegas di jalan raya dan terkesan malah nyari nafkah, selama itu juga cara pengurangan penduduk yang lumayan efektif terlaksana
"Bukan yang paling baik, tapi satu diantara yang terbaik"
Kalo bisa no. 2 ngapain jadi no. 1 "Capek jadi no. 1, selalu jadi Bench mark buat yang lain"
orchard wrote:bebrp wkt yg lalu ada temen mencoba ideal urus sendiri lwt jalur resmi di samsat.
sampe loket yg pertama ditanya: dibantu sisapa?
teman: dijawab buat sendiri.
org loket: percuma pak ngak bakal lulus..
msh penasaran, ternyata bener aja ngak lulus..
walo uda nyetir mobil 20tahunan
Abangaja wrote: ↑Thu Jun 21, 2018 14:55
Kalau diterapkan benar ya setuju,kalau cuma ajang tambahan duit ya + berat
Sampe sekarang Masih penasaran kenapa buat SIM C Di tariff tertera 120rb , tapi kenyataan dilapangan 2X mau bikin Di Polrestabes B*nd*Ng ada biaya buat sertifikat mengemudi (450rb) dan itu harus.
Jadi total biaya SIM C kalau nembak 850rb (Plus 450rb sertifikat mengemudi motor?)
Ada yang udh pernah ngalamin?
Ini SIM C atau SIM A? Klo SIM C di kota sy sih mudah bgt. Mau bikin lewat jalur legal selama mau antri+ bisa kerjakan teori+ prakteknya 1 hari selesai biaya cuma 120++, pengalaman adik sy baru buat SIM C. Klo SIM A relatif sama, yg terpenting lulus teori+ praktek sehari jg kelar, Tp Klo bawa sertifikat mengemudi tidak perlu ujian praktek lg. Secara keseluruhan disini untuk jalur legal sudah lebih baik, tp tetap saja bisa Klo mau lewat jalur belakang. Istri sy SIM A mati 4 tahun, ga ada waktu mau urus seharian langsung nembak di SIM keliling.
BTT, tes psikologi nya Klo diliat dr statement polisi menggunakan pihak ke 3, ya kemungkinan besar cuma buat jd lahan pemasukan tambahan saja.
SIM C om, makanya bingung kenapa SIM C harus pake sertifikat mengemudi,Dan tempat bikin sertifikat cuma satu,dideket Polda, dengan biaya 450rb
SIM C saya udh mati, ngga bisa perpanjang Di SIM keliling kalau Di Bandung
satriakarisma wrote: ↑Fri Jun 22, 2018 2:55
Di polres kabupaten Planet, bikin surat sehat 25 ribu (bayar doang, gak di apa2in), bikin asuransi wajib 25 ribu, perpanjangan SIM nembak 200 ribu, bikin baru A/C 600 ribu.
Bikin legal? Males banget, bisa seharian di cuekin.
Tes psikologi? x_x au ah
Betul om ane juga tinggal di planet yang sama kayanya , kita datang udah ada yang menyambut di gerbang pak polisi yang ramah, dengan tarif 600 rb cuma nunggu di foto aja
bener banget.. gk perlu lwt calo diluar, sampai di pintu masuk gedung samsxt dm jg ada polixi yg ramah menanyakan dan menawarkan 'jalur cepat' , jk bersedia dia lsg bw msk ke lorong gedung atau manggil temen nya serah terima nego (terakhr kl gk salah naik jd 700-800k utk sim yg lupa perpanjang)
kl dulu sy perna sy lupa perpanjang sim C krn mmg jrg bw mtr, nego deal di 600k brp thn yg lalu, cm disuruh tunggu utk poto, smbl menunggu sy diksh slip pembayaran yg sdh dibayar calo polkis,disitu ditulis biaya pengantian sim hilang sekian pulu ribu rupiah (padahal sim nya sdh 5thn expired) ternyata bisa disulap jd hilang.. hebat hebat hebat
orchard wrote:bebrp wkt yg lalu ada temen mencoba ideal urus sendiri lwt jalur resmi di samsat.
sampe loket yg pertama ditanya: dibantu sisapa?
teman: dijawab buat sendiri.
org loket: percuma pak ngak bakal lulus..
msh penasaran, ternyata bener aja ngak lulus..
walo uda nyetir mobil 20tahunan
Widih. Parah
Di samsat mana itu om?
harusnya sih di dxxxmogt, krn temen ane tinggal disekitaran sana
Pertanyaannya parameter apa yang digunakan supaya ngerti orang ini laik jalan atau tidak...?
Masalahnya psikotes itu kompleks... kadang testnya salah jawab aja bisa dibilang punya indikasi aneh-aneh padahal orangnya gakpapa...
Saya rasa ini hanya ketauan waktu kita nguji di jalan beneran... masalahnya... ujian SIMnya aja di closed environment... dan ini Indonesia, gak lama bakal ada nemu "cara" buat nembusin psikotes ini dengan mudah