Lanjut lagi ya..
bener saran om adit, kalau bisa malah sampai Tasikmalaya sebelum terang

karena antara Nagrek-Taasikmalaya ada pasar, dan kalau pagi-pagi bikin macet parah
Antara Bandung-Tasikmalaya-Banjar SPBU dan tempat makan banyak tersedia, selain itu Minimarket juga lumayan banyak..
Banjar-Wangon-Kebumen-Yogyakarta
Disini saya akan menjelaskan jalur utama saja, karena saya belum pernah lewat jalur Daendels
*Banjar-Wangon
Dari Banjar ke batas Provinsi Jabar-Jateng, kondisi jalan lumayan baik.. sedangkan mulai memasuki Jateng, kondisi jalan tidak sebagus di wilayah Jawa Barat.. Selain kondisi jalan yang kurang baik,jalan disini juga berkelok-kelok hingga ke Wangon.. Jadi jarak 80 Km dilewati dengan banyak kelokan, juga SPBU dan tempat makan yang jarang.. saran saya, kalau mau istirahat lebih baik di seputaran Banjar

di etape ini juga jarang sekali terjadi kemacetan.. biasanya kalau macet juga di Wangon pas traffic light persimpangan ke Purwokerto..
Di perbatasan provinsi dekat Banjar, ada dua rumah makan yang cukup terkenal dan keduanya berada di Jawa Tengah.. yang pertama Mergosari, ayam goreng dan sambalnya enak, makanannya khas Sunda gitu.. yang kedua adalah Pringsewu yang plang peringatannya sudah ada 80Km sebelumnya

kalau lebaran di Pringsewu ini hanya menyediakan Prasmanan.. kelebihan utama Pringsewu adalah parkirannya yang luas dan buka 24 Jam..
*Wangon-Kebumen
Selepas Wangon, Anda tidak akan menemukan jalan berkelok-kelok lagi.. disini jalannya kebanyakan lurus, dimana kebanyakan Pengemudi akan memacu kendaraannya.. Oleh karena itu, harus berhati-hati agar tidak terlalu ngebut, karena saat ini kondisi jalannya juga tidak semuanya mulus
Di etape ini cukup banyak potensi titik kemacetan.. Salah satu penyebab utama kemacetan adalah perlintasan kereta sebidang, dimana kemacetan di PJL ini bisa mencapai 2Km bahkan lebih.. Titik-titik PJL ini adalah:
- Sampang (Kab. Cilacap)
- Sumpiuh
- Tambak
- Karanganyar
- Kebumen
Nb: Beberapa PJL ini terdapat CCTV yang bisa dilihat live streamingnya di
http://www.rttmc-hubdat.com/livecctv
Di etape ini, cukup banyak tersedia SPBU, minimarket, dan tempat makan.. sambil menjelaskan kondisi jalannya, akan saya jelaskan makanan khass daerah tersebut

Selepas Wangon, nanti akan ada persimpangan.. untuk ke arah Yogyakarta ambil jalan ke kanan.. nanti akan ketemu kalan yang kebanyakan lurus terus.. titik kemacetan pertama adalah PJL Sampang.. setelah melewati PJL ini, akan memasuki daerah Buntu.. di daerah Buntu ini seingat saya banyak sekali rumah makan yang menyediakan Mi Nyemek, tapi saya sendiri belum pernah coba
Kemudian titik kemacetan berikutnya adalah PJL Sumpiuh, dan biasanya disini kemacetan yg terjadi cukup panjang.. tidak jauh dari Sumpiuh bakal ketemu PJL Tambak.. Di daerah Tambak sini banyak yang berjualan Sate Bebek.. Kami biasa berhenti untuk makan di Tambak.. Rumah makan langganan kami adalah "Sate Bebek Pak Encus", apabila dari arah Barat berada di sebelah kanan jalan.. Menurut keluarga kami sih makanannya enak dan tempatnya juga lumayan bersih dan tersedia Free Wifi
Berikutnya memasuki daerah Gombong.. Di Gombong sini yang menjadi titik kemacetan adalah Pasar, dimana kalau pagi hari pasti macet.. selain itu Gombong sendiri daerahnya cukup ramai sehingga lalu lintasnya juga padat.. makanan yang banyak di Gombong sini adalah Sate Ambal, meskipun daerah asal Sate ini sebenarnya di daerah Ambal yg dilewati Jalur Daendels :mregreen: saya sebenernya penasaran dengan Sate Ambal ini, tapi biasanya lewat Gombong kalau tidak sudah keburu makan sebelumnya di Tambak, ya kami lewat Gombongnya kemaleman
Setelah melewati Gombong, memasuki daerah Karanganyar dan bertemu PJL yg bikin macet

Setelah Karanganyar, maka akan memasuki daerah Kota Kebumen..
Penting: Saat memasuki Kebumen, jangan belok kanan ke Jalan Lingkar Selatan Kebumen, karena akan memutar jauh dan kondisi jalannya juga lebih jelek.. Saya menyarankan untuk lurus saja melewati Kota Kebumen..
*Kebumen-Yogyakarta
Selepas Kebumen jalannya bisa dibilang muluss.. yang berpotensi terjadi kemacetan adalah di Kutowinangun, dimana disini juga terdapat PJL.. Selepas Kutowinangun akan melewati daerah Prembun, Butuh, kemudian Kutoarjo.. Kutoarjo ini cukup ramai sehingga kondisi lalin juga lumayan padat.. Selain itu di pusat kotanya juga seingat saya terdapat pasar..
Selepas Kutoarjo akan memasuki daerah Purworejo.. Terdapat dua pilihan jalan untuk ke Yogyakarta: Belok kanan ke Jalan Lingkar Selatan atau Lurus melewati pusat kota Purworejo.. Kalau melewati Jalan Lingkar Selatan akan memotong jarak yang lumayan, tapi kondisi jalannya kurang mulus dan minim penerangan pada malam hari.. selain itu juga suka terjadi antrian saat keluar Jalan tersebut untuk kembali lagi ke jalur utama.. Kalau melewati pusat kota sedikit lebih jauh, tetapi kondisi jalan lebih baik dan lebih ramai.. kalau saya sendiri sih memilih untuk melewati pusat kota

Selepas Purworejo akan memasuki DIY Yogyakarta.. Daerah pertama yang dilewati adalah Wates.. Di Wates ini terdapat Soto Kadipiro yang cukup tersohor

Selepas Wates memasuki daerah Sentolo, kemudian nanti bakal ketemu dengan Ringroad.. Saran saya sih untuk beristirahat di Yogyakarta, apalagi kalau bawa anak kecil
