Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1412
- Joined: Sun Nov 18, 2012 10:01
- Daily Vehicle: Pleiades
Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Halo semua ! kembali bersama saya dalam review serayamotor.
Kali ini saya akan mereview salah satu SUV premium dari Jepang yang menjadi favorit banyak orang dan sudah tidak asing lagi bagi kita semua, Toyota Harrier.
1. Prolog
Toyota Harrier generasi 1 masuk ke Indonesia melalui Importir Umum sekitar tahun 1990an akhir - 2000an awal, generasi kedua masuk ke Indonesia juga melalui Importir Umum di sekitar tahun 2003, generasi 2 adalah salah satu generasi Harrier terpopuler di Indonesia dan tersebar di banyak tempat di Indonesia. Kemudian pada tahun 2012 All New Harrier meluncur di Jepang dan pada tahun 2013 mulai masuk dan tersebar di Jalanan Indonesia.
Awalnya Toyota Harrier sendiri adalah nama yang disematkan oleh Toyota untuk Lexus RX versi JDM (Japan Domestic Market). Namun di generasi ketiga, yaitu XU60, Harrier dipisahkan oleh Toyota dari si Lexus RX, menjadikannya kedua mobil yang benar-benar berbeda. Hingga generasi ketiga pun, Toyota Harrier hanya dijual resmi di Jepang. Toyota Harrier juga masuk ke Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Hongkong, hanya saja sebagai mobil “grey-market” alias tidak secara resmi masuk ke suatu negara.
Sebagai informasi, ada beberapa varian Harrier 2.0 yang dijual di negeri bunga sakura, dari yang paling murah (konversi kasar 1 yen = 100 rupiah)
1. Toyota Harrier "Elegance", harga 2.880.000 Yen sebelum pajak
2. Toyota Harrier "Grand", harga 2.992.114 Yen sebelum pajak
3. Toyota Harrier "Premium", harga 3.331.543 Yen sebelum pajak
4. Toyota Harrier "Premium Advanced Package", harga 3.891.927 Yen sebelum pajak
Ooh ya, karena ini adalah review pertama saya untuk mobil yang tidak dijual resmi, maka saya mohon maaf sebelumnya jika data yang saya tampilkan bisa berbeda seperti yang anda tahu. Karena mobil ini tidak masuk secara resmi, Toyota Harrier di Indonesia memiliki banyak varian dan setiap varian bisa memiliki kelengkapan yang berbeda satu sama lain tergantung dari pihak dealer atau pihak kustomer.
Sekilas mengenai Toyota Harrier
- Engine: 3ZR-FAE Natural Aspirated (150hp at 6100rpm, 193Nm of torque at 3800rpm)
- Front Wheel Drive
- Transmission: CVT with 7 speed manual mode
- Tire Size (original): 235/55R18
- Berat kosong: 1580kg
- Fuel Tank Capacity: 60 liter
- Dimension (P x L x T, mm): 4.720 x 1.835 x 1.690 ; wheelbase: 2.660 (mm)
- Steering System: Electronic Power Steering
- Harga Jual OTR Jakarta: Bervariasi tergantung optional dan dealer
- turning radius: 5.6 meter
2. Eksterior
Pertama kali saya melihat foto mobil ini ketika diluncurkan tahun 2013, impresi saya adalah mungkin ini adalah salah satu SUV perkotaan yang memiliki desain eksterior yang cukup menarik dan tidak membosankan, dan ini adalah dari Toyota dimana menurut saya pribadi desain eksterior mobil mereka biasanya terkesan “biasa saja”, “cepat bosan”, “nyeleneh”, atau “tarikan garis eksteriornya gak jelas sama sekali”. So kudos to the design team !'
Dari depan, samping, dan belakang, desainnya terlihat rapih dan cukup cantik. Ooh ya, Harrier generasi ketiga ini lahir dengan tubuh lebih kecil juga dari generasi sebelumnya, dan sekilas lebih kecil kalau kita lihat dari luar. Silahkan lihat tabel dibawah ini untuk perbandingan dengan generasi sebelumnya, XU30
Generasi terbaru ini mempunyai badan lebih pendek, lebih kurus, dan wheelbase lebih pendek dari generasi sebelumnya.
Score: 8.75/10
3. Interior
Untuk urusan interior, inilah salah satu keunggulan Harrier terbaru. Tata letak dan desain interiornya lumayan memukau dan boleh dibilang kemajuan besar dari generasi sebelumnya. Dan mungkin bagi yang jarang melihat interior Toyota Harrier tapi sering melihat interior Toyota Innova, mungkin tidak begitu terasa asing, Cuma tentu saja kedua mobil memiliki kualitas interior yang berbeda.
Maklum saja, Toyota Harrier yang berakta lahir dari Jepang dan memang sebenarnya hanya khusus dijual di dalam Jepang dan memiliki standar build quality yang sangat bagus disertai pemilihan material yang bagus serta lumayan solid, dan gap antar panel interior sangat minim. Hasilnya adalah orang yang berada di dalam Toyota Harrier akan merasa betah berada di kabin mobil ini, baik untuk perjalanan dalam dan luar kota.
3.1 seating
Sekarang mari kita coba duduk. Kursi pengemudinya lumayan nyaman dan posisi duduknya juga cukup ergonomis dan model yang saya coba juga dilengkapi dengan pengaturan elektrik 10 arah termasuk pengaturan lumbar support. Untuk kursi penumpang depan sayangnya di unit yang saya coba pengaturan kursinya masih manual. Dari posisi duduk saya di kursi pengemudi, visibility keluar lumayan bagus walaupun buat saya pribadi ada sedikit blind spot di area pilar A dan pilar C.
masih lega loh ! kursi depan itu sudah saya stel posisi mengemudi saya, dengan tinggi 178cm
Sekarang bergeser ke baris kedua. Hmmmmmm....nyaman, nyaman sekali. Baris keduanya benar-benar memanjakan penumpang. Bagi yang suka disupiri, mobil ini cocok buat anda. Minta ke sang supir untuk mengantarkan anda ke tujuan anda, anda duduk manis di baris kedua, siapkan bantal yang empuk, dan eits ! kursi baris kedua bisa dibuat lebih sender lagi untuk menambahkan kenyamanan. Sangat nyaman sekali baris keduanya dan sepertinya susah untuk penumpang baris kedua untuk menemukan hal yang bisa bikin mereka komplain. Buat keluarga yang terdiri dari 4-5 orang anggota, mobil ini juga cocok karena baris keduanya lapang dan lega. Empunya saya mengatakan ke saya kalau dia duduk di baris kedua, akan mudah terlelap karena memang sangat nyaman.
mirip banget ama Innova punya
Lucunya unit yang saya coba ini kursinya tidak full leather, tapi hanya ½ leather saja. Tapi selama saya coba dan empunya sendiri mengatakan bahan cloth di kursinya juga sudah lumayan nyaman. Ooh ya, stirnya lumayan nyaman untuk digenggam. dan mirip sekali dengan Innova punya, hanya saja material keduanya jauh berbeda, Harrier is in a whole different level
Score: 8/10
3.2 Features.
Features mobil ini banyak, mulai dari dual zone climate control, panoramic roof yang sebenarnya opsional di Jepangnya sendiri, power back door, rear air conditioning, automatic rain sensing wiper, automatic dusk sensing headlamp, all auto window, auto start-stop, cruise control, nanoe air conditioning, MID yang sayangnya dalam Bahasa Jepang tapi displaynya sangat mirip dengan Harrier dan Fortuner, serta beberapa fitur yang saya lupa apalagi yang tertanam di mobil ini.
Score: 7/10
3.3 Entertainment
audioless 6 speaker
Urusan hiburan, mobil ini termasuk tipe audioless (alias tidak diberi Head Unit dari pabrik, tambahkan sendiri) dengan 6 speaker sebagai standar. Salah satu keunikan mobil pasar JDM adalah audioless. Di Jepang sendiri, kalau kita beli mobil, urusan head unit, audio control button di stir, dan jumlah speaker adalah opsional. Jadi kita sendiri yang mengaturnya, mau head unit aftermarket looks macam Alpine atau Kenwood, atau headunit terintegrasi; mau speaker standar yang biasanya jumlahnya ada 6 atau premium speaker yang bisa lebih dari 10 speaker; atau stirnya mau dipasang tombol kontrol audio atau dibiarkan polos.
Premium sound system, 11 speaker system
Di unit yang saya coba, headunitnya sendiri saya rasa model dan merknya buatan Tiongkok dengan fitur yang cukup lengkap dan bisa memainkan musik dari USB drive dan iPod/iPhone serta sudah dilengkapi kamera parkir mundur. Buat para pemilik Toyota Harrier, saya sarankan untuk tipe audioless anda bisa upgrade audionya dengan Alpine Fit Kit yang dilengkapi head unit X009E-HA ukuran 9 inchi. Bentuk dudukannya nanti jadi mirip dengan Harrier tipe premium sound system. Di Jepang sendiri saya lihat di instagram, Alpine Fit Kit ini lumayan populer di para pemilik Harrier tipe audioless.
Alpine Harrier fitkit
Score: 7.5/10
3.4 Storage
Untuk urusan storage, well....ini Toyota, dan harusnya untuk urusan beginian, terutama di family SUV/Crossover sudah dipikirkan matang oleh para engineer dan desainernya. Tapi apa betul begitu ? mari kita lihat. Bagasi belakang memiliki kapasitas sebesar 440 dan sayangnya tidak sebesar Honda CRV yang memiliki kapasitas 589 liter, Mazda CX-5 yang memiliki kapasitas 503 liter, dan Nissan Murano yang memiliki kapasitas 603 liter. Masih ada juga ruang penyimpanan di bawah dek kargo untuk beberapa barang berukuran kecil seperti sepatu. Memang cukup disayangkan saja kapasitas kargonya tidak sebanyak SUV/Crossover monokok lainnya.
Bergeser ke kabin bagian penumpang, di baris kedua cukup generous dengan pemberian door pocket di kedua sisi untuk menampung minuman/snack/gadget serta terdapat seatback pocket. Di armrest baris kedua juga ada tempat untuk menaruh minuman. Bergeser ke baris pertama, ada laci depan yang ukurannya cukup generous serta area penyimpanan di center console dan laci di center armrest cukup memadai. Tidak lupa kedua sisi pintu dilengkapi door pocket.
Score: 6.75/10
4. On the road
Baiklah, mari kita bawa jalan mobil ini. Injak rem dan pencet tombol start-stop button untuk menyalakan mobil, kemudian mesin 3ZR-FAE langsung hidup. Saya sendiri penasaran dengan mesinnya yang memiliki torsi puncak sebesar 193Nm di 3800rpm, sebagai perbandingan, lihat tabel berikut ini.
semuanya 2000cc natural aspirated
Dari tabel diatas, CX5 terkesan lebih "lari" karena bobotnya paling ringan, kemudian Forester mungkin paling lambat disini karena dia memakai penggerak all wheel drive yang menambah beban dan kerja ekstra ke mesin.
Cukup penasaran juga bagaimana performa mobil ini di jalan raya, kemudian mobil yang dibalut oleh ban Bridgestone Potenza 235/55R18 ini saya arahkan ke jalanan. Sebelumnya saya bertanya kepada yang punya “mobil ini gimana kalo di jalan raya ? maksudnya kayak gas nya, lari nya” dan jawabannya “untuk dalam kota doang sih yang udah cukup lah tenaganya, tapi kalo di tol dan di luar kota agak sedikit lambat dan kedodoran, mungkin karena mesinnya Cuma 2000cc”.
Pengetesan menggunakan 3 metode, pertama dengan mode ECO, kedua mode standar, dan ketiga mode POWER, sebagai pengingat, mobil ini memakai jenis transmisi CVT dengan 7 percepatan manual. Di mode ECO, respons gas menjadi lambat dan mobil terasa kedodoran, saran saya jangan gunakan mode ECO di kemacetan karena sepertinya malah akan jadi boros karena pedal gas harus ditekan lebih dalam berimbas ke pemakaian bahan bakar lebih banyak, mode ECO hanya cocok untuk cruising dengan kecepatan konstan dalam jangka waktu yang cukup lama. Di mode standar, respons gas terasa lebih enak dan lebih cocok untuk pemakaian dalam kota yang banyak stop-and-go nya. Ketika coba dibejek sih....ya lemot..tapi udah agak cukup untuk sekedar naik ke 80km/h atau 100km/h. Masuk ke POWER mode, hmm...yaahh si mesin nahan RPM agak lebih tinggi sih biar tenaga yang keluar lebih besar pas diinjek gas nya, tapi tetap saja masih kurang gigit tenaganya kalau mau kenceng, transmisi CVT nya juga gak banyak membantu. Kesimpulannya, mode normal sudah cukup untuk mobil ini menemani aktifitas anda sehari-hari di dalam kota.
Handlingnya...hmm, stirnya itu EPS, jadi ringan banget, kalo komunikatif apa gak sih menurut saya agak lebih baik dari Harrier sebelumnya walaupun feeling feedback stirnya masih agak kurang, tapi buat saya ini ada improvement dari model sebelumnya. Stir yang ringan lebih cocok untuk pemakaian di dalam kota atau sekedar berkendara santai. Bodyroll masih terasa tapi tidak terlalu limbung seperti generasi sebelumnya, suspensinya bekerja bagus untuk meredam getaran body ketika melewati speedbump dan jalan bergelombang, overall body control terkesan jauh lebih enak dari generasi sebelumnya. Untuk remnya sendiri lumayan gigit ya, ada improvement dari model sebelumnya juga, dan enaknya remnya halus dan tidak menyentak seperti kebanyakan mobil premium lainnya.
Untuk urusan fuel consumption, menurut data MID di mobil dan dari yang punya sih, untuk di Jakarta dengan bensin octane92 konsumsi bahan bakar rata-ratanya di kisaran 8-10km/l. Cukup wajar untuk mobil front wheel drive, 2000cc, dengan berat badan nyaris 1.6 ton. Road noisenya sendiri minim di mobil ini, apalagi kalau di jalanan yang mulus. Tapi kalo ketemu jalan beton atau konblok..ya berisik sih.
Dari sesi pengetesan ini, kesimpulan saya terhadap perilaku Toyota Harrier generasi 3 di jalan: ini mobil yang cocok untuk sekedar bersantai dan sama sekali tidak direkomendasikan bagi anda yang mencari mobil untuk spirited driving.
Score: 7.5/10
5. Safety features
Mobil ini dilengkapi dengan 7 airbags (dual front + dual side front + dual curtain + driver knee), ABS EBD, Vehicle Stability Control with Traction Control, wiplash front seat, Hill Launch Assist, Rear Camera, Reversing Sensor, ISOFIX, Lane Departure Warning System, dan beberapa fitur lainnya
Score: 8/10
6. Kesimpulan
Oke, setelah pengetesan, saya pribadi menyimpulkan: ini mobil enak, tapi hanya enak untuk sekedar dibawa jalan santai di dalam maupun luar kota, hanya sekedar cruiser santai, ibarat kata seperti kapal pesiar kecil yang peruntukannya hanya untuk bersantai. Fungsinya sebagai premium crossover/SUV keluarga sudah cukup jelas di Harrier. Mobil ini cocok anda bawa pergi berlibur ke pantai atau sekedar berburu kuliner ke kota sebelah. Mobil ini sama sekali tidak cocok bagi anda yang mencari kendaraan fun-to-drive.
Well, saya sendiri jujur saja menyukainya dan ada rasa ingin memilikinya, apalagi dengan warna putih atau merah maroon nya. Tentu saja saya tidak akan menggunakan jasa supir ketika menggunakan mobil ini, karena saya sendiri cukup enjoy mengemudikan mobil ini walaupun ini bukan driver car. Ketika saya tinggal di Tokyo, saya melihat Harrier itu bertebaran dimana-mana, mulai dari pusat kota hingga pinggiran kota dan prefektur lainnya seperti Nagano, Aichi, Tochigi, dan Kanagawa. Malah lebih sering menemukan Harrier daripada RAV4. Melihat Harrier di Jepang itu sama seperti melihat Pajero Sport di Jakarta dan sekitarnya.
Yes, i’m in love with this 3rd generation Harrier, probably one of the best looking premium SUV/Crossover in the market today and excellent car for leisurely cruising on the highway.
Sayang seribu sayang mobil ini tidak diekspor secara resmi keluar Jepang, saya membayangkan mobil ini punya spek ekspor dengan mesin 2.5 yang diambil dari Camry, kemudian CVT nya lebih lively, JBL audio system, large head unit screen with navigation system ala JDM model, memory seat, MID with english language...yaahh mungkin kalo masuk resmi harganya bisa bertengger di kisaran 700-900jt rupiah sepertinya hehhehe..tapi jika mobil ini bisa masuk resmi dengan equipment yang saya beberkan diatas kecuali mesin dan transmisi tetap memakai JDM 2.0 model, apakah harganya bisa di tekan di kisaran 600-800jt rupiah ? sebuah pertanyaan yang saya harap Toyota Astra Motor Indonesia bisa menjawabnya suatu hari nanti.
saya pengennya interiornya seperti ini, premium package with premium sound system, dengan semua instrumen minimal berbahasa inggris
Yaa, saya yakin mungkin salah satu alasan tidak masuk secara resmi karena takut memakan pasar Lexus (NX dan RX), tapi buat saya, Harrier dan kedua line up Lexus itu memiliki penggemar dan market tersendiri, secara comfort levelnya Harrier dengan Lexus terutama dengan si RX agak berbeda. Jadi mungkin akan lumayan seru kalau Toyota Harrier bisa masuk secara resmi ke Indonesia.
lalu..kira-kira..mobil ini gimana ya ? coba kita lihat..dan seperti yang saya bilang sebelumnya..
- Mobil ini cocok bagi anda yang tidak senang ngebut, senang nyetir santai tanpa memblokir lajur cepat, serta senang berpergian pada saat weekend, ntah itu mengunjungi teman atau kerabat, berburu kuliner di kota sebelah, atau sekedar pergi ke pantai
- Mobil ini cocok bagi anda yang mempunyai keluarga dengan anggota 4-5 orang sebagai family car yang dapat memberikan kenyamanan pada saat berkendara
- Mobil ini cocok buat anda yang ingin merasakan mobil premium dan untuk pemakaian sehari-hari di dalam kota dan sekitarnya
- Mobil ini cocok sekali untuk kaum perempuan, terutama sebagai soccer mom car
- Anda senang ngebut tapi juga mencari kendaraan yang memang dipakai hanya untuk sekedar nyetir santai ? Harrier bisa memberikannya untuk anda
Dari saya untuk Toyota Harrier, “Excellent premium crossover SUV that fits for everyday activity around town”
Pros
- Desain interior yang bikin betah di dalamnya
- Kekedapan kabin bagus
- Handling mobil ada kemajuan dari model sebelumnya
- Suspensi nya nyaman
- Eksteriornya bagus
- Cukup irit
- Kabinnya lega
- Masih bisa servis di bengkel resmi Toyota
Cons
- Mesinnya kurang bertenaga, semoga ada opsi mesin 2.5 bensin
- Kapasitas bagasi yang kecil (440 liter)
- Tidak ada versi resmi yang dijual Toyota Indonesia
- MID dalam bahasa jepang
- Versi premium audio dengan JBL speaker, head unit nya full bahasa jepang, tidak bisa diganti ke bahasa inggris
Total Score: 7.8/10
sorry kalo ada salah kata dan kekurangan sana sini, saya hanya seorang penikmat mobil yang masih harus banyak belajar
sekian dari saya, terima kasih
Kali ini saya akan mereview salah satu SUV premium dari Jepang yang menjadi favorit banyak orang dan sudah tidak asing lagi bagi kita semua, Toyota Harrier.
1. Prolog
Toyota Harrier generasi 1 masuk ke Indonesia melalui Importir Umum sekitar tahun 1990an akhir - 2000an awal, generasi kedua masuk ke Indonesia juga melalui Importir Umum di sekitar tahun 2003, generasi 2 adalah salah satu generasi Harrier terpopuler di Indonesia dan tersebar di banyak tempat di Indonesia. Kemudian pada tahun 2012 All New Harrier meluncur di Jepang dan pada tahun 2013 mulai masuk dan tersebar di Jalanan Indonesia.
Awalnya Toyota Harrier sendiri adalah nama yang disematkan oleh Toyota untuk Lexus RX versi JDM (Japan Domestic Market). Namun di generasi ketiga, yaitu XU60, Harrier dipisahkan oleh Toyota dari si Lexus RX, menjadikannya kedua mobil yang benar-benar berbeda. Hingga generasi ketiga pun, Toyota Harrier hanya dijual resmi di Jepang. Toyota Harrier juga masuk ke Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Hongkong, hanya saja sebagai mobil “grey-market” alias tidak secara resmi masuk ke suatu negara.
Sebagai informasi, ada beberapa varian Harrier 2.0 yang dijual di negeri bunga sakura, dari yang paling murah (konversi kasar 1 yen = 100 rupiah)
1. Toyota Harrier "Elegance", harga 2.880.000 Yen sebelum pajak
2. Toyota Harrier "Grand", harga 2.992.114 Yen sebelum pajak
3. Toyota Harrier "Premium", harga 3.331.543 Yen sebelum pajak
4. Toyota Harrier "Premium Advanced Package", harga 3.891.927 Yen sebelum pajak
Ooh ya, karena ini adalah review pertama saya untuk mobil yang tidak dijual resmi, maka saya mohon maaf sebelumnya jika data yang saya tampilkan bisa berbeda seperti yang anda tahu. Karena mobil ini tidak masuk secara resmi, Toyota Harrier di Indonesia memiliki banyak varian dan setiap varian bisa memiliki kelengkapan yang berbeda satu sama lain tergantung dari pihak dealer atau pihak kustomer.
Sekilas mengenai Toyota Harrier
- Engine: 3ZR-FAE Natural Aspirated (150hp at 6100rpm, 193Nm of torque at 3800rpm)
- Front Wheel Drive
- Transmission: CVT with 7 speed manual mode
- Tire Size (original): 235/55R18
- Berat kosong: 1580kg
- Fuel Tank Capacity: 60 liter
- Dimension (P x L x T, mm): 4.720 x 1.835 x 1.690 ; wheelbase: 2.660 (mm)
- Steering System: Electronic Power Steering
- Harga Jual OTR Jakarta: Bervariasi tergantung optional dan dealer
- turning radius: 5.6 meter
2. Eksterior
Pertama kali saya melihat foto mobil ini ketika diluncurkan tahun 2013, impresi saya adalah mungkin ini adalah salah satu SUV perkotaan yang memiliki desain eksterior yang cukup menarik dan tidak membosankan, dan ini adalah dari Toyota dimana menurut saya pribadi desain eksterior mobil mereka biasanya terkesan “biasa saja”, “cepat bosan”, “nyeleneh”, atau “tarikan garis eksteriornya gak jelas sama sekali”. So kudos to the design team !'
Dari depan, samping, dan belakang, desainnya terlihat rapih dan cukup cantik. Ooh ya, Harrier generasi ketiga ini lahir dengan tubuh lebih kecil juga dari generasi sebelumnya, dan sekilas lebih kecil kalau kita lihat dari luar. Silahkan lihat tabel dibawah ini untuk perbandingan dengan generasi sebelumnya, XU30
Generasi terbaru ini mempunyai badan lebih pendek, lebih kurus, dan wheelbase lebih pendek dari generasi sebelumnya.
Score: 8.75/10
3. Interior
Untuk urusan interior, inilah salah satu keunggulan Harrier terbaru. Tata letak dan desain interiornya lumayan memukau dan boleh dibilang kemajuan besar dari generasi sebelumnya. Dan mungkin bagi yang jarang melihat interior Toyota Harrier tapi sering melihat interior Toyota Innova, mungkin tidak begitu terasa asing, Cuma tentu saja kedua mobil memiliki kualitas interior yang berbeda.
Maklum saja, Toyota Harrier yang berakta lahir dari Jepang dan memang sebenarnya hanya khusus dijual di dalam Jepang dan memiliki standar build quality yang sangat bagus disertai pemilihan material yang bagus serta lumayan solid, dan gap antar panel interior sangat minim. Hasilnya adalah orang yang berada di dalam Toyota Harrier akan merasa betah berada di kabin mobil ini, baik untuk perjalanan dalam dan luar kota.
3.1 seating
Sekarang mari kita coba duduk. Kursi pengemudinya lumayan nyaman dan posisi duduknya juga cukup ergonomis dan model yang saya coba juga dilengkapi dengan pengaturan elektrik 10 arah termasuk pengaturan lumbar support. Untuk kursi penumpang depan sayangnya di unit yang saya coba pengaturan kursinya masih manual. Dari posisi duduk saya di kursi pengemudi, visibility keluar lumayan bagus walaupun buat saya pribadi ada sedikit blind spot di area pilar A dan pilar C.
masih lega loh ! kursi depan itu sudah saya stel posisi mengemudi saya, dengan tinggi 178cm
Sekarang bergeser ke baris kedua. Hmmmmmm....nyaman, nyaman sekali. Baris keduanya benar-benar memanjakan penumpang. Bagi yang suka disupiri, mobil ini cocok buat anda. Minta ke sang supir untuk mengantarkan anda ke tujuan anda, anda duduk manis di baris kedua, siapkan bantal yang empuk, dan eits ! kursi baris kedua bisa dibuat lebih sender lagi untuk menambahkan kenyamanan. Sangat nyaman sekali baris keduanya dan sepertinya susah untuk penumpang baris kedua untuk menemukan hal yang bisa bikin mereka komplain. Buat keluarga yang terdiri dari 4-5 orang anggota, mobil ini juga cocok karena baris keduanya lapang dan lega. Empunya saya mengatakan ke saya kalau dia duduk di baris kedua, akan mudah terlelap karena memang sangat nyaman.
mirip banget ama Innova punya
Lucunya unit yang saya coba ini kursinya tidak full leather, tapi hanya ½ leather saja. Tapi selama saya coba dan empunya sendiri mengatakan bahan cloth di kursinya juga sudah lumayan nyaman. Ooh ya, stirnya lumayan nyaman untuk digenggam. dan mirip sekali dengan Innova punya, hanya saja material keduanya jauh berbeda, Harrier is in a whole different level
Score: 8/10
3.2 Features.
Features mobil ini banyak, mulai dari dual zone climate control, panoramic roof yang sebenarnya opsional di Jepangnya sendiri, power back door, rear air conditioning, automatic rain sensing wiper, automatic dusk sensing headlamp, all auto window, auto start-stop, cruise control, nanoe air conditioning, MID yang sayangnya dalam Bahasa Jepang tapi displaynya sangat mirip dengan Harrier dan Fortuner, serta beberapa fitur yang saya lupa apalagi yang tertanam di mobil ini.
Score: 7/10
3.3 Entertainment
audioless 6 speaker
Urusan hiburan, mobil ini termasuk tipe audioless (alias tidak diberi Head Unit dari pabrik, tambahkan sendiri) dengan 6 speaker sebagai standar. Salah satu keunikan mobil pasar JDM adalah audioless. Di Jepang sendiri, kalau kita beli mobil, urusan head unit, audio control button di stir, dan jumlah speaker adalah opsional. Jadi kita sendiri yang mengaturnya, mau head unit aftermarket looks macam Alpine atau Kenwood, atau headunit terintegrasi; mau speaker standar yang biasanya jumlahnya ada 6 atau premium speaker yang bisa lebih dari 10 speaker; atau stirnya mau dipasang tombol kontrol audio atau dibiarkan polos.
Premium sound system, 11 speaker system
Di unit yang saya coba, headunitnya sendiri saya rasa model dan merknya buatan Tiongkok dengan fitur yang cukup lengkap dan bisa memainkan musik dari USB drive dan iPod/iPhone serta sudah dilengkapi kamera parkir mundur. Buat para pemilik Toyota Harrier, saya sarankan untuk tipe audioless anda bisa upgrade audionya dengan Alpine Fit Kit yang dilengkapi head unit X009E-HA ukuran 9 inchi. Bentuk dudukannya nanti jadi mirip dengan Harrier tipe premium sound system. Di Jepang sendiri saya lihat di instagram, Alpine Fit Kit ini lumayan populer di para pemilik Harrier tipe audioless.
Alpine Harrier fitkit
Score: 7.5/10
3.4 Storage
Untuk urusan storage, well....ini Toyota, dan harusnya untuk urusan beginian, terutama di family SUV/Crossover sudah dipikirkan matang oleh para engineer dan desainernya. Tapi apa betul begitu ? mari kita lihat. Bagasi belakang memiliki kapasitas sebesar 440 dan sayangnya tidak sebesar Honda CRV yang memiliki kapasitas 589 liter, Mazda CX-5 yang memiliki kapasitas 503 liter, dan Nissan Murano yang memiliki kapasitas 603 liter. Masih ada juga ruang penyimpanan di bawah dek kargo untuk beberapa barang berukuran kecil seperti sepatu. Memang cukup disayangkan saja kapasitas kargonya tidak sebanyak SUV/Crossover monokok lainnya.
Bergeser ke kabin bagian penumpang, di baris kedua cukup generous dengan pemberian door pocket di kedua sisi untuk menampung minuman/snack/gadget serta terdapat seatback pocket. Di armrest baris kedua juga ada tempat untuk menaruh minuman. Bergeser ke baris pertama, ada laci depan yang ukurannya cukup generous serta area penyimpanan di center console dan laci di center armrest cukup memadai. Tidak lupa kedua sisi pintu dilengkapi door pocket.
Score: 6.75/10
4. On the road
Baiklah, mari kita bawa jalan mobil ini. Injak rem dan pencet tombol start-stop button untuk menyalakan mobil, kemudian mesin 3ZR-FAE langsung hidup. Saya sendiri penasaran dengan mesinnya yang memiliki torsi puncak sebesar 193Nm di 3800rpm, sebagai perbandingan, lihat tabel berikut ini.
semuanya 2000cc natural aspirated
Dari tabel diatas, CX5 terkesan lebih "lari" karena bobotnya paling ringan, kemudian Forester mungkin paling lambat disini karena dia memakai penggerak all wheel drive yang menambah beban dan kerja ekstra ke mesin.
Cukup penasaran juga bagaimana performa mobil ini di jalan raya, kemudian mobil yang dibalut oleh ban Bridgestone Potenza 235/55R18 ini saya arahkan ke jalanan. Sebelumnya saya bertanya kepada yang punya “mobil ini gimana kalo di jalan raya ? maksudnya kayak gas nya, lari nya” dan jawabannya “untuk dalam kota doang sih yang udah cukup lah tenaganya, tapi kalo di tol dan di luar kota agak sedikit lambat dan kedodoran, mungkin karena mesinnya Cuma 2000cc”.
Pengetesan menggunakan 3 metode, pertama dengan mode ECO, kedua mode standar, dan ketiga mode POWER, sebagai pengingat, mobil ini memakai jenis transmisi CVT dengan 7 percepatan manual. Di mode ECO, respons gas menjadi lambat dan mobil terasa kedodoran, saran saya jangan gunakan mode ECO di kemacetan karena sepertinya malah akan jadi boros karena pedal gas harus ditekan lebih dalam berimbas ke pemakaian bahan bakar lebih banyak, mode ECO hanya cocok untuk cruising dengan kecepatan konstan dalam jangka waktu yang cukup lama. Di mode standar, respons gas terasa lebih enak dan lebih cocok untuk pemakaian dalam kota yang banyak stop-and-go nya. Ketika coba dibejek sih....ya lemot..tapi udah agak cukup untuk sekedar naik ke 80km/h atau 100km/h. Masuk ke POWER mode, hmm...yaahh si mesin nahan RPM agak lebih tinggi sih biar tenaga yang keluar lebih besar pas diinjek gas nya, tapi tetap saja masih kurang gigit tenaganya kalau mau kenceng, transmisi CVT nya juga gak banyak membantu. Kesimpulannya, mode normal sudah cukup untuk mobil ini menemani aktifitas anda sehari-hari di dalam kota.
Handlingnya...hmm, stirnya itu EPS, jadi ringan banget, kalo komunikatif apa gak sih menurut saya agak lebih baik dari Harrier sebelumnya walaupun feeling feedback stirnya masih agak kurang, tapi buat saya ini ada improvement dari model sebelumnya. Stir yang ringan lebih cocok untuk pemakaian di dalam kota atau sekedar berkendara santai. Bodyroll masih terasa tapi tidak terlalu limbung seperti generasi sebelumnya, suspensinya bekerja bagus untuk meredam getaran body ketika melewati speedbump dan jalan bergelombang, overall body control terkesan jauh lebih enak dari generasi sebelumnya. Untuk remnya sendiri lumayan gigit ya, ada improvement dari model sebelumnya juga, dan enaknya remnya halus dan tidak menyentak seperti kebanyakan mobil premium lainnya.
Untuk urusan fuel consumption, menurut data MID di mobil dan dari yang punya sih, untuk di Jakarta dengan bensin octane92 konsumsi bahan bakar rata-ratanya di kisaran 8-10km/l. Cukup wajar untuk mobil front wheel drive, 2000cc, dengan berat badan nyaris 1.6 ton. Road noisenya sendiri minim di mobil ini, apalagi kalau di jalanan yang mulus. Tapi kalo ketemu jalan beton atau konblok..ya berisik sih.
Dari sesi pengetesan ini, kesimpulan saya terhadap perilaku Toyota Harrier generasi 3 di jalan: ini mobil yang cocok untuk sekedar bersantai dan sama sekali tidak direkomendasikan bagi anda yang mencari mobil untuk spirited driving.
Score: 7.5/10
5. Safety features
Mobil ini dilengkapi dengan 7 airbags (dual front + dual side front + dual curtain + driver knee), ABS EBD, Vehicle Stability Control with Traction Control, wiplash front seat, Hill Launch Assist, Rear Camera, Reversing Sensor, ISOFIX, Lane Departure Warning System, dan beberapa fitur lainnya
Score: 8/10
6. Kesimpulan
Oke, setelah pengetesan, saya pribadi menyimpulkan: ini mobil enak, tapi hanya enak untuk sekedar dibawa jalan santai di dalam maupun luar kota, hanya sekedar cruiser santai, ibarat kata seperti kapal pesiar kecil yang peruntukannya hanya untuk bersantai. Fungsinya sebagai premium crossover/SUV keluarga sudah cukup jelas di Harrier. Mobil ini cocok anda bawa pergi berlibur ke pantai atau sekedar berburu kuliner ke kota sebelah. Mobil ini sama sekali tidak cocok bagi anda yang mencari kendaraan fun-to-drive.
Well, saya sendiri jujur saja menyukainya dan ada rasa ingin memilikinya, apalagi dengan warna putih atau merah maroon nya. Tentu saja saya tidak akan menggunakan jasa supir ketika menggunakan mobil ini, karena saya sendiri cukup enjoy mengemudikan mobil ini walaupun ini bukan driver car. Ketika saya tinggal di Tokyo, saya melihat Harrier itu bertebaran dimana-mana, mulai dari pusat kota hingga pinggiran kota dan prefektur lainnya seperti Nagano, Aichi, Tochigi, dan Kanagawa. Malah lebih sering menemukan Harrier daripada RAV4. Melihat Harrier di Jepang itu sama seperti melihat Pajero Sport di Jakarta dan sekitarnya.
Yes, i’m in love with this 3rd generation Harrier, probably one of the best looking premium SUV/Crossover in the market today and excellent car for leisurely cruising on the highway.
Sayang seribu sayang mobil ini tidak diekspor secara resmi keluar Jepang, saya membayangkan mobil ini punya spek ekspor dengan mesin 2.5 yang diambil dari Camry, kemudian CVT nya lebih lively, JBL audio system, large head unit screen with navigation system ala JDM model, memory seat, MID with english language...yaahh mungkin kalo masuk resmi harganya bisa bertengger di kisaran 700-900jt rupiah sepertinya hehhehe..tapi jika mobil ini bisa masuk resmi dengan equipment yang saya beberkan diatas kecuali mesin dan transmisi tetap memakai JDM 2.0 model, apakah harganya bisa di tekan di kisaran 600-800jt rupiah ? sebuah pertanyaan yang saya harap Toyota Astra Motor Indonesia bisa menjawabnya suatu hari nanti.
saya pengennya interiornya seperti ini, premium package with premium sound system, dengan semua instrumen minimal berbahasa inggris
Yaa, saya yakin mungkin salah satu alasan tidak masuk secara resmi karena takut memakan pasar Lexus (NX dan RX), tapi buat saya, Harrier dan kedua line up Lexus itu memiliki penggemar dan market tersendiri, secara comfort levelnya Harrier dengan Lexus terutama dengan si RX agak berbeda. Jadi mungkin akan lumayan seru kalau Toyota Harrier bisa masuk secara resmi ke Indonesia.
lalu..kira-kira..mobil ini gimana ya ? coba kita lihat..dan seperti yang saya bilang sebelumnya..
- Mobil ini cocok bagi anda yang tidak senang ngebut, senang nyetir santai tanpa memblokir lajur cepat, serta senang berpergian pada saat weekend, ntah itu mengunjungi teman atau kerabat, berburu kuliner di kota sebelah, atau sekedar pergi ke pantai
- Mobil ini cocok bagi anda yang mempunyai keluarga dengan anggota 4-5 orang sebagai family car yang dapat memberikan kenyamanan pada saat berkendara
- Mobil ini cocok buat anda yang ingin merasakan mobil premium dan untuk pemakaian sehari-hari di dalam kota dan sekitarnya
- Mobil ini cocok sekali untuk kaum perempuan, terutama sebagai soccer mom car
- Anda senang ngebut tapi juga mencari kendaraan yang memang dipakai hanya untuk sekedar nyetir santai ? Harrier bisa memberikannya untuk anda
Dari saya untuk Toyota Harrier, “Excellent premium crossover SUV that fits for everyday activity around town”
Pros
- Desain interior yang bikin betah di dalamnya
- Kekedapan kabin bagus
- Handling mobil ada kemajuan dari model sebelumnya
- Suspensi nya nyaman
- Eksteriornya bagus
- Cukup irit
- Kabinnya lega
- Masih bisa servis di bengkel resmi Toyota
Cons
- Mesinnya kurang bertenaga, semoga ada opsi mesin 2.5 bensin
- Kapasitas bagasi yang kecil (440 liter)
- Tidak ada versi resmi yang dijual Toyota Indonesia
- MID dalam bahasa jepang
- Versi premium audio dengan JBL speaker, head unit nya full bahasa jepang, tidak bisa diganti ke bahasa inggris
Total Score: 7.8/10
sorry kalo ada salah kata dan kekurangan sana sini, saya hanya seorang penikmat mobil yang masih harus banyak belajar
sekian dari saya, terima kasih
Last edited by haristk7 on Thu Jun 16, 2016 9:01, edited 1 time in total.
#menolaklupa
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5694
- Joined: Thu Jun 05, 2014 13:03
- Daily Vehicle: [cencored]
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Pertamax di tritnya om Harist.
Ini mobil mahal yang ane kurang suka modelnya, malah bagusan yang first gen, ga tau ya tapi kalo diliat dari depan kurang mevvah.
Malah bagusan CX5 atau CRV.
Btw, nais ripiu om.
Ini mobil mahal yang ane kurang suka modelnya, malah bagusan yang first gen, ga tau ya tapi kalo diliat dari depan kurang mevvah.
Malah bagusan CX5 atau CRV.
Btw, nais ripiu om.
Last edited by sintoni on Thu Jun 16, 2016 10:30, edited 1 time in total.
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 41
- Joined: Mon Mar 07, 2016 3:26
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
nice review om , beberapa waktu lalu sempet liat pas parkir. dari depan cakep dan ane g ngenalin mahluk apakah ini. dari belakang lampunya manis dan dari situlah ane tahu kalau mahluk ini harrier 3rd gen . kira2 kurs ke IDR plus pajak jadi berapa y mahar buat minang ni mobil??
Rasaki indak tatuka
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1702
- Joined: Tue Aug 18, 2009 6:23
- Location: surabaya
- Daily Vehicle: CX-5 GT Soul Red
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Nice review bro harist....as always
Harrier gen ketiga ini emang modelnya menarik...tp kalo kelamaan diliat juga kesannya jadi biasa aja lho (IMHO)
Kalo dibandingin ama mesin 2.4 yg gen sebelumnya gimana bro harist?
Harrier gen ketiga ini emang modelnya menarik...tp kalo kelamaan diliat juga kesannya jadi biasa aja lho (IMHO)
Kalo dibandingin ama mesin 2.4 yg gen sebelumnya gimana bro harist?
Soul Red zoom zoom
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1050
- Joined: Sun Aug 30, 2015 12:49
- Location: BSD (Bogor Sana Dikit)
- Daily Vehicle: Civic FD2
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
wihh, nice review broo, anyway katanya kalo HU premium yg jepang, gabisa setel radio sini ya beda frekuensi?
2009 Honda Civic FD2
2015 Honda CR-V 2.4l A/T
2015 Honda CR-V 2.4l A/T
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 58
- Joined: Sat Apr 02, 2016 3:02
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
kalau di odyssey cbu temen, tetep bisa radionya tapi frekuensi maks di 90.00
-
- SM Specialist
- Posts: 4354
- Joined: Tue Sep 02, 2008 0:19
- Location: Bandungers
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
mantapp captt.. bentuknya gw suka...
gw pikir 2.0 Turbo kaya di NX.... ternya n.a ....
so still old perkutut?.... mevvah n aristoket gud for relax cruise
gw pikir 2.0 Turbo kaya di NX.... ternya n.a ....
so still old perkutut?.... mevvah n aristoket gud for relax cruise
just my dummy head.... me available on youtube! check n subs ya!
Billyd1773dz
Billyd1773dz
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 326
- Joined: Fri Sep 18, 2015 17:54
- Location: Pagedangan
- Daily Vehicle: 2016 Toyota AN140 2GD Q AT
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Nice Review om
Tetangga ada yg pake ini mobil, beli seken, dan supir yg bawa kalo diliatin keren juga ini mobil, walopun belum ada DRLnya
Tapi kayanya ttp kualitas dan kenyamanannya masih selangkah dibawah lexus RX ya?
Tetangga ada yg pake ini mobil, beli seken, dan supir yg bawa kalo diliatin keren juga ini mobil, walopun belum ada DRLnya
Tapi kayanya ttp kualitas dan kenyamanannya masih selangkah dibawah lexus RX ya?
2016 Toyota AN140 Q 2GD-FTV 6AT
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 83
- Joined: Thu Dec 11, 2014 12:39
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
review yg berkelas as usual
model nya timeless gak ngebosenin di liat. fyi head unit alpine untuk 3rd gen ini harga nya cukup nguras kantong (hampir 42 jt euy).
model nya timeless gak ngebosenin di liat. fyi head unit alpine untuk 3rd gen ini harga nya cukup nguras kantong (hampir 42 jt euy).
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 854
- Joined: Tue May 19, 2015 4:08
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Very nice review oom.
Harrier ini kalo saya lihat jadi sensible SUV untuk kaum the have yang mungkin merasa pake GLC/NX terlalu flashy tapi pake CRV pun kurang suka kualitasnya. Ukuran Harrier ini jg compact bgt jd ga bisa dibandingkan sama CX9.
Ini skrg harganya 800an ya om?
Harrier ini kalo saya lihat jadi sensible SUV untuk kaum the have yang mungkin merasa pake GLC/NX terlalu flashy tapi pake CRV pun kurang suka kualitasnya. Ukuran Harrier ini jg compact bgt jd ga bisa dibandingkan sama CX9.
Ini skrg harganya 800an ya om?
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1412
- Joined: Sun Nov 18, 2012 10:01
- Daily Vehicle: Pleiades
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
kalo dilihat dari samping sekilas malah ada kemiripan dengan CX5, XTrail, atau Tucson om hahahaPertamax di tritnya om Harist.
Ini mobil mahal yang ane kurang suka modelnya, malah bagusan yang first gen, ga tau ya tapi kalo diliat dari depan kurang mevvah.
Malah bagusan CX5 atau CRV.
Btw, nais ripiu om.
saya gak tau pastinya, di Jakarta di kisaran 700-900jt rupiah omnice review om , beberapa waktu lalu sempet liat pas parkir. dari depan cakep dan ane g ngenalin mahluk apakah ini. dari belakang lampunya manis dan dari situlah ane tahu kalau mahluk ini harrier 3rd gen . kira2 kurs ke IDR plus pajak jadi berapa y mahar buat minang ni mobil??
dulu saya pernah nyetir yang gen 2 2.4, yang 2.4 dulu juga sama2 bolot om, apa mungkin karena yang dulu cuma 4AT ya jadi bolotnya rada-rada..yaa yang ini sih bolot cuma gak terlalu parahNice review bro harist....as always
Harrier gen ketiga ini emang modelnya menarik...tp kalo kelamaan diliat juga kesannya jadi biasa aja lho (IMHO)
Kalo dibandingin ama mesin 2.4 yg gen sebelumnya gimana bro harist?
biasanya mentok di 90.00, tapi suka ada converternya..ntah gmn caranyawihh, nice review broo, anyway katanya kalo HU premium yg jepang, gabisa setel radio sini ya beda frekuensi?
yeaps, mevvah n aristoket for relaxingmantapp captt.. bentuknya gw suka...
gw pikir 2.0 Turbo kaya di NX.... ternya n.a ....
so still old perkutut?.... mevvah n aristoket gud for relax cruise
bungkus dong om bil
yeaps, masih selangkah dibawah Lexus RX, ada harga ada barangNice Review om
Tetangga ada yg pake ini mobil, beli seken, dan supir yg bawa kalo diliatin keren juga ini mobil, walopun belum ada DRLnya
Tapi kayanya ttp kualitas dan kenyamanannya masih selangkah dibawah lexus RX ya?
sumpah saya baru tau kalo head unit alpine nya semahal itureview yg berkelas as usual
model nya timeless gak ngebosenin di liat. fyi head unit alpine untuk 3rd gen ini harga nya cukup nguras kantong (hampir 42 jt euy).
kayaknya yang mau bungkus HU nya harus niat banget yaa..
hehehe iyaa om posisinya sepertinya diantara Honda CRV dan Mercedes Benz GLC/BMW X3..Very nice review oom.
Harrier ini kalo saya lihat jadi sensible SUV untuk kaum the have yang mungkin merasa pake GLC/NX terlalu flashy tapi pake CRV pun kurang suka kualitasnya. Ukuran Harrier ini jg compact bgt jd ga bisa dibandingkan sama CX9.
Ini skrg harganya 800an ya om?
mungkin yaa, Toyota Harrier ini bisa diposisikan melawan:
1. Subaru Outback
2. Hyundai Santa Fe AWD
3. Nissan Murano
yaahh...mungkin..
iyaa harganya kisaran 800an jt rupiah
#menolaklupa
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 561
- Joined: Sat May 11, 2013 12:01
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Premium Advance di Medan 1M an brand new,tapi sekennya mayan ancur banyak.Jatuh di 775-800jt.Yang wow dari Harrier cuma nappa leathernya doank
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1091
- Joined: Mon Dec 28, 2015 18:55
- Location: JakartaBarat
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Jarang org yg tau cmn mid dan audio bawaan dari jepang bisa diganti ke bahasa inggris, cek aja channel mick lay motors japan, disitu ada banyak info cara setting head unit dan mid harrier ini biar bisa jadi bahasa inggris, walaupun radio frequensinya msh jepang (gk bisa dipake di indo dan gps msh pake bhs jepang, well enaknya it is the premium sound spec which is using jbl greenedge dan gk ada sunatan di audio dan safety features bawaan toyota jepang). Jadi mid dan audio bawaan asli dr jepang gk ada masalah ganti ke bhs inggris, pasti bisa cmn gps aja msh full bhs jepang
PM for any interest in JDM / ASEAN car parts & accs
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1412
- Joined: Sun Nov 18, 2012 10:01
- Daily Vehicle: Pleiades
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
saya sempet tanya ke temen saya di jepang, itu katanya cuma merubah sistem GPS saja ke inggris..dia tidak merubah keseluruhan sistem ke english, hanya sebagian saja..audio dan MID juga gak termasuk sayangnyaarmann wrote:Jarang org yg tau cmn mid dan audio bawaan dari jepang bisa diganti ke bahasa inggris, cek aja channel mick lay motors japan, disitu ada banyak info cara setting head unit dan mid harrier ini biar bisa jadi bahasa inggris, walaupun radio frequensinya msh jepang (gk bisa dipake di indo dan gps msh pake bhs jepang, well enaknya it is the premium sound spec which is using jbl greenedge dan gk ada sunatan di audio dan safety features bawaan toyota jepang). Jadi mid dan audio bawaan asli dr jepang gk ada masalah ganti ke bhs inggris, pasti bisa cmn gps aja msh full bhs jepang
Well setidaknya Toyota Jepang sudah berusaha untuk memasukkan sistem berbahasa inggris ke head unit nya
#menolaklupa
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1091
- Joined: Mon Dec 28, 2015 18:55
- Location: JakartaBarat
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Just info aja omharistk7 wrote:saya sempet tanya ke temen saya di jepang, itu katanya cuma merubah sistem GPS saja ke inggris..dia tidak merubah keseluruhan sistem ke english, hanya sebagian saja..audio dan MID juga gak termasuk sayangnyaarmann wrote:Jarang org yg tau cmn mid dan audio bawaan dari jepang bisa diganti ke bahasa inggris, cek aja channel mick lay motors japan, disitu ada banyak info cara setting head unit dan mid harrier ini biar bisa jadi bahasa inggris, walaupun radio frequensinya msh jepang (gk bisa dipake di indo dan gps msh pake bhs jepang, well enaknya it is the premium sound spec which is using jbl greenedge dan gk ada sunatan di audio dan safety features bawaan toyota jepang). Jadi mid dan audio bawaan asli dr jepang gk ada masalah ganti ke bhs inggris, pasti bisa cmn gps aja msh full bhs jepang
Well setidaknya Toyota Jepang sudah berusaha untuk memasukkan sistem berbahasa inggris ke head unit nya
Justru yg gps gk bisa diganti dgn bhs inggris, cmn dalam bhs jepang. MID pasti bisa, soalnya sy prnh punya harrier baru ini walupun cmn bntaran wkwkwk. Ada yg tulisannya "language setting" di mid nya walaupun bhs jepang tulisannya tp abis itu dijamin mudeng soalnya mid bisa totally diganti dgn bhs inggris
Cek youtube channel mick lay motors japan, dia kasih tutorial cara ganti audio bawaan jepang dan mid harrier supaya bisa diganti dgn bhs inggris, tutorialnya pun pake bhs inggris jd ya bisa ngerti dah, yakin bisa kok, cmn radio dan gps emg tetep full bhs jepang dan gk bs dipake di indo
PM for any interest in JDM / ASEAN car parts & accs
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1412
- Joined: Sun Nov 18, 2012 10:01
- Daily Vehicle: Pleiades
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
armann wrote:
Just info aja om
Justru yg gps gk bisa diganti dgn bhs inggris, cmn dalam bhs jepang. MID pasti bisa, soalnya sy prnh punya harrier baru ini walupun cmn bntaran wkwkwk. Ada yg tulisannya "language setting" di mid nya walaupun bhs jepang tulisannya tp abis itu dijamin mudeng soalnya mid bisa totally diganti dgn bhs inggris
Cek youtube channel mick lay motors japan, dia kasih tutorial cara ganti audio bawaan jepang dan mid harrier supaya bisa diganti dgn bhs inggris, tutorialnya pun pake bhs inggris jd ya bisa ngerti dah, yakin bisa kok, cmn radio dan gps emg tetep full bhs jepang dan gk bs dipake di indo
yang ini kan om ?
disitu sih MID nya diliatin sekilas tetep gak berubah..hmm nanti deh saya coba2 juga kalo ke tempat temen saya coba utak atik MID nya
#menolaklupa
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 548
- Joined: Sat Feb 01, 2014 15:04
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
nice review om... lengkap dan jelas banget... foto2 nya juga komplit
ane sama bokap demen nih model harrier ini dibanding rav4... sayang yg harusnya sekelas crv cx5 xtrail sampe sini jadi belipat harganya
ane sama bokap demen nih model harrier ini dibanding rav4... sayang yg harusnya sekelas crv cx5 xtrail sampe sini jadi belipat harganya
2015 Honda HR-V E CVT
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2782
- Joined: Thu Oct 17, 2002 10:44
- Location: surabaya rek
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Minusnya satu aja IMO . Mesin yang bolot . masak harga segitu mesin 2000cc NA pulak.
Other than that , cakep abis !
Other than that , cakep abis !
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1091
- Joined: Mon Dec 28, 2015 18:55
- Location: JakartaBarat
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Mumpung pake alphard mid nya mirip2, ntr kalo bisa sy attach deh photo/video gmn cara ke language settingnya di mid, syg aja kalo mid gk kepake, pdhl fiturnya not bad, apalagi di harrierharistk7 wrote:armann wrote:
Just info aja om
Justru yg gps gk bisa diganti dgn bhs inggris, cmn dalam bhs jepang. MID pasti bisa, soalnya sy prnh punya harrier baru ini walupun cmn bntaran wkwkwk. Ada yg tulisannya "language setting" di mid nya walaupun bhs jepang tulisannya tp abis itu dijamin mudeng soalnya mid bisa totally diganti dgn bhs inggris
Cek youtube channel mick lay motors japan, dia kasih tutorial cara ganti audio bawaan jepang dan mid harrier supaya bisa diganti dgn bhs inggris, tutorialnya pun pake bhs inggris jd ya bisa ngerti dah, yakin bisa kok, cmn radio dan gps emg tetep full bhs jepang dan gk bs dipake di indo
yang ini kan om ?
disitu sih MID nya diliatin sekilas tetep gak berubah..hmm nanti deh saya coba2 juga kalo ke tempat temen saya coba utak atik MID nya
PM for any interest in JDM / ASEAN car parts & accs
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 344
- Joined: Thu Jul 26, 2012 7:18
- Location: Indonesia
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Modelnya menurut sy futuristik tp ga timeless n cpt bikin bosan setelah bbrp kali lihat. Interior modelnya plain jg, tp ga brani komen ttg build quality soalnya blm pernah naik jg. Begitu jg performa n pengendalian, blm pernah coba jd ga bs komen. Good review om.....
D23 YD25DDTi
F07 N55
E38 M62
W463 M103
F07 N55
E38 M62
W463 M103
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 290
- Joined: Thu Aug 14, 2014 9:54
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
keren ni salah satu mobil idaman apalagi kalau mesinnya pake 2.5 camry hahaha
sayang bgt mesinnya 2.0
kalau harrier atau mobil2 cbu toyota ini service di beres toyota itu denger2 ada biaya tambahan ya? apa bener gitu?
sayang bgt mesinnya 2.0
kalau harrier atau mobil2 cbu toyota ini service di beres toyota itu denger2 ada biaya tambahan ya? apa bener gitu?
-
- SM Specialist
- Posts: 2794
- Joined: Wed Nov 18, 2009 4:14
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: 2020 All New Xpander Pickup
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Maap nubitol nyautin.
Setau ane, vehicle language hanya bisa dirubah via vehicle built menu di TechStream (ini khusus utk keluarga 3 elips dan L mabuk). Klo cm utak atik mid, ampe biji kotak jg gak bakalan bisa.
Sekali lagi maaf nubie nimbrung, maklum nubie ga pny mobil mewah,...
Setau ane, vehicle language hanya bisa dirubah via vehicle built menu di TechStream (ini khusus utk keluarga 3 elips dan L mabuk). Klo cm utak atik mid, ampe biji kotak jg gak bakalan bisa.
Sekali lagi maaf nubie nimbrung, maklum nubie ga pny mobil mewah,...
FWD + RWD + 4WD =
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 136
- Joined: Mon Jan 05, 2009 13:43
- Location: Jkt
- Daily Vehicle: Anki Q_W221
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Ini yg spec basic ya? Soalnya setahu ane harrier di grillnya nonjol di luar grill std spec, bukan yg premium. Kalau yg logo harriernya di dalam mika grill yg premium spec (audioless dan non audioless)
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1091
- Joined: Mon Dec 28, 2015 18:55
- Location: JakartaBarat
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
Smua grill harrier baru sama kok, cmn kalo yg premium advanced ada camera bawaan dr jepang dibawah grillenya, semua logo harriernya di luar mika grille cmiiw, gatau tipe grand atau elegance gk prnh liat di indo, too expensive with the features its offering, miskin fiturjourneytohell wrote:Ini yg spec basic ya? Soalnya setahu ane harrier di grillnya nonjol di luar grill std spec, bukan yg premium. Kalau yg logo harriernya di dalam mika grill yg premium spec (audioless dan non audioless)
PM for any interest in JDM / ASEAN car parts & accs
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1412
- Joined: Sun Nov 18, 2012 10:01
- Daily Vehicle: Pleiades
Re: Review: Toyota Harrier 3rd Generation (XU60)
lebih enak ambil 2nd nya yaPremium Advance di Medan 1M an brand new,tapi sekennya mayan ancur banyak.Jatuh di 775-800jt.Yang wow dari Harrier cuma nappa leathernya doank
yes, itu doang kekurangannya...2000cc NA.Minusnya satu aja IMO . Mesin yang bolot . masak harga segitu mesin 2000cc NA pulak.
Other than that , cakep abis !
apa gara2 rata2 SUV/crossover di Jepang pada 2.0 NA ya ? market leadernya SUV/Crossover XTrail dan Forester juga mesinnya 2.0 NA
thank you omModelnya menurut sy futuristik tp ga timeless n cpt bikin bosan setelah bbrp kali lihat. Interior modelnya plain jg, tp ga brani komen ttg build quality soalnya blm pernah naik jg. Begitu jg performa n pengendalian, blm pernah coba jd ga bs komen. Good review om.....
denger2 sih gitu om, pengalaman temen kuliah yang pake iST ada biaya tambahan di BeRes..keren ni salah satu mobil idaman apalagi kalau mesinnya pake 2.5 camry hahaha
sayang bgt mesinnya 2.0
kalau harrier atau mobil2 cbu toyota ini service di beres toyota itu denger2 ada biaya tambahan ya? apa bener gitu?
iyaa nih, coba kalo mesinnya 2.5 Camry punya, pasti lebih maknyus
^^^master utak atik mobil munculMaap nubitol nyautin.
Setau ane, vehicle language hanya bisa dirubah via vehicle built menu di TechStream (ini khusus utk keluarga 3 elips dan L mabuk). Klo cm utak atik mid, ampe biji kotak jg gak bakalan bisa.
Sekali lagi maaf nubie nimbrung, maklum nubie ga pny mobil mewah,...
iyaa om, temen ane yang punya showroom CBU di daerah Pluit juga bilang begitu. MID hanya bisa diganti bahasanya dengan penggunaan software khusus, tidak bisa dengan menu dari headunit (untuk versi HU terintegrasi). Kalau yang dari HU hanya merubah menu utamanya si HU saja yang jadi bahasa inggris.
#menolaklupa
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"