Veloz yang nangkring di garasi ini tipe Veloz yang manual, dibanderol dengan harga nyaris 180 juta. Sebuah harga yang cukup fantastis kalau mengingat apa yang ditawarkan Avanza sebelumnya yang cukup kopong fiturnya terutama fitur keamanan.
Eksterior
Sudah pada tau pastinya perbedaan Veloz dengan generasi sebelumnya, jadi saya sebutkan saja perbedaan Veloz dengan New Avanza:
-Grill depan bilah chrome nya menyatu
-Desain air scoop berbeda
-Desain rumah foglamp berbeda dan pada veloz tidak ada ornamen chrome, sedangkan di all-new ada
-Rear reflector
-Dibanding generasi sebelumnya velg nya berbeda
Dibanding generasi sebelumnya, desain yang baru ini jauh meningkat di sektor kedinamisan eksteriornya. Secara kasat mata Veloz ini bagaikan Avanza lama yang di photoshop oleh anak TK menyisakan pilar A,B,C dengan desain sama sedangkan sisanya berbeda. Tetapi untuk sebuah kesatuan desain, Veloz memiliki nilai plus, bahkan terlihat lebih mewah dibanding GL (IMO).
Guratan 2 garis pada bonnet nya menimbulkan kesegaran tersendiri, spion nya bagus dan sewarna body. Pada bagian depan saya hanya terganggu oleh antena radio eksternal yang bener-bener membuat kasta Veloz ini keliatan rendah. Antena radionya kayak koreng. Pada rear end design disini saya agak memicingkan mata. Entah apa yang coba diraih oleh desainer Veloz karena desainnya agak abstrak. Mau bulat enggak, mau kotak enggak. Tarikan garis membaur kemana-mana. Setelah lama berpikir, akhirnya saya menemukan apa yang menginspirasi desainer Veloz untuk desain rear-end nya = roti tawar.
Bagaimanapun juga desain belakangnya berkali-kali lebih fresh dan sporty dibanding generasi sebelumnya. Saya suka garnish chrome yang melintang diantara kaca dan pintu bagasi, saya suka muffler tip yang kelihatan mengangkat kasta Veloz, dan saya suka wing spoilernya.
Akhir cerita saya masih menganggap Veloz lebih mewah dibanding GL dari sisi eksterior. Interior
Dari sisi interior disini ada beberapa perbedaan yang signifikan dibanding versi all-new nya, antara lain:
Warna dashboard, panel istrumen, dan jok: Veloz berwarna black dan grey sedangkan versi All-new nya beige dan grey.
Udah itu aja. Tapi, di Interior inilah what Avanza Veloz is all about. Ruang yang disediakan lebih lapang, terasa signifikan dibanding Avanza sebelumnya. Perbedaan pertama terasa di desain dashboard depan yang lebih narrow memberikan leg room tambahan sedikit. Tapi yang paling terasa adalah duduk di second row, terasa berbeda sekali luasnya dengan Avanza sebelumnya. Untuk 3rd row, masih seperti penjara. Bagasi mengalami pembesaran ukuran juga dibanding sebelumnya, usut punya usut sepertinya desain pintu bagasi yang membuat extra room di bagasi. Row 2 bisa reclining sedikit memberikan ruang lebih untuk row 3. Dan berbicara masalah desain, lagi-lagi saya harus angkat topi terhadap penyegaran desain yang dilakukan. Avanza berhasil menaikkan kastanya lewat desain interiornya. Dashboard sekarang terasa fresh, ornamen ornamen silver dibuat dengan material dan desain yang baik sampai ada guratan guratannya. Setir lebih menarik dengan ornamen silver dan audio button. Yang agak alay memang desain speedometer merahnya.. Not my kind of taste. Dan topi sekali lagi saya angkat untuk banyaknya tempat penyimpanan barang yang ada di veloz ini. Tercatat ada 20 cup holder di mobil ini, belum termasuk pocket, glove box, center console, seat pockets dan celah kecil di doortrim dan kursi belakang. Gila.... entah berapa liter penampungan extra yang bisa di akomodasi oleh Veloz.. Bener-bener 4 thumbs up. Terus lihat lebih dekat kualitas interiornya... Err.... Nutup glovebox agak berisik, center box lebih-lebih lagi, transmisi berisik, dan fit and finish nya jauh dari harapan, terutama kulit lokal yang dipasang di jok dan trim Veloz. Kualitasnya beneran setingkat bahan baku IKEA. Fitur
Nah di fitur ini ane sangat tidak respect terhadap Veloz. Simpel:
• Nggak ada Airbag,
• Nggak ada EBD
• Nggak ada BA
• Rem belakang tromol
Satu-satunya fitur keamanan tambahan cuma ABS sama seatbelt pretensioner. Yang lain? Paling mentok alarm Toyota. Jadi saya simpulkan bahwa Veloz ini mobil yang tepat untuk mendampingi anda yang ingin bunuh diri. Err... Ada juga sih rear parking sensor, tapi saya pikir itu nggak akan bisa membantu mencegah anda bunuh diri.
Di sisi kenyamanan, beda cerita. Disini investasi R&D Veloz keliatan. Pertama dari aplikasi 6 speaker di dalam mobil. sepasang tweeter di pilar A, dan 2 pasang fullrange di tempat midbass keempat pintu. Suaranya? yaa.. Sebagian besar treble (as usual), lemes tweeternya, dll dsb lah.... HU terintegrasi sekarang pakai colokan AUX+USB, jadi sedikit agak lebih modern bagi generasi iPod. Lalu ada juga EPS (power steering) yang menbuat setir Veloz ini jadi lebih ringan dan presisi. Selain itu di sisi mekanisme gerak ada perubahan signifikan. Setting baru suspensi depan yang menganut sistem McPherson strut dengan coil spring dan 4 link lateral dengan coil spring di belakang, membuat Avanza Veloz lebih stabil dan nyaman. Desain jok baru (atau lebih tepatnya permak-an dari generasi sebelumnya) juga memberikan side support tambahan.
AC juga sekarang lebih dingin, blower tengah juga masih sama dengan generasi sebelumnya. Tambahan MID juga sangat informatif sekali, selain fuel tank juga ada bacaan konsumsi BBM dan sisa mileage yang bisa ditempuh.
Test Drive
Mesin Veloz terasa lebih halus dibanding varian sebelumnya. 1500cc, VVT-i, 3SZ-VE DOHC. Saya coba gas dikit.. Loh kok makin lemot dibanding sebelumnya.. Asumsi saya karena beban Veloz ini lebih berat tetapi usut punya usut ternyata tenaga mesinnya diperkecil 3 Hp, pun torsinya dikatakan menurun dari varian sebelumnya, tetapi emisi gas buang menjadi lebih baik. Secara overall rasa mesin tetap sama dengan varian sebelumnya, gesit dan menggigit. Setir yang ringan dan mesin yang suka putaran bawah-tengah mengakibatkan orang menjadi terintimidasi untuk ngebut menggunakan Veloz ini. Perubahan signifikan berasal dari sektor kaki-kaki, perubahan konfigurasinya menyebabkan Veloz lebih nyaman meskipun tetep oleng banget kalo disuruh manuver. Test drive di kecepatan tinggi belum sempat, hanya sebatas jalan-jalan biasa.
Yang agak mengganggu adalah tinting bawaan yang berwarna hijau di kaca depan, semburat hijau nampak terlihat ketika driving dan dalam kondisi perubahan kecerahan yang cepat dari silau menjadi gelap atau sebaliknya agak mengaburkan pandangan.
Jok menjadi lebih nyaman. Transmisi masih sama seperti sebelumnya tidak ada perubahan (manual), pengereman juga sama-sama saja.
Kesimpulan:
Kalau malas ke Ancol atau Trans Studio tetapi pengen merasakan sensasi adrenalin roller coaster, silahkan beli Veloz dan nyetir sekencang-kencangnya. Nyetir Veloz dengan fitur keamanan yang sangat sedikit membutuhkan konsentrasi yang luar biasa besar di kecepatan agak tinggi, dan yang paling asik adalah tau bahwa nyawa kita cuma ditopang rem kecil dan sabuk pengaman.
Disisi lain, masih belum ada saingannya yang bisa menyaingi praktikalitas, kualitas service, purna jual, keiritan BBM dan akomodasi yang diberikan oleh Veloz.Bahkan termasuk GL menurut ane masih setingkat dibawah Veloz.
Akan tetapi yang patut dipikirkan ulang adalah tingginya banderol harga yang ditawarkan terhadap kualitas produk yang kita dapat.
Plus:
Roomy, Praktikal, Irit, Kencang, "Mewah".
Minus:
Fitur keamanan. Harga sangat tinggi.
CMIIW. IMHO.
