Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
Bung Winata, angka 11.7 km per liter itu didapat dari computer/MID atau dari cara yang ditulis Bung Conan?
Btw everyone, untuk mengukur konsumsi BBM secara akurat, harus dilakukan secara manual yaitu isi penuh, reset trip odometer ke nol, lalu setelah pakai, isi penuh lagi dan catat jarak tempuk aktual. Bagi jarak tempuh dengan jumlah yang diisi ketika kedua kali mengisi penuh, dapat angka konsumsi BBM.
Wow, kalo gitu keren abis deh. Bisa nyamain/ngalahin Jazz IDSI.
Mudah-mudahan review Anda di hari Senin sesudah mencoba sendiri juga segitu bagus.
Dan juga hasil hitungan rekan-rekan SM-ers lainnya ditunggu.
conan wrote:Btw everyone, untuk mengukur konsumsi BBM secara akurat, harus dilakukan secara manual yaitu isi penuh, reset trip odometer ke nol, lalu setelah pakai, isi penuh lagi dan catat jarak tempuk aktual. Bagi jarak tempuh dengan jumlah yang diisi ketika kedua kali mengisi penuh, dapat angka konsumsi BBM.
Kalau mengandalkan computer/MID, biasanya berubah-ubah dengan range yg cukup besar dan sulit dipastikan keakuratannya. Ini karena sistem tidak bisa menghitung berapa persisnya BBM yang berkurang, tapi kalau dihitung dari angka di SPBU, bisa dipastikan berapa, sampai satuan terkecil.
Kalau memungkinkan, isi di SPBU dan selang yang sama pada saat isi kedua kali, supaya lebih akurat lagi, karena biasanya meteran antar SPBU ada bedanya. Juga kalau bisa jarak yang ditempuh cukup jauh.
Terkait Recall, Honda datangi mobil yang belum ke bengkel
(18/04/2007) - PT Honda Prospect Motor (HPM), mulai 17 April 2007, secara proaktif mendatangi lokasi pelanggan dan melakukan pengecekan serta perbaikan gratis terhadap mobil yang teridentifikasi dalam program penarikan untuk perbaikan yang dilakukan Honda sejak akhir Maret lalu. Demikian rilis PT HPM.
75 dealer resmi Honda di seluruh Indonesia akan mendata pelanggan yang mobilnya teridentifikasi mengalami kerusakan namun belum dibawa ke bengkel Honda untuk perbaikan. Setelah itu, dealer akan menghubungi pelanggan bersangkutan dan khusus untuk pelanggan yang berhalangan membawa mobilnya ke bengkel, teknisi dari dealer akan mendatangi lokasi pelanggan pada hari yang sama atau pada hari lain yang telah disepakati. Untuk alasan kecepatan dan kepraktisan, setiap dealer Honda telah menyiapkan sepeda motor yang akan digunakan teknisinya untuk mendatangi lokasi di mana pelanggan berada selama jam kerja bengkel.
Khusus untuk pemilik Honda Jazz masa pembelian Maret 2005 曔September 2006, yang setelah melalui pemeriksaan, teridentifikasi mengalami masalah pada komponen fuel pump relay di mobilnya. Perbaikan yang dilakukan meliputi penggantian fuel pump relay kendaraan dengan suku cadang baru yang telah disempurnakan.
Jonfis Fandy, Sales & Marketing General Manager PT HPM menjelaskan, 揚rogram ini dilakukan sebagai inisiatif kami untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan yang berhalangan membawa mobilnya ke bengkel untuk diperbaiki. Ini merupakan bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan mobil pelanggan selalu dalam kondisi terbaik.撎
Hingga pertengahan April 2007, dalam kurun waktu kurang dari sebulan sejak dimulainya program ini, tercatat sekitar 5.000 unit mobil pelanggan, atau 31% dari jumlah mobil yang teridentifikasi, telah diperiksa dan diperbaiki di bengkel resmi Honda. Program penarikan dan perbaikan ini akan dilakukan hingga tanggal 30 Juni 2007.
gw pemakai toyota tp g akui build quality nissan lebi bagus .
Bro satyr,
Masing-masing produk punya kelebihan & kekurangannya bro, coba saja bandingin pemasangan kabel anti kabut/rear defogger di kaca belakang Grand Livina dgn di Avanza 1300-S A/T.
Klu kapasitas & kualitas perakitan ATPM di Indonesia (< 250 rb unit/tahun) masih kalah dibanding ATPM di Thailand (> 1 juta unit/tahun), coba aza amati Quality Control produk Avz/Xe yg buruk sekali padahal kapasitas produksinya baru < 100 rb unit/tahun
Biasanya sih yang paling kelihatan kalau kita ngelongok ke kolongnya oom.
Bandingin Lexus RX 330 vs. Infinti FX 35
RAV4 vs. Qashqai
Suspensi Nissan biasanya armnya gede gede, lebih kokoh
Ini memang harus diakui, walaupun saya juga gak punya mobil Nissan (dulu banget bokap pernah punya Datsun 120Y )
Bro Turbo,
S/A belakang Grand Livina sudah dilengkapi dgn "ripple control" yi terdapat damper karet di bag atas S/A-nya jadi pasti lebih lembut/baik utk mengurangi goncangan ringan-sedang dibandingkan S/A biasa.
Klu S/A GL ini bisa dipake di Avz/Xe pasti goncangannya juga akan lebih baik, cuman harganya sudah berkisar spt S/A Bilstein (> Rp 1 juta).
NB : buat pemakai Grand Livina sebaiknya untuk tidak mempergunakan bahan bakar bio-ethanol (bio-premium non timbal) krn material mesin Grand Livina masih terbuat dari alumunium (utk menekan bobot kendaraan) shg lebih mudah korosif (dimakan) oleh ethanol khususnya bio-premium dgn konsentrasi ethanol 10% ke atas.
Ah ! Damai itu indah yah ! Cuman saya ingat Dr. Rantisi penasaran inggin lihat secara langsung photo dari kisah yang dia kasih linknya.
Kali ini saya sengaja ngak mau pasang linknya. Takut ribut lagi. Lihat sendiri. Mau percaya atau tidak terserah, mau bilang saya photo shop manipulasi terserah.
So this is for you Dr (Umum, bedah atau kandunggan ?), sesudah lihat photonya, lets close this story and move on to Livina ....
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
Winata wrote:Livina ga ada mid. Tp dari perhitungan. 1.5 bs dpt lebih dr itu.
Gw dah pake GL 1.5 M/T kurang lebih semingguan. Dari hasil perhitungan didapat konsumsi bbm-nya sekitar 11,3km perliter. Ini setelah jalan sekitar 250km dengan rute kombinasi normal, tanpa macet.
Winata wrote:Livina ga ada mid. Tp dari perhitungan. 1.5 bs dpt lebih dr itu.
Gw dah pake GL 1.5 M/T kurang lebih semingguan. Dari hasil perhitungan didapat konsumsi bbm-nya sekitar 11,3km perliter. Ini setelah jalan sekitar 250km dengan rute kombinasi normal, tanpa macet.
Biasanya pada periode "running-in" (<2000 km pertama) pemakaian bensin belum dapat dipake sbg acuan (pemakaian bensin lebih boros dalam periode "running-in" krn beban putaran mesin masih berat/seret).
Utk memastikan pemakaian bensin normal diukur setelah periode "running-in" dilewati & diukur utk jarak yg cukup panjang misalnya 2000 ato 3000 km habis bensin berapa liter.
Btw bensinnya pake Premium ato Pertamax ?
Saya jadi ingat cerita saudara saya. Dia bilang pakai Mercy, sejak baru dia rawat rajin dan pakai oli bagus. Katanya dia justru makin tua makin IRIT ! Aneh kan ? Padahal imagenya mobil makin tua makin boros.
Tapi mungkin kalau sejak baru di piara, di kasih makanan / minuman bergisi, bisa seperti Sean Connery, makin tua makin keren / ganteng, who knows ?
Nah, kalau pengalaman saya pakai Serena, sejak lahir sampai hari ini, juga ada kemajuan dalam hal BBM, tapi sedikit. Misalnya waktu baru sekitar 1:7, tapi nowadays kadang bisa 7.5, sometimes kalau ngak terlalu macet, 8.4 bisa.
Dan saya lagi uji Nissan Genuine Oil itu. So far kayaknya bagus tu oli. Engine start upnya smooth, malah dulu pakai merek lain yang terkenal start upnya lebih kasar iya... Apa itu dulu oli palsu ? Amit amit....
Suasana sudah damai, senang juga saya. Ngak perlu capek ribut. Malah mungkin mulai sekarang saya bisa lebih sering jadi pembaca passive. Sebab kalau ada orang tanya Livina, sebenernya sudah bukan saya lagi yang pantas berikan komentar.
Ada bung Wardana, Ifmarch, Hunter etc. Cuman percaya ama komentar pemain lama di sini. Sebab nanti PASTI mendadak ada orang baru tiba tiba muncul dan teriak Livina ku dalam kota cuman 1:5 !
Saatnya saya istirahat panjang.... Tapi saya tetap akan jadi observer, dan koment jika perlu. Otherwise, expert Livina sudah bukan lagi saya, carilah pemiliknya yang jumlahnya makin banyak di sini....
Smatic wrote:
Biasanya pada periode "running-in" (<2000 km pertama) pemakaian bensin belum dapat dipake sbg acuan (pemakaian bensin lebih boros dalam periode "running-in" krn beban putaran mesin masih berat/seret).
Utk memastikan pemakaian bensin normal diukur setelah periode "running-in" dilewati & diukur utk jarak yg cukup panjang misalnya 2000 ato 3000 km habis bensin berapa liter.
Btw bensinnya pake Premium ato Pertamax ?
Semoga....semoga bisa tambah irit setelah running-in. Bensin campuran 25% premium & 75% pertamax, karena waktu delivery ada seperempat tank udah isi premium.
Winata wrote:Dulu honda dan toyota berseteru. Tetapi datang nissan sebagai musuh bersama. honda dan toyota jd teman deh utk menghadang nissan. Kaya fergie n wenger dulu bermusuhan. Datang maurinho, fergie dan wenger jd teman utk melawan maurinho.
gak juga.. honda toyota ibarat anjing kucing yg gak pernah akur
mengutip sithlord:
First, SORRY guys. Saya sebenernya ngak mau ribut. Tapi habis gimana, conan sering kasih berita 1 2 kasus Nissan di luar negeri lagi ada sedikit masalah, seolah mutu Nissan jelek banding pabrik hybrid Toyota dan Honda. Saya tentu takut u guys terpengaruh, ngak jadi ambil Livina, kan sayang. Mau ngak mau saya harus jawab dengan fakta yang benar.
gw pemakai toyota tp g akui build quality nissan lebi bagus .
toyota yg harga di bawah 300 agak kurang..
tadi aja gw liat x-trail (baru kali gw amati dengan detail) komponen2 lampu dan lain2 masi JEPANG. toyota dan Honda udah THAI
lagian build quality interiornya jg lebih halus nissan kalo gw liat (maap buat yg punya x-trail gw liat2 dalemannya. bis gatel sih liatnya.. hihihi)
so...menurut gw masing2 merk punya kelebihan n kekurangan kok..
keep peace...
berantem belain salah 1 merk juga GAK DIBAYAR kok
g uda pake xtrail 2 tahun dari baru, masalah di tabung knalpot yg bolong mulu (udah tambal 2x). sebelum beli, bandingin sama crv. crv menurut g rada ringkih kurang solid buatannya dan sempit di bangku belakang. tp g gk mao berpaku pada satu merek. nanti kalo ada rejeki ganti mbl, g bakal liat new crv dan hopefully nanti ada new xtrail just my opinion
masalah knalpot bolong pada x-trail pernah dimuat oleh tabloid otomotif dan setahu gue, tabung itu digaransi oleh Nissan.
jadi kalo mobil masih dalam garansi 2 tahun, harusnya mendapat penggantian cuma-cuma.
penyebabnya karena konstruksi buangan air yang menyebabkan air dari mesin akibat pembakaran (uap air) tidak terbuang secara sempurna, terutama ketika pagi hari. CMIIW
spartan wrote:
g uda pake xtrail 2 tahun dari baru, masalah di tabung knalpot yg bolong mulu (udah tambal 2x). sebelum beli, bandingin sama crv. crv menurut g rada ringkih kurang solid buatannya dan sempit di bangku belakang. tp g gk mao berpaku pada satu merek. nanti kalo ada rejeki ganti mbl, g bakal liat new crv dan hopefully nanti ada new xtrail just my opinion
Hai, saya baru saja beli Grand Livina XV1.8 MT. Bahan bakar apa yang harus saya pakai untuk mendapat hasil yang optimal antara 1)keiritan, 2)keawetan mesin dan 3)performance.
Saya sangat awam dalam hal bahan bakar. Daerah rumah saya ada akses ke 4 pompa bensin Pertamina dan 3 pompa bensin Shell.
Kalau pake Pertamina pake bahan bakar apa? Kalau Shell pakai apa (super atau super extra)?
mesin Livina membutuhkan oktan 90. dan masih aman serta cukup bila dikasih premium TT. namun bila dana tidak menjadi masalah, pemakaian pertamax 92 atau shell super tidak menjadi masalah berarti.
performance? biasanya dengan setting yang tepat, pertamax atau shell super memberikan hasil yang terbaik.
irit? kalau irit konsumsi, dengan settingan yang pas, harusnya lebih irit pertamax / shell super. tapi ini harus dikalkulasi benar-benar penghematannya degnan melakukan perbandingan antara pemakaian premium dengan pertamax/shell super dalam sisi nilai rupiah yang dikeluarkan.
keawetan mesin tergantung dari perawatan berkala (pemeriksaan oli, pemeriksaan cairan) dan tergantung dari mutu bahan bakar yang digunakan dan juga tergantung SPBUnya dapat dipercaya atau tidak.
selama mutu bahan bakar sesuai dengan kebutuhan, pemeriksaan mesin dilakukan berkala, saya yakin kendaraan akan awet dipergunakan.
love-hina wrote:Hai, saya baru saja beli Grand Livina XV1.8 MT. Bahan bakar apa yang harus saya pakai untuk mendapat hasil yang optimal antara 1)keiritan, 2)keawetan mesin dan 3)performance.
Saya sangat awam dalam hal bahan bakar. Daerah rumah saya ada akses ke 4 pompa bensin Pertamina dan 3 pompa bensin Shell.
Kalau pake Pertamina pake bahan bakar apa? Kalau Shell pakai apa (super atau super extra)?
conan wrote:
Angka 1 : 19 mungkin bisa dicapai oleh Livina 1.5 manual dalam uji irit bahan bakar seperti yang sering dilakukan Honda dengan Jazz, di mana kendaraan dipacu di lintasan lancar, pada kecepatan konstan, tanpa AC, semua kaca jendela ditutup, dan oleh pengemudi yang sedikit banyak mengerti cara mengemudi yang hemat BBM. Angka ini just as good as Honda Jazz's 25-40 Km/liter.
Tapi pada kenyataannya, Honda Jazz rata-rata mengkonsumsi bensin bervariasi dari 1 : 9 sampai 1 : 12.
Hehehe di milis tetangge ada yang bilang Jazznya cuman ampe 1: 6.
iya nih, soal irit nya nissan livina secara aktualnya sekitar berapa yah? di otomotif khan pernah dibahas sekitar 1:19 (CMIIW) dalam kecepatan konstan 90km/jam... tapi di belantara jakarta, gua yakin itu cuma angan2 belaka... dapet 1:12-14 aja gua udah surprise banget sih...
kebetulan sekarang pake vios... dapet dalam kota sekitar 1:11-12 dengan pemakaian bbm premium (pake pertamax juga ngga jauh dari itu)
tp tetep deh, dicompare ama kijang pastinya menang... kijang dipake normal mah tetep aja di bawah 1:8...cape deeeehhh
kalo emang terbukti nissan seirit yang dibilang, kepengin banget nih ambil mobil ini... karena untuk sekarang sih main reason gua buat cari mobil baru adalah irit, muat banyak, model bagus... yang lain2 sih ngga terlalu jadi pertimbangan... dan rasanya nissan livina memenuhi semua kriteria itu...hopefully...
Otomotof biasanya melakukan test kecepatan konstant 100kpj ditengah malam sampai dinihari, lokasinya dijalan toll dalam kota Jakarta. kebetulan saya pernah ikut begadang
speedy208 wrote:iya nih, soal irit nya nissan livina secara aktualnya sekitar berapa yah? di otomotif khan pernah dibahas sekitar 1:19 (CMIIW) dalam kecepatan konstan 90km/jam... tapi di belantara jakarta, gua yakin itu cuma angan2 belaka... dapet 1:12-14 aja gua udah surprise banget sih...
kebetulan sekarang pake vios... dapet dalam kota sekitar 1:11-12 dengan pemakaian bbm premium (pake pertamax juga ngga jauh dari itu)
tp tetep deh, dicompare ama kijang pastinya menang... kijang dipake normal mah tetep aja di bawah 1:8...cape deeeehhh
kalo emang terbukti nissan seirit yang dibilang, kepengin banget nih ambil mobil ini... karena untuk sekarang sih main reason gua buat cari mobil baru adalah irit, muat banyak, model bagus... yang lain2 sih ngga terlalu jadi pertimbangan... dan rasanya nissan livina memenuhi semua kriteria itu...hopefully...
Yang penting justru real konsumsi BBM untuk day to day usage.
NissanLovers wrote:Otomotof biasanya melakukan test kecepatan konstant 100kpj ditengah malam sampai dinihari, lokasinya dijalan toll dalam kota Jakarta. kebetulan saya pernah ikut begadang
speedy208 wrote:iya nih, soal irit nya nissan livina secara aktualnya sekitar berapa yah? di otomotif khan pernah dibahas sekitar 1:19 (CMIIW) dalam kecepatan konstan 90km/jam... tapi di belantara jakarta, gua yakin itu cuma angan2 belaka... dapet 1:12-14 aja gua udah surprise banget sih...
kebetulan sekarang pake vios... dapet dalam kota sekitar 1:11-12 dengan pemakaian bbm premium (pake pertamax juga ngga jauh dari itu)
tp tetep deh, dicompare ama kijang pastinya menang... kijang dipake normal mah tetep aja di bawah 1:8...cape deeeehhh
kalo emang terbukti nissan seirit yang dibilang, kepengin banget nih ambil mobil ini... karena untuk sekarang sih main reason gua buat cari mobil baru adalah irit, muat banyak, model bagus... yang lain2 sih ngga terlalu jadi pertimbangan... dan rasanya nissan livina memenuhi semua kriteria itu...hopefully...
)
just my opinion 
