New KIJANG Innova V.S. New SERENA !

Segala mobil tipe minibus/station (Kijang, Kuda, Panther, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Mr. Chalupa/Pinoh-Boy:
Justru saya bicara soal resale value dari segi pengalaman, mau itu didukung supply & demand theory kek, apa kek, faktanya kan harga resale Krista lebih jatuh daripada LGX. Itu yang saya namakan 'common sense theory'.

Kalau mau bicara secara akademis, saya kira di Indonesia punya kecenderungan (lebih dari negara lain) untuk 'self-fulfilling prophecy'. Artinya apa? Orang Indonesia kalau sudah percaya dengan suatu hal, maka hal itulah yang akan dipegang (tanpa dipertanyakan lagi) sampai khiamat.

Contohnya Kijang. Karena sudah menjadi suatu 'pengetahuan umum' (atau mitos??) bahwa Kijang mau dijual lagi gampang (hampir sama dengan 'uang tunai') dan harga tidak jatuh, maka banyak orang mau beli Kijang ---> demand naik. Sebaliknya, karena yakin bahwa harga resale Kijang tidak jatuh, maka kijang second dipasang harga tinggi ---> harga resale tinggi. Hasilnya ya itu tadi --- gampang dijual, harga resale tinggi!

Nah, kalau Mr. Chalupa lagi iseng boleh tuh buat riset bertema "How to destroy Kijang brand loyalty?", siapa tau dibayar mahal ama management Honda & Nissan & Suzuki!!!
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

It's true that not all theories can be 100% applied in real-world situations, but it's also a fact that theories are born from observations of real-world situations in the first place, using scientific methods.

Teori supply-demand lahir dari pengamatan bahwa jika demand akan suatu hal tinggi, sementara supplynya terbatas, maka harganya akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Tapi ketika teori ini digunakan kembali untuk meramalkan pasar, tidak selalu 100% akurat karena adanya faktor2 yang diabaikan pada waktu penyusunan teori tersebut.

Salah satu faktor itu adalah keberadaan speculator. Ketika demand akan suatu barang tinggi, sementara supplynya juga tinggi, speculator akan menimbun supply miliknya untuk mengurangi jumlah supply keseluruhan, sehingga harga naik.

Contoh pada handphone Nokia, demand akan Nokia sangat tinggi, sementara supply produksi ada batasnya, sehingga harga bekasnya pun kuat untuk mengimbangi demand. Jika pada suatu saat Nokia mulai tidak disukai karena alasan tertentu (misal satu model tertentu banyak bug atau terlalu pasaran), supply yang ada akan jauh melebihi demand sehingga harga bekas model tertentu itu akan jatuh.

Contoh dari bung Chalupa, ketika Camry mulai dijual di US, karena harganya ekonomis dan reliable, demand akan Camry tinggi sehingga harga bekas kuat. Lalu Toyota menggenjot supply untuk memenuhi tingginya demand. Setelah orang mulai bosan melihat Camry dimana-mana, demand turun sementara supply sudah terlanjur berlebih, sehingga harga bekasnya pun jatuh. Sebaliknya pada Accord, ketika orang bosan pada Camry dan mulai melirik Accord, demand Accord meningkat sementara supply tidak berubah, sehingga harga bekas Accord lebih kuat drpd Camry. Pada kedua kasus ini teori demand-supply bekerja dengan cara yang berbeda pada kondisi yang berbeda, tapi kedua kasus ini saling mempengaruhi satu sama lain.

Contoh Innova, misal demand terhadap type V rendah, sementara supply dari Astra melebihi demand, harga bekas akan lemah. Jika kemudian karena demand rendah, Astra mengurangi volume produksi type V, sementara orang mulai menyukai teknologi dan mulai mencari type V, maka demand > supply dan harga bekasnya malah akan menjadi kuat.

Jadi, karena sebuah teori lahir dari pengamatan suatu keadaan yang ideal, jika diterapkan dalam kondisi yang sama teori tersebut akan terbukti secara sempurna. Tapi jika keadaan tidak ideal karena dipengaruhi faktor2 lain, teori itu tidak akan berkerja sempurna dan penerapannya harus disesuaikan lagi, misalnya dengan menggabungkan beberapa teori sekaligus sehingga bisa menjelaskan 'anomali' pasar yang terjadi.

Cheers :)
User avatar
Chalupa
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1664
Joined: Mon May 10, 2004 7:22
Location: Taco Bell

Post by Chalupa »

conan wrote: Jadi, karena sebuah teori lahir dari pengamatan suatu keadaan yang ideal, jika diterapkan dalam kondisi yang sama teori tersebut akan terbukti secara sempurna. Tapi jika keadaan tidak ideal karena dipengaruhi faktor2 lain, teori itu tidak akan berkerja sempurna dan penerapannya harus disesuaikan lagi, misalnya dengan menggabungkan beberapa teori sekaligus sehingga bisa menjelaskan 'anomali' pasar yang terjadi.
Benar, gue setuju dengan apa yg dikatakan Conan.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Saya sih binggung ama orang yang masih ngak suka matik. Mungkin mereka belum kapok kena macet 1-2 jam. Dan mungkin lima tahun ke depan, kita akan lebih sering kena macet 3-5 jam tiap hari, kaki mereka manual lovers makin sakit dan pegal, BARU mereka mulai rindu ama matik.

Dan saya bilang, kaki pegal bahaya. Bisa saja sudah ngak kuat, injek koplingnya ngak benar, kaki slip, eh, mobil mendadak maju ke depan, cium pantat mobil depan. Jadi kasus deh !

Atau waktu musim hujan apalagi, sepatu dan pedal kopling licin. Ngak hati hati bisa slip juga, mobil cium depan lagi !

Atau mungkin mereka waktu kecil belum ke dufan main Bom Bom Car ( Bumper car) yang cuma tekan gas dan rem. Its so easy !

Memang matik vs manual ngak 100% sempurna. Tapi saya bilang advantage matik jauh lebih banyak vs advantage manual.

Saudara saya tuh dulu bilang saya spoiled guy, cuman mau matik (kan lebih mahal, even though cuman 10 juta). Eh, sekarang malah beli mobil matik. Dia pernah berapa kali kena macet dan ternyata mulai kapok. Dan sekarang seperti orang yang sudah "taste the forbidden fruit", eh ketagihan deh .

Yang masih cinta manual, silahkan ke puncak. Coba deh drive di tanjakan dengan macet 7-8 jam. Jika kakinya ngak pegal, silahkan hubunggin Ripley's Believe it or not atau Guinness book of records.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Hi Teman 2

Jakarta Motor Show sudah dekat. Apalagi banyak mobil baru bagus like Innova, sudah pasti antrian mobil, parkir dan manusianya gila banget. Bisa lama baru bisa dapat parkir. Itupun dari experience jauh dari gedung dan nanti waktu mau pulang, cari mobilnya susah !

Saya ada idea untuk lebih gampang ke Motorshownya. One way yah jangan parkir di Senayan. Malah saya lagi pikir mau parkir di hotel Mulia atau Hilton, lalu baru jalan kaki seberang ke Convention Center. Itupun sudah pasti kena macet juga, cuman mending better.

Anybody ada idea yang lain, yang lebih baik ? Teman2 pasti ngak mau kan antri lama, sudah dapat parkir, jamnya sudah tanggung nanti.

Dan saat itu, calo calo parkir makin gila. Bisa minta 2000 atau lebih ! Mending parkir di Hotel yang meskipun sedikit mahal, tapi enak dan, jika ngak banyak orang think like me, ya hopefully gampang cari parkir.
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

caldina wrote: Mesin Innova kalau diberi pertamax plus, dan disetting lagi ECU-nya gue yakin pasti kembali ke kondisi normal mesin Toyota untuk 2000 cc, yaitu kurang lebih 150 ps. 136 ps itu sebenarnya standard Toyota untuk 1800 cc bukan 2000 cc.
Bung Caldina,
Apa TAM / bengkel AUTO2000 mau settingin ECU-nya ?
Atau ada bengkel ditempat lain ?
caldina
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 73
Joined: Thu Jul 01, 2004 14:29
Location: Jakarta

Post by caldina »

hdrw wrote:
caldina wrote: Mesin Innova kalau diberi pertamax plus, dan disetting lagi ECU-nya gue yakin pasti kembali ke kondisi normal mesin Toyota untuk 2000 cc, yaitu kurang lebih 150 ps. 136 ps itu sebenarnya standard Toyota untuk 1800 cc bukan 2000 cc.
Bung Caldina,
Apa TAM / bengkel AUTO2000 mau settingin ECU-nya ?
Atau ada bengkel ditempat lain ?
Kalau aku biasa konsultasi personally dengan Pak Usman Adhie, kalau mau nomer hape-nya japri saja :D Beliau itu juga merupakan salah satu mekanik yang ikut menangani Tim Toyota Indonesia di ITCC
Apakah TAM / Auto2000 selaku institusi mau menerima atau tidak harus tanya ke mereka langsung :D
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

1. Pajak mobil di Indo rangenya 1501-2000, 2001-2500 cc dan seterusnya. Correct me if I am wrong. Jadi pajak X-trail 2.5 ama CRV 2.0 jelas beda. Meskipun pajaknya sama, tetap artinya si Honda kurang hajar kan ?, mungkin Direksinya Honda tiap hari karaoke habis 10 juta per hari. Jadi perlu gaji yang besar, ya ambil dari kantong konsumen ! Kan CRV ada 2.4 !
Dan di Malaysia, untuk Honda Civic sudah ada yang berkapasitas 2.000cc. Harganya juga hampir sama dengan Civic 1.700cc yang ada di Indonesia.
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Dan tidak aneh mengapa New Civic 1.7 yang sudah diface lift itu tidak laku. Dari data penjualan seluruh line up Honda, ternyata Civic 1.7 versi face lift paling bontot.

Lagipula ! dengan harga Civic 1.7 VTi-S, gw mending ambil Stream 2.0 aja. Atau sekalian X-TRAIL yang jauh lebih bagus secara keseluruhan !
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Berhubung hal ini disinggung oleh szli, saya mau sekalian nanya nih, di Indonesia ada semacam lo-jack engga yg dapat digunakan untuk melacak mobil curian melalui GPS?
Itu sih Optional dan hanya tersedia untuk kota2 besar saja. Harganya juga lumayan mahal...
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Betul sekali apa yg dikatakan Conan. Bahkan suaranya mesin diesel modern sekarang ini sudah sangat halus, dan tidak seribut mesin diesel zaman dulu.
Betul teknologi mesin Diesel sudah sangat canggih bahkan hampir setara dengan versi Bensinnya.

Cuma sayang sekali kalo mesin Diesel diisi dengan Solar yang ada di tanah air. Kualitas solar sini sangat buruk dan sebagus / secanggih apapun Dieselnya, lama kelamaan tuh mesin akan menjadi kasar dan asap akan mengepul hitam. Kecuali kalo nantinya sudah masuk SPBU dari luar yang memiliki kualitas solar jauh lebih bagus dan sesuai dengan standar di EROPA sana.
caldina
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 73
Joined: Thu Jul 01, 2004 14:29
Location: Jakarta

Post by caldina »

DigitALL wrote:
Betul sekali apa yg dikatakan Conan. Bahkan suaranya mesin diesel modern sekarang ini sudah sangat halus, dan tidak seribut mesin diesel zaman dulu.
Betul teknologi mesin Diesel sudah sangat canggih bahkan hampir setara dengan versi Bensinnya.

Cuma sayang sekali kalo mesin Diesel diisi dengan Solar yang ada di tanah air. Kualitas solar sini sangat buruk dan sebagus / secanggih apapun Dieselnya, lama kelamaan tuh mesin akan menjadi kasar dan asap akan mengepul hitam. Kecuali kalo nantinya sudah masuk SPBU dari luar yang memiliki kualitas solar jauh lebih bagus dan sesuai dengan standar di EROPA sana.
Ngomong-ngomong masalah SPBU asing apakah mereka dalam menjual akan disubsidi oleh pemerintah ? Harusnya ya kan ? Karena kalau tidak mereka akan tidak mungkin bersaing dengan Pertamina. Atau mungkin SPBU asing jual pakai harga internasional ?
Terus masalah mekanisme subsidinya jika tidak ada pengawasan yang ketat juga gawat :D
Apakah mungkin dengan adanya SPBU asing harga bensin dan solar akan dihapuskan subsidinya ?
Apakah mungkin SPBU asing akan ada juga di daerah ?
Semua pertanyaan di atas akan membuat orang yang akan membeli mobil diesel yang canggih akan ragu-ragu :D
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Fuel filter Innova Diesel Rp 200 ribu-an, tahan 300,000 km

(26/08/2004) - Teknologi common-rail diesel yang diaplikasi Toyota Kijang Innova kemungkinan akan mendorong pemain lain mengikutinya. Teknologi ini banyak diminati, terutama di Eropa karena peforma tinggi, irit bahan bakar dan ramah lingkungan.

Toyota mengaplikasi teknologi ini karena Kijang Innova akan di ekspor ke manca negara yang mensyaratkan dipenuhinya standar emisi internasional.

Kendala bahan bakar yang selama ini disebut-sebut sebagai penghalang utama aplikasi common rail di Indonesia di cari jalan keluarnya lewat uji coba selama 4 tahun dengan Toyota Prado yang memakai teknologi common rail turbo charger. Hasilnya, dengan fuel filter genuine Toyota, kendala kualitas bahan bakar bisa diatasi.

Filter ini bisa bertahan hingga 300,000 km bila solar yang digunakan baik, bila tidak umur pakainya bisa susut hingga 150,000 km. Harga filter ini sekitar Rp 200,000. Bila filter ini tersumbat, mesin mengirim sinyal berupa lampu berkedip di dashboard. (mobilku.com)
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

I heard Pertamina's Solar Plus will cost Rp 3000/ltr.
I believe using it, a modern diesel will give better fuel efficiency than a petrol engine with Pertamax/Pertamax Plus..not to mention the lower emission for the environment.
Adding that I'm certain their prices will have gone up by the time Solar Plus is released, the advantage will be even greater..
That's why people are switching from petrols to diesels in Europe :o
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Wah, kalau harga solar plus Rp3.000/l, rasanya orang ngak bakal beli mobil bermesin diesel canggih deh. Saya sangat meragukan apa pasarnya ada untuk solar plus seharga itu???
Blue
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 47
Joined: Wed Aug 25, 2004 14:47

Post by Blue »

conan wrote:I heard Pertamina's Solar Plus will cost Rp 3000/ltr.
I believe using it, a modern diesel will give better fuel efficiency than a petrol engine with Pertamax/Pertamax Plus..not to mention the lower emission for the environment.
Adding that I'm certain their prices will have gone up by the time Solar Plus is released, the advantage will be even greater..
That's why people are switching from petrols to diesels in Europe :o
Sayangnya di negara kita ini, kesadaran mengenai lingkungan masih rendah dan umumnya orang membeli mesin diesel karena faktor harga bahan bakar yang lebih murah dari bensin.
User avatar
edward
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1640
Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
Location: in the globe

Post by edward »

observer wrote:Wah, kalau harga solar plus Rp3.000/l, rasanya orang ngak bakal beli mobil bermesin diesel canggih deh. Saya sangat meragukan apa pasarnya ada untuk solar plus seharga itu???
IMHO,ada aja pasarnya bung...

Mesin diesel generasi terbaru sangat efisien dan konon suara mesinnya ssst ssst (gak kayak iklannya phanter itu?cring,wuss ama sssst padahal suara mesin phanter bisa kedengaran dr jarak 100meter!)

Betul.
Liat tuh BMW 740D(seri 7 diesel),ato mercy S(berpa tuh seri yg pake diesel?),bayangkan mobil BMW seri plg mewah aja berani pake diesel.Juga masih ada Jeep New Cheeroke pake mesin diesel dg teknologi commonrail.

Jadi pasarnya ada untuk mobil2 mewah bermesin diesel dg teknologi common rail....dan orang yg bisa beli mobil semahal,dan seefisien itu tentu gak akan sayang keluar rp3000/L solar namun terkompensasi dg mileage yg lebih jauh dibandingkan bensin...
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.

Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

edward wrote:Jadi pasarnya ada untuk mobil2 mewah bermesin diesel dg teknologi common rail....dan orang yg bisa beli mobil semahal,dan seefisien itu tentu gak akan sayang keluar rp3000/L solar namun terkompensasi dg mileage yg lebih jauh dibandingkan bensin...
Memang mesin diesel yang canggih punya beberapa keunggulan yaitu lebih hemat bensin dan ber-torsi tinggi. Masalahnya di indo adalah pajak untuk mobil diesel lebih tinggi daripada mobil bensin, sehingga harga jualnya jadi lebih mahal (contoh: Kijang innova, Kia Carnival, BMW X5). Kalau di Eropa justru sebaliknya. Mobil yang beremisi rendah, pajaknya rendah, sehingga lebih menguntungkan memakai mobil diesel.
User avatar
edward
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1640
Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
Location: in the globe

Post by edward »

Yahhh what to say.............masalah pajak sih typical poor country...

Mau nggenjot pemasukan negara(untuk dimasukkan kekantong penyelenggara negara!) dari sebesar2nya sektor pajak.Ini memang sangat khas dr negara miskin yg masih belajar berdemokrasi,dimanapun berada asal namanya masih negara miskin selalu begitu,pajaknya banyak bgt namun yg dikembalikan ke warganya hampir nol besar!

Buktinya dana pemeliharaan jalan gak ada,jalan dibiarkan rusak bertahun2,pdhl pajak kendaraan bermotor jalan terus,teriaknya selalu kekurangan dana....waduh kemana sih mbak dana nya?

Tp back to topic,
itulah bedanya eropa dg kita,mobil beremisi rendah malah mendapat keringanan pajak,makanya produsen berlomba2 membuat mesin diesel beremisi rendah sehingga mereka bisa menjual mobil yg COST EFFECTIVE thus consumen yg diuntungkan dg situasi ini.
Dapat mobil teknologi tinggi,beremisi rendah yg ramah lingkungan,harga competitively murah,dan pajaknya pun lebih murah?

Apakah para wakil rakyat DKI yg sering bgt STUDY BANDING keluar negeri itu pernah mempelajari hal ini?
Heran juga ya? :D :D :wink:

Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
caldina
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 73
Joined: Thu Jul 01, 2004 14:29
Location: Jakarta

Post by caldina »

observer wrote:
edward wrote:Jadi pasarnya ada untuk mobil2 mewah bermesin diesel dg teknologi common rail....dan orang yg bisa beli mobil semahal,dan seefisien itu tentu gak akan sayang keluar rp3000/L solar namun terkompensasi dg mileage yg lebih jauh dibandingkan bensin...
Memang mesin diesel yang canggih punya beberapa keunggulan yaitu lebih hemat bensin dan ber-torsi tinggi. Masalahnya di indo adalah pajak untuk mobil diesel lebih tinggi daripada mobil bensin, sehingga harga jualnya jadi lebih mahal (contoh: Kijang innova, Kia Carnival, BMW X5). Kalau di Eropa justru sebaliknya. Mobil yang beremisi rendah, pajaknya rendah, sehingga lebih menguntungkan memakai mobil diesel.
Justru kalau di Indonesia, mobil diesel dianggap penyumbang polusi oleh pemerintah, dan itu memang benar karena kebanyakan mobil diesel yang ada kan Kopaja dan Panther :D :D Untuk ke depannya mungkin diesel, untuk keperluan tax harus dibagi dua

Tapi kalau mau lihat kira-kira itu mobil ada pasarnya atau tidak, coba lihat mobil yang dimasukkan oleh IU, yang mana merupakan salah satu indikator diterima atau tidaknya suatu produk di Indonesia.
Contoh saja Honda Stream, waktu pertama kali launching IU sudah memasukkan itu mobil, dan hasilnya tidak diterima pasar, karena orang Indonesia gak suka dengan bentuk belakangnya. IU stop impor itu barang dan ATPM ganti yang memasukkan, dan hasil penjualannya bagaimana ?

Land Cruiser Ok, Prado Diesel tidak laku, apalagi BMW Sedan Diesel, paling peminatnya ekpatriat :D

Pekerjaan untuk merubah image itu bukan hal yang gampang :D :D
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Omong omong soal IU, Honda Edix sudah ada yang masukin belum ya?
caldina
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 73
Joined: Thu Jul 01, 2004 14:29
Location: Jakarta

Post by caldina »

observer wrote:Omong omong soal IU, Honda Edix sudah ada yang masukin belum ya?
Saat ini belum ada, habis pemilu baru masuk :)
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Sudah ada perkiraan harga belum ya? :)
Menurut saya mobil Edix ini cukup unik dengan 3 bangku depan dan 3 bangku belakang. Sangat cocok untuk keluarga kecil yang ingin tampil beda.
Tentunya dengan timing yang bersamaan dengan peluncuran banyak MPV di Indo (Innova, Grandis, Odyssey, Serena), membuat pekerjaan IU agak lebih berat, ya gak?
User avatar
edward
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1640
Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
Location: in the globe

Post by edward »

observer wrote:Omong omong soal IU, Honda Edix sudah ada yang masukin belum ya?
Honda edix?
Small form MPV 6seater itu?
Tread khusus tentang mobil ini ada di sini:

http://serayamotor.com/diskusi/viewtopi ... 1b1578dc03

Mobilnya mmemang sgt menarik,di situ juga byk sumbangan foto2 dr rekan,baik dr hunting maupun dr dikasih cuma2 ..... :wink:

Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Menurut perhitunganku, harganya akan sekitar 250-300 juta..mirip dengan harga Toyota Wish..