Bahan bakar untuk GL 1.5

Segala mobil tipe minibus/station (Kijang, Kuda, Panther, dll).

Moderators: akbarfit, Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze

User avatar
maxx
SM Affiliate
SM Affiliate
Posts: 8413
Joined: Mon Apr 23, 2007 13:45
Location: 08129215600 www.monza-autosport.com

Post by maxx »

Correct again! :e-clap:
AF1F wrote:Bener juga, anyhow keputusan ada ditangan Pak Gunawan sepenuhnya.
Saya memilih menggunakan ron88 dari SPBU langganan yang sudah saya percaya untuk GL 1.5 MT saya
dibandingkan harus menggunakan ron92 yang selisihnya bisa banyak sekali pak.
Apalagi biaya-biaya lain cenderung naik.
plasworld88 wrote:
gunawan98 wrote: kembali lagi dari post-2 saya terdahulu, saya pinginnya pernyataan RESMI (tertulis) dari NMI bahwa TIDAK APA-APA u/ menggunakan premium u/ seluruh Indonesia... Ini yang paling PENTING! Bagi saya (berkali-kali saya post), tidak masalah mesin agak berat nariknya. Tapi kalo mesin jadi rusak (CC buntu dll), nah itu dia...
Mungkin kadang masalahnya gak sesimple itu bro.seperti yg kita semua tau, pernyataan tertulis dapat menimbulkan implikasi hukum di masa sekarang maupun masa depan (berbeda halnya kalau cuma pernyataan2 verbal bahkan dr petinggi2 NMI sekalipun).
Sedangkan dalam kasus penggunaan BBM ini, ada pihak lain (yang tidak bisa dikendalikan oleh NMI sama sekali) yang punya otorisasi monopolistik terhadap BBM itu sendiri.
Iya kalau premium itu bener2 bebas timbal seperti yg digembar-gemborkan selama ini, tapi kalau ternyata tidak?
Atau misalkan kualitas premium itu sendiri (ditinjau dari kandungan timbal atau unsur logam) lainnya menurun di masa depan (2 atau 3 tahun lg) tanpa satu pihakpun menginformasikan hal ini (yg umum terjadi di Indonesia, believe me or not) dan kebetulan di masa depan tsb ada beberapa GL yg bermasalah besar krn penggunaan premium yg kualitasnya menurun dibanding yg beredar nowadays, can you imagine what will happen?
Pasti pernyataan tertulis yg dibuat sekarang akan menjadi rujukan utk serious lawsuit.
Mungkin akan lebih adil kl NMI bisa membuat pernyataan tertulis dng menyertakan terms and conditions.
IMHO
MONZA-AUTOSPORT.COM
WA: 08129215600
blog: www.monza-autosport.blogspot.com
fb: www.facebook.com/MonzaAutosport
Risol1
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5870
Joined: Thu Jul 05, 2007 4:21

Post by Risol1 »

gunawan98 wrote:
AF1F wrote: Secara umum, pemakaian bahan bakar dengan ron88 untuk jangka waktu lama dibandingkan dengan pemakaian bahan bakar ron 92 tidak memiliki dampak yang sangat serius.

CMIIW
Risol1 wrote: tapi pertanyaannya: apakah konsekwensinya sebanding dengan jumlah uang yang dihemat kalo pake premium?
soalnya kalo bensinnya gak sesuai spek mesin, bukan cuma CC aja yang bisa jebol, itu jeroan mesin juga lama2 bisa ancur :D
:wink:
kembali lagi dari post-2 saya terdahulu, saya pinginnya pernyataan RESMI (tertulis) dari NMI bahwa TIDAK APA-APA u/ menggunakan premium u/ seluruh Indonesia... Ini yang paling PENTING! Bagi saya (berkali-kali saya post), tidak masalah mesin agak berat nariknya. Tapi kalo mesin jadi rusak (CC buntu dll), nah itu dia...
Pak Gun, walaupun tarolah ada pernyataan resmi dari NMI ttg pemakaian premium, garansi livina kan gak seumur hidup (palingan juga 3-4 tahun), dan yg saya takutkan, di masa2 3-4 tahun itu, mobil masih OK2 aja, nah ngerinya nih masalah baru muncul setelah masa garansi abis (pada umumnya jg begitu)......jadi percuma juga kalo NMI bikin hitam diatas putih sekarang karena masalah ini merupakan masalah jangka panjang. Jadi pilih aja sesuai kemampuan kantong masing2....

mao nuntut NMI sesudah masa garansi habis??? susah lah bro..... :D
Last edited by Risol1 on Wed Sep 12, 2007 3:04, edited 1 time in total.
gunawan98
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 320
Joined: Mon Apr 23, 2007 5:56

Post by gunawan98 »

plasworld88 wrote:
gunawan98 wrote:
AF1F wrote: Secara umum, pemakaian bahan bakar dengan ron88 untuk jangka waktu lama dibandingkan dengan pemakaian bahan bakar ron 92 tidak memiliki dampak yang sangat serius.

CMIIW
:wink:
kembali lagi dari post-2 saya terdahulu, saya pinginnya pernyataan RESMI (tertulis) dari NMI bahwa TIDAK APA-APA u/ menggunakan premium u/ seluruh Indonesia... Ini yang paling PENTING! Bagi saya (berkali-kali saya post), tidak masalah mesin agak berat nariknya. Tapi kalo mesin jadi rusak (CC buntu dll), nah itu dia...
Mungkin kadang masalahnya gak sesimple itu bro.seperti yg kita semua tau, pernyataan tertulis dapat menimbulkan implikasi hukum di masa sekarang maupun masa depan (berbeda halnya kalau cuma pernyataan2 verbal bahkan dr petinggi2 NMI sekalipun).
Sedangkan dalam kasus penggunaan BBM ini, ada pihak lain (yang tidak bisa dikendalikan oleh NMI sama sekali) yang punya otorisasi monopolistik terhadap BBM itu sendiri.
Iya kalau premium itu bener2 bebas timbal seperti yg digembar-gemborkan selama ini, tapi kalau ternyata tidak?
Atau misalkan kualitas premium itu sendiri (ditinjau dari kandungan timbal atau unsur logam) lainnya menurun di masa depan (2 atau 3 tahun lg) tanpa satu pihakpun menginformasikan hal ini (yg umum terjadi di Indonesia, believe me or not) dan kebetulan di masa depan tsb ada beberapa GL yg bermasalah besar krn penggunaan premium yg kualitasnya menurun dibanding yg beredar nowadays, can you imagine what will happen?
Pasti pernyataan tertulis yg dibuat sekarang akan menjadi rujukan utk serious lawsuit.
Mungkin akan lebih adil kl NMI bisa membuat pernyataan tertulis dng menyertakan terms and conditions.
IMHO
Justru itu pointnya.. Ok Ini bukan flaming yah. Mari berdiskusi.
NMI harus nya berkaca pada kondisi setempat. Bila merasa bahwa Premium tidak bisa dipertanggung jawabkan, ya JANGAN bilang kalo premium tidak apa-apa. Tapi kenyataannya toh NMI, dengan alasan tertentu, me-legalkan pemakaian premium. Nah itu kan artinya boleh dikata 'lepas tangan'? Nah celakanya ini, yang bilang boleh pake premium ini tidak jelas. Dalam kasus saya, pihak sales saya bilang boleh pake premium karena di kota-kota besar sudah bebas timbal. Tapi apakah pihak sales itu PERWAKILAN NMI? Nah itu sebabnya saya minta hitam di atas putih.

Sebagai bentuk tanggung jawab atas produk sendiri, kalau kualitas premium belom bisa diandalkan SEHARUSNYA pihak NMI tidak merekomendasikan pemakaian premium (balik lagi kalo ditanya nanti, siapa yang bilang premium boleh? NMI kah? Mana buktinya?...nah lo, mati kan?). Sebagai contoh u/ Taruna saya, jelas sekali bahwa di balik tutup bensin, ada STICKER PREMIX. Nah kalo saya isi premium, yah salah saya sendiri lah kalo ada apa-apa.

Dalam buku petunjuk GL 1.5, tertulis RON 91 (CMIIW). Nah kalo itu acuan resmi, KENAPA sales-2 NMI (apakah ini corongnya NMI) memperbolehkan pemakaian premium (bahkan kita sama-sama tahu premium diluaran tidak bisa dipertanggungjawabkan mutunya)?

Mungkin sudah saatnya sales NMI berkata tegas, bahwa yang diJAMIN adalah pertamax. Nah perkara PERTAMINA ngasih timbal di pertamax, nah kita tinggal sue pertamina karena jelas-2 di website pertamina TIDAK ADA KADAR TEL u/ pertamax dan pertamax+. Sedangkan u/ premium ada kadar TEL 0.3 max. Sedangkan kalo kasih premium, nanti ada apa-apa, saya sue siapa? Pertamina jelas tidak bisa, kan ditulis tuh ada kadar TEL. Sue NMI bisa ga? Nah nanti dia berkelit, dibuku paduan ada tulisan RON 91. Kita kalo ngomong tuh sales NMI bilang boleh, terus mana buktinya?

Even usulan: NMI bisa membuat pernyataan tertulis dng menyertakan terms and conditions, itupun saya tidak punya sekarang. Justru itu yang saya minta sekarang.

Menurut saya, realistis aja.. Dengan mobil secanggih livina, SEHARUSNYA memakai PERTAMAX, karena RON memadai, dan menurut PERTAMINA sudah bebas TIMBAL. IMHO


Cuma.... bisa macet tuh penjualan livina..:D:D... tadi pagi aja gw lihat ada orang naik mercy e280, ngisi bensin pake Premium koq... (owner loh bukan supir).. karakter orang indonesia kan rada-rada aneh...
Last edited by gunawan98 on Wed Sep 12, 2007 3:11, edited 1 time in total.
gunawan98
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 320
Joined: Mon Apr 23, 2007 5:56

Post by gunawan98 »

Risol1 wrote:
gunawan98 wrote:
AF1F wrote: Secara umum, pemakaian bahan bakar dengan ron88 untuk jangka waktu lama dibandingkan dengan pemakaian bahan bakar ron 92 tidak memiliki dampak yang sangat serius.

CMIIW
:wink:
kembali lagi dari post-2 saya terdahulu, saya pinginnya pernyataan RESMI (tertulis) dari NMI bahwa TIDAK APA-APA u/ menggunakan premium u/ seluruh Indonesia... Ini yang paling PENTING! Bagi saya (berkali-kali saya post), tidak masalah mesin agak berat nariknya. Tapi kalo mesin jadi rusak (CC buntu dll), nah itu dia...
Pak Gun, walaupun ada pernyataan resmi dari NMI ttg pemakaian premium, garansi livina kan gak seumur hidup (palingan juga 3-4 tahun), dan yg saya takutkan, di masa2 3-4 tahun itu, mobil masih OK2 aja, nah ngerinya nih masalah baru muncul setelah masa garansi abis (pada umumnya jg begitu)......jadi percuma juga kalo NMI bikin hitam diatas putih sekarang karena masalah ini merupakan masalah jangka panjang

mao nuntut NMI sesudah masa garansi habis??? susah lah bro..... :D
Tidak... Saya cuman menuntuk sesuai masa garansi... Kan jelas toh.. Kalo garansi bilagn 3 thn. Ya dalam 3 thn itu yang saya dijamin. Ingat kasus Timor pertamakali masuk? Itu dalam 6 bulan pertama sudah banyak komplain karena CC nya buntu. Nah yang seperti ini yang saya tuntut. Saya ingin, kalo misalnya CC jebol saat masa garansi, pihak NMI jangan berkelit. Toh mereka yang rekomen (atau memperbolehkan) pake premium boleh.

Tidaklah.. saya tidak senaif itu...:D:D:D
User avatar
uch
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1746
Joined: Tue May 30, 2006 7:02

Post by uch »

gunawan98 wrote:
plasworld88 wrote:
gunawan98 wrote: Mungkin sudah saatnya sales NMI berkata tegas, bahwa yang diJAMIN adalah pertamax. Nah perkara PERTAMINA ngasih timbal di pertamax, nah kita tinggal sue pertamina karena jelas-2 di website pertamina TIDAK ADA KADAR TEL u/ pertamax dan pertamax+. Sedangkan u/ premium ada kadar TEL 0.3 max. Sedangkan kalo kasih premium, nanti ada apa-apa, saya sue siapa? Pertamina jelas tidak bisa, kan ditulis tuh ada kadar TEL. Sue NMI bisa ga? Nah nanti dia berkelit, dibuku paduan ada tulisan RON 91. Kita kalo ngomong tuh sales NMI bilang boleh, terus mana buktinya?
Baru tau jg nih. Kirain RESMI nya semua BBM pertamina itu udah Non timbal. DI mana dulu gw baca ya..??
gunawan98
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 320
Joined: Mon Apr 23, 2007 5:56

Post by gunawan98 »

uch wrote:
gunawan98 wrote:
plasworld88 wrote: Baru tau jg nih. Kirain RESMI nya semua BBM pertamina itu udah Non timbal. DI mana dulu gw baca ya..??
Dulu ada peraturan bahwa jakarta harus bebas timbal sebelum tahun tertentu (2006?). Tapi itu JAKARTA loh... Tapi herannya, kenapa di website pertamina tetap mencantumkan angka TEL? Masa info sepenting ini lalai mereka update?

Menurut sales nissan, dia bilang u/ kota-kota besar juga sudah mulai bebas timbal. Tapi sekali lagi, ini pernyataan tanpa bukti tertulis dari pertamina, kalo di kota saya (surabaya), premiumnya sudah TT. Jadinya? Asumsikan yang terjelek aja..

BTW, saya bukan nmi-haters/nmi-lovers... Kesannya koq saya menyerang yah. Tidak lah.. Toh saya juga owner sejati dari GL 1.5 XV Manual.. Fotonya juga ada koq...:D:D
dony
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 353
Joined: Wed Sep 27, 2006 8:22

Post by dony »

Premium TT dari Balongan tsb emang udh bebas timbal kok, begitu masuk ke SPBU-2 jadi penuh dgn timbal ? knp ayoooo tebak.
User avatar
maxx
SM Affiliate
SM Affiliate
Posts: 8413
Joined: Mon Apr 23, 2007 13:45
Location: 08129215600 www.monza-autosport.com

Post by maxx »

dony wrote:Premium TT dari Balongan tsb emang udh bebas timbal kok, begitu masuk ke SPBU-2 jadi penuh dgn timbal ? knp ayoooo tebak.
Why? :D
IMHO.. Mungkin lebih bijak bila mo isi premium ke pom bensin pasti pas.
kalo memang tempat pom bensin nakal.. tidak usah premium.. pertamax juga bisa dioplos... untungnya lebih gede kok.
MONZA-AUTOSPORT.COM
WA: 08129215600
blog: www.monza-autosport.blogspot.com
fb: www.facebook.com/MonzaAutosport
gunawan98
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 320
Joined: Mon Apr 23, 2007 5:56

Post by gunawan98 »

maxx wrote:
dony wrote:Premium TT dari Balongan tsb emang udh bebas timbal kok, begitu masuk ke SPBU-2 jadi penuh dgn timbal ? knp ayoooo tebak.
Why? :D
IMHO.. Mungkin lebih bijak bila mo isi premium ke pom bensin pasti pas.
kalo memang tempat pom bensin nakal.. tidak usah premium.. pertamax juga bisa dioplos... untungnya lebih gede kok.
Ah... kita pada umumnya kan beli di SPBU... juaaarang sekali ngecer, kecuali di gunung misal... (saya pernah beli 5 liter di gunung, abis spbu nya ga ada)..

BTW, apa kalian perhatiin bahwa ada SPBU yang BENAR2 MILIK PERTAMINA, bukan kemitraan? Di surabaya ada 5 tuh, nah salah satunya tempat favorite saya (di jemursari dekat/sebelah RSI).. Sayang jualnya cuman PERTAMAX+. Nah pengamatan saya, di spbu semacam itu mutu bensinnya lebih bagus, dan meterannya pas..
User avatar
Dickykuo
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 23
Joined: Sat Sep 08, 2007 6:39
Location: Singkawang - Pontianak

Post by Dickykuo »

ngak usah pusing-pusing!

kalo mo performance bagus selain isi pertamax!!!
isi bensin + tablet octan aja!!!

biar bust - bust .....
Image
gunawan98
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 320
Joined: Mon Apr 23, 2007 5:56

Post by gunawan98 »

hati-hati loh bung dicky... NMI tidak rekomen additive u/ nambahin oktan... kalo salah kasih additive, bisa buntu tuh CC.
User avatar
datsu
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2396
Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
Location: Jakarta and Bandung

Post by datsu »

Beli mobil baru tapi gak sanggup pake bensin bagus? cappee deee... saya yakin anda2 semua yang punya GL PASTI sanggup pake pertamax.. wong pada sanggup beli mobil baru kan? masalahnya tinggal mau apa gak? itu balik ke diri masing2..
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
gunawan98
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 320
Joined: Mon Apr 23, 2007 5:56

Post by gunawan98 »

datsu wrote:Beli mobil baru tapi gak sanggup pake bensin bagus? cappee deee... saya yakin anda2 semua yang punya GL PASTI sanggup pake pertamax.. wong pada sanggup beli mobil baru kan? masalahnya tinggal mau apa gak? itu balik ke diri masing2..
pasti sanggup lah. tapi kalo misal NMI bilang premium bisa, ngapain beli pertamax? Itukan yang jadi masalah?

Lah semisal NMI bilang harus pertamax, ya semua pake pertamax lah.. Kalo ga mau, pasti ga dibeli tuh mobil.

BTW, tadi pagi waktu gw isi bensin, dibelakang gw ada naek mercy (baru, yang lampunya dua).. isi bensin biasa tuh... tanya kenapa? (bukan sopir loh).. :D:D:D
AF1F
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 38
Joined: Wed Sep 12, 2007 1:01

Post by AF1F »

gunawan98 wrote: Justru itu pointnya.. Ok Ini bukan flaming yah. Mari berdiskusi.
NMI harus nya berkaca pada kondisi setempat. Bila merasa bahwa Premium tidak bisa dipertanggung jawabkan, ya JANGAN bilang kalo premium tidak apa-apa.
masalah kualitas dari bbm yang didistribusikan oleh Pertamina, menjadi tanggung jawab pertamina Pak Gun.
bukannya ATPM. masih ingat kasus dari mesin disel komonrel dari toyota belum ajeg 100% dengan kondisi solar pertamina yang belum bagus benar?
gunawan98 wrote: Tapi kenyataannya toh NMI, dengan alasan tertentu, me-legalkan pemakaian premium. Nah itu kan artinya boleh dikata 'lepas tangan'?
memang boleh pak, karena ATPM biasanya sudah melakukan test terlebih dahulu.
nah..masalahnya kan kondisi SPBU yang menjual premium tidak sama.
contohnya adalah SPBU yang digunakan oleh ATPM untuk test dengan premium,
belum tentu sama dnegan SPBU yang Bapak gunakan..
gunawan98 wrote: Nah celakanya ini, yang bilang boleh pake premium ini tidak jelas. Dalam kasus saya, pihak sales saya bilang boleh pake premium karena di kota-kota besar sudah bebas timbal. Tapi apakah pihak sales itu PERWAKILAN NMI? Nah itu sebabnya saya minta hitam di atas putih.
tidak ada yang pingin celaka Pak.
yang bilang boleh pake Premium, silahkan Bapak cek dan ricek lagi dengan bengkel resmi dekat daerah Bapak.
saya sendiri walau yang bilang cuma teman, ya saya percaya saja karena memang teman saya itu sudah mencobanya.
dan pendapatnya sudah saya cek silang dengan bengkel nissan di cimone, katanya memang oke bila untuk pemakaian premium pada GL
gunawan98 wrote: Sebagai bentuk tanggung jawab atas produk sendiri, kalau kualitas premium belom bisa diandalkan SEHARUSNYA pihak NMI tidak merekomendasikan pemakaian premium
Produk sendiri yang menjadi tanggung jawab oleh ATPM yang mobil itu sendiri pak.
contoh lain adalah bila Bapak ada masalah dengan ban yang lebih cepat?
coba tanggung jawab siapa? tanggung jawab pemakai dan produsen ban kan?

maksud saya disini adalah marilah kita lihat persoalan itu sesuai proporsinya.
urusan kualitas bbm, menjadi tanggung jawab pertamina dan sistem pendistribusiannya termasuk didalamnya adalah jaringan SPBU pertamina.
urusan kualitas mesin pada kendaraan, menjadi tanggung jawab ATPM.
urusan ban, menjadi tanggung jawab tentunya produsen ban.
urusan kaca, tentu menjadi tanggung jawab dari produsen kaca, bisa asahimas atau yang lain tentunya melalui hasil investigasi via atpm dan produsen tsb.

so, urusan pemakaian premium pada GL, saran saya sih cek dan ricek lagi ke bengkel tempat bapak membeli kendaraan.
sederhana kan?
bilang saja bapak membaca informasi ini di forum nissan club, dan coba konfirmasikan ke bengkel tersebut.

ujung2nya pasti keputusan memang ada ditangan Bapak.
gunawan98 wrote: (balik lagi kalo ditanya nanti, siapa yang bilang premium boleh? NMI kah? Mana buktinya?...nah lo, mati kan?).
jangan mati dulu pak..masa cuman ditanya begitu aja sampe mau mati ? :shock:
gunawan98 wrote: Sebagai contoh u/ Taruna saya, jelas sekali bahwa di balik tutup bensin, ada STICKER PREMIX. Nah kalo saya isi premium, yah salah saya sendiri lah kalo ada apa-apa.
stiker jaman sekarang dah berubah dari premix menjadi "Tanpa Timbal" pak.
karena concern nya adalah lingkungan, bukan dari angka oktan semata
mungkin mobil bapak ada stiker premix karena oktan minimalnya adalah 92,
dulu untuk mendapatkan oktan tinggi kan dengan campur timbal.
timbal=musuh dari catalic converter.
semoga bapak tidak bingung.
gunawan98 wrote: Dalam buku petunjuk GL 1.5, tertulis RON 91 (CMIIW). Nah kalo itu acuan resmi, KENAPA sales-2 NMI (apakah ini corongnya NMI) memperbolehkan pemakaian premium (bahkan kita sama-sama tahu premium diluaran tidak bisa dipertanggungjawabkan mutunya)?
memang tertulis RON 91, nah..berarti bapak sudah tau bahwa mesin bapak kebutuhannya adalah ron91.
jadi kalo dikasih ronkurang dari itu gimana? apakah langsung rusak..? jawabnya tergantung teknologi mesin.
untuk mesin2 sekarang, rasanya tidak langsung rusak ..tapi rusaknya perlahan-lahan kalo kualitas bahan bakarnya kebangetan.
gunawan98 wrote:
Even usulan: NMI bisa membuat pernyataan tertulis dng menyertakan terms and conditions, itupun saya tidak punya sekarang. Justru itu yang saya minta sekarang.
kontak aja NMI directly pak..biar puas.. hehehe..saya juga kalo kurang puas akan tanya ke emailnya mereka di http://www.nissan.co.id
gunawan98 wrote:
Menurut saya, realistis aja.. Dengan mobil secanggih livina, SEHARUSNYA memakai PERTAMAX, karena RON memadai, dan menurut PERTAMINA sudah bebas TIMBAL. IMHO
canggih menurut saya justru harusnya tuh mesin mampu menerima oktan dibawah standar.
maklum, orang punya mobil latar belakang dan kebutuhannya beda-beda pak.
tidak mesti yang punya mobil lebih "kaya" secara materi dibandingkan yang naek sepedah.

gunawan98 wrote: Cuma.... bisa macet tuh penjualan livina..:D:D... tadi pagi aja gw lihat ada orang naik mercy e280, ngisi bensin pake Premium koq... (owner loh bukan supir).. karakter orang indonesia kan rada-rada aneh...


idem sama diatas pak
dony
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 353
Joined: Wed Sep 27, 2006 8:22

Post by dony »

Sebenarnya tuh plg ribet masalh claim di dealer, walaupun sdh tertulis di buku garansi kebanyakan dealer tetap berkelit mesti ngotot-2an dulu.
User avatar
maxx
SM Affiliate
SM Affiliate
Posts: 8413
Joined: Mon Apr 23, 2007 13:45
Location: 08129215600 www.monza-autosport.com

Post by maxx »

Upss.. can't wait to see the shallow man read your posting Mr. AF1F ... :D

Just wait and u will know.
MONZA-AUTOSPORT.COM
WA: 08129215600
blog: www.monza-autosport.blogspot.com
fb: www.facebook.com/MonzaAutosport
AF1F
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 38
Joined: Wed Sep 12, 2007 1:01

Post by AF1F »

Coba deh pake metode pertemanan, biasanya manjur dan tidak perlu repot-repot pak.

dony wrote:Sebenarnya tuh plg ribet masalh claim di dealer, walaupun sdh tertulis di buku garansi kebanyakan dealer tetap berkelit mesti ngotot-2an dulu.
plasworld88
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 327
Joined: Thu Jul 06, 2006 9:36

Post by plasworld88 »

[quote="AF1F
urusan kualitas mesin pada kendaraan, menjadi tanggung jawab ATPM.
urusan ban, menjadi tanggung jawab tentunya produsen ban.
urusan kaca, tentu menjadi tanggung jawab dari produsen kaca, bisa asahimas atau yang lain tentunya melalui hasil investigasi via atpm dan produsen tsb.

[/quote]

Maaf, utk yang di atas ini kok,saya rasa kita harus lebih jelas mendefiniskan arti tanggung jawab.
Untuk sebuah mobil baru yg dideliver ke konsumennya, saya pikir ATPM tetap harus bertanggung jawab terhadap semua komponen yang melekat di mobil tsb, contoh jika mobil GL yang baru 1 bulan dipakai tiba2 windshieldnya pecah/retak tanpa sebab seperti pada kasus Suzuki Swift, tentunya anda tidak mau kan bila ATPM menyuruh anda utk claim langsung ke Asahimas/Asahiglass (misalkan ini adalah produsen kaca tersebut), setelah penyelidkan ATPm menyimpulkan bahwa kesalahan ada pada produk kaca tersebut yg notabene tidak diproduksi oleh ATPM tsb?
Saya pikir ATPM harus bertanggung jawab utk hal2 spt ini. Masalah apakah mrk akan melempar kembali claim tsb ke pihak produsen yg bersangkutan, tentu ini adalah urusan ATPM tsb, dan bukan menjadi concern dr pihak konsumen. IMHO

Berbeda halnya dengan penggunaan BBM.
But anyway, to Mr. Gunawan 98, my point is ATPM secara legal sudah melindingi diri mereka sendiri dr segala kemungkinan tuntutan hukum di kemudian hari atas problem yg mungkin timbul karena penggunaan premium. Manakah perlindungan utk mkr itu? Tentu saja dr manual book.
Anda tentunya tidak berharap bisa men -sue satu pihak cuma berdasarkan verbal comments dr seorang atau bbrp orang penjual/sales person kan?
tentunya when "push comes to shove", pihak ATPM akan membuat statement bahwa, kata2 segelintir org (walaupun itu dtg dr sales force mrk sendiri) tidak mewakili pihak ATPM tersebut secara formal.
Jangan salah, saya sama sekali tidak menyetujui cara2 spt ini (jika memang ada) dimana si sales person bercuap2 me"legal"kan penggunaan BBM sampai pd RON yg terendah (padahal misalkan, sorry saya sendiri gak tau pasti soalnya, hal ini bisa berdampak buruk in the long run).

Cuma sekali lg, dr sisi pandang seorang konsumen, saya rasa akan lbh baik apabila anda mengikuti aturan main yg ditetapkan di manual book, from legal point of view.IMHO
dony
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 353
Joined: Wed Sep 27, 2006 8:22

Post by dony »

heeee.. emang sich mesti pakai metode pertemanan, krn baru ini pakai merk Nissan blm tau masalah claim , pihak NMI cepat tanggap nggk.
Utk Honda , HPM saya acungkan jempol, pernah ajukan map sensor rusak sama pihak BERES ditolak, tlp HPM adukan masalah tsb, nggk smp 1 jam kemudian pihak BERES tsb tlp ke saya menanyakan kpn ada waktu ke beres utk ganti map sensor tsb.
Nah, dgn Nissan apabila kita masalah claim dgn BERES, apakah pihak NMI akan cepat tanggap ?
plasworld88
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 327
Joined: Thu Jul 06, 2006 9:36

Post by plasworld88 »

maxx wrote:Upss.. can't wait to see the shallow man read your posting Mr. AF1F ... :D

Just wait and u will know.
shallow man ??
User avatar
maxx
SM Affiliate
SM Affiliate
Posts: 8413
Joined: Mon Apr 23, 2007 13:45
Location: 08129215600 www.monza-autosport.com

Post by maxx »

plasworld88 wrote:
maxx wrote:Upss.. can't wait to see the shallow man read your posting Mr. AF1F ... :D

Just wait and u will know.
shallow man ??
Not You.. bro.
Read pg 4, then you will know... who? :wink:
MONZA-AUTOSPORT.COM
WA: 08129215600
blog: www.monza-autosport.blogspot.com
fb: www.facebook.com/MonzaAutosport
User avatar
maxx
SM Affiliate
SM Affiliate
Posts: 8413
Joined: Mon Apr 23, 2007 13:45
Location: 08129215600 www.monza-autosport.com

Post by maxx »

Wanna read what Sithlord said about right Gasoline for GL?.. here is for your reading ...
Just remember .. i didn't said i agree or disagree with him .. just for reading only.. OK!?

Re: Premium atau Pertamax untuk GL ?
--- In [email protected], "kandangk" <kandangk@...> wrote:
>
>
> Saya dengar ada lumayan banyak orang yang lagi agak pusing tentukan
> pakai BBM apa untuk GL. Premium atau Pertamax. Premium jelas jauh
> lebih murah, tapi ada yang takut mesin rusak, CC mampet etc. Kompresi
> mesin tinggi jadi seharusnya.... Memang cukup fair. Saya ingin bagi
> pendapat saya.
>
>
> Pertama, sekali lagi, saya kasihan ama NMI, ada yang curigai NMI "
> memaksa " boleh minum Premium, padahal " seharusnya " Pertamax. Demi
> GL laku ada orang yang bilang. Nah, sekarang saya ingin ingatkan
> teman2, gimana sikap ATPM lain, terutama yang nama " besar " seperti
> Toyota, Honda ?
>
>
> Toyota Innova, Avanza etc yang sudah bermesin " canggih " juga
> berlabel VVT-i, coba tanya TAM, bolehkah mesin VVT-i mereka minum
> Premium ? Dan berapa pemilik Avanza / Innova minum Premium sudah
> berapa tahun dan apakah sering dengar mesinnya banyak yang rusak ?
>
>
> Sama dengan Honda. Malah sudah lama saya dengar justru Honda sangat
> anjurkan premium. Coba tanya pemilik Jazz, Stream, City, etc,
> kebanyakan pakai BBM apa ? Sering rusak ngak ? Malah saya ingat di
> brochure Jazz di tempel lambang RON 88 !
>
>
> Saya sendiri sudah pakai Honda Stream 5 tahun lebih, selalu minum
> premium, dan ngak papa tu mesin. Padahal mesin Stream kan VTEC lo.
> Apakah mesin VTEC kurang canggih ? Serena juga saya sudah pakai
> premium agak lama. Juga ngak masalah.
>
>
> Nah, saya bukan pakar, jadi bisa saja masih ada orang yang bilang, oh
> sebentar ngak apa, nanti habis 5 tahun ? Who knows ? OK. Sini saya
> cantumkan sebuah artikel dari USA. Sama di situ konsumen pada pindah
> ke BBM octane lebih rendah sebab harga BBM octane tinggi juga naik
> tajam. Padahal selisih premium / Pertamax di USA lebih dikit banding
> di Indo. Itu pun banyak konsumen US yang pindah. Juga ada pendapat
> berapa expert. Mari kita baca bersama :
>
>
> http://www.usatoday.com/money/autos/200 ... mgas_x.htm
>
>
> Di US, BBM class premium Indo octane lebih rendah itu di sebutkan
> sebagai REGULAR. BBM class Pertamax dan + di US disebut sebagai
> PREMIUM. Jadi mohon di perhatikan, jangan keliru :
>
>
> " Why use premium gas when regular will do? "
>
> By James R. Healey, USA TODAY
>
>
> Marti Mayne once fueled her low-octane Subaru with high-octane gas.
> Not now. Premium-gas prices "went sky high, and now I just use low
> grade" to motor around Yarmouth, Maine, where she runs a marketing
> business.
>
>
> When prices dropped earlier this year, she stuck with cheaper fuel
> because "I don't think that my car runs any differently on high,
> medium or lower grade."
>
>
> She's right. Engines designed for regular fuel don't improve on
> premium and sometimes run worse. And today's engines "designed for
> premium run fine on regular", too, their makers say, though power
> declines slightly.
>
>
> But premium lovers are passionate. "I would simply curtail driving
> rather than switch grades," says Bill Teater of Mount Vernon, Ohio,
> who puts high-test in both his Cadillacs, though only one recommends
> it. He's sure both the DeVille and the Escalade run rough and lack
> pep on regular.
>
>
> Prejudice and preference aside, engineers, scientists and the federal
> government say there's little need for premium.
>
>
> When fuel's cheap, motorists are willing to pay 20 cents or so more
> for premium. But as gas prices sneak back up, the mental wrangle
> begins anew over whether it's OK to burn cheaper, regular-grade gas.
>
>
> The answer almost always is yes.
>
>
> "I personally use regular even though my owner's manual says you'll
> get better performance with premium," says Lewis Gibbs, (consulting
> engineer and 45-year veteran at Chevron oil company. He's chairman of
> Technical Committee 7 on Fuels, part of the Society of Automotive
> Engineers (SAE) Fuels & Lubricants Council). Gibbs knows gas.
>
>
> "My wife runs midgrade (89 octane) in her car, and it's a
> turbocharged engine" meant for 91-octane premium, he says.
>
>
> Premium — gasoline having an octane rating 91 or higher — is just
> 12.1% of sales this year, down from 13.5% in 2002, when it was 22
> cents a gallon cheaper, and well below the modern high of 20.3% in
> 1994, when it was 49 cents cheaper, according to industry and
> government data. Despite the allure of premium, once they abandon it,
> most motorists don't come back, the data suggest.
>
>
> For every dime increase in the price, sales of premium gas drop 1%,
> Bob Johnson, general manager of gasoline and environmental services
> for the 7-Eleven chain, figures, based on data back to 1998.
>
>
> The main advantage of premium-grade gas is that it allows automakers
> to advertise a few more horsepower by designing and tuning engines to
> take advantage of premium's anti-knock properties. But auto engineers
> generally agree that if you use regular in a premium engine, the
> power loss is so slight, most drivers can't tell.
>
>
> "I go back and forth, and I'm hard-pressed to notice" whether there's
> regular or premium in the tank, says Jeff Jetter, (principal chemist
> at Honda Research and Development Americas). He drives an Acura
> designed for premium.
>
>
> Import brands, especially, use premium fuel to distinguish their
> upmarket models. Most Toyotas, for instance, are designed to run on
> regular or midgrade, while the automaker's Lexus luxury brand prefers
> premium. Same with Honda and its Acura luxury line.
>
>
> "Generally, the more expensive the vehicle, the higher the
> expectation for performance and the more the customer is willing to
> pay for fuel," says Pete Haidos, head of product planning for Nissan
> in the USA.
>
>
> Actually, the price debate is nearly worthless. At 20 cents more for
> premium, pumping 20 gallons of it instead of regular would cost $4
> more. Annually, that's a difference of $171 for a vehicle that
> averages 14 miles per gallon — as some big sport-utility vehicles do —
> and is driven 12,000 miles a year.
>
>
> Gasoline retailers and refiners like high-test because it's more
> profitable than regular-grade gas is. The retailer paid about 8 cents
> more for the premium you pay 20 cents more for — though that margin
> can swing wildly. Refiners make a few cents a gallon more on premium
> than on regular when they sell to wholesale distributors.
>
>
> As long as it's clean
>
>
> Profit is meaningless to the modern engine, which, regardless of
> what's specified in the owner's manual, hardly cares what you use —
> as long as it's clean.
>
>
> Today's engines use highly evolved versions of a device called a
> knock sensor to adjust settings automatically for low-octane gas. And
> more engine control computers have adequate memory to allow separate
> sets of instructions for various octanes. The engine control
> computers keep pushing to maximize performance on whatever grade of
> fuel is used.
>
>
> Extreme pressure inside the cylinders causes knock, which is the
> sound of the pistons literally rattling inside the cylinders. Too
> much too long can damage the engine. A little now and then won't.
>
>
> "The only modern engines that should really need premium are those
> with superchargers, which force-feed fuel into the
> cylinders". "You're driving along and just tramp the gas and the
> knock sensor cannot sense the knock fast enough in some cases,"
> because the supercharger boosts pressure so fast, says Bob Furey,
> chemist and fuels specialist at General Motors.
>
>
> Burning regular when the owner's manual specifies premium won't void
> the warranty, nor damage the engine, even the most finicky automakers
> say. "You're giving up perhaps just a little bit of performance that
> a customer wouldn't really even notice, it's so slight," says Furey.
>
>
> Automakers say they don't test premium engines on regular to check
> the difference, but some auto engineers estimate that power declines
> roughly 5%.
>
>
> "We can't guarantee the vehicle will perform as specified if other
> than premium fuel is used," says Mercedes-Benz spokeswoman Michelle
> Murad. All U.S. Mercedes engines specify premium.
>
>
> All Porsche engines are designed for premium, too, but it's not
> available everywhere. "Our cars must be able to drive all over the
> world, and so we are able to run on regular," says Jakob Neusser,
> director of powertrain development at Porsche's research and
> development center in Weissach, Germany. "You don't have to feel that
> a mechanical problem or anything else will happen" using regular gas,
> even in the highest-performance, regular-production Porsches.
>
>
> "Premium, in fact, sometimes is worse fuel than regular. It resists
> knock because it's harder to ignite than lower-octane fuels. As a
> result, some engines won't start as quickly or run as smoothly on
> premium, notes Gibbs, the SAE fuel expert". (Seperti Serena saya jika
> pakai Pertamax, pagi hari lebih kasar saat start up)
>
>
> High-test does have a potential fuel economy benefit. It is slightly
> denser than lower-octane gas, meaning there's a little more energy in
> a gallon. But the small difference is hard to measure in real-world
> use, and that "same density can contribute to undesirable buildup of
> waste products inside the engine".
>
>
> No data show that engines designed strictly for regular run better or
> longer on premium.
>
>
> The Federal Trade Commission, in a consumer notice, emphasizes: "(I)n
> most cases, using a higher-octane gasoline than your owner's manual
> recommends offers absolutely no benefit. It won't make your car
> perform better, go faster, get better mileage or run cleaner."
>
>
> There is "no way of taking advantage of premium in a regular-grade
> car," says Furey.
>
>
> "There is no gain. You're wasting money," insists Jim Blenkarn, in
> charge of powertrains at Nissan in the USA.
>
>
> "No customer should ever be deluded into thinking there's any value
> in buying a higher grade of octane than we specify," says Toyota's
> Paul Williamsen, technical expert and trainer...
>
>
> Dan NMI sudah jelas, GL boleh minum premium, ASAL BEBAS TIMBAL. Nah,
> masalahnya di Indo SPBU begitu banyak, dan ada yang OK, ada yang
> nakal. Jadi NMI gimana bisa check SPBU mana yang OK dan bebas
> timbal / oplosan ? Jadi jangan bilang NMI berani JAMIN TERTULIS bahwa
> GL pakai premium warranty tidak hanggus, ATPM MANA yang berani
> JAMIN ? Wong Pertamina saja ngak bisa awasin semua SPBU mereka,
> apalagi NMI atau ATPM lain ?
>
>
> Jadi jangan salahkan NMI jika mereka meskipun bilang premium TT OK
> tapi tidak berani jamin 100% pemakai premium tidak masalah. NMI
> gimana tau pemakai GL isi BBMnya di SPBU mana ? Kalau SPBUnya nakal,
> jangan bilang premium. Pertamax atau + mau di oplos bisa kan ?
>
>
> Kalau ada timbal, yang salah siapa ? Ya PERTAMINA dong ! Atau si SPBU
> yang oplos itu.
>
>
> Who knows ? Dan jika NOBODY knows, siapa yang berani JAMIN TERTULIS ?
> Toyota berani ngak ? Honda berani ngak ?
>
>
> Jadi saran saya pribadi, yang tiap bulan jalan banyak dan rasa
> Pertamax berat, SILAHKAN isi Premium, dan usahakan isi di SPBU PASTI
> PAS. Tapi yang merasa duitnya cukup dan beli Pertamax tidak
> keberatan, LUCKY YOU ! TAPI Pertamax PLUS kalau saya bilang dari pada
> duitnya di buang sia sia, sumbang saja ke saya untuk bayar internet
> tiap bulan...
>
>
> Jadi kita mau kritik NMI boleh, tapi harus FAIR DONG ? Toyota dan
> Honda sejak kapan anjurkan Pertamax dan larang premium di model
> mereka yang volume penjualanya besar tiap bulan seperti Jazz, City,
> Innova, Avanza ? Kecuali mereka yakin technology mesin mereka VVT-i /
> VTEC / i-DSI kalah dan lebih kuno banding mesin Nissan HR dan MR
> series....
>
>
> Wong saya pernah dengar katanya anak boss Imora Motor, master
> distributor Honda di Indonesia, pakai Accord, dan selalu isi premium
> kok....
>
MONZA-AUTOSPORT.COM
WA: 08129215600
blog: www.monza-autosport.blogspot.com
fb: www.facebook.com/MonzaAutosport
User avatar
uch
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1746
Joined: Tue May 30, 2006 7:02

Post by uch »

Ternyata masalah premium or pertamax aja bisa jadi rumit ya... he..he..he.. Aneh juga..

BTW, kalo seandainya ada mesin rusak, ntah itu Nissan, Toyota, Honda dll, siapa yg akan memberi vonis.. " Oh.. ini rusak karena/tidak karena sekian tahun make premium..?? " Or " Ini mesin rusak karena sekian minggu premium oplosan parah.. "

Maksud gw, seandainya ada ATPM yg berani menggaransi pemakaian RON 88, terus mesin kita rusak di tahun ke 4 or lebih entah karena apa, gimana cara kita menuntut/mengklaim garansi nya..? "Karena mesin ini bla...bla..bla... dst, gw yakin ini mesin rusak karena gw pake premium. Padahal lu khan bilang boleh pake premium. Kemudian daripada itu dan oleh karena itu saya menuntut mesin gw diganti.. " . Nah, bla..bla..bla.. nya itu seperti apa..?
gunawan98
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 320
Joined: Mon Apr 23, 2007 5:56

Post by gunawan98 »

plasworld88 wrote:
Maaf, utk yang di atas ini kok,saya rasa kita harus lebih jelas mendefiniskan arti tanggung jawab.
Untuk sebuah mobil baru yg dideliver ke konsumennya, saya pikir ATPM tetap harus bertanggung jawab terhadap semua komponen yang melekat di mobil tsb, contoh jika mobil GL yang baru 1 bulan dipakai tiba2 windshieldnya pecah/retak tanpa sebab seperti pada kasus Suzuki Swift, tentunya anda tidak mau kan bila ATPM menyuruh anda utk claim langsung ke Asahimas/Asahiglass (misalkan ini adalah produsen kaca tersebut), setelah penyelidkan ATPm menyimpulkan bahwa kesalahan ada pada produk kaca tersebut yg notabene tidak diproduksi oleh ATPM tsb?
Saya pikir ATPM harus bertanggung jawab utk hal2 spt ini. Masalah apakah mrk akan melempar kembali claim tsb ke pihak produsen yg bersangkutan, tentu ini adalah urusan ATPM tsb, dan bukan menjadi concern dr pihak konsumen. IMHO

Berbeda halnya dengan penggunaan BBM.
But anyway, to Mr. Gunawan 98, my point is ATPM secara legal sudah melindingi diri mereka sendiri dr segala kemungkinan tuntutan hukum di kemudian hari atas problem yg mungkin timbul karena penggunaan premium. Manakah perlindungan utk mkr itu? Tentu saja dr manual book.
Anda tentunya tidak berharap bisa men -sue satu pihak cuma berdasarkan verbal comments dr seorang atau bbrp orang penjual/sales person kan?
tentunya when "push comes to shove", pihak ATPM akan membuat statement bahwa, kata2 segelintir org (walaupun itu dtg dr sales force mrk sendiri) tidak mewakili pihak ATPM tersebut secara formal.
Jangan salah, saya sama sekali tidak menyetujui cara2 spt ini (jika memang ada) dimana si sales person bercuap2 me"legal"kan penggunaan BBM sampai pd RON yg terendah (padahal misalkan, sorry saya sendiri gak tau pasti soalnya, hal ini bisa berdampak buruk in the long run).

Cuma sekali lg, dr sisi pandang seorang konsumen, saya rasa akan lbh baik apabila anda mengikuti aturan main yg ditetapkan di manual book, from legal point of view.IMHO
That is exactly my point pak plassworld!... Thanks to mr AFIF yang menjelaskan panjang lebar. Tapi bagi saya penjelasan panjang lebar itu tidak menyentuh pokok permasalahan yang saya ajukan. Yang saya ajukan SIMPLE... HITAM diatas PUTIH u/ pemakaian gl 1.5 dengan menggunakan premium DIPERBOLEHKAN apa tidak (untuk seluruh indonesia. kasus saya, sales di sby bilang boleh, artinya ya boleh u/ sby). That's ALL!!! Jika tidak ada, ya jangan boleh seorang sales, atau pihak NMI yang secara verbal menyatakan BOLEH menggunakan premium, dan tentu saja itu KEMUNGKINAN karena alasan marketing semata. BUKU menyatakan RON91, dan TANPA TIMBAL. Itu adalah legal nya. Oleh sebab itu menurut saya, SIAPAPUN (termasuk yang di sini :D:D:D), tidak boleh merekomendasikan premium. Jika tidak, siapa yang tanggung jawab? Terkecuali kalo NMI sudah kasih hitam di atas putih, nah .... lain cerita...

For me, its no problem u/ beli pertamax, itu bukan POINT saya untuk berargument. Bukan itu pointnya.. :D:D
Last edited by gunawan98 on Wed Sep 12, 2007 8:19, edited 2 times in total.
AF1F
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 38
Joined: Wed Sep 12, 2007 1:01

Post by AF1F »

Saya rasa belum tentu Dealer Nissan akan cepat tanggap. karena tergantung dari model kerusakannya seperti apa.
pada beberapa kasus bahkan penyelidikan yang dilakukan oleh NMI bisa jadi lama sekali, ada juga yang cepat.
tergantung faktornya juga sih.

saya juga baru pakai merek Nissan pak. Sebelumnya saya pake merek Toyota.
dony wrote:heeee.. emang sich mesti pakai metode pertemanan, krn baru ini pakai merk Nissan blm tau masalah claim , pihak NMI cepat tanggap nggk.
Utk Honda , HPM saya acungkan jempol, pernah ajukan map sensor rusak sama pihak BERES ditolak, tlp HPM adukan masalah tsb, nggk smp 1 jam kemudian pihak BERES tsb tlp ke saya menanyakan kpn ada waktu ke beres utk ganti map sensor tsb.
Nah, dgn Nissan apabila kita masalah claim dgn BERES, apakah pihak NMI akan cepat tanggap ?