Nissan 'New' Serena : Old or new?

Segala mobil tipe minibus/station (Kijang, Kuda, Panther, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Dan setelah gw baca dari berbagai sumber majalah yang mereview New SERENA ini. Semuanya memuji New SERENA (tenaga mesin, kualitas, kenyamanan, keluasan, kesenyapan dll).

Para reviewers dan para penguji pun sulit mencari kekurangan berarti di New SERENA ini !
User avatar
Herry
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 840
Joined: Tue May 11, 2004 4:00
Location: Asia

Post by Herry »

Biarpun kekurangan susah dicari tapi selera individu tetap menentukan tingkat penjualan. Apalagi tipikal masyarakat kita yg masih belum "High tech and Safety minded" so yg penting mobilnya merk toyota/honda, harga jual kembali tinggi, gampang diservis dipinggir jalan kalo rusak, bensin seadanya (asal nemu pompa bensin), bila perlu ngisi dikios pinggir jalan juga boleh..hehehe :) serta biaya sparepart yg murah. Makanya napa AVANZA/XENIA lebih laku keras dibanding kacang goreng (wong beli kacang aja gak perlu indent sampe 1 taon) hehehe...:)
Kalo boleh gue bandingkan, Thailand aja yg ngimpor A/X dr indo kga mau dikasih yg versi indo, Maunya yg versi lbh tinggi, kayak mesin VVTi, matic, cc lebih besar, fitur lain yg lebih lengkap. Mereka (Thailand) tao bagaimana menghargai nilai sebuah kenyamanan dan keamanan dari sebuah mobil, dan tentunya dgn harga yg sebanding jg.
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Kasian banget ya negara kita ini ! Karena tipikal masyarakat kita inilah, sehingga para produsen juga ngga ngasih yang lebih high tech and safety feature.

Tapi biarlah begini, daripada diubah2 nanti repot juga kan kalo pada demo... hehehe =)
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Sebenernya saya yakin orang Indo suka dan sudah siap menerima mobil canggih dan high tech. Coba lihat daftar mobil laris misalnya Nissan X-Trail, Honda CRV, Honda Odyssey, Honda City, Toyota Alphard, etc. Mereka kan semua high tech dan safety featurenya lumayan.

Cuman masalahnya di class dan harga. Selama ini kan mobil keluarga yang paling laku. Nah, dari dulu, selain Kijang yang lega, murah tapi " kosong", kan ngak ada MPV keluarga CKD yang lega, high tech, safety feature lengkap, dan harga yang masih masuk akal, meskipun harus di atas 200 juta. Kecuali MPV CBU dari importir umum yang 300 jutaan. Itu saja cuman di isi Honda Odyssey yang laku banget.

MPV CKD Korea seperti Trajet dan Carnival waktu baru masuk kan laku keras juga. Jika bukan mereka kena "quality" problem, dari dulu sudah ancam Kijang. Trajet GL8 yang 180 jutaan kan lebih lengkap dan lega dari Kijang. Ya, cuman image jika sudah turun, ya susah urusannya. Jadi Kijang beruntung MPV Korea imagenya belum pulih.

Nah, jika saya benar, kayaknya Serena baru ini adalah MPV keluarga CKD pertama yang lega, " complete " dan harga masuk akal yang datang di Indonesia, dan Nissan kan orang ngak hanggap mereka bikin mobil jelek dan rewel. Responnya kan bagus, malah di atas target Nissan sendiri.

Cuman masih banyak orang beli macam Kijang. Saya yakin mereka bukan ngak mau mobil lebih canggih. Cuman mungkin mereka pelit, ngak tega atau uangnya agak pas dan mereka belum sedia beli mobil keluarga yang di atas 200 juta. Memang MPV di harga 170 lumayan murah, ngak jauh dari sedan kecil.

Tapi saya yakin, di masa depan, jika Indonesia makin makmur dan keuanggan rakyat Indonesia makin OK, mobil macam Kijang pasti " Out ". Makin banyak orang pasti lari ke MPV lebih well balanced semacam Serena dan Odyssey. Its all about money. Saya yakin banyak orang lihat Alphard di jalan pasti " Wow, kapan saya bisa miliki satu ? "
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

szli wrote:Cuman masih banyak orang beli macam Kijang. Saya yakin mereka bukan ngak mau mobil lebih canggih. Cuman mungkin mereka pelit, ngak tega atau uangnya agak pas dan mereka belum sedia beli mobil keluarga yang di atas 200 juta.
Ditambah juga orang Indonesia rata rata kurang safety-minded. Makanya Toyota tidak merasa perlu untuk diadakan airbag dan side protection moulding, sekalipun pada varian Innova tipe G.
Kalau diluar negeri, fitur2 safety biasanya diwajibkan oleh pemerintah, jadi produsen tidak bisa tidak, dan konsumen mau tidak mau harus menerimanya.

Menurut rumour, Innova tipe G & V A/T akan dilepas di harga sekitar 178 juta & 194.5 juta, lebih murah dari Kijang Kapsul varian LGX & Krista yang setaraf. Kalau betul, I think Innova bakal booming man!!

Really, I think the Toyota guys are brilliant. Mendingan ditiadakan airbag sehingga harga innova turun (dibandingkan kapsul), dari pada ditambahkan airbag tetapi harganya naik (u know psikologis orang Indonesia kan, kalau harga naik pasti banyak resistensi). Toh bagi yang safety conscious ada varian paling atas yang sudah tersedia airbag.

Makanya I senang jadi pengamat otomotif. Cukup banyak strategi yang dapat kita pelajari. :roll:
User avatar
Herry
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 840
Joined: Tue May 11, 2004 4:00
Location: Asia

Post by Herry »

observer wrote: Menurut rumour, Innova tipe G & V A/T akan dilepas di harga sekitar 178 juta & 194.5 juta, lebih murah dari Kijang Kapsul varian LGX & Krista yang setaraf. Kalau betul, I think Innova bakal booming man!!
Gue setuju ama Bung Observer, kalo emang rumour itu bener, gue angkat empat jempol buat marketing toyota, that is really smart marketing strategy. Maybe bisa terjadi A/X jilid 2. Begitulah karakter masy. Indo, harga murahin aja dikit, pasti diserbu, apalagi produk baru lebih murah drpd produk lama, ditambah nama besar toyota sebagai jaminan. Dijamin akan membuat pusing produsen lain. Soal comfort, safety, boleh dilupain dulu, yg penting harga murah. :lol:
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

OK. Jika anda mayoritas suka Innova, saya anjurkan, yang ngak buru 2 jangan beli Innova dulu. Beli Serena ? No ! Beli sebanyak 2 saham Astra. Sekarang cuman 5500 an per saham. Laba per sahamnya cuman 1000 rupiah per saham. Sangat murah (Price to earnings rationya (P/E) cuman 5.5 !). Dividenya saja sudah dekat ama 5 %nya tabungan. Saya baru saja menikmati dividennya. Lezat sekali.

Dijamin akhir tahun, apalagi jika pemilu success, harga Astra ini bisa sampai 9000 an ! Am I crazy ? Read my Lips. Kita akan ketemu lagi di forum ini di bulan Oct-Dec. Lihat prediksi saya akurat atau tida.

Success Innova akan dongkrak income Astra yang sudah dahsyat gara gara Avanza / Xenia. Dan biasanya P/E saham bluechip di Indo sekitar 8-12. Telkom saja P/Enya sudah 10-11. Di luar negeri P/Enya saham bisa 15-25 kali !

Astra masih ketinggalan, soalnya orang banyak yang kenal Innova, tapi ngak terlalu ngerti why bisa affect sahamnya. Its obvious really. More income, nilai perusahaannya naik dong !

Nah nanti sudah profit 50-80 juta, misalnya, baru beli Innova Krista, atau ambil Serena Highwaystar dengan nombok yang gratis, thanks to Astra.

FYI, saya pemegang saham Astra. Dari dulu Kijang mengeruk banyak keuntunggan dari Indonesia untuk Toyota dan Astra. Meskipun saya lebih suka Serena, tapi saham Astra adalah saham baik untuk saat ini. Innova pasti lebih laku volumenya vs Serena, no matter what I think. So beli saham Astra sekarang !
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Wah ?! Ada yang mau beli saham Astra guys ?

Gimana sih caranya ? Maklum belum pernah beli saham ke perusahaan macam Astra tsb ...
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Mau beli saham astra (http://www.astra.co.id untuk lihat news dan laporan keuanggan etc.) ? Tinggal pilih salah satu broker dan buka account di situ. Stor uang dan tinggal suruh broker beli ! As simple as beli barang di Mangga Dua. Ngak usah nawar lagi. Harganya sudah jelas.

Di forum ini saya memang sering complain Toyota Astra Indo sucks. Mereka sucks dalam mesajikan mobil untuk orang Indo. Tapi justru mereka sucks dan orang Indo suka ama menu mereka, ya hasil uangnya jadi OK banget.

Anda kan sadar Kijang itu profitnya gemuk sekali ! Hampir 200 juta ngak ada apa apanya. Dan pajak kendaraannya juga kecil untuk CKD / Minibus / 1800-2000 cc. Kartu ACES semua di tanggan Astra / Kijang dan kawan kawan.

Untung management Astra ngak sucks ama pemegang saham minoritas dan dalam good corporate governance. Mereka cuma pelit dalam urusan mobil dan featurenya. Tapi mereka sangat professional, ngak seperti conglomerate jahat kita. Jangan beli saham milik conglomerate jahat tersebut. Pilih saham yang reputasinya bersih. If not sahamnya bisa bikin anda miskin !

Motto saya, jika anda bergabung dengan pirates, satu hari anda pasti di bajak juga. Tapi jika anda bergabung dengan orang yang pintar dan jujur, anda akan ikut kaya bersamaan dengan mereka.

Jadi sesudah beli saham Astra, jangan seperti investor umum yang sering beli jual sahamnya. Cukup pegang terus. Saya malah sudah 1 tahun lebih ngak pernah jual. Unless saya sedikit BU. Tapi jika P/Enya naik ke level yang ngak wajar tingginya, misalnya lebih dari 20 (yaitu harganya sudah sampai 20,000) ya silahkan jual.

Toh tabungan sekarang apa sih artinya ? Sesudah pajak cuman tinggal 4 % atau less. Inflasi sajah lebih ! Saham bagus saya bilang rata rata returnnya 10-20% per tahun. Termasuk pajak dan dividen / capital gain. Taru uang di bank di jamin sudah jadi kakek saja belum tentu cukup untuk beli satu Alphard !

Memang kadang 2 ada bom atau apa, harga saham turun sementara. Jika waktu seperti itu, strategi saya simple, Cuekin saja. Come On ! Jika anda misalnya megang saham Astra 20%, masa cuman gara gara bom anda akan jual share anda di asset yang bagus ini ? Ngak dong ! Jadi meskipun cuman milik saham Astra 0.001%, jalur pikirnya harus seperti anda punya saham 20% di persusahaan mobil terbesar di Indonesia ini.
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

G lagi error neh.

Ga ngerti tentang semua penjelasan bung szli. Bisa lebih simple lagi ga penjelasannya?

Itu semuakan keuntungannya, kalau kerugiannya gimana? Misalnya g punya uang 100jt.

Tapi kok jadi bicariin saham ya!!! OOT is turn on
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Sorry kemarin I ketik salah, tipe V A/T harganya 204.5 (rumour, ok, RUMOUR), jadi lebih mahal dari Krista sekarang, tetapi tipe G lebih murah dari LGX sekarang.

Kalau bicara soal making money, I pikir beli properti (landed, bukan apartemen) masih lebih mantap. Kenapa? First, there's only so much land (apalagi di JABOTABEK) available. Supplynya sudah fixed, tetapi penduduknya (demandnya) tambah terus. Kedua, kalau suatu saat harga BBM tidak disubsidi lagi (and I'm sure trendnya pasti ke situ), u bisa bayangin harga bahan bangunan bisa melambung sampai berapa persen. Apalagi pemerintah y.a.d. akan meningkatkan investasi di bidang infrastruktur seperti jalan tol, monorail, busway, yang selain menaikkan nilai properti secara umum, juga akan mendorong kenaikan harga bahan bangunan seperti semen, besi, dll sbb.
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

G lagi error neh.

Ga ngerti tentang semua penjelasan bung szli. Bisa lebih simple lagi ga penjelasannya?

Itu semuakan keuntungannya, kalau kerugiannya gimana? Misalnya g punya uang 100jt.

Tapi kok jadi bicariin saham ya!!! OOT is turn on
Hehehe gw juga kurang ngerti neh. Soalnya gw belum pernah coba maen saham spt ini. Ntar saya cek dulu web yang udah dikasih ama szli.

Eh napa OOT ya ... hehhehe ... gimana kalo buka thread khusus SAHAM di Forum Santai & RElaks ?
User avatar
edward
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1640
Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
Location: in the globe

Post by edward »

Menurut saya sih kita belum OOT terlalu jauh.
Toh kijang baru ini ada potensi menyebabkan harga saham Astra meningkat,atau bisa pula sahamnya terkoreksi kalo kijang barunya kalah saingan ama nissan serena misalnya(makanya bung szli pegang dua-duanya :wink: :wink: ,hehe cerdik dia?)

Seperti anjuran ahli ekonomi,kalo naruh telor janganlah ditaruh dalam satu keranjang(supaya kalo keranjangnya jatuh telornya gak hancur semua),makanya salah satu alternatif investasi yg menarik adalah menanam saham(lah apa hubungannya dg telor?)

Bermain saham jauh lebih sehat drpd bermain valas,betulkah bung szli?

Dan lebih "phrosperous" ketimbang hanya menaruh uang di depo?

Bermain 'tanah' juga bagus tapi yg ini termasuk very very slow asset,likuiditasnya sangat rendah.......

Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Omong sedikit saham relevant. Kenapa, makin banyak kawan di forum ini yang untung, kan makin juga banyak orang yang bisa ganti mobil, atau beli mobil baru. Untuk pecinta mobil kan tahu rasanya lihat dan naik mobil baru, atau model baru.

Property memang lebih menarik dari deposito. Tapi biasanya butuh banyak uang. Mana ada sih property yang harganya 100-300 juta ? Jarang sekali. Dan feeling saya, makin naik, lama lama rate of increasenya pasti slowdown. Why ? Misalnya harga satu rumah yang " umum " saat ini kan 1 milliar. Nah, jika tiap tahun naik 15% compounded, sesudah 10 tahun nilainya jadi 4 milliar, dan 15 tahun jadi 8 milliar. Nah, berapa orang sih yang mampu beli rumah semahal itu ?

Memang lebi stabil harganya, tapi saham perusahaan bagus malah bisa tiap tahun naik 20 % lebih ! Dan saham kan bisa pecah (stock split), jadi harganya turun misalnya setengah, tapi jumlah saham beredar jadi 2 kali lipat. Dan perusahaan bagus bisa tumbuh 20 % per tahun dalam jangka lama (lihat McDonald, Telkom, Astra, Kalbe Farma, etc.). Dan harga saham tetap terjangkau untuk semua orang, sudah mahal ya di pecah. Misalnya Unilever dulu harganya puluhan ribu per saham. Sekarang lebih liquid, karena pecah, harganya jadi cuman berapa ribu per saham.

Property kan ngak bisa pecah, misalnya ngak sanggup beli rumah 4 milliar, ya beli setengah saja 2 milliar tapi hidup sama pemilik rumah tersebut. No way ! Jadi makin tinggi harga real estate, pasti appresiasi harganya slow down ke mungkin cuman 5-10% per tahun. Ya, di Apartemen Da Vinci dengar ada unit yang harganya 10-20 milliar, tapi pasti ngak liquid, soalnya pembelinya sangat sedikit. Dan yang bisa sangup invest di harga segitu berapa orang ?

Artinya P/E adalah misalnya contoh Astra. Laba per saham (total profit di bagi total saham yang di keluarkan Astra) sekitar 1000 rp per saham. Nah harganya 5500. 5500/1000 ya 5.5. Kenapa murah. Biasanya company bagus pasti tiap tahun bagi cash dividen 35 % dari profitnya. Nah kasus Astra, mereka jika bagi 350 rp per saham, artinya dividen yieldnya 350 / 5500 = 6.36 %. Nah sekarang deposito per tahun berapa ?

Kadang dividenya lebih sedikit. Tapi ngak papa. Mereka mau pakai uangnya untuk tumbuh lebi cepat. Beli mesin baru, beli gedung baru etc.

Bisa saja rugi, misalnya Astra turun ke 5000. Tapi jika sudah murah, mana mungkin turun ke 2000 ? Dividennya jadi 350/2000 = 17.5%, dari level 5000 sudah di rebut investor.

Dan jika anda beli Astra 5500 dan berapa hari turun ke 5200. Its OK. Cuman paper loss kan ? Asal tidak di jual, ruginya cuman di kertas. Asal Astra tetap tumbuh cepat. Pasti harganya naik lagi, dan lebih tinggi dari harga yang di beli. Mungkin harus sabar, tapi mana ada investasi yang cepat untung dalam berapa hari, bahkan mingguan secara konsisten ?

Malah company yang tumbuh cepat, biasanya pasar rela bayar P/E 10-15 kali. Di US lebi gila. P/Enya bisa sampai 25-40 X ! Indonesia jadi murah sekali ! Cuman kadang pasar reaksinya pelan. Astra misalnya agak ketinggalan. Itu saja berapa bulan lalu harganya di 2000-3000an. Laba yang tumbuh cepat adalah motor pergerak harga, lebih kuat dari rumour.

Innova mungkin dalam 2 tahun bisa bikin laba per saham Astra naik dari 1000 ke 2000 rp per saham. Mungkin kah harganya masih di 5500 ? P/Enya cuman 2.75 kali. Kecuali pasar buta, ngak bisa lihat cash dividennya saja sudah jadi 0.35x2000 = 700. (700/5500)X100 = 12.7% !

Yang bisa bikin saham trouble ya jika Astra jadi company jelek. Innova sering rusak. Salesnya hancur. Atau suku bunga naik ke seperti dulu, ke 15-20%. Tapi saya lihat Indonesia ngak mungkin dalam jangka pendek kena suku bunga yang tinggi kaya itu. Dunia business pasti hancur lagi.

Bung Pinoh, jika anda mau invest 100 juta. Saham paling pas. Property mana ada yang 100 juta, kecuali kios mini di Serang atau entah di mana. Itu pun prospeknya jelek. Siapa yang mau belanja ke kios mini di tempat jauh ?

Mau bisnis sendiri dengan 100 juta ? Mana cukup. Dan business baru kan risikonya juga lumayan. Jika Astra P/Enya sudah 20 ya jangan beli. Tapi saat ini, pemilu sudah dekat dan pasti success, inilah chance terakhir untuk jadi pemegang saham company bagus dengar harga yang bagus. Setelah pemilu pasti naik tajam dan terlambat.

Saya suggest anda beli Astra dan Telkom. Ini dua di bursa kita adalah raja, sangat di hormati. Istilah Bluechip, seperti Kijang di dunia mobil Indo. Sangat liquid juga. P/E Telkom 10.5. Tapi masih OK. Saham pabrik obat seperti Dankos (yang bikin Extra Joss / Mixagrip / Sakatonic / Irex etc.) dan Kalbe Farma (pabrik obat no.1 di Indonesia) juga bagus. P/E mereka sekitar 6. Dan managementnya terkenal bagus. Lihat produk mereka di pasar. Semua terkenal dan laku keras. Tiap tahun omzetnya pasti naik minimal 15 %. Hutangnya juga ngak gila. Dan paling penting, mereka ngak curi profitnya ke kantong pribadi, seperti konglomerat hitam kita.

Selamat invest di saham. Pasti bisa bantu anda ganti mobil. Jika ada question lagi. Saya siap jawab. Buying a car kan fun, tapi butuh banyak danah kan ? Jadi kita harus usaha kembangkan uang kita secepat dan seaman mungkin.

Saham bagus = chance gede beli mobil bagus. Jadi masih relevant dong. Tapi mau di kasi topic baru juga OK.
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

Topic baru aja deh, biar bung szli sebagai penjawabnya.
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Thanks2 buat penjelasannya bung szli.

Tapi apakah invest di saham semudah dan segampang spt yang bung szli katakan ?

Emang gw belum pernah melakukannya spt bung szli, tapi temen2 gw mengatakan kalo invest di saham bisa rugi sekali kalo lagi sial (sahamnya jelek). Benarkah begitu bung ?

Biar nabung di bank / deposit dan bunganya kecil, tapi kan tetep lebih aman dan hati lebih tenang...

Mohon pencerahannya. Thanks !
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Jika anda sembarangan beli saham ya sangat bahaya. Mendingan di deposito saja (meskipun sudah pasti rugi, karena di gerogoti inflasi yang 6-7% per tahun).

Tapi jika anda rajin mempelajarin dan mentalnya sabar dan kuat, saham yang paling bagus dan aman untuk menembus inflasi yang pasti ada hingga kita mati (Indonesia pernah deflasi ?) Kecuali bisa business sendiri, tapi ini jaman sekarang susah sekali. Ke sector mana pun sudah banyak pemain yang lebih kaya dan pengalaman. Di Amrik saja katanya 8 per 10 new business dalam 5 tahun bangkrut.

Saya dulu mau bikin shampoo, tapi setelah pikir, wah, gimana fight Unilever yang iklan Sunsilknya gencar banget. Ibarat mau fight ama benteng kuat, saya pasti cepat rugi. Jadi saya cancel. Masih binggung mau business apa yang mulainya bisa kecil tapi prospect.

Tapi the power of compounding money (bunga ber bunga) juga siip, meskipun perlu banyak sabar dan harus hati hati supaya investasinya ngak hancur total.

Misalnya anda invest sekarang 100 juta. Jika per tahun anda bisa tumbuhkan misalnya 15% saja, dalam 15 tahun sudah jadi 813.7 juta ! Ini meskipun anda selama 15 tahun ini ngak tampah satu rupiah lagi ! Cuman uang anda bertelornya bagus saja.

Jika 20% jadi 1.54 milliar ! Beda 5 % per tahun dalam jangka panjang beda hasilnya besar loh ! Bung Pinoh pls take note.

Apalagi jika selain mulai 100 juta, tiap tahun anda tambah lagi, misalnya berapa puluhan juta, hasilnya lebi gila lagi. Cuman hitungnya lebih susah, tapi pasti hasilnya lebi memuaskan.

Mau tahu hasil deposito ? 100 juta, 15 tahun, bunga 6% ? Hasilnya cuman 239.6 juta. Capek kan ? Kapan beli Alphardnya ?

Misalnya saham macam Telkom, Astra, etc. yang saya pernah recommend. Kenapa sahamnya aman ? Satu mereka kuat, jadi saham anda ngak mungkin bangkrut.

Satu Test bagus : Misalnya anda sekarang di warisi uang sebanyak berapa milliar, atau trilliunan rupiah. Sekarang saya minta anda pakai uang ini untuk misalnya buka perusahaan telkom atau pabrik mobil, atau pabrik obat. Nah, dengan sebanyak uang anda juga binggung kan ? Gimana kalahkan Telkom, Astra, Kalbe Farma etc.

Anda ngak ada experience, know how, formula obat, bahkan anda tidak ada brand power yang mereka sudah ada. Jadi anda bisa sadar perusahaan yang terkenal di Indonesia demikian kuat. Orang banyak uang saja sulit sekali untuk fight mereka. Kan namanya " The Early Bird Catches the Worm ". Di seluru dunia, company besar akan makin besar dan makin kuat, mereka akan dominasi dunia usaha di negara manapun. New Company akan semakin pusing hadapin mereka. Sad but true.

Jadi pikiran saya, if you can't fight them, join them ! Be part of them ! Meskipun sahamnya cuman 0.01%

Kedua, asal uang yang anda invest benar uang ngangur, jangan pakai uang yang jangka pendek perlu di pakai, misalnya uang sekola anak, supaya jika saham lagi turun, anda tidak perlu jual. Tinggal tunggu dengar sabar supaya harganya recover.

Mungkin anda tanya, jika harga saham yang saya beli tiba tiba turun di bawa harga yang saya beli, gimana ? Jawaban saya adalah, namanya saham di seluru dunia, pasti ada saatnya kejadian ini terjadi. Apa yang akan jamin harganya nanti pasti recover dan bahkan naik di atas harga yang anda beli?

The answer is,

1. Jika P/E saat anda beli wajar, misalnya range 5-10, dan ngak gila sampai 15-20 bahkan lebih, biasanya cuman perlu berapa minggu, atau berapa bulan (worst case scenario) untuk recover.

2. Companynya secara fundamental masih sehat, produk / jasanya masih popular, atau monopoly seperti Telkom, dan labanya per quarter (3 bulan) tetap tumbuh.

Nah mungkin point no.2 anda binggung. Sebenarnya simple, example, jika tiap tahun dividenya dan labanya naik terus 15-25% per tahun, dalam jangka 2-5 tahun, pasar kan pasti tahu company itu makin bagus. Mana mungkin sih nilai sahamnya ngak naik ?

Misalnya Garuda ke Bali 1.5 jam. Tapi ada airline baru lebih cepat, 1 jam atau setengah jam sudah sampai Bali. Mana mungkin harga ticketnya sama, atau tiket new airlinenya lebih rendah ? Pasar pasti akan rela membayar ticket yang lebih mahal, soalnya lebih valuable, lebih siip.

Of course jika saham yang anda pilih jelek. Omzet dan profitnya tiap tahun ngak tumbuh, atau turun. Ya sudah pasti sahamnya bahaya untuk di milikin. Jadi pilih saham perlu good business judgement. Tapi ngak susah kok cari company kuat di Indonesia. Kita sering pakai jasa atau produk mereka, they are everywhere, part of our lives !

Paling penting about saham adalah cuman dua:

1. Quality of company. Managementnya professional or not, dan brand powernya kuat or not. Jika yes, biasanya omzet dan profit tiap tahun pasti tumbuh cepat.

2. P/E yang anda bayar wajar ? Makin rendah makin aman dan bagus. Cuman biasanya company bagus P/Enya jarang rendah. Soalnya pasar juga suka ama company ini. Mau cari yang P/Enya cuman 2-3 ? Waktu tahun 1998 ada, sekarang no way ! Unilever saja P/Enya 20 ! Dan ngak pernah turun ke 15. Ini company sangat di hormati. Sunsilk, Blue Band etc. Merek raja Indonesia mereka yang buat.

Anymore questions ?
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Hehehe koq makin pusink ya... Hehehe =)

Ya kalo yang udah ngerti seperti bung szli, pasti enak tuh maen saham.

Kalo yang awam mungkin sulit juga. Tapi kalo ada temen2 di sini yang mau coba, ya silahkan saja tapi hati2 resiko ruginya kalo anda tidak cermat dan tidak mengerti banyak.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Bung Digitall,

Its OK. Bukan hanya anda yang ngak tangkap kata saya semua. Adek dan teman saya tiap kali saya omong saham juga pasti " Blank Stare ". Memang saya juga butuh berapa bulan, bahkan 2 tahun sebelum benar benar ngerti dunia ini.

Ini saja saya yakin masih banyak yang saya belum ngerti. Misalnya dengar Lim Chee Wei (analis keuanggan dan pasar modal) ngomong di TV, juga ada yang ngak ngerti.

Jika anda mau belajar, saya suggest cari buku yang di tulis fund manager terkenal di Amerika, Peter Lynch. Dia ada berapa buku. Yang bagus judulnya " Beating the Street ". Dia berapa decade manage uangnya customer dia dan sangat success. Malah dia sekarang sudah retire, mau menikmatin waktu ama keluarga.

Juga buku tentang investor US legendaris Warren Buffett juga bagus. Mungkin anda bilang itu Amrik, sini Indonesia. OK. Meskipun pasar modal Amrik lebih terjaga dari Indo, tapi prinsipnya juga sama. Dan di Amrik saja juga ada company jahat seperti Enron, dan di Indo juga ada banyak company bagus, yang tetap ngak macam macam, meskipun pasar modal kita ngak sekuat Amrik.

Percaya saya, its worth studying saham. Cuman di deposito susah jadi kaya raya, kecuali anda beruntung, bisa membangun business baru sendiri, dapat warisan besar, atau .....
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Halo, aku sudah lama juga tidak cek thread ini ternyata topicnya sudah berubah menjadi saham, haha..kalau boleh aku ingin menambahkan beberapa hal yang aku tahu..

Trading saham ada beberapa jenis, ada yg active seperti daytrading seperti di lantai bursa, yg passive seperti yg Bung Szli lakukan, dan ada juga trading stock options yang paling returnsnya paling tinggi tapi risikonya juga paling tinggi karena dilakukan dengan money leveraging.

Kejadian2 dimana orang rugi besar karena crash umumnya terjadi pada daytrading, bila trading saham dilakukan secara aman risiko crash adalah kecil, kecuali pada kasus seperti Enron. Jika kawan-kawan ingin memulai menambahkan saham pada portfolio Anda, bisa dimulai dengan cara passive seperti yg Bung Szli lakukan, melakukan market research untuk mencari saham2 blue chip lokal yang perusahaannya memiliki kondisi keuangan yang kuat dan prospek bisnis ke depannya bagus.

Beli saham mereka dan ikuti pergerakannya, jangan bersikap greedy dan keep your stocks forever, tapi setelah nilainya naik, sesekali juallah sebagian kecil untuk meng-cash in profit tsb, dan dari hasil penjualannya belilah saham lain yang sudah diincar, sehingga portfolio saham Anda akan berkembang dan lebih diversified (more eggs in more baskets). Dengan begitu Anda juga meminimalkan risk..tapi jangan greedy pada satu saham yang paling menguntungkan (and put all your eggs in that basket), jika Anda benar2 menyukai saham tsb bisa dilakukan portfolio balancing, dimana Anda menaruh lebih besar modal pada saham tsb drpd saham lain, tapi always have other stocks, too supaya ketika satu saham nilainya turun, yang lain ada kemungkinan naik..maka sebaiknya memiliki saham tidak pada satu dua bidang yang serupa tapi beberapa bidang yang berbeda (komunikasi, makanan, sektor keuangan dll).

Selain menilai sebuah saham dari nilainya selama 12-24 bulan ke belakang, Anda juga sebaiknya memiliki pandangan sendiri mengenai kemungkinan saham bidang apa yang akan naik..misalnya Anda membaca berita koran bahwa sektor properti akan booming dan ada rencana pembangunan jalan2 besar baru, maka kemungkinan besar harga bahan2 bangunan seperti semen akan naik..dan saham produsen barang2 itu tentu akan ikut bergerak naik. Contoh lain misalnya karena harga minyak tinggi, harga tiket pesawat naik secara signifikan maka sebaiknya tidak menyimpan saham perusahaan airlines dsb dsb.

:o
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Wew ... thanks buat penjelasannya bung szli dan conan !

Anda berdua memang lebih mengerti ttg SAHAM. Apakah bung conan juga maen saham seperti bung szli ?
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

Aduh setelah mendengar tambahan dari bung conan, g jadi tambah puyeng. Help meee!!!!

G ga nyambung deh soal saham. HIksssssss
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Serena yang I pesan sudah ada nomor chassisnya, kalau cepat dalam minggu ini sudah bisa keluar!! :D Bagaimana dengan unitmu, Mr. Szli? Kelihatannya anda sudah mantap banget untuk mengambil unitnya, sedangkan I masih 65% saja......
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Wow anda cepat sekali dapat no. chassis. Kapan anda dapat berita nomornya ? Kok saya belum ya ? Saya kan pesannya lebih awal dari anda. Dealer gue pelan ni...

Mereka cuman bilang unit saya kira kira tanggal 24-25 Aug keluar. Jadi pasti sama dengan anda. Siapa tahu lebih cepat. Bung Observer, dealer anda bilang tak persisnya tanggal berapa keluar ?

Anda bilang 65%, are you saying anda mungkin mau cancel Serena ini ? Why ? Ini mobil bagus banget. Don't tell me anda mau lari ke Innova atau Odyssey ? If yes, sharing dong pikiran anda.
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Mr. Szli,
Seperti yang I katakan sebelumnya, masih bingung dananya dari mana. Adanya separuh doang, sedangkan sisanya masih dihitung hitung.... :roll:
Kalau leasing I kurang suka, soalnya hitung hitung rugi di bunga, biaya provisi dan premi asuransi.
Aksesori yang ada juga baru jok kulit saja, lainnya harus menunggu lagi.
Mungkin anda akan mendapatkan mobil duluan.