ngobrol soal oli yuuk ( Jenis2 Oli )
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Administrator
- Posts: 2496
- Joined: Thu Aug 08, 2002 9:07
- Location: Surabaya
- Daily Vehicle: Toyota Rush TRD
ngobrol soal oli yuuk ( Jenis2 Oli )
Fungsi oli yang utama adalah protection yakni, memberikan lapisan (film) untuk melindungi metal bergerak dari keausan, meminimalisasi kemacetan pada komponen bergerak, dan membantu mendinginkan komponen-komponen bergerak dari panas yang diakibatkan oleh gesekan.
Seandainya tak ada pelumas, mesin langsung macet. Adanya oli maka gesekan antara metal diminimalkan, bisa juga hilang. Selain mencegah keausan, pelumas juga berfungsi sebagai pendingin. Jika antargigi saling bergesekan tanpa oli, maka timbul panas yang berlebihan. Dengan adanya oli, gesekan tadi “dipersingkat.”
Mesin juga mendapat tekanan langsung dari piston. Pelumas berperan sebgai perapat. Tanpa oli maka gerakan turun naik piston tak mencapai angka kompresi alias mesin jadi loyo dan tak bertenaga. Memakai oli yang tak sesuai dengan mesin bisa juga membuat kompresi tak mencapai target. Makanya, tak sembarang oli bisa dipakai.
Jenis Oli
Di pasaran, ada 2 jenis pelumas, berdasarkan bahan bakunya yakni mineral dan sintetis. Pelumas mineral bahan dasarnya adalah minyak bumi. Sesudah diolah, ditambah aditif agar mutunya lebih baik. Pelumas moderen lazimnya bahan aditifnya lengkap, sehingga beberepa merek tak menyarankan penambahan aditif lain (oil treatment).
Sementara, oli sintetis adalah pelumas dengan bahan dasar campuran berbagai macam bahan kimia yang diracik di dilaboratorium. Jenis ini biasanya memiliki mutu lebih tinggi ketimbang pelumas mineral, sehingga harganya jadi mahal.
Oli dibedakan dari kekentalannya. Dalam kemasan kaleng biasanya ditemukan kode huruf dan angka yang memperlihatkan kekentalannya. Contohnya , SAE 40, SAE 90, SAE 10W-50, dan seterusnya.
SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Enginers atau Ikatan Ahli Teknik Otomotif yang merupakan lembaga standarisasi mirip ISO, JIS, atau DIN. Angka yang di belakang huruf itu adalah menunjukkan tingkat kekentalannya.
SAE 40 menunjukkan oli itu tingkat kekentalannya 40 menurut satndar SAE. Semakin tinggi angkanya maka semakin kental pelumas tersebut. Ada pula kode angka multi grade seperti 10W-50 yang berarti memiliki kekentalan yang bisa berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 adalah singkatan Winter (musim dingin). Jenis pelumas itu artinya, mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 (di udara dingin) dan SAE 50 ketika udara panas. Oli multi grade banyak beredar di pasaran karena kekentalannya luwes dan tak cenderung mengental di udara dingin sehingga mesin gampang dihidupkan di pagi hari.
Khusus untuk transmisi otomatis, oli yang dipakai berbeda dengan transmisi manual. Pelumas transmisi otomatis lazim disebut juga ATF (automatic transmission fluid). Menurut pakar mesin, fungsi ATF tak hanya sebagai pelumas namun juga sebagai pemindah tenaga. Sebab ATF sering pula dipakai untuk power steering (peringan kemudi).
Jika tingkat kekentalan mempunyai satuan SAE, maka untuk mutu satuannya adalah API (American Petrolium Institute). Untuk tingkatan mutu ditandai pula dengan kode huruf dan tertera pada pelumas mesin. Kode biasanya terbagi atas dua bagian yang dipisahkan garis miring, misal API Service SG/CD, SH+/CE+ dan sebagainya.
Kode dengan awalan huruf S (kependekan dari spark yang berarti percikan api), adalah spesifikasi untuk mesin bensin. Sedang pada mesin diesel, pembakaran terjadi karena adanya tekanan udara tinggi sehingga kode mutu oli memakai huruf C (compression). Huruf kedua pada kode, adalah tingkatan mutunya sesuai dengan urutan huruf alfabet. Semakin mendekati hatuf Z maka semakin baik mutunya. Pelumas dengan kode SG/CD menandakan oli bisa dipakai untuk mesin bensin (SG), meski dapat pula untuk mesin diesel (CD). Sementara tingkat mutunya sampai tingkat G (untuk bensin) dan tingkat D (untuk diesel). Tanda “+” misalnya pada kode SH+/CE+ berarti tanda nilai lebih dari tingkat SH dan CE.
Tapi yang menjadi patokan mutu pelumas adalah kekuatan lapisan film pelumas yang berfungsi melekatkan pelumas pada logam. Semakin tinggi mutunya, semakin kuat lapisan itu mengikat pelumas pada permukaan logam mesin Mesin mobil dengan teknologi baru (multi valve, DOHC, twim cam dan sebagainya) menuntut pelumas tingkat tinggi karena komponen yang harus dilumasi amat banyak.
Seandainya tak ada pelumas, mesin langsung macet. Adanya oli maka gesekan antara metal diminimalkan, bisa juga hilang. Selain mencegah keausan, pelumas juga berfungsi sebagai pendingin. Jika antargigi saling bergesekan tanpa oli, maka timbul panas yang berlebihan. Dengan adanya oli, gesekan tadi “dipersingkat.”
Mesin juga mendapat tekanan langsung dari piston. Pelumas berperan sebgai perapat. Tanpa oli maka gerakan turun naik piston tak mencapai angka kompresi alias mesin jadi loyo dan tak bertenaga. Memakai oli yang tak sesuai dengan mesin bisa juga membuat kompresi tak mencapai target. Makanya, tak sembarang oli bisa dipakai.
Jenis Oli
Di pasaran, ada 2 jenis pelumas, berdasarkan bahan bakunya yakni mineral dan sintetis. Pelumas mineral bahan dasarnya adalah minyak bumi. Sesudah diolah, ditambah aditif agar mutunya lebih baik. Pelumas moderen lazimnya bahan aditifnya lengkap, sehingga beberepa merek tak menyarankan penambahan aditif lain (oil treatment).
Sementara, oli sintetis adalah pelumas dengan bahan dasar campuran berbagai macam bahan kimia yang diracik di dilaboratorium. Jenis ini biasanya memiliki mutu lebih tinggi ketimbang pelumas mineral, sehingga harganya jadi mahal.
Oli dibedakan dari kekentalannya. Dalam kemasan kaleng biasanya ditemukan kode huruf dan angka yang memperlihatkan kekentalannya. Contohnya , SAE 40, SAE 90, SAE 10W-50, dan seterusnya.
SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Enginers atau Ikatan Ahli Teknik Otomotif yang merupakan lembaga standarisasi mirip ISO, JIS, atau DIN. Angka yang di belakang huruf itu adalah menunjukkan tingkat kekentalannya.
SAE 40 menunjukkan oli itu tingkat kekentalannya 40 menurut satndar SAE. Semakin tinggi angkanya maka semakin kental pelumas tersebut. Ada pula kode angka multi grade seperti 10W-50 yang berarti memiliki kekentalan yang bisa berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 adalah singkatan Winter (musim dingin). Jenis pelumas itu artinya, mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 (di udara dingin) dan SAE 50 ketika udara panas. Oli multi grade banyak beredar di pasaran karena kekentalannya luwes dan tak cenderung mengental di udara dingin sehingga mesin gampang dihidupkan di pagi hari.
Khusus untuk transmisi otomatis, oli yang dipakai berbeda dengan transmisi manual. Pelumas transmisi otomatis lazim disebut juga ATF (automatic transmission fluid). Menurut pakar mesin, fungsi ATF tak hanya sebagai pelumas namun juga sebagai pemindah tenaga. Sebab ATF sering pula dipakai untuk power steering (peringan kemudi).
Jika tingkat kekentalan mempunyai satuan SAE, maka untuk mutu satuannya adalah API (American Petrolium Institute). Untuk tingkatan mutu ditandai pula dengan kode huruf dan tertera pada pelumas mesin. Kode biasanya terbagi atas dua bagian yang dipisahkan garis miring, misal API Service SG/CD, SH+/CE+ dan sebagainya.
Kode dengan awalan huruf S (kependekan dari spark yang berarti percikan api), adalah spesifikasi untuk mesin bensin. Sedang pada mesin diesel, pembakaran terjadi karena adanya tekanan udara tinggi sehingga kode mutu oli memakai huruf C (compression). Huruf kedua pada kode, adalah tingkatan mutunya sesuai dengan urutan huruf alfabet. Semakin mendekati hatuf Z maka semakin baik mutunya. Pelumas dengan kode SG/CD menandakan oli bisa dipakai untuk mesin bensin (SG), meski dapat pula untuk mesin diesel (CD). Sementara tingkat mutunya sampai tingkat G (untuk bensin) dan tingkat D (untuk diesel). Tanda “+” misalnya pada kode SH+/CE+ berarti tanda nilai lebih dari tingkat SH dan CE.
Tapi yang menjadi patokan mutu pelumas adalah kekuatan lapisan film pelumas yang berfungsi melekatkan pelumas pada logam. Semakin tinggi mutunya, semakin kuat lapisan itu mengikat pelumas pada permukaan logam mesin Mesin mobil dengan teknologi baru (multi valve, DOHC, twim cam dan sebagainya) menuntut pelumas tingkat tinggi karena komponen yang harus dilumasi amat banyak.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 746
- Joined: Thu Aug 22, 2002 5:58
- Location: Jakarta Indonesia
maaf bung tomcat boleh saya tambahin yaaaa judulnya biar agak gaul dikit
thx
sebenarnya saya tergelitik bikin post ini gara2 baca soal oli di kafegaul.com semuanya serba oli luar yg muahalnya ampun2..dari awal kenal mobil ama motor saya setia pake oli pertamina aja,saat ini saya pake mesran prima dan fastron cukup memuaskan ,dulu sebelum krismon saya pernah pake top one tapi mengewakan, jadi saya kembali ke mesran ,memang sih dikafegaul top one ini dijelek2kan . mungkin teman2 ada yg bisa berbagi pengalaman soal oli?
thx
sebenarnya saya tergelitik bikin post ini gara2 baca soal oli di kafegaul.com semuanya serba oli luar yg muahalnya ampun2..dari awal kenal mobil ama motor saya setia pake oli pertamina aja,saat ini saya pake mesran prima dan fastron cukup memuaskan ,dulu sebelum krismon saya pernah pake top one tapi mengewakan, jadi saya kembali ke mesran ,memang sih dikafegaul top one ini dijelek2kan . mungkin teman2 ada yg bisa berbagi pengalaman soal oli?
-
- Visitor
- Posts: 8
- Joined: Sun Dec 15, 2002 2:34
wah makasih bung tomcat,skrg gua jadi ngerti apa artinya semua tanda² serta lambang yg ada di semua kaleng oli macam SAE 40,90 yg berarti tingkat kekentalannya lebih tinggi sehingga semakin bagus pula penggunaannya di pagi hari karena mesin akan lebih cepat dingin.
diskusinya lumayan juga nih buat ngobrol bareng temen.........
diskusinya lumayan juga nih buat ngobrol bareng temen.........
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 257
- Joined: Tue Sep 10, 2002 1:57
- Location: Jakarta/Bandung
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 570
- Joined: Mon Aug 19, 2002 6:44
- Location: 600km away
Pertama kali nyoba olie synthetic saya pakai merk Motul soalnya waktu itu cuman mo nyoba apa kelebihannya untuk pemakaian luar kota, alhasil memang tob margotob, mesin betul2 terlumasi sempurna sayangnya dompet saya jadi ga sempurnaYongis_CD wrote:saat ini saya pake mesran prima dan fastron cukup memuaskan ,dulu sebelum krismon saya pernah pake top one tapi mengewakan, jadi saya kembali ke mesran ,memang sih dikafegaul top one ini dijelek2kan .
Untuk dalam kota (ukuran jogja) saya cukup pakai Prima-XP tapi kalau ke luar kota ataupun di Jakarta pakainya synthetic.. pokoknya tergantung situasi lalinnya deh
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 746
- Joined: Thu Aug 22, 2002 5:58
- Location: Jakarta Indonesia
-
- Visitor
- Posts: 1
- Joined: Thu Jan 30, 2003 0:55
nimbrung,kalau saya ngga salah artinya letter "S" adalah 'service' yang diartikan utk mobil penumpang dan "C" adalah utk 'commercial' alias kendaraan umum dan jangan salah makin tinggi SAE bukannya makin bagus,karena SAE 90 thoq hanya digunakan utk tujuan tertentu misalnya utk 'kardan' sedangkan utk mesin selalu gunakan multigrade:SAE10W-40 utk mobil modern atau sejenis,setiap kendaraan punya ketentuan tersendiri jadi turutin anjuran dibuku pemilik mobil masing2,bukannya gossip pasar .John Doe wrote:wah makasih bung tomcat,skrg gua jadi ngerti apa artinya semua tanda² serta lambang yg ada di semua kaleng oli macam SAE 40,90 yg berarti tingkat kekentalannya lebih tinggi sehingga semakin bagus pula penggunaannya di pagi hari karena mesin akan lebih cepat dingin.
diskusinya lumayan juga nih buat ngobrol bareng temen.........
Kalau mesin diharuskan pakai pelumas SAE5W-40 dimasukan SAE20W-60
mesinnya bisa macet,apalagi kalau pas baru start pagi hari,kecuali kalau mesinnya udah rada tua atau mulai aus boleh mungkin masukin oli yg rada kental dan oli tdk mendinginkan mesin,yang mendingingkan mesin adalah radiator dan mesin yang dingin meningkatkan daya gesek alias mesin jadi aus lebih cepat,jadi semuanya kembali kebuku data mobil masing2 happy motoring..!!!
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 746
- Joined: Thu Aug 22, 2002 5:58
- Location: Jakarta Indonesia
ya buat mesin baru biasanya pake SAE 10W-40 biasanya yg encer gini jenis oli buat mesin putaran tinggi atau racing, buat sehari2 cukup pake SAE 20W-50 atau kalo mobil dah tua pake SAE40 ( non multigrade ) SAE 90 buat TRANSMISI & gardan mobil kecil ,SAE 120 buat gardan truck&bus ,SAE 500> adalah = grease(gemuk)
-
- Visitor
- Posts: 3
- Joined: Fri Dec 13, 2002 8:53
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 205
- Joined: Tue Feb 18, 2003 6:02
- Location: On Road
Nambahin Aja kok
ya betul pemakain SAE oli harus sesuai dgn petunjuk kendaran masing-masing karena akan mempengaruhi performa mesin kendaraan tersebut, oli selain sebagai pelumas mesin agar meminimalkan gesekan antar parts mesin juga sebagai penjaga agar mesin bekerja pada suhu yang normal atau sesuai dengan rekomendasi pabrik dengan kata lain oli juga sebagai media untuk menstabilkan suhu mesin dan radiator atau oil cooler hanya sebagai media tambahan pada mesin untuk mempercepat oli kembali ke suhu normal agar dapat tetap menjaga suhu mesin, contoh sederhana dapat dilihat pada motor 4 tak yg banyak beredar di indonesia yg semua nya rata-rata tampa di bantu dengan radiator ataupun oil cooler hanya mengandalkan terpaan angin pada saat motor berjalan dan juga rata-rata ber cc 200 kebawah.haaha wrote:nimbrung,kalau saya ngga salah artinya letter "S" adalah 'service' yang diartikan utk mobil penumpang dan "C" adalah utk 'commercial' alias kendaraan umum dan jangan salah makin tinggi SAE bukannya makin bagus,karena SAE 90 thoq hanya digunakan utk tujuan tertentu misalnya utk 'kardan' sedangkan utk mesin selalu gunakan multigrade:SAE10W-40 utk mobil modern atau sejenis,setiap kendaraan punya ketentuan tersendiri jadi turutin anjuran dibuku pemilik mobil masing2,bukannya gossip pasar .John Doe wrote:wah makasih bung tomcat,skrg gua jadi ngerti apa artinya semua tanda² serta lambang yg ada di semua kaleng oli macam SAE 40,90 yg berarti tingkat kekentalannya lebih tinggi sehingga semakin bagus pula penggunaannya di pagi hari karena mesin akan lebih cepat dingin.
diskusinya lumayan juga nih buat ngobrol bareng temen.........
Kalau mesin diharuskan pakai pelumas SAE5W-40 dimasukan SAE20W-60
mesinnya bisa macet,apalagi kalau pas baru start pagi hari,kecuali kalau mesinnya udah rada tua atau mulai aus boleh mungkin masukin oli yg rada kental dan oli tdk mendinginkan mesin,yang mendingingkan mesin adalah radiator dan mesin yang dingin meningkatkan daya gesek alias mesin jadi aus lebih cepat,jadi semuanya kembali kebuku data mobil masing2 happy motoring..!!!
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 205
- Joined: Tue Feb 18, 2003 6:02
- Location: On Road
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 746
- Joined: Thu Aug 22, 2002 5:58
- Location: Jakarta Indonesia
Re: Nambahin Aja kok
waduh...mungkin harus ditambahkan dikit nih...kalo mesin sepeda motor silinder tunggal 500 cc kebawah memang lebih efektif dan ekonomis bila memakai sirip pendingin sebagai media pembuang panasnya ,kalo maksain paka radiator akan memahalkan harga dan menyulitkan perawatanmickey wrote: radiator atau oil cooler hanya sebagai media tambahan pada mesin untuk mempercepat oli kembali ke suhu normal agar dapat tetap menjaga suhu mesin, contoh sederhana dapat dilihat pada motor 4 tak yg banyak beredar di indonesia yg semua nya rata-rata tampa di bantu dengan radiator ataupun oil cooler hanya mengandalkan terpaan angin pada saat motor berjalan dan juga rata-rata ber cc 200 kebawah.
yg dimaksud radiator oil cooler apa radiator pendingin air nih? karena kalo radiator air hanya sebagai tambahan saya kira kurang tepat karena oli & air pada mesin cc besar atau silinder lebih dari 2 adalah sama2 penting dan bukan sekedar tambahan.
kalo yg dimaksud hanya oil cooler saya setuju
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 746
- Joined: Thu Aug 22, 2002 5:58
- Location: Jakarta Indonesia
kelihatanya top one memang bermasalah kalo dipakai untuk motor apalagi motor lawas ,sedangkan oli2 jaman sekarang banyak yg memakai aditif tambahan yg sangat licin yg menguntungkan buat mobil karena koplingnya tipe kering,sedangkan motor yg kebanyakan masih kopling basah aditif tadi malah akan membuat koplingnya selip
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
oh ya beda kan daya tahan oli untuk 4 tak dan 2 tak mohon penjelasan
untuk oli 4 tak bisa tahan sampai berapa km :!:
untuk oli 2 tak bisa tahan sampai berapa km :!:
oli yg me maksud oli mesin yagh
untuk oli 4 tak bisa tahan sampai berapa km :!:
untuk oli 2 tak bisa tahan sampai berapa km :!:
oli yg me maksud oli mesin yagh
1991 4T Honda CG 125
1994 2T Vespa VX 150 Super
1996 2T Yamaha RXZ 135
1998 2T Honda NSR 150R
2000 2T Yamaha RX King 135
2002 4T Suzuki New Shogun 110R
2005 4T Suzuki ShogunSP 125R
2008 4T Minerva 150R
1994 2T Vespa VX 150 Super
1996 2T Yamaha RXZ 135
1998 2T Honda NSR 150R
2000 2T Yamaha RX King 135
2002 4T Suzuki New Shogun 110R
2005 4T Suzuki ShogunSP 125R
2008 4T Minerva 150R
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 746
- Joined: Thu Aug 22, 2002 5:58
- Location: Jakarta Indonesia
hmmmm sebenarnya sih menurut buku petunjuk pemilik ganti oli itu untuk 4 tak antara 2000 s/d 3000 dan 2 tak 5000 s/d 10.000 km
tapi buat saya pribadi dengan mempertimbangkan jakarta dengan cara mengemudi stop & go driving ( macet ) ditambah lagi kualitas bensin yg kurang bagus maka saya ganti tiap 1000 km (4 tak )
tapi buat saya pribadi dengan mempertimbangkan jakarta dengan cara mengemudi stop & go driving ( macet ) ditambah lagi kualitas bensin yg kurang bagus maka saya ganti tiap 1000 km (4 tak )
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
Yongis_CD wrote:tapi buat saya pribadi dengan mempertimbangkan jakarta dengan cara mengemudi stop & go driving ( macet ) ditambah lagi kualitas bensin yg kurang bagus maka saya ganti tiap 1000 km (4 tak )
rajin jugha yagh bung yongis ganti oli hehe kalo me ganti oli shogun me setiap 2500 km sekali
1991 4T Honda CG 125
1994 2T Vespa VX 150 Super
1996 2T Yamaha RXZ 135
1998 2T Honda NSR 150R
2000 2T Yamaha RX King 135
2002 4T Suzuki New Shogun 110R
2005 4T Suzuki ShogunSP 125R
2008 4T Minerva 150R
1994 2T Vespa VX 150 Super
1996 2T Yamaha RXZ 135
1998 2T Honda NSR 150R
2000 2T Yamaha RX King 135
2002 4T Suzuki New Shogun 110R
2005 4T Suzuki ShogunSP 125R
2008 4T Minerva 150R
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 746
- Joined: Thu Aug 22, 2002 5:58
- Location: Jakarta Indonesia
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 205
- Joined: Tue Feb 18, 2003 6:02
- Location: On Road
Re: Nambahin Aja kok
mohon maaf mungkin ada sedikit salah presepsi yg dimaksud saya radiator itu ya yg menggunakan water coolent dan oil cooler adalah tempat dimana oli mesin mendapatkan pendinginan yg maksimal sebelum kembali ke blok mesin.Yongis_CD wrote:waduh...mungkin harus ditambahkan dikit nih...kalo mesin sepeda motor silinder tunggal 500 cc kebawah memang lebih efektif dan ekonomis bila memakai sirip pendingin sebagai media pembuang panasnya ,kalo maksain paka radiator akan memahalkan harga dan menyulitkan perawatanmickey wrote: radiator atau oil cooler hanya sebagai media tambahan pada mesin untuk mempercepat oli kembali ke suhu normal agar dapat tetap menjaga suhu mesin, contoh sederhana dapat dilihat pada motor 4 tak yg banyak beredar di indonesia yg semua nya rata-rata tampa di bantu dengan radiator ataupun oil cooler hanya mengandalkan terpaan angin pada saat motor berjalan dan juga rata-rata ber cc 200 kebawah.
yg dimaksud radiator oil cooler apa radiator pendingin air nih? karena kalo radiator air hanya sebagai tambahan saya kira kurang tepat karena oli & air pada mesin cc besar atau silinder lebih dari 2 adalah sama2 penting dan bukan sekedar tambahan.
kalo yg dimaksud hanya oil cooler saya setuju
Dan kata tambahan yg saya maksud adalah merujuk ke salah satu temen kita yg mengatakan yg mendinginkan mesin itu adalah radiator atau oil cooler bukan olinya sebab kalo radiator memang bisa langsung mendinginkan mesin dan meringankan kerja oli sebagai pendingin mesin tapi bila oil cooler tidak seperti itu.
untuk spek mesin moderen yah radiator ataupun oil cooler menjadi keharusan digunakan pada mesin 400 cc keatas dan kalau perlu di gunakan keduanya untuk spek mesin besar dan membuthkan kinerja tinggi misal mesin motor sport touring 500 cc keatas, tetapi bila kita lihat mesin CB 250 dengan 2 silinder yg belum menggunakan keduanya(radiator ataupun oil cooler) hanya mengandalkan pendingin udara pada sirip blok mesin.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 205
- Joined: Tue Feb 18, 2003 6:02
- Location: On Road
Information
vandekar wrote:oh ya beda kan daya tahan oli untuk 4 tak dan 2 tak mohon penjelasan
untuk oli 4 tak bisa tahan sampai berapa km :!:
untuk oli 2 tak bisa tahan sampai berapa km :!:
oli yg me maksud oli mesin yagh
Mungkin saya bisa menambahkan sedikit keterangan :
sepengetahuan saya 4 tak hanya menggunakan satu macam oli yaitu oli mesin sedangkan 2 tak menggunakan dua macam oli yaitu oli samping dan oli mesin (oli transmisi), lama penggunaan oli mesin pada 4 tak tidak sama dengan lama penggunaan oli mesin pada 2 tak, oli mesin pada 4 tak lebih berat kerjanya di banding di 2 tak yg hanya melumasi transmis saja, sedangkan oli samping tidak ada ukurannya berapa km karena langsung habis ikut terbakar bersama BBM jadi penggantian oli samping ya kalo udah sedikit yah tambahkan jgn sampai kosong.
NB:
oli mesin 4 tak: 2500 km penggunaan dalam kota khususnya jakarta
oli mesin 2 tak: tidak ada parameter nya bila kopling sudah agak selip yah ganti oli (sekitar 2 sampai 3 bln)
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 746
- Joined: Thu Aug 22, 2002 5:58
- Location: Jakarta Indonesia
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 205
- Joined: Tue Feb 18, 2003 6:02
- Location: On Road
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 37
- Joined: Fri Feb 21, 2003 13:57
Untuk pemakaian oli motor pertama kali (motor baru keluar dari pabrik) sebaiknya menggunakan oli mineral (non-sintetis) untuk memastikan bahwa sil2 di dalam mesin terlumasi dan terawat sempurna sebelum digunakan. setelah lewat masa inreyen silakan pake oli sintetis dengan pertimbangan lebih awet tapi cari yang khusus untuk sepeda motor agar kopling tidak selip. betul apa yang dikatakan bung yongis bahwa motor menganut kopling basah sehingga tidak membutuhkan aditif oli.
untuk yang sering jalan sebaiknya menggunakan oli mineral karena daya lumasnya baik, tapi harus sering diganti. sedangkan oli sintetis lebih panjang umurnya.
untuk yang sering jalan sebaiknya menggunakan oli mineral karena daya lumasnya baik, tapi harus sering diganti. sedangkan oli sintetis lebih panjang umurnya.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 746
- Joined: Thu Aug 22, 2002 5:58
- Location: Jakarta Indonesia