Cara Halus dengan Transmisi Matik

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Cara Halus dengan Transmisi Matik

Post by mpoezz »

Kamis, 19 Januari 2006

Cara Halus dengan Transmisi Matik
Tips Mencegah Kerusakan Lock Pawl

Ketika meresmikan Busway koridor II dan III Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso sempat mengungkap sebuah survey. Katanya, bila tidak diantisipasi, 2014 Jakarta akan dilanda macet dimana-mana.

Tidak terlalu mengejutkan sebenarnya. Sebab, saat ini pun kemacetan sudah menjadi menu tetap tiap pengendara di ibukota. Karena terlalu rapat, sebentar-sebentar musti injak rem. Over transmisi, lalu gas lagi, rem lagi. Bikin kaki dan tangan pegal-pegal. Makanya, kendaraan dengan transmisi otomatis makin digemari. Cocok dengan jalur yang penuh kemacetan.

Memang menyenangkan. Namun, gunakanlah transmisi otomatis dengan benar. Bila tidak, salah satu akibatnya seperti yang dikeluhkan oleh seorang customer. Ada sedikit masalah pada transmisi otomatis mobilnya. Seperti ada yang mengganjal tiap kali akan menggeser stik transmisi dari R (mundur) ke P (parkir).

Bukan mustahil bila penyebab kasus ini adalah karena kerusakan pada lock pawl. Untuk menghindarinya, ikutilah gaya berkendara seperti ini:

Sehabis mundur (R), jangan langsung pindahkan transmisi ke posisi P (parkir) sebelum kendaraan berhenti.

Meskipun sudah banyak yang tahu penggunaan transmisi otomatis, menurut Suwarno, masih ada pengendara yang berkendara dengan cara seperti ini. `Mereka memindahkan transmisi secara kasar,` kata Technical And Training Development ERA AstraWorld ini.

Sebaiknya, menurut Suwarno, penggunaannya lebih halus. Berhenti dulu sebelum memindahkan ke posisi P. Bila tidak, dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem penguncian transmisi otomatis (lock pawl). Komponen ini dapat aus lebih cepat. Bila tidak diperbaiki, dapat menimbulkan suara kasar dan membuat macet perpindahan stick transmisi.

Padahal, lock pawl pada sistem transmisi otomatis sangat penting. Komponen ini dapat mencegah kendaraan `loncat` pada saat mesin distarter. Selain itu, lock pawl ini juga berfungsi sebagai pengunci as output transmisi. Sehingga, pada saat diposisikan `P` (parkir) kendaraan tidak bisa bergerak sama sekali. Artinya, tanpa perlu menarik handle handbrake pun mobil bertransmisi matik yang diparkir tidak akan maju mundur sendiri.

Nah, tergantung tingkat keausan lock pawl. Bisa saja dua fungsi penting tadi sama sekali hilang jika lock pawl rusak parah. Dan menggantinya perlu membongkar transmisi lebih dulu. Pasti lebih merepotkan. Jauh lebih aman bila kita mencegahnya dengan menggunakan transmisi otomatis secara halus.

Jumat, 27 Januari 2006

Satu Lagi Tentang Transmisi Matik
Cara Terbaik Memindahkan D - R

Tips edisi sebelumnya mendapat respon positif. Banyak pembaca menyampaikan terimakasih atas informasi mengenai cara halus saat mengoperasikan transmisi otomatis. Partner kami, http://www.kompas.co.id pun langsung menampilkan ulang artikel tersebut di rubrik otomotif.

Pada edisi lalu kami menyebut salah satu efek berupa kerusakan pada lock pawl bila sehabis mundur (R) pengendara langsung memindahkan transmisi ke posisi P (parkir), tanpa menunggu roda berhenti terlebih dulu. Style berkendara seperti ini sering disebut cara kasar.

Masih banyak lagi cara halus yang mesti kita terapkan saat berkendara dengan transmisi matik. Kali ini, kami ulas kerusakan yang lebih menyakitkan akibat cara yang tidak halus: berkurangnya respon mesin! Pengoperasian yang kurang tepat lama kelamaan dapat membuat tenaga mesin terbuang percuma.

Dampak seperti ini salah satunya terkait dengan kekeliruan memindahkan transmisi baik dari posisi D (maju) ke R (mundur) maupun sebaliknya, dari R ke D. Sama seperti tips sebelumnya, bila setelah maju Anda ingin mundur, jangan langsung menggeser transmisi. Tunggu sampai roda berhenti. Demikian pula sebaliknya.

Menurut Suwarno, Technical And Training Development ERA AstraWorld, kendati sudah lama berkendara dengan transmisi matik, tidak sedikit pengendara yang belum tahu kerugian-kerugian bila mengoper transmisi ke posisi (R) atau (D) setelah maju atau mundur tanpa menghentikan kendaraan terlebih dahulu.

Pemindahan posisi transmisi tanpa menunggu kendaraan berhenti memang kerap terjadi. Pada umumnya karena si pengendara sedang terburu-buru. Padahal, menunggu sejenak bukanlah pekerjaan sulit. Justru akan jauh lebih menguntungkan. Apalagi bila menghitung kerugian yang dapat muncul akibat gaya berkendara sekasar itu.

Pemindahan langsung semacam itu sama saja dengan membenturkan komponen-komponen dalam sistem transmisi pada waktu yang tidak tepat. Dua efek buruk yang lama-kelamaan akan terjadi adalah:

* Muncul suara berisik.Suara tak normal ini biasanya terdengar pada saat perpindahan gigi, mulai masuk gigi, maupun saat kendaraan berjalan.
* Efek kedua, seperti sudah disebut di atas: tenaga mesin menjadi kurang responsif.


Tenaga menjadi kurang responsif karena kemampuan kopling meneruskan daya dari mesin ke penggerak roda menjadi berkurang. Penyebabnya adalah karena kampas kopling maupun kampas rem di gear box aus.

Keausan juga dapat terjadi pada roda gigi percepatan. Pemindahan ke posisi R atau D saat roda masih berputar mengakibatkan gesekan pada celah (backlash) roda gigi. Celah ini lama kelamaan bisa semakin besar. Nah, celah yang besar itulah yang kemudian mengakibatkan bunyi di sistem transmisi.

(AstraWorld)
User avatar
Mike
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2010
Joined: Tue Apr 11, 2006 3:03
Location: Casablanca

Post by Mike »

Enakan pake manual....
Image
Silver
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 68
Joined: Mon Aug 16, 2004 1:50

Post by Silver »

Jadi mikir mau pakai Matic.....
frontier

Post by frontier »

Memang pake Matic harus halus, tapi overall pake matic lebih nikmat, santai, apalagi dengan CVT..
User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21989
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Post by Turboman »

Transmisi A/T kalau dipakai secara normal, kondisi oli dijaga, kalau oli dah jelek ganti pakai ATF changer & gunakan oli bermutu tetap awet utk long term.

Panther LS AT saya dulu, dipakai selama 5 tahun lebih, jalan 94.000 km, sampai dijual pun kondisi transmisinya tetap prima.

Padahal di pikir2 kerja transmisi A/T termasuk Lock Pawl-nya di Panther cukup berat, mengingat GVW Panther yg 2 ton.


IMHO :

Kalau transmisi A/T sampai mengalami kerusakan di usia premature (di bawah 5 tahun) itu berarti pemakaiannya benar2 "jorok", kasar sekali, oli ga pernah diganti / diganti dlm jangka waktu yg amat sgt lama.


So nggak perlu takut lah menggunakan mobil A/T, kecuali kalau mobil anda mau digunakan utk off road berat / berkubang di lumpur / nyelem lewatin sungai nah itu baru sebaiknya pakai manual.
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Turboman wrote: IMHO :

Kalau transmisi A/T sampai mengalami kerusakan di usia premature (di bawah 5 tahun) itu berarti pemakaiannya benar2 "jorok", kasar sekali, oli ga pernah diganti / diganti dlm jangka waktu yg amat sgt lama.


So nggak perlu takut lah menggunakan mobil A/T, kecuali kalau mobil anda mau digunakan utk off road berat / berkubang di lumpur / nyelem lewatin sungai nah itu baru sebaiknya pakai manual.
Ada beberapa type mobil yang dalam user manualnya dituliskan "NO NEED TO CHANGE THE ATF" ... seperti misalnya pada Lexus RX300 ataupun mobil dengan A/T 5 Speeds generasi baru. Ini yang menjadi permasalahan. Ini yang kadang-kadang menjadi dilemma bagi yang belum atau kurang mengetahui seluk beluk A/T.

Mengingat kondisi cara mengemudi dan cuaca, secara pribadi gw melakukan langkah-langkah preventif (karena udah banyak kasus A/T jebol), yaitu dengan cara mengganti A/T dengan frekwensi sama dengan oli mesin (setiap 5000 km) dan pada penggantian ATF yang keempat gw lakukan flushing. Toh harga ATF hampir sama dengan oli mesin. Itung itung DOC nya sama dengan oli mesin sekitar Rp. 25/km.

Kelihatannya sih satu cara pemborosan ... tapi dilihat dari hasil akhirnya ... Transmisi tetep smooth ... kagak ada masalah ... ketimbang dicuekin mengikuti manual ... belum 5 tahun udah jebol dan mesti ngeluarin paling nggak 20 jeti-an untuk A/T yang recond (rebuild) ... kalau baru 40 sampai 50 jeti-an.
Image
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

kalo ngak salah bmw juga life time ATF nya,ganti atf nya ganti biasa aja ato sedot total mr penyu turbo
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

mpoezz wrote:kalo ngak salah bmw juga life time ATF nya,ganti atf nya ganti biasa aja ato sedot total mr penyu turbo
Kalau mobil baru yang canggih mesti make mesin dan ECU di reset kembali. Tapi semacam Lexus RX300, gw bikin kayak gini :

1. Yang ada di ATF pan gw keluarin dulu ... keluar 3.2 liter ATF. Drain plug tutup kembali dan isi sebanyak 3.2 liter ATF baru.

2. Lihat pada bawah radiator ... akan ada karet selang kecil-kecil sebelah kiri dan kanan ... itu adalah hose line untuk ATF cooler (pendinginnya juga radiator).

3. Gw buka selang yang sebelah sisi pengemudi. Sambungan yang dari radiator gw sambung dengan selang transparan kira-kira 1 meter. Lalu selangnya dihubungkan (dimasukkan) kedalam ember yang udah dikasih tanda literan.

Mesti ada yang mbantuin ... anak gw je .... sembari ngajarin.

4. Mesin dibunyikan ... maka ATF yang lama akan keluar ke ember. Pada saat yang bersamaan, kita masukkan ATF baru melalui lubang pipa pemasukan ATF.

5. Pada proses pengeluaran ATF lama dan pemasukan ATF baru (mesin bunyi ... Tuas A/T digerakkan ke semua mode (sambil di rem tentunya) P - N - D - 2 - L ... masing masing selama 5 s/d 10 detik.

6. Yang ngisi ATF baru sambil ngelihat ATF lama keluar dari selang transparan. Jika warnanya berubah menjadi warna ATF yang kita masukkan .... mesin dimatikan.

7. Check berapa liter yang ada diember ... dan berapa liter yang kita masukkan. Jika ada selisih maka :

a. Yang kita masukkan lebih sedikit dari yang diember ... maka tambhkan ATF supaya yang masuk = yang keluar.

b. Jika yang kita masukkan lebih lebih banyak dari yang diember ... mesti dikeluarin dari drain plug sesuai dengan selisihnya.

8. Sambung lagi hose yang tadi dilepas ... nyambung ke radiator lagi.

9. Jalan kira-kira beberapa meter udah akan ketahuan shifting nya jadi smooth.

Gw bikin ni untuk 3 mobil tiap-tiap udah mencapai 20,000 km. Mobil dah tua pun shiftingnya smooth dan top speed nya ehem...ok punya. Kalau kayak gini dijual pasarannya lebih tinggi.

Kalau flush ke bengkel ... paling nggak habis 1.5 jeti termasuk ATF-nya ... kalau bikin sendiri ini ... cukup 250rb aja.

Hanya Mesti tahu tipe ATF-nya. Umumnya yang conventional A/T (3 sped atau 4 speed) makai ATF DEXRON-III / FORD MERCON apapun mereknya. Kalau mobil baru yang udah 5 speed A/T dan pakai Lock-up System ... mesti make JWS 3309 (Mobil-1 3309) yang ekivalen dengan TOYOTA ATF TYPE-IV.

A/T builder ni nggak banyak ... Aisin Warner (Jepang - punya toyota dan dipakai oleh hampir semua merek mobil) dan ZF (German - kebanyakan BM pakai ini) dan beberapa buatan Amrik. Kebanyakan Volvo dan SAAB makai A/T Aisin Warner. Isuzu Panther yang A/T pun makai Aisin Warner Transmission, juga Suzuki ... hampir semua dah.

Untuk yang generasi CVT ... ini lain lagi ceritanya.


Note :

1. Umumnya ATF ini akan keluar dengan kecepatan 2 liter / menit. Dan kecepatan masuknya lebih rendah dari keluarnya.

2. Untuk safety ... gw tambahkan 1 liter ATF dulu kedalam A/T (jadi total yang gw masukkan adalah 4.2 liter) baru mesin dibunyikan.

3. Cara ini lebih safe (IMO), untuk menghindari adanya udara yang terjebak.
Image
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

wah sip penjelasan nya.dulu saya nge flush total habis ampir 800 an.ongkos flush nya yang pake mesin aja 200 rb an.
User avatar
skullkid
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 556
Joined: Thu Feb 16, 2006 10:31

Post by skullkid »

gk percaya astraworld gw..=P

canda2..hehheeh

kayaknya gw beda sendiri de..pernah malah R gak gw oper ke P pas lage parkir di mall puri..truss pas mw balik pas maw di start tuh mobil gak maw nyala...menjijikan..sampe keringetan sendiri gw di basement,ama ce gw,,, maluuuuuuuu... hehehe...
dah dbantuin ama petugas parkir, aki gw diketok2..gak jelas lah..gak ngerti..trus gw telpon bokap,dy blg akinya mungkin soak..gw tlpon tmen gw yang rmhnya deket, dy masi di asaf,bawa colokan aki ke aki gt...

pas dah nunggu2 sampe mall tutup,gw turun lagie ke mobil,masuk ke bangku depan..peratiin,nie mobil knaapppaa coba,servis jalan terus,yang make nyokap2,nyantai (galant taon 2002)...taunya!!!!!!!!!

transmisi masih di R!!!!!!!!!

najis banget deh tu..pas gw masukin ke P,starter,langsung jalan deh tu mobill..najissssssss................hhuhuhuhuh...
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

eheheheh kelupaan yah pak taroh di r.

oh ya mr penyu turbo apa pengaruh nya kalo oli ATF nya cuman diganti yg 3.2 liter,kan banyak bengkel ATPM yang ngak punya alat cuci darah itu,biasanya ganti cuman 3.2 liter aja udah.
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

skullkid wrote:gk percaya astraworld gw..=P

canda2..hehheeh

kayaknya gw beda sendiri de..pernah malah R gak gw oper ke P pas lage parkir di mall puri..truss pas mw balik pas maw di start tuh mobil gak maw nyala...menjijikan..sampe keringetan sendiri gw di basement,ama ce gw,,, maluuuuuuuu... hehehe...
dah dbantuin ama petugas parkir, aki gw diketok2..gak jelas lah..gak ngerti..trus gw telpon bokap,dy blg akinya mungkin soak..gw tlpon tmen gw yang rmhnya deket, dy masi di asaf,bawa colokan aki ke aki gt...

pas dah nunggu2 sampe mall tutup,gw turun lagie ke mobil,masuk ke bangku depan..peratiin,nie mobil knaapppaa coba,servis jalan terus,yang make nyokap2,nyantai (galant taon 2002)...taunya!!!!!!!!!

transmisi masih di R!!!!!!!!!

najis banget deh tu..pas gw masukin ke P,starter,langsung jalan deh tu mobill..najissssssss................hhuhuhuhuh...
Hahaha ... memang lah ada safety solenoid dan barang ini nyambung ke ignition switch.

Ada yang mesti di posisi P aja baru bisa start ... Ada juga yang di posisi P dan N dua-duanya engine bisa di start.

Tips :

1. In case kalau tuas A/T ada di P atau di N ... mobil nggak mau distart juga ... bisa dicobain untuk menggerakkan tuas ini dai P ampe L bolak-balik beberapa kali dan ampe P lagi .... baru coba start lagi. Kadang-kadang kontak antara bagian tuas dengan solenoid nggak pas (atau udah aus) ... ini yang bikin nggak bisa di start ...Tapinya ini hanya untuk mobil tua aja ... yang baru mah belum ada aus.

2. Jika dirasakan shifting dah mulai nggak smooth ... udah ada jerking ... atau pada saat masuk R mobil nggak mundur (nggak ada engagement) lebih baik cepet-cepet genti ATF atau kalau bisa flush sekalian.

3. Satu lagi, jikapedal gas ditekan ... RPM naik tapi mobil nggak berakselerasi ... gelagat ATF nya udah hilang friction propertiesnya mesti ganti ATF yang baru.

Pengalaman kawan (umur dah tua) datang ke masjid (jumatan) ... ngajak ngobrol ampe semua jamaah dah beredar dari masjid ... belakangan bisik-bisik ... minta tolong mobilnya di dorong ke belakang dulu (honda estilo) ... karena masuk R nggak mau mundur ... ketawa gw jadinya. Lalu gw sarankan dia pergi bengkel flush ATF (untung bengkelnya deket) ... setelah ganti ATF ... mundurnya jadi ngacir lagi.
Image
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

mpoezz wrote:eheheheh kelupaan yah pak taroh di r.

oh ya mr penyu turbo apa pengaruh nya kalo oli ATF nya cuman diganti yg 3.2 liter,kan banyak bengkel ATPM yang ngak punya alat cuci darah itu,biasanya ganti cuman 3.2 liter aja udah.
Secara keseluruhan masih belum bersih ... karena secara umum kapasitas ATF ini setidak-tidaknya 6 liter ... ada yang sampai 10 liter. Jika di drop dan keluar hanya 3.2 liter (ini untuk Lexus RX300 aja) ... karena sebagian besar masih ada di torque conventer dan sistem gearing compartment-nya. Kalau belum bersih dari kotoran yang ada pada valve body ... shifting nya belum bisa mulus.

Mobil jenis lain (atau jenis A/T lain) ... kalau di drop ATF nya mungkin hanya ada yang keluar 2 liter (AW70, AW71 dan AW 72 pada Volvo seri 240-740-940, Saab dan Toyota Hi-Lux, Land Cruiser) padahal kapasitas total ATF nya ada 8 liter ... yang 6 liter masih ngendon di Trany. Untuk transmisi ZF 4HP-22 (BMW, Volvo) ATF yang keluar sebanyak 3.5 liter dengan total kapasitas 7.5 liter.
Kalau yang dipakai Isuzu Panther A/T (Aisin Warner ... AW30-42 kalau nggak salah) ... kalau ATF di drop akan keluar sebanyak 4 liter.

Cara yang paling mudah kalau bengkelnya nggak ada alat untuk flushing :

1. Drop/keluarkan ATF yang ada di ATF pan ... ganti dengan yang baru dengan jumlah apa yang keluar.

2. Jalankan mobil ... beberapa jauh ... dan balik lagi ke bengkel.

3. Drop lagi ATF ... masukkan yang baru lagi.

Dengan cara semacam itu 2 atau tiga kali ... sudah ada jaminan ATF-nya bersih dan kotoran-kotoran yang ada di Body Valve A/T dan di system clutch nya dah keluar.
Image
User avatar
abdoel
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 87
Joined: Wed Sep 20, 2006 15:33

Post by abdoel »

Pak PenyuTurbo,
kalo di innova A/T, dalam buku pedoman pemilik kapasitas ATF nya hanya 2,4 L

lengkapnya spt ini,

transmisi otomatis
kapasitas minyak (kuras dan isi lagi),
liter (qt., Imp, qt)
mesin 1TR-FE
sampai dengan 2.4 (2.5, 2.1)

mohon pecerahannya.
apakah jumlah keseluruhan ATF nya memang 2,4L saja ndak sampai 6L ato 8L?
pitbull
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 357
Joined: Sat Aug 20, 2005 14:02

Post by pitbull »

pas jalan turunan pasang transmisi di P tanpa rem tangan, merusak gak?
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

abdoel wrote:Pak PenyuTurbo,
kalo di innova A/T, dalam buku pedoman pemilik kapasitas ATF nya hanya 2,4 L

lengkapnya spt ini,

transmisi otomatis
kapasitas minyak (kuras dan isi lagi),
liter (qt., Imp, qt)
mesin 1TR-FE
sampai dengan 2.4 (2.5, 2.1)

mohon pecerahannya.
apakah jumlah keseluruhan ATF nya memang 2,4L saja ndak sampai 6L ato 8L?
Kuras dan isi lagi itu hanya yang ada di Pan (wadah - reservoir) Auto GB yang cuman ada 2.4 liter ... tapi yang masih ada di torque converter dan tranny gak bisa dikeluarkan melalui pan/reservoir Auto GB.

Mesti di check type Transmisinya ... kalau benar auto transmisi-nya innova adalah AW450-43LE ... maka kapasitas total ATF nya adalah 13 liter. Yang ada di pan/reservoir Auto GB cuman 2.4 liter ... sisanya 10.6 liter masih ada di torque converter dan Tranny.

Kalau yang dipasang adalah jenis AW71L ... jumlah ATF-nya ada 8 liter. Yang jelas istilah KURAS dan ISI lagi itu cuman yang ada di Pan aja ... gak termasuk yang ada di dalam Torque Converter dan Tranny.

Coba check dulu apa type transmisinya. Sekurang-kurangnya total ada 8 liter ... mungkin bisa lebih.

Di RX300 kalau nguras dan isi cuman 3.2 L ... tapi kalau flush ... habis 10 Liter.
Last edited by PenyuTurbo on Sat Oct 21, 2006 15:58, edited 1 time in total.
Image
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

pitbull wrote:pas jalan turunan pasang transmisi di P tanpa rem tangan, merusak gak?
Ada kemungkinan PIN LOCK yang ada di dalam transmisi akan rusak ... kalau terlalu berat menahan beban ... kalau jalanan turunnanya gak gitu curam sih masih bisa nahan ... sebaiknya dibantu dengan Hand Brake ... sebagai langkah preventif (baik curam atau landai) ... ketimbang mesti turun GB mendingan selalu makai Hand Brake sebagai bantuan.
Image
User avatar
abdoel
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 87
Joined: Wed Sep 20, 2006 15:33

Post by abdoel »

PenyuTurbo wrote:
abdoel wrote:Pak PenyuTurbo,
kalo di innova A/T, dalam buku pedoman pemilik kapasitas ATF nya hanya 2,4 L

lengkapnya spt ini,

transmisi otomatis
kapasitas minyak (kuras dan isi lagi),
liter (qt., Imp, qt)
mesin 1TR-FE
sampai dengan 2.4 (2.5, 2.1)

mohon pecerahannya.
apakah jumlah keseluruhan ATF nya memang 2,4L saja ndak sampai 6L ato 8L?
Kuras dan isi lagi itu hanya yang ada di Pan (wadah - reservoir) Auto GB yang cuman ada 2.4 liter ... tapi yang masih ada di torque converter dan tranny gak bisa dikeluarkan melalui pan/reservoir Auto GB.

Mesti di check type Transmisinya ... kalau benar auto transmisi-nya innova adalah AW450-43LE ... maka kapasitas total ATF nya adalah 13 liter. Yang ada di pan/reservoir Auto GB cuman 2.4 liter ... sisanya 10.6 liter masih ada di torque converter dan Tranny.

Kalau yang dipasang adalah jenis AW71L ... jumlah ATF-nya ada 8 liter. Yang jelas istilah KURAS dan ISI lagi itu cuman yang ada di Pan aja ... gak termasuk yang ada di dalam Torque Converter dan Tranny.

Coba check dulu apa type transmisinya. Sekurang-kurangnya total ada 8 liter ... mungkin bisa lebih.

Di RX300 kalau nguras dan isi cuman 3.2 L ... tapi kalau flush ... habis 10 Liter.
oooooooooh,
jadi 2,4L itu hanya di pan nya saja tho. baru ngerti aku,
coba nanti tak cari tau jenis auto GB nya ipah....
matur suwun ya Pak Penyu....
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

abdoel wrote: oooooooooh,
jadi 2,4L itu hanya di pan nya saja tho. baru ngerti aku,
coba nanti tak cari tau jenis auto GB nya ipah....
matur suwun ya Pak Penyu....
Ada kemungkinan Automatic Transmission ini yang bikin Pilipina ... yang sekarang emang udah eksport ke Jepang. Kalau mau iseng-iseng coba lihat juga auto trans nya Panther Touring ... kemungkinan sama.
Image
nyenkaden
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 39
Joined: Fri Dec 17, 2004 3:34

Post by nyenkaden »

Kalau pakai AT, dan kita kena jalan macet (atau pun berhenti di lampu merah) apakah sebaiknya dipindah ke N atau tetap saja di D dan injak rem?

Mohon pencerahannya

Terima kasih
Yusaku
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 646
Joined: Sun Jul 23, 2006 17:54
Location: Surabaya

Post by Yusaku »

gini bos barusan ini dibahas di otomotif bulan ini:

tergantung lama berhentinya saja, kalau emang mau berhenti lama sebaiknya tranmisi dimasukan ke "N" saja terus di handrem, selain menghindari kalau kaki kanan kita secara tidak sengaja terpleset dari pedal rem mobil nggak langsung merangkak maju dan kalau macet merambat alias "macet tapi masih bisa jalan kaya orang natri beli mcdonald" sebaiknya di "D" saja karena dengan memindahkan tuas di Posisi D dan N secara bolak-balik maka dapat membuat sistem penyalur tenaga bekerja keras, sekarang bayangkan anda mau start dari P ke D mesti tekan Pedal rem, apalagi dari N ke D yang tanpa menggunakan pedal rem dan dilakukan berkali-kai secara tidak langsung dapat membuat sistem transmisi otomatik over used
nyenkaden
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 39
Joined: Fri Dec 17, 2004 3:34

Post by nyenkaden »

Wah, terima kasih atas sharingnya....
Yusaku
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 646
Joined: Sun Jul 23, 2006 17:54
Location: Surabaya

Post by Yusaku »

sama sama (^-~)V
mazonka
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 154
Joined: Sat Apr 29, 2006 18:32

Post by mazonka »

boss boss semua
mo nanya nih
kalo kebiasaan menyetir yg suka mencet tombol 'overdrive off' bikin umur tranny makin pendek gak?
soalnya gw sering banget mencet tuh tombol, misalnya butuh tenaga lebih pas mau nyusul, ato kadang pas mau masuk gerbang tol gw pake dah tu tombol itung2 buat engine brake.
Kira2 kebiasaan make overdrive off itu aman atau tidak buat transmisi?
Sejauh ini gw belum ada masalah sama transmisi mobil gw

thanx

michael
Std abis

bantu sodara jual tanah, ayo dicek ayo dicek
http://serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=4572
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

mazonka wrote:boss boss semua
mo nanya nih
kalo kebiasaan menyetir yg suka mencet tombol 'overdrive off' bikin umur tranny makin pendek gak?
soalnya gw sering banget mencet tuh tombol, misalnya butuh tenaga lebih pas mau nyusul, ato kadang pas mau masuk gerbang tol gw pake dah tu tombol itung2 buat engine brake.
Kira2 kebiasaan make overdrive off itu aman atau tidak buat transmisi?
Sejauh ini gw belum ada masalah sama transmisi mobil gw

thanx

michael
Gak jadi masalah sepanjang waktu mencet kecepatannya berada dibawah kecepatan maksimumnya ... bisa lihat di manualnya.
Image