Ranking Dan Pemilihan Oli Mesin

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: akbarfit, Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze

User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Ranking Dan Pemilihan Oli Mesin

Post by PenyuTurbo »

frontier wrote:Mestinya Pak PenyuTurbo di waktu2 luangnya, kita harapkan untuk bisa melakukan lab test atas mutu oli2 yang tersedia di pasar.... hasil test dan rekomendasinya pasti berguna untuk referensi dan pegangan kita yang awam ini..... Kita kan maunya ditunjukin aja, merk & jenis oli apa saja yang highly recommended.... Kalo harus mencari dan membandingkan data & info tentang kandungan masing2 oli, apalagi kita gak ngeh istilah2 yang teknis, asing... wah ya refot kan.... bisa2 jadi frustrasi malahan hehehehe.....
Kalau Lab Test nggak mungkin dilakukan, hanya lab yang di-akreditasi saja yang mungkin. Saya coba kumpulkan hasil-hasil test ASTM untuk beberapa merek oli. Nggak semua merek bisa didapat, hanya ada 11 yaitu :

1. AMSOIL ATM
2. Mobil 1 Extended Performance
3. Quaker State Advanced Full Synthetic
4. Pennzoil Platinum
5. Trop Artic Synthetic Blend
6. Motorcraft Synthetic Blend
7. Castrol GTX
8. Chevron Supreme
9. Havoline
10. Formula Shell
11. Pennzoil

Saya nggak masuk detail pengetesan, dan yang saya tuliskan adalah ranking nya saja - dari atas ke bawah mulai dari yang baik ke yang kurang baik.

A. THIN FILM OXYGEN UPTAKE TEST (ASTM D-4742) – Objective : Memperpanjang Umur Oli.

1. AMSOIL ATM
2. Mobil 1 Extended Performance
3. Trop Artic Synthetic Blend
4. Chevron Supreme
5. Havoline
6. Penzoil
7. Formula Shell
8. Motorcraft Synthetic Blend
9. Catrol GTX
10. Penzoil Platinum
11. Quaker State Advanced Full Synthetic

B. High Temperature/High Shear Test (ASTM D-4683) – Objective : Melindungi Engine Yang Panas – Kekentalan Oli Terpelihara.

1. AMSOIL ATM
2. Mobil 1 Extended Performance
3. Castrol GTX
4. Formula Shell
5. Trop Artic Synthetic Blend
6. Chevron Supreme
7. Penzoil
8. Havoline
9. Penzoil Platinum
10. Motorcraft Synthetic Blend
11. Quaker State Advanced Full Synthetic


C. NOACK Volatility Test (ASTM D-5800) – Objective : Memaksimumkan Penghematan BBM, Mengurangi Konsumsi Oli dan Emisi.

1. AMSOIL ATM
2. Penzoil Platinum
3. Castrol GTX
4. Quaker State Advanced Full Synthetic
5. Mobil 1 Extended Performance
6. Motorcraft Synthetic Blend
7. Chevron Supreme
8. Havoline
9. Formula Shell
10. Penzoil
11. Trop Artic Synthetic Blend

D. Pour Point Test (ASTM D-97) – Objective : Memudahkan menghidupkan mesin untuk kondisi musim dingin.

1. AMSOIL ATM
2. Mobil 1 Extended Performance
3. Quaker State Advanced Full Synthetic
4. Penzoil Platinum
5. Castrol GTX
6. Penzoil
7. Chevron Supreme
8. Havoline
9. Trop Artic Synthetic Blend
10. Formula Shell
11. Motorcraft Synthetic Blend

E. Total Base Number Test (ASTM D-2896) – Objective : Menekan Pembentukan Asam Supaya kontaminasi berkurang.

1. AMSOIL ATM
2. Mobil 1 Extended Performance
3. Quaker State Advanced Full Synthetic
4. Trop Artic Synthetic Blend
5. Castrol GTX
6. Penzoil Platinum
7. Motorcraft Synthetic Blend
8. Formula Shell
9. Havoline
10. Chevron Supreme
11. Penzoil

F. Cold Cranking Simulator Test (ASTM D-5293) – Objective : Memudahkan Mesin untuk Dihidupkan.

1. Penzoil Platinum
2. AMSOIL ATM
3. Motorcraft Synthetic Blend
4. Mobil 1 Extended Performance
5. Formula Shell
6. Penzoil
7. Castrol GTX
8. Havoline
9. Chevron Supreme
10. Quaker State Advanced Full Synthetic
11. Trop Artic Synthetic Blend

G. Four-Ball Wear Test (ASTM D-4172) – Objective : Menekan Keausan Komponen Mesin.

1. AMSOIL ATM
2. Mobil 1 Extended Performance
3. Penzoil Platinum
4. Quaker State Advanced Full Synthetic
5. Castrol GTX
6. Trop Artic Synthetic Blend
7. Formula Shell
8. Motorcraft Synthetic Blend
9. Havoline
10. Chevron Supreme
11. Penzoil

Sementara itu dulu, semoga bermanfaat.
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Ini mirip data yang ada di Motoroilbible.com Sangking banyaknya sampai saya ngak hafal dan ngak ngerti semuanya.

Itu Amsoil kelihatannya hebat. Tapi kok di Indo ngak ada barangnya ? I mau coba tapi satu pun ngak ketemu. Anyone knows where to get one of those ? Toda saja ngak ada !

Heres the data for my Castrol SLX. Maybe bung Penyuturbo can tell me gimana ini oli yang ada di Indo :

Castrol SLX.

API Service SJ/CF, energy conserving. ILSAC GF-2. ACEA A1-96, B1-96 (sesuai dengan ACEA A3-96, B3-96 Performa Mesin)

Density @ 27 C. - 0
KV @ 40 CcST - 50
KV @ 100 C cST - 10
Viscosity Index - 180
CCS @ -30 C cP - 2,370
Flash Point C - 200
Pour Point C - -51
TBN - 8

Chlorine < 0.0005 % wt
Phosphorus 0.098 %
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Sithlord wrote:Ini mirip data yang ada di Motoroilbible.com Sangking banyaknya sampai saya ngak hafal dan ngak ngerti semuanya.

Itu Amsoil kelihatannya hebat. Tapi kok di Indo ngak ada barangnya ? I mau coba tapi satu pun ngak ketemu. Anyone knows where to get one of those ? Toda saja ngak ada !

Heres the data for my Castrol SLX. Maybe bung Penyuturbo can tell me gimana ini oli yang ada di Indo :

Castrol SLX.

API Service SJ/CF, energy conserving. ILSAC GF-2. ACEA A1-96, B1-96 (sesuai dengan ACEA A3-96, B3-96 Performa Mesin)

Density @ 27 C. - 0
KV @ 40 CcST - 50
KV @ 100 C cST - 10
Viscosity Index - 180
CCS @ -30 C cP - 2,370
Flash Point C - 200
Pour Point C - -51
TBN - 8

Chlorine < 0.0005 % wt
Phosphorus 0.098 %
Saya akan coba lagi cari results ASTM Testing untuk other brands, kalau udah dapat tak compile lagi.
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Sithlord wrote:Heres the data for my Castrol SLX. Maybe bung Penyuturbo can tell me gimana ini oli yang ada di Indo :

Castrol SLX.

API Service SJ/CF, energy conserving. ILSAC GF-2. ACEA A1-96, B1-96 (sesuai dengan ACEA A3-96, B3-96 Performa Mesin)

Density @ 27 C. - 0
KV @ 40 CcST - 50
KV @ 100 C cST - 10
Viscosity Index - 180
CCS @ -30 C cP - 2,370
Flash Point C - 200
Pour Point C - -51
TBN - 8

Chlorine < 0.0005 % wt
Phosphorus 0.098 %
Sebenarnya oli dimanapun dijual, apapun kemasannya, apapun marketing gimmik yang dilakukan oleh para penjual, jangan hiraukan. Yang paling penting adalah SPECIFICATION and APPROVAL. As you mentioned above

... API Service SJ/CF, energy conserving. ILSAC GF-2. ACEA A1-96, B1-96 (sesuai dengan ACEA A3-96, B3-96 Performa Mesin) ... INILAH YANG PALING PENTING karena standard testing akan semakin ketat dari kurun waktu ke kurun waktu yang lain.

STANDARD API :

Untuk Mesin bensin didahului dengan huruf "S", bisa dibaca Service category atau Spark-Ignition, kemudian diikuti dengan huruf C, D, E, F, G, H, J, L, M akan menjadi :

SC = diperkenalkan tahun 1967 untuk mobil2 tahun 1967 kebawah
SD = diperkenalkan tahun 1971 untuk mobil2 tahun 1971 kebawah
SE = diperkenalkan tahun 1979 untuk mobil2 tahun 1979 kebawah
SF = diperkenalkan tahun 1983 untuk mobil2 tahun 1983 kebawah
SG = diperkenalkan tahun 1993 untuk mobil2 tahun 1993 kebawah
SH = diperkenalkan tahun 1996 untuk mobil2 tahun 1996 kebawah
SJ = diperkenalkan tahun 1996 untuk dipakai mobil2 yang sekarang ada
SL = diperkenalkan tahun 1998 untuk menggantikan SJ, walaupun SJ masih bisa dipakai
SM = diperkenalkan tahun 2004 untuk menggantikan SJ dan SL, walaupun SJ dan SL masih bisa dipakai.

Untuk mobil-mobil baru mendingan pakai yang SM.

Untuk mesin Diesel diawali dengan code huruf "C", yang bisa dibaca Commercial category atau Compression-Ignition Engine, kemudian diikuti dengan kode huruf menjadi :

CC = Untuk mobil diesel tahun 1955 kebawah
CD = Untuk mobil diesel tahun 1961 kebawah
CD-II = Untuk mesin 2 Tax (Two Stroke), tahun 1987
CE = Untuk mobil diesel tahun 1987, menggantikan CC dan CD
CF = Diperkenalkan tahun 1994 untuk off-road, indirect-injected dan mobil diesel lainnya. Dapat digunakan menggantikan CD.
CF-2 = Diperkenalkan tahun 1994 untuk kondisi extrim, mesin motor 2 Tax (two Stroke) dan dapat digunakan untuk mengganti CD-II.
CF-4 = Diperkenalkan tahun 1990 N/A atau Turbo Diesel (High Speed), dan dapat digunakan untuk menggantikan CD dan CE.
CG-4 = Diperkenalkan tahun 1995, dapat digunakan untuk menggantikan CD, CE and CF-4.
CH-4 = Diperkenalkan Tahun 1998, ini yang paling mutakhir untuk mesin diesel.

Sekarang bisa dipahami SJ/CF, bisa digunakan untuk mesin bensin dan mesin diesel.

Ketimbang pakai oli Castrol SLX yang API service-nya SJ/CF, lebih baik pakai oli yang memenuhi standard API Service SM/CH-4.

Castrol Magnatec sudah API Service SM/CH-4.


Untuk Standard ACEA (Standard Eropa) ... menyusul.
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Kalau ngak salah Castrol Magnatec juga ada di Indo.

Tapi kalau ngak salah inggat, Magnatec itu SEMI synthetic. Nah, saya sukanya pakai FULL synthetic.

Jadi feeling saya, mendinggan FULL tapi SJ, dari pada SEMI tapi SM. Iya gak. Atau I salah ?

Dan angka SLX itu lumayan. TBNnya saja 8. Dan oli lain mau dapat specnya susah ! Itupun Castrol I telpon ke kantornya untuk dapat Specnya.

Petronas saya pernah coba. Lumayan bagus. Pernah coba 10W40 kalau ngak salah. Tapi kali ini coba Castrol, cause Castrol namanya lebih tua dan terkenal banding Petronas.

Mobil1 juga tau sendiri, besar. Anyway, bung Penyuturbo, anda begitu banyak tau tentang oli, tolong recommend ke saya menurut anda, saat ini, oli merek apa, tipe apa yang FULL synthetic yang paling bagus, ya bisa di beli. Feeling saya kalau di Malaysia ada, chance ada di Indo juga besar !

Money is NOT a problem. Cause I yakin oli paling bagus, mahal, AKHIRNYA malah akan jadi yang paling MURAH ! Cause engine bisa hemat BBM, performa bagus, hampir jarang rusak, dan AWET MUDA !
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Anyway, harga Full itu sekitar 2 kali lipat SEMI. TAPI I pakai FULL bisa 10,000 km, 2 kali lipat angka Semi yang orang biasa 5000 km. So biayanya SAMA saja !

TETAPI, I yakin, full itu daya tahan / mutu / kekuatannya jauh di atas semi. Thats why for the SAME cost / km, FULL itu lebih MURAH !

Now mobil I sudah pakai SLX 8000 km. Masih smooth dan ngak ada gejala aneh ! Makin irit iya. Cold starting juga bagus. So jaman sekarang mutu BBM sudah bagus, ngak usah takut pakai oli 10,000 km !
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Sithlord wrote:Kalau ngak salah Castrol Magnatec juga ada di Indo.

Tapi kalau ngak salah inggat, Magnatec itu SEMI synthetic. Nah, saya sukanya pakai FULL synthetic.

Jadi feeling saya, mendinggan FULL tapi SJ, dari pada SEMI tapi SM. Iya gak. Atau I salah ?
Memang Magnatec semi-synthetic, with only 5% ester based on it.

The SM standard apllied to all type of oil, mineral or semi-syn or fully-syn.

Kalau ada castrol yang fully synthetic dengan standard approval SM/CH, saya rasa lebih baik, ini hanya pendapat saya. Castrol RX fully-syn, kemungkinan udah dapat SM/CH, better check first.
Sithlord wrote:Anyway, bung Penyuturbo, anda begitu banyak tau tentang oli, tolong recommend ke saya menurut anda, saat ini, oli merek apa, tipe apa yang FULL synthetic yang paling bagus, ya bisa di beli. Feeling saya kalau di Malaysia ada, chance ada di Indo juga besar !
Untuk di Malaysia sini, memang banyak sekali merek fully-synthetic oil. Walaupun AMSOIL yang terbaik, tapi nggak ada di Malaysia. Orang memasarkan merek AMOIL (deket-deket AMSOIL) biar dikira AMSOIL.

Ada Top 3 di Malaysia : ROYAL PURPLE, REDLINE, MOBIL-1.

Kalau di Indonesia ada CHEMLUBE Fully Synthetic atau ROYAL PURPLE atau REDLINE, bisa try as my recommendation (if the price is not problem).
frontier

Post by frontier »

Untuk mobil-mobil baru mendingan pakai yang SM, kata bung PenyuTurbo... (berarti Petronas Syntium 5000 termasuk dalam kategori ini)... dia udah fully synthetic, dan SM.... 0W-40. Sekarang sudah 5000 km dalam mesin Jazz V-TEC Matic gue.. Walaupun gak masuk ranking.. mungkin pada saat ranking disusun, Petronas belum bikin Syntium 5000 ya...
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

oli artis kok ngak masuk hehehehehe

btw AMSOIL ATM tuh oli dari mana kayak nya bagus bisa diatas mobil 1
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

frontier wrote:Untuk mobil-mobil baru mendingan pakai yang SM, kata bung PenyuTurbo... (berarti Petronas Syntium 5000 termasuk dalam kategori ini)... dia udah fully synthetic, dan SM.... 0W-40. Sekarang sudah 5000 km dalam mesin Jazz V-TEC Matic gue.. Walaupun gak masuk ranking.. mungkin pada saat ranking disusun, Petronas belum bikin Syntium 5000 ya...
Mas Frontier,

Bukan gak masuk ranking, data yang available baru itu saja. Kala data bisa dicari dan didapat, ranking bisa di compile lagi.
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

mpoezz wrote:oli artis kok ngak masuk hehehehehe

btw AMSOIL ATM tuh oli dari mana kayak nya bagus bisa diatas mobil 1
Oli artis hampir nggak dikenal di sini, walaupun ada yang menjualnya. Ditulisnya fully synthetic tapi kok harganya miring banget, jadi orang was-was.

AMSOIL itu dari Amrik. Memang dia yang the first dan konsisten dengan fully synthetic-nya.
Ndey
Newbie
Newbie
Posts: 13
Joined: Tue Feb 07, 2006 0:45

Post by Ndey »

motul 6100 tuh bagus ngga ya?
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Ndey wrote:motul 6100 tuh bagus ngga ya?
Motul 6100 is a Semi-Synthetic Oil.

If affordable, better use Fully Synthetic Motul 300V. This is ester based Fully-Synthetic Oil.
Ndey
Newbie
Newbie
Posts: 13
Joined: Tue Feb 07, 2006 0:45

Post by Ndey »

ok thx jawabannya, tapi motul itu sebenernya brand yg bagus apa engga?
thx
User avatar
avansa
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2135
Joined: Sat Nov 26, 2005 23:47
Location: Purwokerto

Post by avansa »

kalau Seseorang punya mobil di atas tahun96 lalu keliru memakai oil dengan kode SG bukan SJ dampaknya gimana...? kalau Pensoil Di minum per 10000Km jadi irit apa malah bikin cepet rusak mesin...?
Image
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Ndey wrote:ok thx jawabannya, tapi motul itu sebenernya brand yg bagus apa engga?
thx
Motul termasuk brand yang bagus.
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

avansa wrote:kalau Seseorang punya mobil di atas tahun96 lalu keliru memakai oil dengan kode SG bukan SJ dampaknya gimana...?


Secara teknis untuk kode SG dan SJ tidak direkomendasikan untuk digunakan, nggak berarti nggak bisa dipakai, bisa saja dipakai. Standard ini hanya mengurangi jumlah Phosphor ketimbang standard yang terdahulu (SA, SB, SC, dsb) yang bertujuan untuk mengurangi emisi yang nggak ramah lingkungan. Tentang dampaknya, jika pergantian oli dilakukan secara teratur untuk jarak tempuh yang nggak begitu tinggi … oke2 aja.

Standard SL, mengurangi jumlah ZDDP dan Phosphor dalam kandungan oli mesin yang ada pada standard SG dan SJ. Sedang Standard SM (yang paling baru - sejak 2004), disamping mengurangkan jumlah kandungan ZDDP dan Phosphor, ada tambahan untuk meningkatkan additive "Anti-Foaming" dan juga menaikkan "Detergent Level".

Walaupun tidak dipakai dalam mesin, oli mempunyai waktu kadaluwarsa (shelf-life). Untuk Dino Oil masa kadaluwarsanya antara 1 ke 2 tahun, sedangkan fully-synthetic oil masa kadaluwarsanya antara 2 sampai 3 tahun.

Dikhawatirkan oli yang dijual dengan standard SG dan SJ adalah oli stok lama. Ini bukanlah satu kepastian, hanya was-was saja. Ketimbang ada rasa was-was, adalah lebih baik menggunakan standard yang baru (SM).
avansa wrote:kalau Pensoil Di minum per 10000Km jadi irit apa malah bikin cepet rusak mesin...?
Ada satu ketidak sesuaian antara TESTING dengan REKOMENDASI Penggunaan oli. Testing oli berdasarkan JAM TERBANG yaitu sekitar 200 jam (atau tepatnya 212 jam), yang mana fungsi oli sudah mengalami degradasi. Sedang pemakaian oli direkomendasikan dalam JARAK TEMPUH (5000 km, 10000 km atau bahkan ada yang lebih sampai 20000 km).

Oleh karena kondisi berkendaraan adalah bermacam-macam (Start, jalan pelan, macet si jalan, ngebut, nunggu di traffic Light, nunggu keluar belanja dari mall dsb…dsb), maka dibuatlah satu Standard kondisi “NORMAL DRIVING” yang didasarkan pada “Kecepatan Konstan/Tetap pada kelajuan 45 MPH (70 km/jam)”. Maka dengan kondisi kecepatan konstan 70 km/jam dan lama perjalanan adalah 200 jam, diatas kertas umur oli adalah = 200 jam x 70 km/jam = 14 000 km.

Kondisi riil berkendara tidaklah sama dengan kondisi test laboratorium, atau kondisi yang diasumsi oleh para pembuat mobil. Untuk patokan memperpanjang umur mesin maka pergantian oli dilakukan secara teratur :

1.Dino oil : antara 2000 km s/d 3000 km
2.Synthetic Based Oil (Semi Synthetic) : antara 3000 km s/d 5000 km
3.Fully-Synthetic Oil : antara 5000 km s/d 7000 km

Penggunaan oli lebih dari yang diatas tidaklah dilarang, dan menjadi tanggung jawab diri masing-masing. Rekomendasi pembuat oli akan berlindung dibalik pembuat mobil (sering dikatakan “See your Owner Manual for Engine Oil Change Interval”). Sedang pembuat mobil sendiri juga nggak mau kalau mobilnya bertahan lama sekali, sehingga pada umumnya jika menggunakan DINO OIL (sebutan dari Mineral Oil), pembuat mobil akan menuliskan dalam manualnya pada interval 5000 km (apa dasarnya ? hanya asumsi mereka pada kebanyakan cara berkendara konsumen, diasumsikan rata rata 25 km/jam).

Untuk mobil-mobil generasi terbaru, nggak ada kerisauan tentang pergantian oli, karena ada computer yang akan memberikan peringatan “CHANGE OIL”. Komputer ini bekerja dengan inputan :

1. Jumlah Stop and Go (Start dan Jalan)
2. Lama kelajuan dibawah kecepatan 70 km/jam
3. Lama kelajuan antara 70 s/d 110 km/jam
4. Lama kelajuan diatas 110 km/jam
5. Kemacetan di jalan dan di traffic Light.
6. Dsb … dsb …

Dari semua inputan itu komputer akan menghitung waktu penggunaan oli, sehingga pada 200 jam penggunaan oli, computer akan display “CHANGE OIL” di screen dashboard mobil. Jadi nggak lagi ada rekomendasi dalam berapa km penggunaan oli, karena memang nggak sesuai. Test-nya dalam Jam Terbang, pemakaian dalam Jarak Tempuh.

Coba dipikirkan, dalam kondisi kemacetan di Jakarta, katakan bahwa kecepatan rata-rata yang dapat dilakukan adalah 15 km/jam selama 200 jam pengendaraan (hasil rata-rata dari pemanasan mesin, jalan, macet, nunggu di traffic light, masuk tempat parkir, mobil dimatiin, …. Demikian seterusnya hingga kalau dijumlahkan akan menjadi 200 jam), maka umur oli kalau mengikuti standard test adalah = 15 km/jam x 200 jam = 3000 km – kagak sampai 14,000 km jek !
- Pemanasan mesin (idle) : 0 km/jam
- Kemacetan Traffic Light : 0 km/jam
- Kemacetan lalu lintas : 0 km/jam s/d 20 km/jam
- Nunggu Bapak/Ibu belanja di mall (mesin hidup ber AC) : 0 km/jam
- Dst … dst …

Kalau dipaksakan sampai 10,000 km, dikhawatirklan sudah banyak penumpukan Sludge pada komponen dalam mesin, viskositas sudah mengalami degradasi, oli sudah banyak oksidasi, sudah banyak kotoran (soot), sudah banyak terbentuk asam – oli mesin jadi terkontaminasi, yang tentunya nggak bisa kita lihat dengan mata kasat (visual). Jika ini terus berlangsung, pemakaian BBM akan boros, saluran pelumasan dalam mesin lambat laun akan tersumbat, aliran oli jadi nggak lancar, cepat atau lambat mesin mobil akan rusak. Yang bertepuk tangan adalah Pembuat Mobil, karena model barunya akan segera laku … hehehehehe …

Walaupun pembuat oli merekomendasikan penggunaan oli sampai dengan 10,000 km atau lebih, yang perlu diperhatikan mereka TIDAK MEMBERIKAN JAMINAN. Resiko tanggung sendiri.

Yang paling bagus adalah jika ada timer (macam Lexus RX300 atau Toyota Harrier). Timer hanya sebatas lamanya mesin bunyi sampai mati ... bunyi .... mati ... itu saja, dan kita sendiri yang mesti ngejumlahin, kalau udah 200 jam, mesti ganti oli ... km kagak dilihat lagi.
Ndey
Newbie
Newbie
Posts: 13
Joined: Tue Feb 07, 2006 0:45

Post by Ndey »

tapi innova sama bengkelnya disuruh ganti oli tip 10.000 gimana dong.... apa kita harus tetep ganti setiap 5000 km?
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Ndey wrote:tapi innova sama bengkelnya disuruh ganti oli tip 10.000 gimana dong.... apa kita harus tetep ganti setiap 5000 km?
Jika masih dalam janka waktu garansi, mau nggak mau mesti diikuti, kalau nggak bisa-bisa "Void Warranty".

Inilah problem yang dihadepin konsumen. Ada beberpa jenis engine/mesin yang sensitive terhadap "sludge", kebanyakan mesin toyota/lexus (nggak semua sih) sensitive terhadap sludge, diikuti dengan VW, BMW, SAAB.

Kalau oli yang digunakan udah diganti dengan Fully Synthetic, nggak terlalu khawatir sampai 10000 km (mesin baru), tentunya pergantian ke synthetic ini setelah Break-In Period 1000 km makai Dino oil.

Lexus RX300 pun di USA banyak yang kena sludge dalam masa garansi, jadi ada yang digenti ada yang kagak. Jika udah diluar masa garansi (udah habis), dinasehatkan ganti oli lebih sering. Hal yang sama pada oli transmisi otomatis Lexus RX300, dalam manual dikatakan nggak perlu diganti. Masalahnya pada 40000km, oli transmisi (ATF) udah banyak yang terbakar, sehingga perpindahan gear jadi nggak mulus. Ketimbang transmisi otomatisnya jebol, gue ganti ATF tiap 20,000 km (FLushing), Alhamdulillah, sampai sekarang mulus terus, kagak ada trouble dan oli mesin ganti tiap 200 jam. Kadang 2500 km udah ganti, kadang sampai 6000 km - tergantung travel, karena yang jadi patokan gue adalah JAM TERBANG seperti yang ada pada testing, bukannya Jarak Tempuh, lebih aman untuk menghindari sludge.

Kalau segan atau resek ngitung jam terbang, patokan diatas bisa dijadikan guideline.
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Memang saya agak nekat mencoba oli full syntetis 10,000 km. Tapi saya sangat penasaran apa yang di kata di website motoroilbible.

Jadi saya coba. U guys bisa benefit dari experiment saya. I got to say that so far, now mobil I sudah 18,000+ km, artinya oli Castrol SLX itu sudah di pakai 8,000+ km, all is still OK ! Mesin masih halus, BBM stabil dalam kota di angka sekitar 1:7.6-7.9, dan tarikan masih bagus.

Kalau ada problem atau sludge, pasti saya sudah bisa berasa ada yang aneh di mesinnya. Suaranya, konsumsi BBM, tarikan, semua pasti berobah !

Tapi 10,000 km is the maximum. I juga ngak berani lebih dari itu. But luckily, BBM mutunya jaman sekarang bagus, Jadi the danger of BBM caused contamination lebih kecil banding jaman dulu.

Kalau di luar negeri ada orang yang success pakai full synthetis sampai 20,000 km, tapi di Indo I sadar, kondisi jalan macet, dan udara panas, kotor, jadi lebih unforgiving. 20,000 km pasti no way untuk mobil di Indonesia.

For my next oil change, I am going for Mobil1. Cuman yang sering lihat tipe 5W50. I maunya 0W30 or 40. Tapi belum ketemu Mobil1 yang tipe ini. Anybody seen this one ?
User avatar
datsu
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2396
Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
Location: Jakarta and Bandung

Post by datsu »

Ndey wrote:tapi innova sama bengkelnya disuruh ganti oli tip 10.000 gimana dong.... apa kita harus tetep ganti setiap 5000 km?

Gak juga pak... TGMO untuk 10.000 km belum ada...sekrang kalo mau ganti tiap 10ribu km harus pake shell helix yang paling mahal..harganya sekitar 120 ribu-an per liter di auto2000...

innova bokap saya pake shell helix plus 10w-40 diganti tiap 5000 km..di auto2000 juga...jadi tiap kelipatan 10.000 km itu servis resmi, ada jasa servisnya, sdngkan tiap kelipatan 5000km ganti oli aja...cuman kena jasa ganti oli..
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
User avatar
datsu
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2396
Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
Location: Jakarta and Bandung

Post by datsu »

dapet dari milis :

Code: Select all

> PELUMAS BERKUALITAS TINGGI UNTUK PULUHAN RIBU KILOMETER DARI 
> LUBRICATION ENGINEERS INC. SINCE 1951, USA
> 
> Mengapa repot-repot membandingkan satu pelumas dengan pelumas 
> lainnya? Bukankah pelumas mahal yang kita gunakan selama ini, 
cukup 
> berkualitas?
> 
> Artinya, cukup setiap 5.000 km, ganti.... Itu lah yang sudah kita 
> jalankan bertahun-tahun lamanya dan tidak pernah ada masalah.... 
> 
> Bagi beberapa orang mungkin itu sudah cukup, karena yang paling 
> penting adalah kendaraan yang digunakan tidak terasa berat dan 
tidak 
> pernah turun mesin karena pelumas yang biasa digunakan. Apalagi 
> sebagian pemilik kendaraan cuma memiliki kendaraannya rata-rata 
> selama 3 tahun (sejak baru). 
> 
> Tetapi itu tidak berlaku bagi beberapa orang, terutama saat 
> sekarang, ketika harga BBM sangat tinggi, begitu juga harga 
pelumas 
> dan suku cadang. Sebuah pelumas menjadi sangat penting ketika 
> ternyata juga bisa menghasilkan penghematan uang yang besar dalam 
> setahun, apalagi dalam 3 tahun. Juga bagi beberapa orang yang amat 
> peka dan menganggap performa mesin kendaraannya amat penting. 
Mesin 
> yang tarikannya berat tentu membuat frustasi, karena misalnya 
> menjadi boros BBM dan terutama pada saat diperlukan misalnya 
> menyalip ditanjakan atau di tengah keramaian jalan tol. Padahal 
> kendaraan yang digunakan bukan kendaraan murah dan bukan mesin ber-
> CC kecil.
> 
> BERAPAKAH YANG ANDA BAYAR  SETIAP KILOMETERNYA  UNTUK PELUMASAN 
> KENDARAAN ANDA (TERMASUK MOTOR)?
> 
> Jika pelumas yang anda gunakan seharga RP50.000 per liternya, maka 
> RP200.000 (4 liter pelumas) dibagi 5.000 KM = RP40 PER KILOMETER. 
> Jika anda menggunakan pelumas seharga RP30.000 per liternya, maka 
> RP120.000 (4 liter pelumas) dibagi 5.000 KM = RP24 PER KILOMETER.
> 
> Namun, coba bandingkan jika anda menggunakan salah satu dari 
banyak 
> pelumas yang diproduksi sejak 1951 oleh Lubrication Engineers 
(LE), 
> yaitu Seri 8800 yang baru mencapai 40.000 km dalam 1 tahun 2 bulan 
> (40.000 km untuk mesin bensin dan 160.000 km untuk diesel). Harga 
> pelumas LE adalah USD22.14 atau RP221.400 (kalau kurs USD = 
> RP10.000) per quart (0.946 liter). Artinya dalam 1 tahun 2 bulan 
> anda mengeluarkan biaya pelumas hanya RP885.600 tanpa diganggu 
> dengan tarikan mesin berat atau terancam resiko karena pelumasan 
yg 
> tidak sempurna. Maka biaya pelumasan per kilometernya adalah, 
> RP885.600 (4 liter pelumas LE) dibagi  40.000 KM = RP22.14 PER 
> KILOMETER.
> 
> Jadi meski menggunakan pelumas merek pasaran yang murah seharga 
> RP30.000 per liternya pun ternyata menggunakan pelumas LE 8800 
masih 
> lebih murah untuk kendaraan (termasuk roda dua) anda.
> 
> Sedangkan penggantian oil filter, cukup pada saat penggantian 
> pelumas dan pada kilometer 20.000 (jadi 2 kali saja untuk mesin 
> bensin).
> 
> PASTI LEBIH BERTENAGA DARI PELUMAS MANA PUN DAN SATU-SATUNYA DI 
> DUNIA.
> 
> Maa kerja yang panjang ini menggambarkan seluruh fungsi penting di 
> dalam pelumas terus bekerja dengan baik melebihi semua pelumas 
yang 
> diedarkan di seluruh dunia (hanya satu-satunya). Fungsi pelumas LE 
> yang terus bertahan antara lain:
> •      tidak terpengaruh oleh perbedaan temperatur yang ekstrim
> •      tidak mudah teroksidasi
> •      melindungi mesin dari gesekan yang bisa menghasilkan geram 
> dan panas berlebihan, sehingga mesin lebih awet
> •      tenaga yang tidak terhambat (lebih bertenaga dan menghemat 
> bahan bakar)
> •      tidak merusak seal dan hose (bukan dari bahan sintetis yang 
> tidak cocok terhadap seal dan hose)
> •      tidak meninggalkan deposit (kerak)
> •      tidak bercampur dengan air (pada saat musim banjir, mesin 
> dapat terlindungi dari resiko kerusakan fatal)
> •      tidak memiliki kandungan yang bisa mengakibatkan karat
> 
> MENGAPA PELUMAS LE HANYA SATU-SATUNYA DI  DUNIA YANG MEMILIKI 
> KEUNGGULAN ITU?
> 
> 1.      Lubrication Engineers Inc. sudah berdiri sejak 1951 untuk 
> melakukan riset dan memproduksi pelumas super.
> 2.      Lubrication Engineers Inc. hanya menggunakan bahan-bahan 
> terbaik yang pernah ditemukan di seluruh dunia tanpa memperdulikan 
> harga yang tinggi.
> 3.      Lubrication Engineers Inc. hanya menggunakan bahan dasar 
> Paraffinic 100% yang menjalani proses pemurnian sangat panjang dan 
> additive formula terbaik yang pernah dibuat di seluruh dunia.
> 4.      Lubrication Engineers Inc. sudah dikenal di dunia industri 
> sebagai penghasil pelumas yang dapat memberikan efisiensi dan 
> produktivitas bagi penggunanya.
> 
> APA ITU PARAFFINIC?
> 
> 1.      Bahan dasar untuk membuat pelumas yang diakui di seluruh 
> dunia sebagai bahan dasar  terbaik untuk membuat pelumas.
> 2.      Paraffinic terbaik terdapat pada minyak bumi yang berlokasi 
> di tengah-tengah benua (mid-continent), misalnya Timur-Tengah, 
> Meksiko, Venezeula, Alaska, Laut Utara, Texas, Arkansas, Lousiana 
> dan Oklahoma.
> 3.      Paraffinic bisa menjadi lebih baik lagi setelah melalui 
> proses pemurnian untuk menghilangkan misalnya bahan aromatik dan 
> hidrokarbon yang bisa menyebabkannya tidak tahan terhadap 
oksidasi, 
> atau tidak cocok untuk beberapa seal dan hose, juga mudah menguap.
> 4.      Resistant terhadap air
> 5.      Viscosity Index lebih tinggi (kekentalan tidak terpengaruh 
> pada suhu yang rendah atau tinggi).
> 
> 3 ADDITIVE UNGGULAN
> 
> Setiap produk Lubicarion Engineers (LE), baik pelumas atau gemuk 
> (grease) mengandung salah satu dari 3 exclusive additive, yaitu 
> Monolec, Almasol, dan Quinplex.  3 exclusive additive ini 
sekaligus 
> membuat semua produk LE menjadi unik, karena tidak ada pelumas 
lain 
> yang menggunakan additive ini.  3 additive ini diproduksi oleh 
> perusahaan yang dimiliki sendiri oleh LE Inc., yaitu The ALMASOL® 
> Corporation. Perusahaan ini adalah perusahaan riset dan sekaligus 
> pabrik pembuat additive. Riset-riset terus dilakukan untuk 
> mengembangkan additive dan teknologi additive yang efisien. 
> 
> 
> 1. Almasol reeduces friction, wear, and resists chemical attack 
> while withstanding high loads and temperatures to 1,900°F(1,038°
C). 
> 
> 2. Monolec increases oil film strength and reduces friction, heat 
> and wear by separating moving metal components and minimizing 
metal-
> to-metal contact. Should the oil's film strength break down, 
> MONOLEC® reacts chemically to form a protective, synthetic 
lubricant 
> which increases the lubricant's film strength.
> 
> 3. Quinplex forms a barrier that resists water spray off. Adheres 
> itself to the applied surface which allows the grease to 
> resist "pound out" better. The use of QUINPLEX® enhances 
> the "coupling" of the oil with the thickener. Improves the overall 
> stability of the grease and forms a barrier against corrosion.
> 
> PENGALAMAN PANJANG SEJAK 1951
> MELALUI RISET MENGHASILKAN PELUMAS SUPER
> 
> Tidak banyak yang tahu tentang merek pelumas Lubrication Engineers 
> ini. Pelumas ini tidak seperti merek lain yang memilih untuk 
> berkampanye atau beriklan secara besar-besaran di media cetak atau 
> elektronik. Namun bukan berarti merek ini memproduksi pelumas 
biasa, 
> tetapi justru merek ini bahkan memproduksi pelumas dengan kualitas 
> super yang tidak dimiliki oleh merek lain. Sebagaimana dikatakan 
> oleh banyak ahli, memilih pelumas sebaiknya yang memiliki 
pengalaman 
> yang panjang dan terutama riset untuk membuktikan bahwa pelumasnya 
> bukan sekedar lulus test agar dapat beredar di pasaran tetapi juga 
> agar dapat menjadi pelumas super.
> 
> Lubrication Engineers Inc. memiliki pengalaman panjang sejak 1951 
> dalam memproduksi pelumas dan gemuk. Risetnya bahkan ditampilkan 
di 
> dalam websitenya http://www.le-inc.com atau http://www.le-
> international.com . Ini yang membuat  Lubrication Engineers Inc. 
> jauh berbeda dengan pelumas mana pun yang meski pun amat terkenal 
> tetapi misalnya tidak jelas tempat memproduksinya, atau mengklaim 
> sebagai pelumas dari negeri Amerika padahal cuma meminjam nama 
> negaranya saja.  Pelumas-pelumas ini cuma terdiri dari campuran 
> bahan dasar dan additive yg hampir sama dari satu pelumas ke 
pelumas 
> lain. 
> 
> Pelumas dengan masa pakai panjang sebenarnya sudah menjadi trend 
> beberapa tahun terakhir ini. Di beberapa toko pelumas di Jakarta 
> sudah tersedia pelumas untuk 15.000 atau 20.000 km. Namun pelumas 
LE 
> seri 8800 adalah satu-satunya pelumas di dunia yang digunakan 
untuk 
> 40.000 km.
> 
> Produk LE pun sebenarnya sudah lama masuk ke Indonesia. Industri 
dan 
> alat-alat berat adalah konsumen utamanya. Pada segment ini, 
pelumas 
> dan gemuk adalah komponen yang amat penting untuk produktivitas 
dan 
> efisiensi. Tanpa pelumas yang baik, maintenance menjadi mahal 
serta 
> pelumas yang buruk bisa menghambat produktivitas sebuah industri. 
> Industri di Indonesia yang telah menggunakan produk LE, antara 
lain, 
> Krakatau Steel, YKK, Semen Cibinong, Suzuki Tambung/Cakung, 
> Bogasari, Indolakto, Frisian Flag (Susu Bendera), Mulia Keramik, 
> Honda Prospek Motor, Yutaka Manufacturing, GS Battery, Pindo Delli 
> (Pabrik Kertas Sinar Mas Group), Aqua, Danone, PAM Bogor, PAM DKI, 
> Indofood, Coca-cola, Indomilk, Teh Botol Sosro Bekasi, Mayora, 
Sari 
> Roti, Bekaert, Megasari (Pabrik Hit, Stella, Mitue), dll.
> 
> Dewasa ini, sejalan dengan berkembangnya dunia otomotif di 
> Indonesia, yang tidak lagi mempertimbangkan harga, tetapi kualitas 
> (ketika banyak pelumas mahal beredar), maka LE pun menawarkan 
> berbagai jenis pelumas dan gemuk yang didisain untuk masing-masing 
> jenis kendaraan atau mesin. Pelumas LE hanya nampak mahal, namun 
> sesungguhnya adalah pelumas berkualitas yang dapat memberikan 
> efisiensi dan produktivitas bagi industri dan terutama pengguna 
> kendaraan pribadi.
> 
> Pelumas LE seri apa pun yang anda gunakan dapat memberikan 
> keuntungan:
> •      Umur mesin yang lebih panjang (minimum investment)
> •      Mengurangi kegiatan penyetelan atau tune-up (maintenance)
> •      Mengurangi pembelian spare parts (maintenance)
> •      Mengurangi konsumsi pelumas (maintenance)
> •      Mengurangi konsumsi bahan bakar atau listrik (operational 
> cost)
> •      Menambah tenaga atau menambah kapasitas produksi pada mesin 
> produksi (competition)
> 
> Pelumas LE tidak didistribusikan ke toko-toko biasa, namun hanya 
> melalui sales agent yang ditunjuk oleh distributor tunggal untuk 
> menjamin kualitas dan menghindari pemalsuan. Meski anda telah 
> memilih LE sebagai pelumas mesin anda, apa pun itu, namun memilih 
> satu yang tepat dari ratusan seri pelumas LE adalah bukan 
pekerjaan 
> mudah. Hubungi technical support kami di nomor di bawah ini untuk 
> mendapatkan free consultation atau email kami: 
> techsupport@...
> 
> KUNJUNGI SEGERA:
> http://www.lubengindonesia.com
> http://www.le-international.com
>
Ini bener gak ya?? bung PenyuTurbo atau bung conan bisa konfirmasi gak?
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Bung Datsu :

Bahasa Marketing memang begitu. Kita ini masih gelap dengan apa yang mereka claimed : ALMASOL, MONOLEC, QUINPLEX dan PYROSHIELD. Mereka nggak mau "disclose". Walaupun mereka claimed bahwa produk mereka digunakan oleh NASA untuk pesawat ruang angkasa pada komponen yang bersuhu tinggi, tapi yang jelas kondisi lingkungan ruang angkasa dengan di bumi adalah lain. Kita tahu bahwa di bumi ada kelembaban air (uap air), jika bercampur dengan UHC (Unburn HydroCarbon) dan juga "BLOWBY" akan membentuk asam yang berbahaya pada komponen dalam mesin, termasuk di dalamnya pembentukan sludge.

Sejauh mana efektifitas dari additive yang bernama Almasol, Monolec, Quinplex dan Pyroshield, kita nggak tahu. Hanya tahu dari gaya bahasa marketing mereka.

Sama halnya dulu, BBM bertimbal berbahaya (TEL - Tetra Ethyl Lead), mesti diganti dengan yang Tak Bertimbal (MTBE - Methyl Tertiary Butyl Ether). Setelah 20 tahun baru ketahuan berbahaya, dulu penyokong kuat penggunaan MTBE, sekarang mati-matian melarang penggunaan MTBE.

Bahaya MTBE adalah jika bereaksi dengan ADDITIVE OLI MESIN (dalam ruang bakar tentunya) yang bernama ZDDP (Zinc Phosphate) akan menghasilkan gas beracun yang disebut dengan "NERVE GAS".

Sebagai indikasi, ALMASOL ini adalah sejenis serbuk atau bubuk atau talk yang memang slippery. Dulu orang menggunakan PTFE (TEFLON), kemudian GRAPHITE, kemudian MOLYBDENUM. Saya pernah pakai oli mesin yang ada kandungannya Molybdenum (merek ENEOS dari Jepang). Sekali saja, karena suara mesin jadi kasar. Ganti yang normal-normal aja, malah lebih halus suaranya.

Kunci utamanya adalah EFISIENSI MESIN dalam arti kata PEMBAKARAN BBM haruslah sempurna untuk mengurangi sekecil mungkin ke-AUS-an pada komponen dalam mesin - terutama Ring Piston Atas dan Dinding Silinder. Jika pembakaran berlangsung tidak sempurna, apapun jenisnya minyak pelumas akan larut dalam BBM yang tidak terbakar (dalam ruang bakar) sehingga menyebabkan ring piston atas dan dinding silinder akan kering, hingga ke-aus-an akan berlangsung lebih cepat. Ini ditandai dengan berkurangnya performance mesin.

Memang ada jani-janji "extended interval change". Jika tanpa menitik beratkan pada pembakaran sempurna BBM dalam ruang bakar, hasilnya, menurut saya proses kausan bagian atas mesin akan tetap relatif masih cepat (proses ke-aus-an nya seperti apa yang diharapkan oleh para pembuat mobil dan perusahaan minyak).

Secara business, pabrik mobil akan lebih suka kalau mesinnya (relatif) cepat aus dan perusahaan minyak akan lebih suka kalau mobil itu NGGAK IRIT BBM. Yang jadi permasalahan, begitu mesin nggak irit BBM, maka akan cepat aus.

Semakin irit BBM, mesin akan semakin efisien. Semakin efisien mesin maka mesin akan bertahan lama (ke-aus-an nya minimal).

Secara pribadi, saya lebih suka menggunakan DINO OIL dengan jarak pergantian oli relatif pendek (tergantung pada "daily travel distance") dan menitik beratkan pada bagaimana cara supaya pembakaran dalam ruang bakar jadi sempurna.
frontier

Post by frontier »

Pak PenyuTurbo lebih suka menggunakan Mineral Oil daripada Synthetic Oil ? Apakah tidak lebih baik pakai Synthetic tapi jarak pergantian pendek... misalnya direkomendasikan 10.000 km, namun kita menggantinya saat odometer sampai pada 7500 ?
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

frontier wrote:Pak PenyuTurbo lebih suka menggunakan Mineral Oil daripada Synthetic Oil ? Apakah tidak lebih baik pakai Synthetic tapi jarak pergantian pendek... misalnya direkomendasikan 10.000 km, namun kita menggantinya saat odometer sampai pada 7500 ?
Mobil saya ini mobil yang udah kuno (high mileage), yang udah biasa pakai DINO OIL (Dinosaurus, sebagai sebutan mineral oil). Kalau saya switch ke synthetic oil, salah satu sifat dari oli synthetic ini adalah mengikis deposit pada seal, akibatnya minyak pelumas akan bocor. Jadi ya tetap pakai Dino Oil saja supaya nggak pusing kepala.

Sekiranya mobil baru, setelah break-in period (1000 km) dengan menggunakan Dino Oil (synthetic nggak bisa dijadikan untuk Break-In), lalu terus switch dengan synthetic oil, ya nggak jadi masalah dan ini yang lebih baik.

Itu saja Bung Frontier .....