Jika BBM subsidi benar2 hilang, apa yg anda harapkan thd....

[dogar]

Saya ngga setuju subsidi bbm dihapus, karena 2 alasan:

1.
Sampai detik ini saya belum melihat informasi yg transparan dari pemerintah (c.q. pertamina) sebetulnya
berapa ongkos produksi untuk bikin bbm premium, kelihatannya pemerintah ngga berani buka-bukaan masalah ini.
Lalu Kwik Kian Gie bikin itung-itungan sendiri, bahwa ongkos produksi bbm premium ternyata cuman Rp 4.500 (roughly).
Kalau harganya cuman 4.500, kenapa dijual ke masyarakat 6.500 dengan embel-embel subsidi? Ini sih
justru rakyat (tukang ojek,sopir angkot, saya, dkk.) yg mensubsidi pemerintah.
Jadi saya setuju dgn Kwik Kian Gie bahwa istilah "subsidi" itu menyesatkan.

Kalaupun terpaksa harus dijual 6.500 maka yang terjadi sebetulnya adalah inefisiensi besar-besaran
di pertamina (dan seluruh instansi yg terlibat dlm industri ini) yg mengakibatkan harga bbm di Indonesia jauh
lebih mahal daripada di Malaysia, bahkan di Amerika.
Mestinya kita bisa belajar ke Malaysia gimana caranya bikin perusahaan negara yg sehat seperti Petronas hingga bisa mendunia
tapi harga bbm nya tetap terjangkau (lebih murah dari di Indonesia untuk kelas Pertamax).
Negara superpower dan superkaya seperti Amerika pun memberikan "subsidi" kepada rakyatnya. Meskipun subsidinya tidak
secara langsung seperti di Indonesia, tetapi dengan memberikan keringanan pajak bagi biaya produksi perusahaan-perusahaan minyak,
sehingga harga jual bisa murah.
http://www.bloomberg.com/slideshow/2014 ... untry.html

2.
Katanya subsidi bbm membuat pemerintah tidak punya uang (lagi) untuk membangun infrastruktur dll.
Itu bohong banget. Subsidi sudah dilakukan sejak jaman Orba, dan pembangunan tetep berjalan koq karena anggaran
untuk infrastruktur memang sudah ada.
Justru kalo dana subsidi dialihkan untuk pembangunan infrastruktur malah jadi rawan untuk dikorupsi.
Jadi daripada duit rakyat dikorup (melulu) mendingan dipake yg pasti-pasti aja untuk subsidi bbm (kalo emang subsidi itu ada).


https://id.berita.yahoo.com/harga-premi ... 32207.html

Harga Premium Rp 4.500, Pemerintah Sebenarnya Tidak Mensubsidi BBM
TRIBUNnews.comTRIBUNnews.com – Jum, 28 Jun 2013

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Perekonomian Kwik Kian Gie menyatakan, pemerintah tidak mensubsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium untuk masyarakat yang harganya Rp 4.500. Menurutnya, dengan harga BBM Rp 4.500 pemerintah justru mendapat kelebihan uang.

"Istilah subsidi sudah berhasil dicecoki pemerintah ke otak kita semua oleh para elite. Kalau kita beli premiun dengan harga Rp 4.500 apakah itu disubsidi? Tidak. Justru pemerintah kelebihan uang dari penjualan harga BBM Rp 4.500," kata Kwik Kian Gie dalam dalam dialog publik 'Subsidi BBM dan Kejahatan Konstitusi' di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (28/6/2013).

Kwik Kian Gie menjelaskan, Indonesia memiliki kelebihan sumber daya alam yang melimpah. Pertamina dalam mendapatkan minyak mentah di Indonesia untuk dijadikan bensin tidak harus membeli, karena telah tersedia di Tanah Air.

"Yang dibutuhkan hanya biaya penyedotannya saja," kata Kwik Kian Gie.

Lebih lanjut Kwik Kian Gie mengatakan, Pertamina dalam membuat bensin hanya menyediakan alat untuk mengeluarkan minyak mentah dari dalam perut bumi yang akan dijadikan bensin. Dari penyedotan sampai pendistribusian pun hanya membutuhkan dana yang tidak besar.

"Itu hanya membutuhkan 10 dolar AS per barrel. Untuk satu liter produksinya kira-kira hanya membutuhkan dana Rp 630. Dengan harga jual Rp 4.500, pemerintah masih memiliki kelebihan Rp 3.870," ujar Kwik Kian Gie.

Maka, menurut Kwik selama ini pemerintah mengatakan telah mensubsidi premium adalah hasil brainwash yang telah dilakukan. Selama ini pemerintah seolah-olah mensubsidi BBM, padahal tidak bila dilihat dari proses pengadaan bensin yang berasal dari minyak mentah yang berlimpah di Indonesia.

"Rakyat Indonesia di brainwash seolah-olah pemerintah mensubsidi BBM," ujarnya.

[montirangin]

justr4u itu om dogar..semakin dipaksa subsidi, semakin org2 mafia tertentu yg untung termasuk ada sebagian yg masih menjabat tentunya..
jadi ga perlu subsidi sekalian lebih baik..

[E36]

loh, kalo gitu caranya daripada BBM gimana kalo sekalian aja negara bagi-bagi emas ? Biaya menggali emas cuman Rp 1000 per gram , jual ke rakyat dgn harga sama. Emas Rp 1 juta sekilo !

Saya ngga setuju subsidi bbm dihapus, karena 2 alasan:

1.
Sampai detik ini saya belum melihat informasi yg transparan dari pemerintah (c.q. pertamina) sebetulnya
berapa ongkos produksi untuk bikin bbm premium, kelihatannya pemerintah ngga berani buka-bukaan masalah ini.
Lalu Kwik Kian Gie bikin itung-itungan sendiri, bahwa ongkos produksi bbm premium ternyata cuman Rp 4.500 (roughly).
Kalau harganya cuman 4.500, kenapa dijual ke masyarakat 6.500 dengan embel-embel subsidi? Ini sih
justru rakyat (tukang ojek,sopir angkot, saya, dkk.) yg mensubsidi pemerintah.
Jadi saya setuju dgn Kwik Kian Gie bahwa istilah "subsidi" itu menyesatkan.

Kalaupun terpaksa harus dijual 6.500 maka yang terjadi sebetulnya adalah inefisiensi besar-besaran
di pertamina (dan seluruh instansi yg terlibat dlm industri ini) yg mengakibatkan harga bbm di Indonesia jauh
lebih mahal daripada di Malaysia, bahkan di Amerika.
Mestinya kita bisa belajar ke Malaysia gimana caranya bikin perusahaan negara yg sehat seperti Petronas hingga bisa mendunia
tapi harga bbm nya tetap terjangkau (lebih murah dari di Indonesia untuk kelas Pertamax).
Negara superpower dan superkaya seperti Amerika pun memberikan "subsidi" kepada rakyatnya. Meskipun subsidinya tidak
secara langsung seperti di Indonesia, tetapi dengan memberikan keringanan pajak bagi biaya produksi perusahaan-perusahaan minyak,
sehingga harga jual bisa murah.
http://www.bloomberg.com/slideshow/2014 ... untry.html

2.
Katanya subsidi bbm membuat pemerintah tidak punya uang (lagi) untuk membangun infrastruktur dll.
Itu bohong banget. Subsidi sudah dilakukan sejak jaman Orba, dan pembangunan tetep berjalan koq karena anggaran
untuk infrastruktur memang sudah ada.
Justru kalo dana subsidi dialihkan untuk pembangunan infrastruktur malah jadi rawan untuk dikorupsi.
Jadi daripada duit rakyat dikorup (melulu) mendingan dipake yg pasti-pasti aja untuk subsidi bbm (kalo emang subsidi itu ada).


https://id.berita.yahoo.com/harga-premi ... 32207.html

Harga Premium Rp 4.500, Pemerintah Sebenarnya Tidak Mensubsidi BBM
TRIBUNnews.comTRIBUNnews.com – Jum, 28 Jun 2013

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Perekonomian Kwik Kian Gie menyatakan, pemerintah tidak mensubsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium untuk masyarakat yang harganya Rp 4.500. Menurutnya, dengan harga BBM Rp 4.500 pemerintah justru mendapat kelebihan uang.

"Istilah subsidi sudah berhasil dicecoki pemerintah ke otak kita semua oleh para elite. Kalau kita beli premiun dengan harga Rp 4.500 apakah itu disubsidi? Tidak. Justru pemerintah kelebihan uang dari penjualan harga BBM Rp 4.500," kata Kwik Kian Gie dalam dalam dialog publik 'Subsidi BBM dan Kejahatan Konstitusi' di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (28/6/2013).

Kwik Kian Gie menjelaskan, Indonesia memiliki kelebihan sumber daya alam yang melimpah. Pertamina dalam mendapatkan minyak mentah di Indonesia untuk dijadikan bensin tidak harus membeli, karena telah tersedia di Tanah Air.

"Yang dibutuhkan hanya biaya penyedotannya saja," kata Kwik Kian Gie.

Lebih lanjut Kwik Kian Gie mengatakan, Pertamina dalam membuat bensin hanya menyediakan alat untuk mengeluarkan minyak mentah dari dalam perut bumi yang akan dijadikan bensin. Dari penyedotan sampai pendistribusian pun hanya membutuhkan dana yang tidak besar.

"Itu hanya membutuhkan 10 dolar AS per barrel. Untuk satu liter produksinya kira-kira hanya membutuhkan dana Rp 630. Dengan harga jual Rp 4.500, pemerintah masih memiliki kelebihan Rp 3.870," ujar Kwik Kian Gie.

Maka, menurut Kwik selama ini pemerintah mengatakan telah mensubsidi premium adalah hasil brainwash yang telah dilakukan. Selama ini pemerintah seolah-olah mensubsidi BBM, padahal tidak bila dilihat dari proses pengadaan bensin yang berasal dari minyak mentah yang berlimpah di Indonesia.

"Rakyat Indonesia di brainwash seolah-olah pemerintah mensubsidi BBM," ujarnya.

[dogar]

justr4u itu om dogar..semakin dipaksa subsidi, semakin org2 mafia tertentu yg untung termasuk ada sebagian yg masih menjabat tentunya..
jadi ga perlu subsidi sekalian lebih baik..

Soal keberadaan "mafia", kalau memang ada dan yg dimaksud adalah orang-orang yg terlibat dalam impor minyak, tidak ada hubungannya
dgn adanya subsidi atau tidak, karena transaksi impor tetap berjalan biarpun ada subsidi atau tidak.
Istilah subsidi itu sendiri menurut Kwik sudah menyesatkan.
Penjelasan yg detail bisa dibaca di sini:

http://kwikkiangie.com/v1/2011/03/istil ... artikel-1/

Melihat Malaysia dan Amerika bisa menjual bbm lebih murah di negaranya, saya lebih percaya bahwa mahalnya bbm di Indonesia
murni karena inefisiensi, apapun penyebab inefisiensi itu (kebanyakan karyawan di pertamina, sogok sana sini, impor lewat pihak ke tiga, dsb.).
Jadi kalau kita bisa efisien, harga premium 6.500 itu sudah sangat wajar (kalo ngga mau dibilang kemahalan, karena kualitas RON rendah)
karena harga bbm setara pertamax di Malaysia menurut Bloomberg kalo dirupiahin cuman 7.500an.

[g4ndalf]

Kalau bicara soal Pak Kwik, saya sangat respek kepada beliau... namun sorry to say, kritikan2 yang beliau lontarkan itu sudah tidak valid lagi. Bahwa ada mafia kemungkinan itu betul. Tapi bahwa kekayaan negara itu cukup untuk semua warga negara, ini nggak betul. Jumlah rakyat itu 250 juta nggak sedikit, kalau jumlah penduduk kita cuma 25 juta mungkin bisa kekayaan itu dimanfaatkan dan terasa sekali. Ibaratnya orang kaya tapi anaknya banyak banget, maka tiap anak juga nggak bisa dapet banyak.

Kita bicara yg nyata2 saja jangan ber andai2. Kendaraan tambah banyak, betul atau tidak? Jalanan tambah macet, fiksi atau nyata? Dari penjualan kendaraan bermotor saja kelihatan tiap tahun 8-10 juta roda dua, hampir 2 jt (cmiiw, atau malah lebih) tiap tahun terjual. Itu semua perlu BBM. Konsumsi naik, itu nyata. Subsidi ada itu nyata juga.

Saya tidak mendukung siapa2, tapi marilah kita melihat kenyataan yang ada, jgn berpikir utopian bahwa negara ini kaya, nggak usah kerja cukup santai2 bisa dapet duit, tunjangan ini itu... Itu mimpi, realitanya, Indonesia ini negara berkembang (baca: belum makmur). Duit APBN itu nggak cukup untuk subsidi. Kalau bicara ada yang maling, bawa saja data2 nya ke KPK - pasti ditindak lanjuti. Bahkan skrg Jero Wacik jadi tersangka... itu nyata, bahwa ada yg dilakukan utk memberantas korupsi.

Kalau Pak Kwik punya data valid ttg mafia minyak misalnya, kalau beliau tau siapa2 pelakunya, kok nggak lapor? Oya, satu hal lagi, artikel di atas itu bulan Juni tahun 2013, jauh sebelum PDIP jadi pemenang pemilu legislatif dan Jokowi menang pilpres, coba dilihat pak Kwik sekarang bicaranya bagaimana... Masih menentang kenaikan BBM?

Memang mudah menentang kalau ada di oposisi - coba kita lihat saja skrg PDIP jadi penguasa, apa solusinya? ...kalau ada yg buka taruhan saya berani bertaruh paling2 harga naik / pembatasan. Nggak mungkin diterusin harga 6500 spt skrg.

[g4ndalf]

Melihat Malaysia dan Amerika bisa menjual bbm lebih murah di negaranya, saya lebih percaya bahwa mahalnya bbm di Indonesia
murni karena inefisiensi, apapun penyebab inefisiensi itu (kebanyakan karyawan di pertamina, sogok sana sini, impor lewat pihak ke tiga, dsb.).
Jadi kalau kita bisa efisien, harga premium 6.500 itu sudah sangat wajar (kalo ngga mau dibilang kemahalan, karena kualitas RON rendah)
karena harga bbm setara pertamax di Malaysia menurut Bloomberg kalo dirupiahin cuman 7.500an.

Saya setuju ini, memang di Pertamina banyak inefisiensi. Gimana cara menanggulangi ini, buka saja distribusi BBM utk pihak lain, jangan monopoli Pertamina terus. Kalau mau seorang pelari larinya kencang, masak ikut lomba lari pesertanya dia doank? Selalu juara donk... coba kalau ada atlet2 lain, minim 5 orang lah, maka ia akan berusaha menjadi no 1 lari lebih kencang.

Tapi di sinilah ironisnya politik Indonesia:

Orang2 yg bilang jangan hapus subsidi, jangan naikkan harga, di saat yang sama juga bilang asing nggak boleh masuk, pertamina tetap harus monopoli. Realistis kah?

Kalau dilihat logika mereka, intinya apapun yg dilakukan pemerintah pasti salah... Dan sekarang kelihatan dulu PDIP getol sekali menolak kenaikan BBM, sekarang mari kita lihat sama2, mereka punya solusi apa utk mslh subsidi BBM yg gak cukup ini?

Yg lucu lagi partai Golkar, dulu getol sekali mendukung BBM naik, sekarang kalau sampai menentang juga lucu, masalah yg sama kok bisa ambil sikap yg berbeda2 ??

Keliatan sekali kan ini politis... Pesan saya, politik ya politik, tapi jgn sampai rakyat jadi korban. Yg terjadi sekarang, BBM nggak dinaikkan harganya tapi langka, ini malah lebih parah buat rakyat.

[madcat015]

Yep... goin' back to my apathy castle made of years of disgust and disappointment.

[Turboman]

Malaysia mahhh harga BBM nya yg RON 95 itu subsidi juga bossss.......

Yg harga riil ya di New Jersey

Www.newjerseygasprices.com

Cheapest Regular Gas = US 3.05 / Gallon ( RON 91)

US gallon = 3.78 L

Kurs hari ini = 11780

Means harga Reg Gas = Rp 9505 / L

Harga Pertamax biru hari ini ?

[ChZ]

Saya setuju ini, memang di Pertamina banyak inefisiensi. Gimana cara menanggulangi ini, buka saja distribusi BBM utk pihak lain, jangan monopoli Pertamina terus. Kalau mau seorang pelari larinya kencang, masak ikut lomba lari pesertanya dia doank? Selalu juara donk... coba kalau ada atlet2 lain, minim 5 orang lah, maka ia akan berusaha menjadi no 1 lari lebih kencang.

Tapi di sinilah ironisnya politik Indonesia:

Orang2 yg bilang jangan hapus subsidi, jangan naikkan harga, di saat yang sama juga bilang asing nggak boleh masuk, pertamina tetap harus monopoli. Realistis kah?

Kalau dilihat logika mereka, intinya apapun yg dilakukan pemerintah pasti salah... Dan sekarang kelihatan dulu PDIP getol sekali menolak kenaikan BBM, sekarang mari kita lihat sama2, mereka punya solusi apa utk mslh subsidi BBM yg gak cukup ini?

Yg lucu lagi partai Golkar, dulu getol sekali mendukung BBM naik, sekarang kalau sampai menentang juga lucu, masalah yg sama kok bisa ambil sikap yg berbeda2 ??

Keliatan sekali kan ini politis... Pesan saya, politik ya politik, tapi jgn sampai rakyat jadi korban. Yg terjadi sekarang, BBM nggak dinaikkan harganya tapi langka, ini malah lebih parah buat rakyat.

malah pesawat presiden disuruh jual dalihnya buat nalangin subsidi bbm... iki piye toh

paling ya cari celah buat dikorupsi lagi lagu lama.

[Salvanost]

haiz... ngelucu amat... wapres kita yang satu ini terlalu meremehkan pengendara motor

"Kalau naikkan BBM, pasti Jakarta agak kurang macetnya. Pasti (warga) naik bus, kurangi naik motor, yang naik mobil pribadi naik bus," kata Kalla saat berkunjung ke Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Rabu (3/9/2014).

http://indonesiasatu.kompas.com/read/20 ... aign=Kknwp

[ecco]

Seandainya subsidi benar2 hilang, saya berharap pasar terbuka - tadi pemain seperti Total dan Shell bisa jualan juga Ron88 (kalau bener premium itu Ron88). Dengan demikian antrian2 panjang yang menyengsarakan orang (berduit maupun tidak) bisa berkurang. Tentunya dengan persaingan diharapkan pemain dalam negeri (pertamina) bisa fokus meningkatkan daya saing dengan layanan dan kualitas yang lebih baik. Jangan kayak sekarang kualitas bbm di SPBU pertamina itu sangat bervariasi sehingga ada SPBU favorit karena kualitas bagus ada yang dijauhi.
Harapan lain adalah munculnya bbm kualitas diatas Ron95. Saat ini kalo liat di jalan kuningan ada SPBU jual Ron100 harga seliter hampir 50rb...nyang boneng aja...
Saya pribadi sejak liat plang premium abis di SPBU dan pernah mau nyoba isi premium saat spbu lagi sepi dan ternyata gak ada premium, udah gak ngisi lagi di pertamina - lari ke Shell atau Total yang saya nyaris tidak pernah antri kalo isi di sana.
Saya juga tidak percaya subsidi hilang itu macet berkurang. Gimana mau berkurang kalo pengendara tidak pindah ke transportasi umum yang sampe hari ini masih amburadul. Dan tidak bisa juga memaksa orang pindah ke angkutan umum, itu hak tiap orang untuk memilih moda transportasi apa yang mau dipakai. kalo udah bagus itu transportasi umum, gak usah disuruh2 juga banyak yang mau pindah.
Malah kalo bbm mahal, saya harap alay2 yang suka balap liar jadi kesulitan wkwkwkwk
Daripada naikin harga bbm bertahap, saya lebih setuju cabut aja langsung subsidi, biarkan harga ikut harga pasar dunia. Cabut subsidi demo 1x, naikin bertahap demo berkali2, ujung2nya yang untung malah kordinator demo .
Ayo pemerintah (lama atau baru) cabut aja itu subsidi...jangan lama2 wacananya...

[walid_007]

Itu dia,,, itu diaa



Minyak asing pengen jualan di indonesia, sementara ini paling ada di kota kota besar, sprt jkt dan sbaya.... diapengen ada d semua kota kecil sprt tegal, purwokerto

250 juta penduduk emang bikin ngiler

[Cloud]

Memang mudah menentang kalau ada di oposisi - coba kita lihat saja skrg PDIP jadi penguasa, apa solusinya? ...kalau ada yg buka taruhan saya berani bertaruh paling2 harga naik / pembatasan. Nggak mungkin diterusin harga 6500 spt skrg.

siapapun penguasanya, ya tetep sama, itu2 saja. oposisi disini artinya menjegal. entah kebijakan baik/buruk, jegal terus sampai terguling. kalau sudah di atas, kerjanya tilep sana sini, yang di bawah gantian jegal. saling berebut kekuasaan, berebut mangsa.

seyogyanya kalau bbm memang harus naik ya naik saja. Mengenai inefisiensi pertamina ya tinggal serahkan mekanisme pasar, tapi tetap mempertahankan UUD 45 pasal 33 ayat 2 dan 3. jangan sampai membuat kebijakan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya buat masyarakat untuk korup juga. kalau masih subsidi sama saja menciptakan mental2 miskin dan korup. IMHO,

[montirangin]

haiz... ngelucu amat... wapres kita yang satu ini terlalu meremehkan pengendara motor

"Kalau naikkan BBM, pasti Jakarta agak kurang macetnya. Pasti (warga) naik bus, kurangi naik motor, yang naik mobil pribadi naik bus," kata Kalla saat berkunjung ke Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Rabu (3/9/2014).

http://indonesiasatu.kompas.com/read/20 ... aign=Kknwp

iya betul pak jk itu, betul untuk 1-7 hari

dulu naik ampir 100% dari 2300 ke 4500 aja efeknya cuman 3 minggu. abis itu jalan kembali ramai.
kalo naik 1000 atau 2000 dari harga skrg, ya ga ngefek atuh..paling 1 minggu

[dogar]

Terlepas dari urusan politik, coba fokus dgn pendapat Kwik: apa benar subsidi itu ada?
Apa harga bbm sekarang ini sudah "fair"?
Perlu diingat juga, dia pernah jadi kepala Bappenas yg artinya tau betul seluk beluk keluar masuk duit negara.
Kwik berpendapat dengan membawa segudang data berupa angka, dan sampai sekarang belum ada yg membantah tuh.
Bahkan pertanyaan yg dilontarkan bertahun-tahun "berapa sih harga pokok produksi bbm kita" belum ada yg berani jawab.

Pertamina bilang kalo ngga disubsidi mereka bisa rugi.
Rugi? Dalam kalimat yg lain, rugi versi pertamina adalah "jika tidak disubsidi maka pertamina tidak bisa menggaji Dirutnya hingga 200 juta sebulan".
Itu baru gaji pokok ya. Setau saya gaji diluar gapok bisa ber lipat2 dari gapok. Belum lagi bonus tahunan.
Sama kayak gaji gubernur DKI yg gaji pokoknya cuman 3 juta sebulan, tapi dgn tunjangan ini itu penghasilannya total jendral bisa 700 jutaan sebulan.
Pokoknya (belum tunjangannya ), rakyat yg masih megap-megap dengan UMR bakalan pingsan liat gaji pejabat-pejabat negara kita.


Saya bukan mempermasalahkan rejeki orang. Silahkan aja mau punya gaji berapapun.
Masalahnya untuk perusahaan negara yg komoditasnya masuk kategori kebutuhan primer yg dibutuhkan oleh tukang ojek, tidak sepantasnya pertamina menempatkan diri sebagai perusahaan fully commercial.
Sama halnya dengan PDAM, PLN, PT Kereta Api, dll., semua perusahaan/instansi itu tidak boleh berorientasi bisnis semata.
Kalau ada kekurangan dana demi melayani masyarakat, ya kewajiban pemerintah nambal kekurangannya. Itulah fungsi pemerintah.

Negara yg jauh lebih makmur dari kita aja (Malaysia, USA, Rusia, dsb.) melakukan subsidi agar rakyatnya bisa mendapatkan bbm yg terjangkau.
Lah kita yg masih masuk kategori negara susah koq sok jago mau menghilangkan subsidi.

Kelihatannya apa yg dikatakan Kwik benar lagi, sebagian rakyat kita sudah ter "brainwashed" soal istilah subsidi bbm ini, rakyat dicekoki
informasi yg menggambarkan se olah2 harga jual bbm ke masyarakat itu sangat murah.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2 ... p.200.Juta
Dahlan Iskan: Gaji Dirut Pertamina Rp 200 Juta
Jumat, 22 Agustus 2014 | 16:37 WIB
TRIBUNNEWS/HERUDIN Menteri BUMN, Dahlan Iskan

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, gaji pokok direktur utama PT Pertamina mencapai Rp 200 juta. Menurut Dahlan, gaji sebesar itu sudah sesuai dengan standar pemimpin perusahaan sekelas Pertamina. "Besarlah, sekitar Rp 200 juta," ujar Dahlan di kantor Kementerian BUMN, Jumat (22/8/2014).

Dahlan bilang, gajinya sebagai Menteri BUMN jauh di bawah dirut perusahaan minyak tersebut. Kendati lebih besar daripada gajinya, ia mengaku tidak tergiur.

"Ya seperti itu. Yang jelas, gaji direktur utama Pertamina berlipat-lipat daripada menterinya," ujar Dahlan.

Dahlan pun mengaku tidak iri dengan gaji direktur utama Pertamina. Menurut Dahlan, gaji sebesar itu memang layak untuk direktur utama Pertamina. "Menterinya aja nggak iri," kata Dahlan. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

[solar_kerosen]

Malaysia mahhh harga BBM nya yg RON 95 itu subsidi juga bossss.......

Yg harga riil ya di New Jersey

http://Www.newjerseygasprices.com

Cheapest Regular Gas = US 3.05 / Gallon ( RON 91)

US gallon = 3.78 L

Kurs hari ini = 11780

Means harga Reg Gas = Rp 9505 / L

Harga Pertamax biru hari ini ?

harga USA gak bisa jadi patokan om , saya mau tanya minyak di USA itu speknya euro 6 atau masih euro 2 ,sedangkan pertamax plus kalau gak salah masih euro 2 justru makin kelihatan nipunya tuh P+

[Turboman]

keterangan Kwik mungkin berlaku jika misalnya seluruh BBM yg dijual di Indonesia sepenuhnya dari crude oil dalam negeri dan diolah di kilang2 Dalam Negeri

Nah masalahnya.......konon seluruh kapasitas kilang2 DN nggak cukup utk memenuhi permintaan BBM, jadilah sebagian diimport yg harus dibeli dgn harga pasar

Konon makin ke sini komposisi BBM ex import kita makin besar.........

Nahhh......trus Pertamina kalo import BBM harus beli lewat si ........"anu"........... en konon ga bisa beli lgs ke supplier di negara lain

Lewat si "anu" harganya jadi...................nahhh......TST dah yaa

nah perkembangan terakhir mengenai buron KPK yg terbaru ini seru......konon bisa membuka pintu kpd "kerajaan Mafia MiGas indonesia"

Mudah2-an bang Abraham Samad bisa menuntaskan misi James Bond ini........

CMIIW

[solar_kerosen]

nonton acara Natgeo tentang venezuela , venezuela negra penghasil minyak dunia nah bensin harganya murah sekali disana beda jauh dengan di kolombia 40x lipat tapi lucunya rakyat venezuela banyak yg miskin bbm subsidinya banyak diselundupkan ke kolombia dari jalur darat sama siapa lagi kalau gak orang orang pegang pistol dan sebagainya . kalau subsidi di indonesia masih ada buat angkot dan bus pasti dijual lagi nanti sama supirnya

[dogar]

nonton acara Natgeo tentang venezuela , venezuela negra penghasil minyak dunia nah bensin harganya murah sekali disana beda jauh dengan di kolombia 40x lipat tapi lucunya rakyat venezuela banyak yg miskin bbm subsidinya banyak diselundupkan ke kolombia dari jalur darat sama siapa lagi kalau gak orang orang pegang pistol dan sebagainya . kalau subsidi di indonesia masih ada buat angkot dan bus pasti dijual lagi nanti sama supirnya

Di Venezuela bbm nyaris gratis, kalo dirupiahin ngga nyampe 200 perak seliter. Soal miskin atau tidak sangat relatif.
Venezuela bisa jadi bukan negara maju. Tapi GDP percapita nya 14,415, setara Russia yg 14,612, dan jauh diatas Malaysia yg 10,514.
Jadi Venezuela lebih "kaya" dari Russia dan Malaysia.
Indonesia GDP perkapitanya 15,000 ....eit jangan girang dulu, angka segitu baru bisa dicapai ntar thn 2025 kata CT, jadi masih 11 thn lagi ya buat
nyalip Venezuela dgn catatan dlm 11 thn ekonomi Venezuela jalan di tempat .
Sekarang mah GDP perkapita kita cuman 3,475.
Jadi kalo Venezuela masuk kategori miskin, maka Indonesia adalah quad-miskin alias 4x lebih miskin dari negara yg katanya miskin.

http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD
http://www.the-marketeers.com/archives/ ... -2025.html

[walid_007]

Udah, bersyukur aja masih dikasih jalan sama pemerintah, dikasih bbm sama pertamina, dikasih nafas sama tuhan

Bisanya cuman tuding tuding, minta enak saja, ente semua ngasih apa sama indonesia? Ane mau nanyak ?

Hidup diluar kelihatannya enak, tapi mungkin lebih susah dari indo, caba en bersihin kamar mandi sendiri, cuci mobil sendiri,

Allah masih beri keberkahan buat indonesia,

[montirangin]

Udah, bersyukur aja masih dikasih jalan sama pemerintah, dikasih bbm sama pertamina, dikasih nafas sama tuhan

Bisanya cuman tuding tuding, minta enak saja, ente semua ngasih apa sama indonesia? Ane mau nanyak ?

Hidup diluar kelihatannya enak, tapi mungkin lebih susah dari indo, caba en bersihin kamar mandi sendiri, cuci mobil sendiri,

Allah masih beri keberkahan buat indonesia,

statement yg sangat relatif. karena terlalu toleransi, makanya kita sampai dititik ini. Kesalahan dan pelanggaran aturan dikasih toleransi, yg ngotot tetap untuk di adili karena udah salah malah dianggap salah dan tidak toleran. itu akar masalah bangsa ini selain korupsi tentunya.

ane pernah idup tahunan diluar dinegara yg salah satu termahal (top 5) di dunia, tapi overall, lebih enak di luar, bayaran lebih mahal? nonsense! yg dimasukkin gambaran dikoran itu semua yg [cencored]. warteg dibandingan dgn makanan termurah dinegeri itu ibarat ikan grade F, dengan ikan grade C. Jadi kalo mau dibandingin ya ga bisa. Tapi pastinya, bandingin yg sama level, jelas lebih murah diluar secara keseluruhan.
pasti ada yg mau nyela, ngapain balik kalo gitu. ya kalo bukan karena pengen deket sama ortu ya ga akan balik.

tapi betul statement terakhir, indonesia masih di beri berkah, jika tidak, ya sudah pasti nomor 1 yg menang, untung tidak jadi. Kalau jadi, bisa2 30-50tahun dari sekarang, indonesia bisa setara dgn korea utara

[walid_007]

Saya pernah jadi anak buah org jepang, rasanya capek sekali

Bahkan teman yang pernah jadi anak buah korean mengatakan, tidurpun bermimpi kerja untung nya saya ga sampe mimpi kerja ,, hahaha

Utk atas ane, lho, kan enak hidup disana , bawa aja ortu ente ke sana, buat kerjaan apa kek, enak semua kan disana...

Ingat bro,

[ecco]

Udah, bersyukur aja masih dikasih jalan sama pemerintah, dikasih bbm sama pertamina, dikasih nafas sama tuhan

Bisanya cuman tuding tuding, minta enak saja, ente semua ngasih apa sama indonesia? Ane mau nanyak ?

Hidup diluar kelihatannya enak, tapi mungkin lebih susah dari indo, caba en bersihin kamar mandi sendiri, cuci mobil sendiri,

Allah masih beri keberkahan buat indonesia,

Sabar Om, gak usah nyolot...
Pandangan tiap orang beda dan cara kita berkontribusi terhadap negara tercinta ini juga beda2 Om...piss

[montirangin]

Saya pernah jadi anak buah org jepang, rasanya capek sekali

Bahkan teman yang pernah jadi anak buah korean mengatakan, tidurpun bermimpi kerja untung nya saya ga sampe mimpi kerja ,, hahaha

Utk atas ane, lho, kan enak hidup disana , bawa aja ortu ente ke sana, buat kerjaan apa kek, enak semua kan disana...

Ingat bro,

tambah yg sebelumnya om walid : "Bisanya cuman tuding tuding, minta enak saja, ente semua ngasih apa sama indonesia? Ane mau nanyak ?"
ane bayar pajak dan bukan sembarang pajak ya. bukan itu yg demo teriak minta hak karena mereka udah bayar pajak. Ane bayar pajak seumur idup kalo digabung (termasuk pajak jual beli rumah, mobil, dsb) rasanya bisa mereka buat bangun satu rusun 4lt tanpa lift. jadi jelas ane berhak bersuara tapi tetap kan ane ga paksa dgn kekerasaan jadi ya ga masalah toh? apa terus kita harus diem seperti yg om walid mau? tambahan, om bisa komen kan ane dikasi tinggal disini. Ane mau jawab, di negara org aja lebih baik di treat nya baik dari segi pemerintahan maupun segi kehidupan dgn warga2nya padahal bayar pajaknya ya normal dan jg ga sebesar disini. jgn dianggap ane ga rela ya, tapi kritik itu untuk kemajuan, kalo ga bisa dikritik, lebih baik jadi pengikut aja, jgn diatas yg ngambil keputusan

emang segampang itu ya bawa orang lanjut usia? makin tua itu makin kaku dari segala hal fisik maupun sosial. teman udah banyak disini, pindah kenegeri org itu ga gampang buat mereka om walid.

kalo bilang jadi anak buah org jepang capek, rasanya bukan karena apa2 selain kita terlalu santai, terlalu toleran yg jadinya kita sama sekali ga kompetitif, ga efisien. Kita kerja 1 hal 1 hari, mereka kerjain itu dalam 1 jam. Ga perlu jauh2, banyak sesama org di negara sama yg 1 efisien dan produktif yg satunya sangat buang waktu untuk mengerjakan hal2 yg kecil jadi rasanya ga valid sama sekali om.
buat org jepang, hal2 itu biasa, kita aja yg terlalu apa2 komplen cape lah, komplen bos ga tau diri lah kasih kerjaan segunung, dsb.. dan worse, kita dibela untuk itu dan yg mengkritik kita malah di cela. kalo cape ya cari yg laen, kalo dpt gaji ga sesuai, ya cari kerja laen, kalo semua sama, ya jadi bosnya dong, cobain bisa ga kasih gaji segede yg kita mau ke pekerja kita dgn produktifitas mereka yg kira2 sama dgn kita..

[Salvanost]

dengan target GDP diatas 15000 pada tahun 2025
coba balik ke diri sendiri, apakah masih ada waktu buat komplain masalah subsidi BBM?

saya rasa ntar naikpun ga sampai 3 minggu udah normal lagi
antara yang dibutuhkan dan diinginkan jelas yang diinginkan bakalan jadi korban

tinggal masalah gimana kita bisa kejar target juga, naikin pendapatan bulanan jadi 5x lipat dalam waktu 11 tahun
ini udah jelas banget bakalan banyak korban...