Share : Rasio harga rumah dan harga mobil anda

[g4ndalf]

Gimana rasio ideal menurut master2 disini bila mobil:keseluruhan aset dan net worth?

Sebelum bicara rasio, sebaiknya bicara definisi dulu. Kalau nilai jual mobil tidak terlalu susah diperhitungkan krn dah ada pasarannya. Yg susah itu memperhitungkan net worth. Kalau definisi saya net worth adalah nilai semua aset minus semua hutang. Jadi kalau total aset 10M misalnya, sementara hutang 4M, maka net worth nya adalah 6M.

Rasio ideal, IMALY, tergantung kebutuhan dan kondisi kita juga. Bagi pasangan muda yg baru saja memiliki momongan misalnya, mobil sangat amat penting. Sebaliknya bagi jomblo yg baru mulai merintis kerja - tidak terlalu penting memiliki mobil. Begitu pula dengan jenis mobil, kalo memang penggemar otomotif, tentu bisa dibenarkan kalau rasio agak tinggi, maklum memang hobi. Ada juga yg mengejar prestige, mobil harus mewah kalau rumah nggak perlu mewah. Sah2 saja menurut saya.

Aset gede, bisa jadi spekulasi - beli aset seharga 4M, masukkan ke bank apraisal jadi 6M, keluar duit 3M, belikan lagi aset 3M, sekolahkan lagi, appraisal 5M, turun kredit 2M, belikan lagi aset 2M. Total aset dari harga beli adalah 9M, dari nilai appraisal 13M, padahal yg duitnya beneran itu cuma 4M. Sedangkan hutangnya total 5M. Nah kalau punya mobil seharga 500jt, dibanding aset appraisal nilainya kecil 1:26 tapi kalo dibanding net worth nilainya 1:8 (riil) atau 1: 16 (dari appraisal).

Anyway, rasio harga mobil vs harga rumah / net worth, menurut saya tidak bisa mencerminkan 'financial soundness' (gak tau terjemahan indo yg tepat apa... kekuatan finansial? ..mungkin) seseorang. Lebih tepat rasio harga mobilnya terhadap pendapatan bersih / tahun. Jadi semisal pendapatan bersih per tahun 600jt nett setelah dipotong pajak2. Mobilnya seharga 300an juta. Maka rasio harga mobil dibanding nett income adalah 1:2

Kalau saya idealnya cukup simpel: bukan angka, tapi lebih ke patokan... Kalau belum punya rumah, usahakan beli rumah dulu baru mobil. Kalau sudah punya rumah, usahakan harga mobil TIDAK lebih mahal dari harga rumah. Kalau masih KPR, sebaiknya jangan beli mobil yg nilai penyusutan & biaya operasional tinggi. Untuk leasing mobil, idealnya semua kebutuhan RT dipenuhi dulu lalu nilai pembayaran leasing mobil TIDAK lebih besar dari nilai uang yg di investkan (kurang lebih spt rumus 1/3 nya maskopat di mana nilai pembayaran leasing tidak lebih dari 1/3 income).

Nah, kalau sudah mencapai kebebasan finansial, jadi kebutuhan RT terpenuhi, investasi hasilnya sudah ber M M per tahun, silakan, beli mobil yg harganya lebih mahal dari rumah yg ditempati juga sah2 saja. Rasio itu nggak terlalu penting, misal ada seorang eksekutif, pendapatan bersih stlh pajak 5M / tahun sedangkan nilai return investasi mencapai 2M/tahun. Nilai rumahnya 3M, mau beli mobil seharga 6M juga sah2 saja, toh nett cash flownya 7M setahun.

Iseng2.... rasio mobil vs harga rumah nya si wawan adiknya atut brp yah???

[edward]

Mantap dan super sekali ulasannya bung Gandalf,,dua jari utk anda..

[kompresorz]

imo..
klo punya duit sih gak masalah mau beli mobil apa saja..yang penting sesuai fungsi saja(nyaman di pakai harian)..
klo lihat orang raya pake mobil biasa ya mungkin krn tdk terlalu hobi mobil kelewat mahal apalg super..tp orang kaya raya jg sekali beli barang jg luar biasa..cb lihat rumah di ancol pasir putih..bbrp hari lalu saya lihat rumah jual di puri jimbaran ancol dgn luas tanah 1000 meter bangunan klasik n ada lift di jual dgn harga 38 miliar..di daerah situ mobilnya tdk terlalu bnyk aneh2(inova,dll sejenisnya)..walo ada 1 rumah yg saya lihat di garasi luar ada maserati,porsche,w 221,alphard..gak tau garasi di dalamnya apalg..

tapi kapalnya bnyk yg bersandar dekat perumahan situ..ini maenan orang super kaya..

itu sih kelasnya modcat...

[kariage]

Rumah 1
Mobil tak punya
Motorpun atas nama istri.

#akurapopo

[montirangin]

Sebelum bicara rasio, sebaiknya bicara definisi dulu. Kalau nilai jual mobil tidak terlalu susah diperhitungkan krn dah ada pasarannya. Yg susah itu memperhitungkan net worth. Kalau definisi saya net worth adalah nilai semua aset minus semua hutang. Jadi kalau total aset 10M misalnya, sementara hutang 4M, maka net worth nya adalah 6M.

Rasio ideal, IMALY, tergantung kebutuhan dan kondisi kita juga. Bagi pasangan muda yg baru saja memiliki momongan misalnya, mobil sangat amat penting. Sebaliknya bagi jomblo yg baru mulai merintis kerja - tidak terlalu penting memiliki mobil. Begitu pula dengan jenis mobil, kalo memang penggemar otomotif, tentu bisa dibenarkan kalau rasio agak tinggi, maklum memang hobi. Ada juga yg mengejar prestige, mobil harus mewah kalau rumah nggak perlu mewah. Sah2 saja menurut saya.

Aset gede, bisa jadi spekulasi - beli aset seharga 4M, masukkan ke bank apraisal jadi 6M, keluar duit 3M, belikan lagi aset 3M, sekolahkan lagi, appraisal 5M, turun kredit 2M, belikan lagi aset 2M. Total aset dari harga beli adalah 9M, dari nilai appraisal 13M, padahal yg duitnya beneran itu cuma 4M. Sedangkan hutangnya total 5M. Nah kalau punya mobil seharga 500jt, dibanding aset appraisal nilainya kecil 1:26 tapi kalo dibanding net worth nilainya 1:8 (riil) atau 1: 16 (dari appraisal).

Anyway, rasio harga mobil vs harga rumah / net worth, menurut saya tidak bisa mencerminkan 'financial soundness' (gak tau terjemahan indo yg tepat apa... kekuatan finansial? ..mungkin) seseorang. Lebih tepat rasio harga mobilnya terhadap pendapatan bersih / tahun. Jadi semisal pendapatan bersih per tahun 600jt nett setelah dipotong pajak2. Mobilnya seharga 300an juta. Maka rasio harga mobil dibanding nett income adalah 1:2

Kalau saya idealnya cukup simpel: bukan angka, tapi lebih ke patokan... Kalau belum punya rumah, usahakan beli rumah dulu baru mobil. Kalau sudah punya rumah, usahakan harga mobil TIDAK lebih mahal dari harga rumah. Kalau masih KPR, sebaiknya jangan beli mobil yg nilai penyusutan & biaya operasional tinggi. Untuk leasing mobil, idealnya semua kebutuhan RT dipenuhi dulu lalu nilai pembayaran leasing mobil TIDAK lebih besar dari nilai uang yg di investkan (kurang lebih spt rumus 1/3 nya maskopat di mana nilai pembayaran leasing tidak lebih dari 1/3 income).

Nah, kalau sudah mencapai kebebasan finansial, jadi kebutuhan RT terpenuhi, investasi hasilnya sudah ber M M per tahun, silakan, beli mobil yg harganya lebih mahal dari rumah yg ditempati juga sah2 saja. Rasio itu nggak terlalu penting, misal ada seorang eksekutif, pendapatan bersih stlh pajak 5M / tahun sedangkan nilai return investasi mencapai 2M/tahun. Nilai rumahnya 3M, mau beli mobil seharga 6M juga sah2 saja, toh nett cash flownya 7M setahun.

Iseng2.... rasio mobil vs harga rumah nya si wawan adiknya atut brp yah???

Ane sependapat dan setuju dgn paragraph 1,2 dan 3.

Sedang para 4, ane ga setuju (boleh ya om..kita beda pendapat? jgn marah ya? *sorry ada point spt ini ane tambahkan, soalnya banyak anak labil disini yg ga ngerti point debat.).
Financial soundness, ane lebih setuju ke net worth. Karena jika kita hitung berdasar pendapatan bersih, kita berarti berasumsi bahwa itu akan berlangsung seterusnya tanpa hambatan. Sedangkan kita ada pepatah "one nickel in hand is worth two in bush" yg artinya yg sudah ditangan lebih berharga dibanding yg belom ada ditangan. Jadi ane lebih setuju menggunakan Net worth.
Karena walau tidak ada pendapatan lagi, tapi networth kan sudah ada.
Misal networth 5M, mobil 500jt. Berarti kan masih sehat (kita ga bicara lebih jauh ke pengeluaran bulanan dsb dulu, karena akan bawa ini menjadi OOT)
Sedangkan berapa lama kita bisa mencapai networth 5M, dengan gaji berapa, hitungannya lebih rumit. Belum ditambah jika sewaktu2 di PHK.


Para ke 5. Mengenai mobil atau rumah dulu. Banyak orang berpikir rumah dulu baru mobil. Alesan yg banyak disampaikan adalah, rumah itu appreciating asset (asset yg bertambah* nilai dan harganya dari tahun ke tahun) dan mobil sebagai depreciating asset (nilai yg menurun). Namun jika kita stop disitu, maka itu juga tidak benar. Mayoritas orang tidak pernah mau repot memikirkan "opportunity cost", "opportunity lost".
JIka kita membeli rumah dulu baru mobil, kita akan terbebani biaya cicilan rumah, biaya maintenance rumah (ada bocor, ada pembaruan/renovasi, dsb). Kita kerja berarti naik angkutan umum, yg kadang perlu ganti bbrp kali. Itupun kalo kalo didalam kantor kerjanya. Gimana yg kerja lapangan macem marketing. Nah kalau kita tukar dengan angkutan umum, jelas tidak efisien waktunya karena terbuang banyak.
Justru mobil akan lebih fleksible dan bisa membuat kita cepat dari point 1 ke yg lain dan artinya closing lelbih cepat, juga lebih fresh karena tidak perlu berjubel2 keringatan dgn yg lain dan juga jadwal kereta/bis yg tidak pasti. Kita juga dihindari dari hujan (ga mungkin kan meeting customer dgn keadaan basah kuyup?).
Sedangkan tanpa membeli rumah dulu, kita dapat kontrak atau kos dahulu dan tidak memusingkan biaya maintenance rumah (kebocoran dsb). Dan juga akan ada tabungan lebih dari gaji, yg walau kebanyakan di depositokan, ada yg pintar dijadiin pendapatan sampingan seperti jika ada kolega yg punya barang murah, dia beli dan dijual kepada lingkugan tetangga.
Namun juga jangan salah kaprah menjadikan mobil duluan bukan berarti, mobil terus menerus yg artinya mobil 3 tahun, namun belom sanggup beli rumah, jadi dipakai buat ganti mobil dulu. Itu salah kaprah juga.

Paragprah ke 2 dari akhir. Sangat amat jarang seseorang mempunyai passive income ber M M Setahun, namun beli mobil yg harganya melebihi rumahnya.
Karena seseorg yg mencapai financial freedom itu artinya tidak kerjapun, dia mau apa, duitnya ga akan habis (investasi yg biayain itu semua).
Nah kalau masih mengandalkan pendapatan bersih berarti ada jalanin usaha atau kerja. Dan juga disebut contohnya investasinya hasilnya 2M setahun. Pendapatan 5M. Berarti 7M setahun. Mobil 6M, sah sah aja apa ngga ya itu hak nya individual tersebut. Namun secara financial freedom, jelas orang ini belum mencapai financial freedom. Karena masih mengandalkan pendapatan. Dan juga hasil investasi hanya 2M/tahun. Sedangkan investasi itu ada yg namanya hambatan, tidak selalu stabil, ada penurunan. Nah seseorang yg memiliki jiwa ke financial freedom, tidak akan membeli mobil 6M jika pendapatan hanya 5M walaupun hasil ivnestasi 2M. Kenapa? Karena mobil itu depreciating asset , mobil 6M, dalam 4 tahun, harga dijamin sudah dibawah 3M. Ini belom memasukkan biaya lifestylenya dan perawatan mobil dan rumahnya.


Jadi balik lagi,
Saya lebih condong ke net worth dibanding pendapatan.

[montirangin]

Kalau dilihat lihat, sebenernya sesek juga depresiasinya, apalagi mobil 300 juta ke atas, wassalam,,,

Sedangkan properti sekarang harganya naujubilleh , saya perhatikan sejak tahun 2009 atau katakanlah 2010, kenaikan harga properti begitu melesat tajam, rumah2 yang tadinya 2m udah dapet 400m2 sekarang jadi 6 smp 8 m,, dan itu menyeluruh tampa pandang bulu, mau d pakuwon atau gf, atau royal,

Yg ane bold itulah kunci terpenting.

KIta harus dapat menilai dari suatu barang, bukan melihat harga. Karena harga ditetapkan supply dan demand, namun bisa juga karena faktor ke agresifan, keserakahan manusia. Apalagi dalam pasar saham, tidak terkecuali properti.
Bagaimana cara nilai property sebenarnya? Kalo mengutip dari site2 international, value sebuah properti didapat dari harga sewa. Jika secara % udah terlalu rendah, berarti properti udah mahal, jika masih dalam range rata2, berarti masih fairly valued. Nah problem nya, berapa %rental dari harga rumah yg wajar, suku bunga BI juga penting. Jadi sebenernya rada complex, namun juga ga terlalu susah. Bingung? Ya kalo ga bingung, semua orang pasti kaya . Kalo bingung, wajar. Namun banyak yg ga peduli, itu sebabnya manusia superkaya itu mengontrol (10% terkaya didunia) mengontrol 90% kekayaan yg ada didunia. nah kalo mau kaya, marilah kita jangan males untuk mencari tau kenapa mereka bisa kaya dan cara berpikir mereka itu seperti apa.

Kenapa yg dibold penting? coba dipikir2 dulu. Nanti menyusul..kita sync kan kira2 searah ga pikiran kita.

[montirangin]

Jawaban yg disini rada2 memusingkan. Mari kita balik ke pertanyaan
Rasio (R) harga rumah dan harga mobil anda
yg artinya harga rumah sebagai numerator (N) dan harga mobil sbg denominator (D)
Jadi: R= N/D

Contoh1: Mobil harga pasarnya 300jt. Rumah harga pasarnya 3M. Jadi Rationya: 3000/300 = 10.
Contoh2: Mobil Harganya 1M. Rumah harganya 500jt. Jadi rationya: 500/1000=0.5

Jadi akan lebih gampang. Jika kurang dari 1, artinya mobil lebih mahal dari rumah. Jika lebih, artinya rumah lebih mahal. Dan jika perbandingannya 10, Berarti mobilnya harganya 1/10 dari rumahnya.

[montirangin]

Rasio yg extrem ane lihat pada seseorang yg ane kenal di sebuah kota di Jawa barat

Mobil sih cuman Harrier 2002 / Ipah D4 D / MB E 260 tahun lama

Tapi asset keluarganya dooongg :
- 1 pabrik benang (Spinning mill)
- 1 pabrik kain (weaving mill) dan spinning mill (1 kompleks)
- 1 hotel bintang 4
- 1 kompleks apartemen (apartemen kelas ekonomi sii)
- Dan property2 lainnya baik rumah2 / ruko2 / tanah dll

Tapi orangnya sangat sangat sangat low profile sekali......enggak pernah pamer2 harta.......itupun ane tahu setelah kenal lama sekali dan diajak ke pabrik2-nya

*Salam semangat low profile*

YG beginilah tipe orang super high net worth.

[madcat015]

@om kompresorz: begh, amin om...

Untuk sementara ane punya nya kapal butut...





@om kobogan:

Ane rumah 1...
Mobil... errr... bukan atas nama ane...

Istri? errr... *galau*

[Felixz_Yaris]

@montirangin: harap gunakan multiquote.. Jgn salah kalo member bilang junk..
Mods akan bantu multiquote...

Saya memang tidak bisa membatasi cara berekpresi annda, tapi mbok ya minimal hormati member lain..

Peringatan saja..

[WongZo]

@om kompresorz: begh, amin om...

Untuk sementara ane punya nya kapal butut...





@om kobogan:

Ane rumah 1...
Mobil... errr... bukan atas nama ane...

Istri? errr... *galau*

Mna picturenya om? Mkanya segera menikah

[g4ndalf]

Sedang para 4, ane ga setuju (boleh ya om..kita beda pendapat? jgn marah ya? *sorry ada point spt ini ane tambahkan, soalnya banyak anak labil disini yg ga ngerti point debat.).
Financial soundness, ane lebih setuju ke net worth. Karena jika kita hitung berdasar pendapatan bersih, kita berarti berasumsi bahwa itu akan berlangsung seterusnya tanpa hambatan. Sedangkan kita ada pepatah "one nickel in hand is worth two in bush" yg artinya yg sudah ditangan lebih berharga dibanding yg belom ada ditangan. Jadi ane lebih setuju menggunakan Net worth.
Karena walau tidak ada pendapatan lagi, tapi networth kan sudah ada.
Misal networth 5M, mobil 500jt. Berarti kan masih sehat (kita ga bicara lebih jauh ke pengeluaran bulanan dsb dulu, karena akan bawa ini menjadi OOT)
Sedangkan berapa lama kita bisa mencapai networth 5M, dengan gaji berapa, hitungannya lebih rumit. Belum ditambah jika sewaktu2 di PHK.

Beda pendapat boleh2 aja, malah saya suka kalo ada yg beda pendapat... jadi newbie spt saya bisa belajar, hehehe

Kalo kita bicara laporan keuangan, net worth itu tercermin di neraca (balance sheet). Harta = hutang + modal. Atau dengan kata lain, net worth seseorang (modal) = Harta - hutang2 yg ada.

Net worth yg tinggi tidak menjamin likuiditas suatu persh / seseorang. Misal mr x net worth ada di angka 5M+, kebetulan mr X ini dapat warisan rumah yg nilai pasarnya 5M di tahun 2011. Sedangkan income lain2 baik dr investasi maupun pekerjaan (stlh dipotong biaya hidup) sebesar +- 150 jt / tahun. Di tahun 2013 appraisal rumah mr X ini naik jadi 6M. Di atas buku, dari tahun 11 ke 13 net worth mr x naik sebesar 300jt + 1M = 1,3 M

Bagaimana ketika mr X menghendaki suatu mobil yg nilainya 700jt? Kalau mau beli cash, jelas tidak cukup, harus kredit atau jual rumah (ditukarkan rumah yg lebih murah sisanya digunakan utk menutup kekurangan dana).

Bandingkan dengan mr Y, memiliki rumah yang nilai pasarnya 1,2M di tahun 2011. Sementara income per tahun mr Y (stlh dipotong biaya hidup dll)+- 400jt/thn. Di thn 2013 appraisal rumah mr Y naik menjadi 1,6M. Di atas buku, dari thn 11 ke 13 net worth mr Y naik sebesar 800jt + 400jt = 1,2M.

Tidak seperti mr X, ketika mr Y menghendaki mobil senilai 700jt, ia mempunyai dana yg cukup untuk bayar cash keras. Tidak harus jual rumah, dsb.

Makanya saya lebih suka menggunakan income / tahun sebagai ukuran financial soundness seseorang. Aset yg besar tidak menjamin likuiditas. Memang ada resiko seperti PHK, dll.

Para ke 5. Mengenai mobil atau rumah dulu. Banyak orang berpikir rumah dulu baru mobil. Alesan yg banyak disampaikan adalah, rumah itu appreciating asset (asset yg bertambah* nilai dan harganya dari tahun ke tahun) dan mobil sebagai depreciating asset (nilai yg menurun). Namun jika kita stop disitu, maka itu juga tidak benar. Mayoritas orang tidak pernah mau repot memikirkan "opportunity cost", "opportunity lost".
JIka kita membeli rumah dulu baru mobil, kita akan terbebani biaya cicilan rumah, biaya maintenance rumah (ada bocor, ada pembaruan/renovasi, dsb). Kita kerja berarti naik angkutan umum, yg kadang perlu ganti bbrp kali. Itupun kalo kalo didalam kantor kerjanya. Gimana yg kerja lapangan macem marketing. Nah kalau kita tukar dengan angkutan umum, jelas tidak efisien waktunya karena terbuang banyak.
....
snipped

Yang saya maksud secar umum saja, bukan yg berhubungan dengan pekerjaan. Kalau memang diperlukan mobil utk pekerjaan ya belilah dulu mobilnya. Tapi mobil yg dibeli tentunya yg sesuai dengan kebutuhan pekerjaan bukan kesenangan pribadi.

Di luar itu, kalau mobil utk enjoyment / kesenangan pribadi, misal dapet proyek yg profitnya 2M, sementara rumah belum ada, alangkah baiknya kalau dibelikan rumah dulu sebelum dibelikan mobil. Sy kira itu sudah jamak ya, nggak tau kalo

Paragprah ke 2 dari akhir. Sangat amat jarang seseorang mempunyai passive income ber M M Setahun, namun beli mobil yg harganya melebihi rumahnya.
Karena seseorg yg mencapai financial freedom itu artinya tidak kerjapun, dia mau apa, duitnya ga akan habis (investasi yg biayain itu semua).
Nah kalau masih mengandalkan pendapatan bersih berarti ada jalanin usaha atau kerja. Dan juga disebut contohnya investasinya hasilnya 2M setahun. Pendapatan 5M. Berarti 7M setahun. Mobil 6M, sah sah aja apa ngga ya itu hak nya individual tersebut. Namun secara financial freedom, jelas orang ini belum mencapai financial freedom. Karena masih mengandalkan pendapatan. Dan juga hasil investasi hanya 2M/tahun. Sedangkan investasi itu ada yg namanya hambatan, tidak selalu stabil, ada penurunan. Nah seseorang yg memiliki jiwa ke financial freedom, tidak akan membeli mobil 6M jika pendapatan hanya 5M walaupun hasil ivnestasi 2M. Kenapa? Karena mobil itu depreciating asset , mobil 6M, dalam 4 tahun, harga dijamin sudah dibawah 3M. Ini belom memasukkan biaya lifestylenya dan perawatan mobil dan rumahnya.

Jadi balik lagi,
Saya lebih condong ke net worth dibanding pendapatan.

...mohon dibedakan antara financial freedom, dengan pak ogah. Kalau tidak kerja, duit ga habis2 - itu pak ogah, orang malas.

Kebebasan finansial yg saya maksud, itu setelah income yang ada digunakan untuk kebutuhan hidup, biaya pendidikan anak, dll - sisanya masih banyak sekali. Orang2 yg sudah mencapai tahap ini, saya lihat, rata2 BUKAN tipe pak ogah yg malas2an. Mereka itu orang2 yg rajin bekerja, smart, well connected. Kalo tipe2 pak ogah yang males kerja, lebih suka senang2 aja - biasanya itu anak2 orang kaya sekali, nggak lama kok biasanya hartanya juga gak awet2 banget. Ya maklum lah kesenangan orang itu gak ada batasnya, selalu ada barang lebih mahal yg bisa dibeli.

Tapi secara umum, saya bisa bilang nggak banyak lah orang2 yg income per tahun nya (income cash keras ya, bukan termasuk kenaikan aset) lebih dari 5M/thn. Mungkin secara rasio kurang dari 0,1% penduduk.

Anyway...

[sragentina]

Iseng aja,
kemaren saya antar anak saya les balet di salah satu perumahan,
sambil liat2, ada 1 rumah, ukuran sedang, tidak seperti mansion,
tapi mobilnya audzubillah ! Alphard, S-class tahun 2000-an (1 tipe sebelum yang terakhir), satu lagi apa saya lupa, yg jelas yahud juga.
Kalau saya kalkulasi, mungkin rasio harga rumah dan harga mobilnya bisa mencapai 1:2 atau bahkan 1:1

jauh berbeda dengan kebanyakan orang yang tinggal di negara maju,
kebetulan contohnya kakak saya
yang rumahnya seharga NZ$400-450K
dan mobilnya (2) seharga NZ$15K

jadi perbandingannya 1:30
kebetulan di NZ memang ada peraturan yang membolehkan impor mobil bekas ex jepang, harganya murah2.



sementara rumah saya & mobil saya perbandingannya sekitar 1:8

Boleh rekan2 share, berapa kira2 perbandingan harga rumah dan harga mobil anda ?

Hi all bros..
met kenal..
1st time posting nih..

Liat threadnya tertarik jg tuk lanjutin...
Gini ya.. gw sering lewat rumah tipe kecil ini..
pertama shock aja liatin rumah kecil kok bisa isi mobil2 mewah..
kaya S-class & Cygnus... 1st impression nih org mo gengsi aja kali...setelah ngobrol2 ama temen baru tau kalo itu rumah simpanannya (bini muda)..
hehehe... jadi who knows... jgn selalu negative mikirin rumah kecil ga bisa mikir beli mobil2 mewah..
who knows rumah kecil & mobil2 mewah tersebut juga baru 1:100 rumah nya...

Tul sekali tuh, tetanggaku juga sama, rumahnya imut tapi mobilnya gonta ganti, bukan hanya mobilnya yg gonta ganti, sopirnya juga

[sragentina]

Itulah fenomena di indonesia, Boos ku yg orang bule bilang kalau di indonesia itu kebalik sama di luar negri, orang Indo lebih mentingin gengsi dulu.
Kebanyakan kalau orang nggak kaya kaya amat akan beli barang barang yg ber merk biar keliatan kalau orang kaya, padahal orang yg kaya sungguhan barangnya biasa saja.
Jadi kebanyakan lebih mentingin mobilnya yg keren dari pada rumahnya yg keren